" Masa sih ada atasan kayak gitu," ucap Rangga sedikit heran. "Buktinya ada, itu atasan aku kerjaannya cuma marah-marah terus," sahut Zahra."Sudah tidak usah dipikirkan, sudah di habiskan makanannya ngapain pikirkan atasan kamu yang nggak jelas itu," ucap Rangga sambil mengusap-mengusap lengan Zahra. "Iya juga ya, cuman aku sedikit kesal sama itu orang, katanya sering sekali mara-marah sama orang yang mengobrol, terlambat dan satu lagi orang itu juga tidak mau kalau ada bawahnya sampai melakukan kesalahan, kebayang nga aku ini karyawa baru, bukanya di sampai secara pelan- pelan eeeh malah langsung kena omelanya dia," seru Zahra."Sudah tidak usah kamu pikirkan orang seperti itu, mungkin aja orang itu tabiatnga suka marah-marah," ucap Rangga menyuruh Zahra agar tidak usah terlalu memikirkannya. "Mungkin saja kali ya," ucap Zahra dan Zahra pun melanjutkan makanya.Tidak lama kemudian mereka pun sudah selesai makan Rangga pun memanggil pelayan dan membayarya, tiba-tiba Zahra langsung
Zahra pun menolak namun Reyhan terus menarik tangan Zahra sehingga Zahra hanya bisa pasrah dan menuruti perkataan Reyhan dan langsung naik mobil Reyhan dan mereka pun pergi kesuatu tempat."Kita mau kemana Pak?" tanya Zahra.Reyhan pun mendengar perkataan Zahra yang bertanya kepada Reyhan, namun Reyhan pun tidak menjawabnya membuat Zahra semakin kesal kepada Reyhan. "Kita mau ke mana Pak?" tanya Zahra dengan nada sedikit keras di dalam mobil."Sudah tidak usah banyak bertanya diam saja," ucap Reyhan membentak ZahraSeketika Zahra pun langsung diam dan tidak berani bertanya lagi.Tidak lama kemudian sekitar 30 menit mereka pun sampai di suatu tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya, mereka pun langsung turun dari mobil dan pergi menuju tempat tersebut."Kita mau ngapain disini pak?" tanya Zahra penasaran."Tempat ini paling bagus untuk kita mengobrol," sahut Reyhan. "Bapak mau mengobrol apa lagi, bukanya semua sudah jelas, bapak mau apa lagi pak?" tanya Zahra tidak habis
"Tidak apa-apa Zahra, jika aku harus menunggu kamu sampai pagi, bagi ku tidak ada masalah,” ucap Reyhan rela melakukan apapun untuk Zahra. "Bapak tidak boleh bilang begitu, apa bapak tidak kasihan sama istri dan anak bapak yang menunggu bapak di rumah,” ucap Zahra terus menasehati Reyhan. "Maksudku bukan begitu Zahra, lagian juga aku dan istriku sudah tidur berpisah," ucap Reyhan. "Tidak baik Pak, menceritakan masalah pribadi bapak kepada orang lain," ucap Zahra menasehati Reyhan agar tidak menceritakan masalah pribadinya bersama istrinya. Reyhan pun mendengar perkataan Zahra seperti itu langsung tidak enak. "Maksudku bukan begitu Zahra," ucap Reyhan mencoba untuk menjelaskannya."Sudah ya pak, terimakasih sudah mengantar saya pulang," ucap Zahra dan langsung turun dari mobil Reyhan.Reyhan pun melihatnya ingin mengejarnya namun tidak jadi, karena Andre merasa jika di mengejar Zahra bisa tamba memperkeruh keadaan sehingga Reyhan hanya membiarkan Zahra pergi menuju apartemenya.Ti
Laras pun melihat sikap dingin suaminya itu langsung menghampirinya. " Mas Reyhan," ucap Laras berteriak memanggil nama Reyhan. Karena nada Laras begitu sangat keras membuat Mutiara kaget dan langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya. "Mama, Papa ada apa?" tanya Mutiara kaget.Reyhan pun melihat anaknya bangun karena kaget mendengar suara Laras, seketika langsung berlari mendekati putrinya. " Sayang kaget ya,” ucap Reyhan sambil mengusap kepala putrinya."Papa ada masalah apa sama Mama kok Mama marah-marah sama Papa?" tanya Mutiara menatap Papanya. "Sayang Mama kamu tidak marah, dia hanya memanggil Papa tadi, kalau gitu mutiara Mutiara tidur lagi ya, nanti Papa temanin," ucap Reyhan dan menyuruh anaknya tidur lagi.Mutiara pun mendengar pernyataan Papanya seperti itu langsung menurutinya dan berbaring dan menutup matanya.Reyhan pun melihat anaknya sudah menutup matanya langsung menyelimutinya dengan selimut sambil menepuk-nepuk pahanya.Tidak lama kemudian Mutiara pun ke
