Share

Chapter 16

Penulis: Rara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-08 12:20:11

Untuk pertama kalinya Rey tersenyum lebar setelah kematian orang tuanya. Dia menuruni tangga seraya bersenandung kecil. Langkahnya pun dibuat melompat-lompat pelan bak seorang anak kecil. Tentu saja dia berharap seseorang di sana akan menyambutnya seperti beberapa hari sebelumnya. Dengan balutan pakaian casual, sosok itu akan menyapa seraya tersenyum hingga menampilkan lesung pipinya yang sangat menawan. Membayangkan wajah pria itu saja sudah membuat hati Rey terasa berbunga-bunga.

Namun saat sampai di ruang keluarga, ruangan itu sunyi. Tidak ada seorangpun di sana. Ekspresi Rey seketika berubah muram. Dia melirik ke arah jam. Sudah pukul 8 pagi.

"Ke mana Julian? Tumben dia belum datang," gumam Rey.

Dia menggeleng kepalanya cepat. "Mungkin dia akan datang sebentar lagi."

Setelahnya, Rey beranjak untuk minum lalu membersihkan dirinya. Hingga dia telah siap berangkat ke kampus, eksistensi Julian masih belum terlihat. Rey sedikit gusar. Ingin menghubungi Julian juga dia tidak punya nom
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 17

    Happy reading....Rey melirik tajam Sinta yang kini duduk di sampingnya. Wanita itu terlihat acuh tak menampilkan wajah bersalah. Hal yang membuat Rey semakin geram. Belum lagi saat mendengar ucapan pria di hadapannya. Rahang Rey terasa akan jatuh dari tempatnya."Kau hanya perlu mengisi surat ini, Sinta. Setelah itu kau boleh keluar," kata pria paruh baya itu terdengar begitu ramah."Baik, Pak," jawab Sinta menoleh ke arah Rey sambil tersenyum miring. Atau tepatnya tengah mengejek Rey."Bagaimana dengan saya, Pak?" Rey juga ingin cepat pergi dari sana namun lelaki itu justru terlihat mengabaikannya. Bahkan hingga Sinta keluar dari ruangan itu dia tak kunjung juga menyuruh Rey melakukan apapun. "Pak, ini sudah tiga puluh menit sejak Sinta keluar. Bapak tidak melupakan saya, bukan?" Dosen lelaki yang tadinya sibuk sendiri saja kini menatapnya. "Saya tidak lupa, hanya saja saya sedang menunggu seseorang saat ini." Rey lantas menatap tidak percaya pada dosen tersebut. Apa-apaan ini?

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 18

    Mobil Julian telah terparkir dengan sempurna di basemen hotel di mana acara pernikahan Anggun berlangsung."Ayo!" ujar Julian setelah membuka pintu untuk Rey. Diraihnya tangan wanita itu lalu melingkarkannya di lengan. Hal yang membuat Rey sedikit kaget seraya tersenyum malu-malu menatap Julian."Haruskah?" Namun ia tetap melempar pertanyaan bodoh."Kenapa? Kau tidak nyaman jika bergandengan tangan denganku?" tanya Julian.Rey langsung menggeleng. "Tidak. Hanya saja---" Wanita itu sampai kikuk sendiri."Ayolah, Rey. Kau tidak perlu malu." Julian mengeratkan tangan Rey di lengannya lalu membawa wanita itu untuk masuk menuju tempat pesta pernikahan.Sepanjang koridor sebelum sampai di aula Rey tak hentinya tersenyum. Matanya terus saja melirik ke arah tangannya yang berada di lengan Julian. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang kini mengitari mereka berdua. Hingga Rey tidak menyadari jika mereka sudah memasuki aula di mana pesta Anggun digelar.Rey melebarkan matanya. Sungguh sebuah pesta p

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 19

    Rey harus menelan salivanya berkali-kali. Saat Julian mengatakan dia harus segera melukisnya, dia pikir Julian akan menemaninya melukis. Yah ... walau sekarang juga Julian menemaninya seperti yang dia katakan tapi bukan seperti ini maksud Rey."Kenapa? Apakah poseku tidak sama dengan yang kemarin?" Ya. Julian bersih keras ingin menjadi model seperti kemarin saat pertama kali Rey melukisnya. Bahkan pria itu dengan sengaja membawa cardigan yang ia pakai kemarin. Sungguh gila. Rey sampai kehabisan kata-kata dibuatnya."Tidak. Posemu sangat bagus," jawab Rey mengalihkan pandangannya ke arah kanvas seraya terus menggerutu dalam hati. Ayo, fokus, Rey! Jangan melihat ke arah sana!Kata-kata itu bagaikan matra yang terus dirapalkan Rey. Namun sekuat apapun Rey berusaha, kali ini otak dan hatinya tidak mau bekerja sama. Sungguh sialan pria tampan itu."Lalu kenapa kau diam saja. Aku mulai pegal di sini," kata Julian sedikit menggerakkan tubuhnya.Rey memutar bola matanya malas. "Itu salahmu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 20

