Home / Romansa / Secret Reunion / 19. Kembalinya Sang Mantan

Share

19. Kembalinya Sang Mantan

Author: Setia_AM
last update Last Updated: 2021-05-25 15:43:46
Kaluna terpaksa menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasa, tapi kali ini yang menjadikannya berbeda adalah suasana hatinya yang begitu kesal hanya dengan mengingat ucapan terakhir Estefan dalam benaknya:

“Kalau kamu tidak niat sekolah lagi, usahakan jangan terlalu lama mengulur waktu.”

Jujur, ucapan yang dilontarkan Estefan itu dianggap Kaluna sebagai tantangan tersendiri yang wajib untuk dia tundukkan sekalipun harus merelakan sisa sekolahnya di SMA Oasis.

"Nih."

Kaluna mendongak ketika sebuah suara bernada menghardik terdengar olehnya saat dia sedang duduk di kantin seorang diri.

"Yohan ...?" Kaluna langsung pasang kuda-kuda begitu berdiri dan berhadapan dengan si pangeran sekolah.

"Nggak usah ngegas, aku cuma mau menepati janjiku sebagai cowok jantan." Yohan mengulurkan sebuah kotak yang berisi ponsel baru yang modelnya hampir sama dengan ponsel milik Kaluna. "Biasanya aku nggak sebaik ini sama cewek, tapi ya ... Lain kali aku nggak akan kasih kamu ampun kalau kamu merespons cand
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Secret Reunion   20. Merepotkan Estefan

    “Sudah aman,” kata Estefan kemudian, kepalanya melongok ke mobil di mana Kaluna sedang meringkuk seperti orang yang akan diserang dengan sekarung petasan bom. “Kamu tidak apa-apa, Kaluna?”“Tidak, Pak ...” jawab Kaluna lemah. Sebelum Estefan mengusirnya, dia merangkak pelan menuruni mobil wali kelasnya dengan susah payah. “Terima kasih ... atas pertolongannya ... Pak Guru ....”Estefan memalingkan wajah saat Kaluna berhasil meluncur turun dari mobilnya dengan wajah yang terlihat ketakutan sekali.Sebelum Estefan sempat menoleh kembali, Kaluna berhasil merosot ke tanah dengan sukses.“Kaluna ... kamu kenapa?” tanya Estefan yang langsung menoleh saat mendengar suara benda jatuh dan ekspresinya seketika berubah drastis saat melihat wajah pias Kaluna.“Tidak ... tidak apa-apa, Pak ...” jawab Kaluna lemas. “Terima kasih ... Pak Guru sudah bantu saya ... Saya cuma ....”Estefan langsung bertindak cepat dengan membantu Kaluna berdiri kemudian mendorongnya ke mobil setelah sebelumnya mengamati

    Last Updated : 2021-05-26
  • Secret Reunion   21. Tidak Sepeduli Itu

    Pagi itu Kaluna berangkat ke sekolah lebih awal, dan tanpa sengaja dia lewat di dekat kelas di mana Estefan yang sedang mengajar materi jam ke nol untuk anak-anak tingkat satu. Kaluna tidak mengerti sihir apa yang telah Estefan gunakan terhadapnya, tapi bantuan yang dia berikan akhir-akhir ini membuat hatinya merasakan sesuatu yang berbeda. Ketika bel yang mengakhiri materi jam ke nol berdering, Kaluna berdiri dari duduknya dan berjalan pergi ke kelasnya sendiri. Estefan sempat melihat sekelebat bayangannya dari jauh dan mengerti bahwa Kaluna mulai menaruh perhatian kepadanya. Estefan tidak ingin hal itu terjadi, atau dia akan mengulang sejarah buruk seperti di sekolahnya yang lama saat ada seorang murid yang jatuh cinta kepadanya. Selesai menutup pelajaran jam ke nolnya, Estefan meneruskan langkah ke kantin untuk sekadar minum kopi dan cemilan. Setibanya di sana ternyata sudah ada Kaluna yang tengah memesan sesuatu di depan meja. "Kopi, Pak?" Salah seorang pegawai kantin yang suda

