Share

95. Pelukan Pertama dan Terakhir

**

Apakah semuanya memang sudah terlambat?

Tapi Kiran masih tetap tidak bisa melakukan apapun. Tidak bisa memulai bagaimana seharusnya. Karan sudah pergi hari ini, begitu yang ia dengar dari tantenya. Dan pada akhirnya, Kiran tetap membiarkan pria itu pergi lagi.

Langit kota Kyoto sedang bertabur bintang malam ini. Udara sejuk nyaman memeluk, saat Kiran berdiam diri di halaman belakang rumahnya. Netranya memandang tak bosan-bosan pada gelaran angkasa raya yang penuh pendar-pendar cantik di atas sana.

“Kiran?” Suara Mila terdengar memanggil. Membuat perempuan itu menoleh.

“Ya, Tante?”

“Ada Pak Reita di dalam. Katanya mau ngobrolin sesuatu. Tante juga mau minta izin bawa Axel ke rumah Ani-Obasan, ya? Sebentar aja, katanya ulang tahun kecil-kecilan.”

“Oke, Tan.” Kiran mengangguk seraya tersenyum. “Bilang aja sama Reita kalau aku di sini.”

“Kamu mau ajak si Pak Guru ganteng gelap-gelapan di sini? Are you sure?”

Mila akhirnya hanya terkikik geli saat Kiran melayangkan bombastic side eye. W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
sdh tamat ya thor....lama updatenya, jd gak semangat bacanya
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
lanjut thor...sdh dag dig dug kirain pelukan terakhir karan. semangat...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status