Myesha yang mendapatkan kunci kamar segera menuju ke kamar yang tertera di access card yang dibawanya. Untuk mencapai kamar, dia menaiki lift.Tepat di depan kamar, Myesha segera menempelkan access card yang dibawanya untuk membuka pintu kamar. Perlahan, Myesha mendorong pintu kamar tersebut. Lampu masih terlihat gelap, karena lampu belum menyala. Dengan segera, dia pun menempelkan access card yang dibawanya. Saat lampu menyala, dia pun segera masuk ke kamar.Langkah Myesha terus diayunkan ke dalam. Tepat di tempat tidur, dia melihat sebuah gaun yang terbentang di atasnya. Myesha yang melihat hal itu menduga jika Finn yang menyiapkan semuanya.Tadi Finn sudah bilang agar Myesha segera bersiap. Jadi segera Myesha meletakan tasnya dan berlalu ke kamar mandi. Membersihkan dirinya terlebih dahulu.Seharian bekerja membuat tubuh Myesha lengket dan juga rambutnya lepek. Jadi dia butuh waktu lama untuk membersihkan diri.Myesha yang keluar dari kamar, segera mengeringkan rambutnya. Kemudian
Gorden yang tertutup rapat membuat dua orang yang berada di balik selimut masih begitu terlelap. Pasangan yang baru saja merengkuh kenikmatan itu tampak begitu masih tampak nyaman saling berpelukan.Ketika selimut tersingkap, terasa udara dingin pendingin menerpa kulit. Finn yang merasakan hal itu membuka matanya untuk melihat apakah selimut yang dipakai sang istri tersingkap juga. Benar saja, saat membuka matanya, dia melihat jika selimut tersingkap dan membuat bahu sang istri terlihat. Dengan segera, Finn menarik selimut tersebut. Kemudian menutupi tubuh sang istri.Saat sibuk memastikan seluruh tubuh sang istri tertutup rapat. Finn melihat wajah sang istri yang tertidur begitu pulas sekali.Finn terus memandangi sang istri. Rasanya bahagia ketika kini bisa mendapatkan sang istri seutuhnya. Apalagi dia mendapatkan sang istri untuk pertama kalinya. Pria mana yang tidak suka jika mendapati jika dirinya jadi pertama yang menyentuh sang istri.Finn yang terus memandangi sang istri, perl
Mereka berdua menikmati sarapan yang sudah kesiangan. Kegiatan baru mereka memang membuat candu untuk mereka berdua. Di meja makan Myesha malu sekali melihat Finn. Dia memilih menundukkan pandangan. Apalagi ketika Finn terus memandanginya.“Kenapa memandangi aku seperti itu?” Myesha akhirnya melayangkan protesnya setelah sedari tadi Finn memandanginya.“Apa memandangi istri salah?” Finn tersenyum. Merasa jika yang dilakukannya tidak ada yang salah.“Iya, tetapi aku malu.” Myesha seolah melihat Finn seolah sedang mengingat kejadian semalam saat memandanginya. Jadi dia merasa begitu malu sekali.Finn meraih tangan sang istri. Menggenggamnya erat. “Aku benar-benar jatuh cinta padamu.” Finn benar-benar terbuai dengan kehadiran Myesha. Perasaan cintanya begitu mendalam.Myesha tersenyum ketika Finn mendaratkan kecupan di punggung tangannya. Dia merasakan jelas ketulusan cinta Finn. Karena itu, dia merasa jika dirinya begitu dicintai oleh Finn. Perasaannya begitu bahagia ketika dicintai ole
Sebulan penuh Finn sibuk. Setiap hari dia berangkat pagi dan pulang malam. Hal itu karena pekerjaanya di kantor begitu banyak. Masalah proyek ternyata tidak hanya satu, tetapi banyak proyek bermasalah. Dalam keadaan seperti ini Myesha tidak punya celah sama sekali untuk membahas akan kenyataan tentang dirinya. Apalagi Finn sendiri sedang banyak masalah. Myesha tidak bisa berani mengatakannya.Finn pulang dengan keadaan lelah sekali. Sebulan ini memang luar biasa bagi Finn. Dia benar-benar dibuat pusing dengan proyek yang terjadi banyak bermasalah.Finn yang membuka pintu kamar mendapati sang istri sudah tertidur. Maklum saja, ini sudah jam dua belas malam. Jadi pasti istrinya sudah mengantuk. Karena melihat sang istri yang tertidur, Finn memilih untuk segera membersihkan diri. Tubuhnya begitu lengket setelah seharian bekerja.Dengan keadaan yang lebih segar, Finn keluar dari kamar mandi. Tubuhnya sudah jauh lebih baik dibanding tadi saat pulang.Segera Finn ke tempat tidur. Menyusul s
Myesha dan Finn ke rumah Nyonya Zoya. Mereka ingin memberitahu jika Finn sudah mengirim uang ke rekening WO milik Nyonya Zoya.Myesha benar-benar bahagia sekali. Dia tidak menyangka jika Finn akan memberikan uang untuk WO sekaligus. Padahal waktu itu, dia ingin bertahap memberikannya.Saat sampai di rumah Nyonya Zoya, Myesha dan Finn disambut baik oleh Nyonya Zoya. Nyonya Zoya mempersilakan Finn dan Myesha duduk di ruang keluarga.“Ma, kami ke sini ingin memberitahu jika Finn sudah mengirim uang ke rekening WO kita.” Myesha menatap Nyonya Zoya. Menjelaskan kedatangannya itu.Nyonya Zoya berbinar. Akhirnya yang ditunggu-tunggu dikirim juga. Sejak kemarin, dia memang menunggu hari ini. Di mana Finn mengirimkan uang tersebut.“Maaf, Ma. Jika sampai terlambat.” Finn sedikit merasa tidak enak. Sudah sebulan dia menunda semuanya.“Tidak apa-apa, Finn. Aku tahu kamu sibuk sekali.” Nyonya Zoya tersenyum.“Sekalian kalian di sini. Aku mau memberitahu sesuatu.” Nyonya Zoya langsung bangun. Dia
“Aku akan ke tempat golf sampai sore.” Finn membelai lembut sang istri. Dia pergi pagi-pagi untuk pergi ke tempat golf.“Iya.” Myesha tersenyum. Sengaja dia bangun pagi-pagi karena Finn akan pergi bertemu dengan kliennya. Jadi, dia ingin menemani Finn yang bersiap.“Aku menunggu kejutan hari ini.” Sebuah kecupan mendarat di dahi sang istri. Finn tak sabar menunggu sang istri memberikan kejutan untuk makan malam nanti.“Tunggu nanti.” Myesha tersenyum. Dia juga tidak sabar untuk membuat hari ini menyiapkan semuanya.Myesha mengantarkan Finn sampai pintu depan. Melepaskan pria yang dicintainya untuk pergi. Setelah Finn pergi, barulah Myesha bersiap. Hal pertama yang ingin dilakukannya adalah membuat kue.Myesha begitu bersemangat sekali. Membuat kue coklat yang begitu enak. Sampai siang, barulah Myesha selesai dengan membuat kue. Setelah membuat kue, Myesha memilih untuk menyiapkan pakaian untuk Finn terlebih dahulu. Memindahkannya ke kamar atas. Nanti saat Finn pulang, dia akan meminta
Myesha benar-benar tidak menyangka jika ternyata wanita yang selama ini pergi, datang ke rumahnya. Wanita yang tidak pernah diharapkannya.“Hai, Myesha.” Zelda menyapa Myesha. Senyumnya menghiasi wajahnya. Senyum penuh arti dan maksud tertentu.Sehari sebelumnya.“Nyonya Zelda.”Ketika mendengar namanya dipanggil Zelda langsung berangsur bangun. Posisinya yang berada jauh dari tempat pendaftaran, membuatnya harus berjalan dulu. Namun, langkahnya terhenti ketika seseorang mengakui dirinya. Zelda masih berpikir positif jika mungkin nama orang tersebut sama dengannya. Dan secara tidak langsung, mereka menganggap itu adalah kebetulan. Sayangnya, Zelda harus kecewa. Pemilik nama ‘Zelda’ itu adalah wanita yang dikenalkan. Wanita yang pernah menjadi asisten rumah tangga di rumahnya.“Namanya Myesha, kenapa bisa Zelda?” Zelda masih mencoba mencerna dengan baik. Nama yang dimiliki asisten rumah tangga sang mama tidak sama dengannya.Zelda melihat Myesha yang masuk dengan seorang wanita. Dari b
Zelda memerhatikan Myesha. Wanita di depannya sungguh sudah berubah sekali. Jika dulu Myesha tampak begitu lusuh dan kumuh, kini Myesha tampak begitu anggun sekali. Tampak begitu cantik. Apalagi malam ini dia memakai pakaian seksi. Tampak begitu menggoda sekali.“Hai, Myesha.” Zelda menyapa Myesha dengan nama asli Myesha.Myesha masih terpaku. Tubuhnya mematung. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini adalah hal yang tidak pernah disangka-sangka. Orang yang tak terpikir akan datang ke rumah, kini ada di depan matanya.“Sekarang kamu sudah berbeda sekali.” Zelda mengomentari apa yang dilihatnya. Perubahan Myesha terlalu signifikan, jadi dia tentu saja merasa aneh.Myesha tidak berani menjawab sama sekali. Dia merasa jika dirinya berada dalam masalah besar. Zelda yang asli kini berada di depannya. Jadi tentu saja itu membuatnya bingung. Dia takut jika Finn sampai mengetahuinya.“Sepertinya kehidupanmu sekarang sudah jauh baik.” Zelda menerobos masuk ke rumah. Melewati Myesha yang ma