    Last Updated : 2021-05-27
  • Secret Reunion   22. Kenyataan yang Salah

    Kaluna termangu, tetapi dia sadar jika apa yang disampaikan Estefan sepenuhnya benar."Apa ini nasehat untuk saya?” tanya Kaluna sambil memandang ke arah Estefan yang masih mengoreksi tugas murid-muridnya. .“Tentu saja, apa lagi yang bisa diberikan seorang guru kepada muridnya selain ilmu dan nasehat?” jawab Estefan segera.“Mungkin saja ... ada hal lain yang bisa diberikan,” kata Kaluna lagi. “hanya saja Pak Guru tidak mau, atau belum mau ....”Mendadak Estefan tersenyum getir.“Kamu benar-benar murid pertama yang paling antik dalam sejarah karir saya sebagai guru,” komentarnya. “Setelah bolos, berkelahi dengan Yohan dari kelas sebelah, lalu hari ini kamu menyatakan rasa terima kasih kamu seakan saya adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kamu.”Kaluna terdiam, benarkah kelihatannya seperti itu?“Maaf,” kata Kaluna sambil berpaling dengan wajah sedikit panas. “Saya sudah terlalu banyak bicara.”“Saya tidak heran kalau kamu bukan orang yang peka, ” tukas Estefan.“Peka ...?”“Pe

    Last Updated : 2021-05-28
  • Secret Reunion   23. Taktik Ola (1)

    Kaluna mengenakan rok selutut yang pas di kakinya serta tidak terlalu ketat. Untuk atasan dia memilih dress lengan panjang berwarna biru dengan kedua bahu terbuka.“Kamu seperti anak kecil,” komentar Ola sembari menatap Kaluna dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Besok tante akan belikan baju yang lebih beragam lagi.”“Aku kan memang masih remaja” sahut Kaluna. “Buat apa juga pakai baju yang bikin aku kelihatan tua?”“Kamu nggak ngerti fashion,” kata Ola seraya mengambil tasnya. “Kita ke butik, yuk? Tante mau beli beberapa baju yang bikin kamu bisa kelihatan anggun dan dewasa."“Apa nggak lebih baik uangnya dipakai buat keperluan rumah, Tante?” tanya Kaluna sambil menyambar tasnya juga. "Lagian baju-bajuku kan masih banyak.”Ola menarik napas, sudah beberapa kali ini dia mendengar Kaluna mendebat pendapatnya dan itu membuatnya mulai terganggu. Dia merasa harus membuat penampilan Kaluna menjadi lebih dewasa dibandingkan usia yang sebenarnya. Setidaknya hal itu membuat Kaluna lebih mena

    Last Updated : 2021-05-29
  • Secret Reunion   24. Sedang di Surga (1)

    Estefan terpaku ketika cewek itu sudah pergi menjauh, tapi pesona yang ditinggalkannya sudah telanjur merasuki alam bawah sadarnya. “Dirga, bawa cewek tadi kemari,” perintah Estefan ketika Dirga membantunya berdiri. “Apa?” Dirga mengira dirinya salah dengar. “Anda bahkan tidak kenal siapa dia ....” “Ini perintahku,” tukas Estefan sambil memegangi kepalanya. “Aku mau cewek itu sekarang juga!” “Pak Rey,” bisik Dirga resah. “Anda sedang ....” “Tangkap cewek itu sekarang!” sergah Estefan. “Apa perintahku kurang jelas?” “S-siap!” Dirga cepat-cepat berbalik untuk mengejar cewek tadi. Baru sekali inilah dia melihat reaksi Estefan yang lepas kontrol karena pengaruh minuman yang diberikan putri Wirya tadi. Beberapa jam sebelum itu .... Kaluna terpaksa meminum beberapa teguk karena Ola terus menggerecokinya. Tidak berapa lama menunggu, dua teman perempuan tantenya datang bergabung bersama mereka. “Ini keponakanku, namanya Luna.” Ola memperkenalkan Kaluna kepada dua teman yang ada di dep