Sedangkan Laras, dia tidur di kamar sambil memikirkan perkataan Reyhan tadi yang begitu menyudutkannya. "Dasar pria tidak tau diri, seharusnya Mas Reyhan itu bersyukur punya istri seperti aku yang mau bekerja membantu perekonomian bukan malah menyalakan aku," seru Laras dalam hati."Dasar pria egois, bilangnya aku yang egois tahu-tahunya dia yang egois," seru Laras dalam hati dengan muka sedikit miring dan kesal."Dari pada aku memikirkan Mas Rethan yang egois mendingan aku tidur," ucap Laras dan langsung berbaring di atas tempat tidur dan menutup matanya dan tidur.Begitu juga dengan Zahra yang sudah merasa sangat kelelahan dan tidur. Ke esok paginya menunjukkan jam 07.00 pagi Zahra un bangun dan langsung pergi mandi setelah mandi ia pun langsung pergi sarapan setelah sarapan, ia pun langsung bersiap- siap keluar dari apartemenya dan berlari menuju jalan raya menunggu taxi.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Zahra pun langsung naik taksi pergi menuju kantor, tida
Tidak lama kemudian makanan pun sudah selesai dimasak dan langsung diantarkan ke meja Reyhan, namun Reyhan merasa tidak berselera makan dan langsung berdiri dari dududukny"Maaf Pak Reyhan mau ke mana? makanannya sudah selesai kami siapkan semuanya," ucap pelayan.Reyhan pun melihat makanan tersebut sudah begitu banyak di meja langsung kembali duduk di kursi dan memakan makanan tersebut, walaupun dirinya tidak berselera makan tetap ia memaksa untuk memakannya dan setelah beberapa sendok yang ia makan Reyhan pun sudah selesai makan, dan langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju ruangannya.Tidak lama kemudian Andre pun sampai di ruangannya dan langsung menelpon Rian, HP Rian pun berdering dan langsung mengangkatnya."Haloy.""Ke ruanganku sekarang juga," ucap Reyhan menyuruh Rian ke ruangannya.Tidak lama kemudian Rian pun pergi menuju ruangan Reyhan sesampainya Rian pun langsung mengetuk ruangan Reyhan dan langsung masuk ke dalam ruangan Reyhan dan langsung duduk dikursi."Apa y
"Iya sudahlah nanti aku coba, tapi kau aku belum bisa pastikan, soalnya orangnya terlalu lalot dan lambat," sahut Rian dan langsung keluar dari ruangan Reyhan dan berjalan menuju ruangan tim pemasaran sesampainya Rian pun melihat Zahra masi mengetik."Kayaknya ini anak memang rajin betul juga sih apa yang di katakan kak Reyhan tadi, kalau anak ini rajin dan jujur, tapi tetap saja aku tidak boleh memperlakukanya berbeda-beda dengan yang lain, lagian kan dia karyawan baru di sini dan baru dia hari kerja kita belum tau kemampuan yang seperti apa, lagian kata kak Reyhan dia tidak punya pengalaman apa-apa," seru Rian dalam hati dan langsung berjalan menuju ruanganya.Zahra pun melihat Rian langsung tersenyum dan menyapanya. "Siap pak," ucap Zahra sambil tersenyum melihat Rian dari kejauhan.Rian pun tidak merespon Zahra dan langsung berjalan menuju ruanganya."Dasar orang aneh," seru Zahra dalam hati, namun tidak memperdulikanya lagi, Zahra pun langsung memprint dokumen tersebut.Tidak la
"Tidak usah Pak lagian teman saya sebentar lagi dia datang kok," ucap Zahra menolak ajakan Reyhan untuk mengantarnya pulang." Sudahlah Zahra, naik saja lagian teman kamu itu belum datang, kamu tidak takut nanti ada preman yang lewat yang suka gangguin perempuan apalagi kalau sudah malam seperti ini ucap Andre mencoba menakut-nakuti Zahra." Apa Apa benar yah yang dikatakan Pak Andre kalau di sini banyak preman," seru Zahra dalam hati."Sudah tidak usah banyak pikir naik saja sebelum preman preman itu datang,” ucap Reyhan terus membujuk Zahra agar naik di mobilnya." Ya sudah deh," seru Zahra pasrah dan langsung mencoba mendekati mobil Reyhan, tiba-tiba motor Rangga pun datang dan melihat Zahra, seketika Rangga pun berteriak memanggil Zahra dan Zahra pun langsung menoleh." Maaf ya Pak saya tidak bisa, naik di mobil bapak karena teman saya sudah datang menjemput saya,” ucap Zahra sambil tersenyum dan langsung berlari menghampiri Rangga. "Maaf ya Ra, macet banget di jalan makanya ak
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl