Share

93. Berpamitan

**

Kata-kata Karan sebelum ia berpamitan pulang malam itu tak urung membuat Kiran tidak bisa memejamkan mata sesudahnya. Semalaman suntuk ia terjaga, hanya berguling ke kanan dan ke kiri di atas futon. Gelisah memikirkan, apakah ia harus mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada mantan suaminya itu, atau tetap memendamnya. Sekali lagi membiarkannya berlalu dan terlupakan saja.

“Mama!”

Perempuan itu terkesiap saat tangan mungil sang putra menarik ujung bajunya.

“Mama melamun terus.”

“Ah, maaf, Sayang.”

“Mama pusing, ya? Axel kalau pusing suka melamun.”

Kiran tersenyum manis. Ia mengusap lembut pipi kemerahan pangeran kecil itu. “Nggak, Baby. Mama hanya nggak bisa tidur semalam, makanya sekarang agak mengantuk.”

“Mama habis lihat film hantu, ya? Kok nggak bisa tidur?”

Sekali lagi, Kiran terkekeh kecil mendengar celetukan putra kecilnya itu. Ia menggusak surai lembut Axel sementara menempatkan mangkuk sereal di atas meja.

Ini hari libur sekolah, ngomong-ngomong. Jadi Kiran tidak terburu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
kasian axel yg rindu sosok ayahnya..
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
ayo kiran jgn siksa perasaanmu, karan msh cinta sm kamu. lanjut thor yg hapy2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status