    Last Updated : 2021-06-01
  • Secret Reunion   25. Sedang di Surga (2)

    "Kamu meremehkan aku ya,” bisik laki-laki itu akhirnya.“Aku memang tidak yakin.” Kaluna terkekeh. “Memangnya apa yang bisa kamu lakukan hingga aku tidak akan bisa meremehkan kamu lagi?”“Aku bisa lakukan apa saja, termasuk membuatmu mengingatku selamanya.” Dengan lembut laki-laki itu mengecup bibir tipis merah Kaluna dan bodohnya, Kaluna hanya diam saja.Laki-laki tampan itu tertawa melihat Kaluna menerima ciumannya tanpa sedikitpun berusaha menolaknya.“Ini ...” Kaluna menyentuh bibirnya sendiri dengan tangan.“Kenapa? Kamu sering melakukannya dengan teman sekolahmu?” tanya laki-laki itu dengan antusias. Perlahan Kaluna menggelengkan kepalanya.“Aku tidak pernah melakukannya,” ucap Kaluna jujur.“Benarkah? Jadi aku orang pertama yang cium kamu?” Si tampan berucap bangga. “Kamu harus banyak belajar lagi.”Kaluna mengerjabkan matanya seraya berdiri.“Maaf saja, aku tidak yakin kamu bisa kasih aku lebih banyak hal untuk aku pelajari,” katanya sambil menyibakkan rambut lurusnya.Kepercay

    Last Updated : 2021-06-02
  • Secret Reunion   26. Taktik Ola (2)

    Kaluna hanya memandang Estefan dengan berat, sekujur tubuhnya terasa lelah dan penat sekali. Dia menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur dengan nyawa yang seakan sudah tercerai berai.Kaluna memungut tas selempangnya kemudian menyampirkannya di atas bahu. Sebelum Estefan sempat berkata apa-apa kepadanya, Kaluna berjalan perlahan tanpa ekspresi karena ingin sesegera mungkin meninggalkan kamar untuk pulahhhbbng kembali ke rumah orang tuanya."Kaluna?" panggil Estefan buru-buru sambil menahan lengannya. "Saya akan antar kamu pulang.""Tidak perlu," sahut Kaluna datar tanpa ekspresi. "Saya bisa pulang sendiri."Estefan semakin merasakan perasaan bersalah yang menjadi-jadi. Terlebih saat dia menyadari bagaimana masa depan cerah salah satu muridnya harus ternoda di tangannya sendiri. "Saya akan tetap antar kamu pulang," kata Estefan tegas. "bagaimanapun kamu adalah tanggung jawab saya."Kaluna diam saja, tapi dia segera menarik lepas tangannya karena tidak ingin berlama-lama den

    Last Updated : 2021-06-03
  • Secret Reunion   27. Berpamitan (1)

    Kaluna bukan tidak tahu jika Ola sedang membodohi dirinya, tapi dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa tantenya itu tidak sengaja melakukannya. “Lun, makan dulu yuk?" panggil Ola setelah berhari-hari lamanya Kaluna tidak mau keluar kamar. "Nanti kamu bisa sakit kalau nggak mau makan." Kaluna terpaksa menyahut panggilan tantenya. “Makan yang banyak,” kata Ola pura-pura memohon seraya mengusap-usap kepala Kaluna. “Tante khawatir banget sama kamu ....” “Nanti saja,” sahut Kaluna sambil duduk di meja makan. “Tante, aku mau tanya sesuatu.” “Kamu makan dulu saja.” Ola menyahut dan mengambilkan sepiring nasi putih. “Jangan memikirkan apa-apa, kamu pasti lapar berat karena dari kemarin belum makan.” Kaluna menurut saja dengan semua yang diambilkan Ola kepadanya, dia biarkan tantenya menaruh tahu tempe di atas nasi. Namun, lama-lama Kaluna merasa curiga saat Ola menaruh piring di depannya dan menunggunya untuk makan. “Tante di mana saat itu?” tanya Kaluna seraya memandang Ola, mendadak pe

    Last Updated : 2021-06-09

Latest chapter

  • Secret Reunion   50 Keputusan Terakhir

    Estefan mengepalkan tangannya."Dewa, stop! Aku akan lakukan apa pun untuk Yohan!" teriak Kaluna lagi.Dewangga tersenyum dan meminta temannya berhenti memukul Yohan."Kamu tunangan sama aku," kata Dewangga sambil menatap Kaluna. "Aku jamin semua pihak akan selamat tanpa perlu adanya pertumpahan darah, itu juga kalau dia mau kembali kepada Fiona."Kaluna terdiam dengan air mata yang masih menetes."Kamu tidak perlu melakukan itu, Luna ..." ucap Yohan dengan suara lirih. "Kamu harus benar-benar memilih ... orang yang kamu cintai ...."Kaluna menangis tersedu. "Aku tidak bisa membiarkan temanku dipukuli."Dewangga masih menatap Kaluna. "Kamu jawab sekarang atau ....""Aku mau tunangan sama kamu!" seru Kaluna. "Tapi lepaskan Yohan, Pak Reyvonda biar kembali sama adik kamu!"Estefan menatap Kaluna tidak percaya. "Jangan ngawur kamu!""Kita menikah pun, akan ada hati yang tersakiti!" kata Kaluna sedih. "Fiona juga harus mendapatkan kebahagiaan, sama seperti kita."Estefan mengepalkan tanga

  • Secret Reunion   49 Menyelamatkan Seseorang

    Fiona langsung menangis histeris ketika mendengar ucapan kakaknya.Dewangga memegang keningnya. Sudah hampir beberapa bulan ini Fiona jarang menangis, tapi kemunculan Estefan telah menghancurkan semuanya."Aku tidak percaya ini, Estefan tidak mau menemuiku!" raung Fiona dengan suara menyayat hati. "Apa salahku? Aku tulus menyukainya, aku tulus!""Aku tahu!" ucap Dewangga, hatinya tetap ikut tersakiti saat melihat Fiona sakit karena perasaannya terhadap Estefan tidak berbalas. "Aku akan paksa Estefan untuk menemui kamu!"Fiona masih menangis sesenggukan dengan Dewangga terus membelai punggungnya."Apa Tante masih yakin untuk menjodohkan aku sama Rey?" tanya Kaluna ketika bertemu Ola di meja makan. "Rey ternyata memiliki masa lalu yang rumit dengan adik Dewa."Ola memegang keningnya. Masalah menjadi semakin rumit, tapi dia merasa masih bisa memanfaatkan peluang yang tercipta karena permasalahan yang terjadi antara Kaluna, Dewa, dan juga Estefan."Kenapa Tante malah jadi terkesan sama De

  • Secret Reunion   48 Menolak Perasaan Fiona

    Estefan terdiam setelah mendengar jawaban Dewangga."Kamu kenal Fiona, Pak?" tanya Kaluna sambil memandang Estefan.Es krim di masing-masing tangan mereka mulai meleleh karena tidak segera mereka makan."Mana mungkin dia tidak mengenal adikku?" sela Dewangga dengan ekspresi diliputi kemarahan. "Dia yang bikin Fiona depresi sampai harus berhenti sekolah!"Kaluna memandang Estefan dengan penuh tanda tanya. "Pak, bisa jelaskan apa maksud Dewa ....""Nanti aku jelaskan," potong Estefan sambil menarik Kaluna pergi."Tunggu, di mana tanggung jawab kamu sebagai gurunya?" tanya Dewangga penuh emosi. "Kamu tidak pernah tahu bagaimana rasanya melihat Fiona menangis hampir setiap hari kan?"Estefan tidak menjawab dan tetap berjalan pergi bersama Kaluna."Kenapa kamu diam saja, Pak?" Kaluna melirik Estefan. "Dewa tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan.""Diamlah dulu," sahut Estefan tanpa menoleh."Aku bilang berhenti!" Dewangga terpaksa menarik lengan Kaluna untuk menghent

  • Secret Reunion   47 Calon Suami Kaluna

    "Kalau kamu terpaksa, bilang saja terus terang." Rey alias Estefan mengemudi sembari berkomentar dengan nada datar seperti biasa.Kaluna melirik sebal kepada seseorang yang duduk di sampingnya itu."Sudah tahu kalau saya terpaksa, kenapa kamu—Pak ...? Argh, saya bingung harus panggil apa!" omel Kaluna yang tidak bisa lagi menahan diri.Ketika berada di sekolah, dia masih mampu untuk bersikap hormat dan sopan kepada Estefan sebagai gurunya. Namun, ketika sadar bahwa Rey yang duduk di sampingnya ini adalah orang yang dijodohkan dengannya, Kaluna serasa ingin mengamuk detik itu juga."Panggil saja sesuka hati kamu," kata Estefan tanpa memandang Kaluna. "Kamu yang di sekolah atau kamu yang ada di rumah kan sama saja."Kaluna mengembuskan napas keras."Itulah masalahnya!" Dia menjadi sangat emosional. "Saya jadi sulit untuk menghadapi seseorang yang terbiasa membagi dirinya menjadi dua kepribadian, lagipula kenapa sih harus menyamar?""Siapa yang menyamar?""Kamu!""Menyamar sebagai apa?""

  • Secret Reunion   46 Berubah di Saat Terakhir

    Sebagai bentuk protes keras terhadap ulah tantenya, Kaluna sengaja pura-pura sibuk dengan kegiatan sekolahnya supaya agenda kencan bersama Rey tidak direalisasikan. Bukan apa-apa, Kaluna sama sekali tidak tertarik untuk kencan dengan Rey atau siapa pun. “Lun, mau ke mana?” tanya Ola ketika melihat keponakannya yang sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas. “Jangan bilang kalau kamu ada les tambahan? Tumben ....” Kaluna meringis dan tidak segera menjawab. “Kalau nggak ikut les, masa iya kamu mau main di luar?” tanya Ola sambil mendatangi Kaluna semakin dekat. “Kamu kan selama ini lebih suka berdiam diri di rumah, atau tante yang sudah salah kira?” Kaluna berdehem sebentar, setelah itu dia memandang sang tante. “Kalau aku nggak salah ingat, kegiatan sekolah aku memang sedang padat-padatnya ... Biasa, mau ujian tengah semester.” Kaluna menjelaskan. Ola mengerutkan keningnya dengan superheran. “Kamu ... sehat-sehat saja kan, Lun?” tanya Ola seraya menyentuh kening keponakannya. Dia

  • Secret Reunion   45 Ajakan Kencan

    Kalau bukan karena ingin mematuhi nasihat Ola, tentu Kaluna sudah sedari tadi mengusir Dewangga dari hadapannya."Oh ya, ngomong-ngomong kamu mau pergi ke mana, Lun?" tanya Dewangga lagi."Nggak ke mana-mana," jawab Kaluna tidak ramah. 'Yohan lama banget sih,' sambungnya dalam hati."Aku bisa kok antar kamu," ujar Dewangga lagi. "Atau kamu mau jalan-jalan dulu?"Kaluna tersenyum sinis."Apa sih yang bikin kamu yakin kalau aku mau pergi sama kamu?" tanya Kaluna sambil berkacak pinggang. "Karena kamu udah menerima kehadiran aku dan nggak mengusir aku lagi," jawab Dewangga penuh percaya diri. "Bagiku itu udah cukup membuktikan kalau kamu sebenarnya nggak sebenci itu sama aku ....""Alah, gombal!" sela Kaluna sinis. "Aku nggak peduli sama kamu, aku bisa aja sih usir kamu dari tadi kalau aku mau. Tapi buat apa sih, buang-buang energi aja."Dewangga langsung berubah sedikit ekspresi wajahnya setelah Kaluna bersikap sangar kepadanya. "Lun, tolonglah ..." bujuk Dewangga. "Nggak ada salahnya

  • Secret Reunion   44 Momen Melanggar Peraturan

    Estefan tidak segera menanggapi nasehat ibunya, terlebih lagi dia tidak bisa menerima kelakuan Kaluna yang diperbuatnya bersama Yohan di sekolah.Hari-hari seterusnya, Kaluna menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasa. Diam-diam dia mengusung misi tersendiri untuk melanjutkan perang dinginnya dengan Estefan yang beberapa waktu lalu memberikan peringatan di kantor guru.Kaluna bertekad untuk tidak akan meninggalkan SMA Oasis satu langkah pun kecuali pihak sekolah sendiri yang lebih dulu menendangnya keluar.Hari itu mendadak murid-murid dipulangkan lebih awal karena para guru akan melangsungkan rapat, kelas Kaluna menjadi salah satu kelas yang paling bersemangat menerima kabar ini.“Asyik, pulang pagi ....”“Nongkrong dulu yuk di depan?”“Kopi aja, aku ikut!”Sebagian teman-teman Kaluna sibuk membuat acara seru alih-alih langsung pulang ke rumah, tapi dia memilih untuk mendengarkan dan sama sekali tidak berniat ikut bergabung.“Lun!” Kepala Yohan melongok melewati jendela kel

  • Secret Reunion   43 Kaluna Versi Dewasa

    “Masih satu setengah jam lebih, jangan sampai kita pingsan.” Kaluna beralasan. “Kamu juga boleh bersandar di punggung aku kok, nggak usah gengsi.”Yohan tentu tidak mau rugi, kini punggungnya ikut bersandar di punggung Kaluna hingga hukuman mereka berakhir saat bel istirahat berdering nyaring.“Gimana, bubar nggak nih?” tanya Yohan sambil menoleh. “Atau nunggu wali kelas kita yang suruh ...?”Kaluna menarik napas. Malu juga kalau dilihat murid-murid dari tingkat satu sampai tiga seperti ini, pikirnya.“Ini Pak Estefan ngapain dulu sih?” gerutu Kaluna. “Keburu kita jadi bahan tontonan banyak murid kayak begini.”Yohan mengedarkan pandangan ke arah murid-murid yang sebagian sudah keluar dari ruang kelas masing-masing. “Bodo amat lah,” komentar Yohan. “Aku sih bukan tipe senior yang jaim, jadi biarkan adik-adik tingkat itu melihatku apa adanya.”Kaluna melengos mendengar pengakuan Yohan, dia bersandar dengan nyaman di punggungnya dan memasang wajah tak peduli ketika beberapa muri

  • Secret Reunion   42 Persaingan Sengit Kaluna - Estefan

    Baik Kaluna maupun Yohan sama-sama menoleh dan melihat Pak Kemal berkacak pinggang dari koridor kelas satu, membuat mereka berdua nyengir tanpa rasa bersalah sama sekali.“Kamu, Kaluna! Saya akan laporkan ini kepada wali kelas kamu, Pak Stefan!” lanjut Pak Kemal lagi, setelah itu dia meneruskan langkahnya sementara Kaluna masih tergantung di gerbang dengan Yohan memegangi kedua pinggangnya.“Mampus deh kita ...” keluh Kaluna seraya berpegangan pada gerbang. “Yo, ini gimana ....”“Alah, biasanya juga kita sering kena hukuman.” Yohan menyahut tanpa mendongak, beberapa murid koridor sebelah kanan dan kiri mereka kini mulai menunjuk-nunjuk sambil nyengir tertahan karena melihat Kaluna yang tergantung di gerbang sekolah sedemikian rupa.“Bukan masalah itu!” tukas Kaluna sambil mengayunkan kedua kakinya. “Ini gimana cara turunnya maksud aku!”“Jangan nendang-nendang!” balas Yohan, kali ini terpaksa mendongak untuk memandang Kaluna. “Kayak bayi dalam kandungan aja kamu ....”“Ini aku t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status