    Rey tidak pernah sesemangat ini dalam menyelesaikan tugasnya. Dia tak hentinya tersenyum sembari menyapukan cat berwarna ke atas canvas lukisnya setelah sebelumnya mencampurkan beberapa cat menggunakan kuasnya dengan lembut. Fokus sekali.Hingga terdengar bunyi bel rumah, Rey langsung bangkit dari tempat duduknya. Berlari kecil seperti anak kecil yang mengetahui orangtuanya datang. Namun yang berbeda di sini sosok yang Rey sambut bukan orangtuanya tapi pria yang membuatnya jatuh hati. Walau wanita itu belum menyadarinya. Tepatnya memang dia adalah wanita yang kurang peka dengan hal yang seperti itu."Selamat pagi," sapa Julian."Ayo masuk!" ajaknya membuka pintu lebih lebar.Sembari mengobrol ringan, Julian dan Rey masuk ke dalam rumah. Pandangan Julian berfokus pada ruang tamu Rey yang sangat berantakan. Cat, tisu, dan beberapa kuas cat yang diletakkan begitu saja. Seperti arena peperangan walau ini dalam versi mininya. Tapi Julian tidak terlalu khawatir karena Rey sudah memasang ker

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 21

    Happy reading.... Rey meremas sendiri tangannya sendiri. Waktu terasa berhenti di sana. Tidak ada suara. Saking sunyinya ruangan itu Rey sampai bisa mendengar deru napasnya dan juga sosok di depannya. Dosen yang dua minggu lalu menghukumnya, kini berdiri membelakanginya seraya menatap lukisan yang Rey buat. Kenapa dia lama sekali? Apakah lukisanku tidak bagus? Pertanyaan itu bergulir dalam kepala Rey. Karena sejak lima belas menit lalu sang dosen tak kunjung membuka suara. Rey menghela napas berat namun seketika tertahan saat pria itu berbalik menatapnya. Rey membeku. Wajah pria itu datar tidak menampilkan ekspresi yang berarti. Sepertinya aku gagal. "Kerja bagus, Rey." "Eh?" "Lukisan ini sangat bagus. Bahkan lebih dari yang saya bayangkan," kata pria itu kini menampilkan senyum tipis. Rey mengerjapkan matanya. Dia tidak salah dengarkan? Dosen yang biasanya selalu mengkritik karyanya selama ini, kini memujinya. "Benarkah, Pak?" Mata Rey berbinar senang. "Tentu saja. Kau tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 22

    "Aku akan bertemu dengannya malam ini?" tanya Anita mengelus pipi Julian yang terasa sedikit kasar karena dia lupa bercukur. Tangan kecil itu turun ke arah bibir penuh sang suami yang sempat dikecup mesra."Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi, bukan?" tanya Julian yang tidak pernah mengalihkan pandangannya dari wajah sang istri.Entah kenapa dia begitu merindukan wanita itu. Padahal mereka selalu bertemu hanya saja durasinya sangat sedikit karena Julian harus bersama Rey. Sial! Mengingatnya saja sudah membuat Julian sedikit kesal. Karena sibuk mendekati Rey dia jadi kehilangan banyak waktu yang sebenarnya bisa ia habiskan bersama Anita. Ya. Setidaknya itu yang Julian pikirkan untuk menepis fakta jika sebenarnya dia tidak kesal sama sekali menghabiskan waktu bersama Rey. Sungguh Julian begitu naif pada perasaannya sendiri."Kau benar, Sayang." Suara Anita begitu menggoda. Sedikit parau. "Memang apa bedanya aku bertemu dia sekarang atau nanti. Iya kan?"Julian malah mendesah pel

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 23

    "Perkenalkan dia Anita Artemio ... istriku."Telinga Rey terasa berdengung seakan apa yang dia dengar memiliki frekuensi suara yang sangat tinggi. Wanita itu membeku di tempat menatap Julian dan wanita bernama Anita itu. Tatapannya kosong.Cukup lama hingga akhirnya Rey tersadar. Tenggorokannya terasa kering membuat Rey menyambar air putih di sampingnya. Meminumnya hingga habis."Di---dia istrimu?" tanya Rey setelah meletakkan gelasnya sedikit kasar di atas meja. Tatapan kosongnya berubah berkaca-kaca menyiratkan keterkejutan dan kekecewaan."Iya, Rey. Anita istriku." Dan sialnya Julian malah menampilkan wajah biasa bahkan tersenyum bahagia. Terlihat begitu bangga memperkenalkan istrinya pada Rey. Seakan apa yang dia lakukan tidak berefek sama sekali untuk Rey. Sungguh brengsek!Tanpa mengatakan apapun lagi, Rey menarik tasnya. Melangkahkan kaki untuk keluar dari ruangan itu.Sungguh dia terlihat seperti orang yang sangat bodoh di sini."Rey, tunggu!" Bahkan teriakan Julian sama se

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 24

    "Dan kau adalah wanita yang paling cocok untuk melahirkan pewaris untuk keluarga Artemio."Rey menarik satu ujung bibirnya. Menyingkirkan tangan Anita di pundaknya lalu berdiri.Perlakuan Rey sempat membuat Anita kaget. Namun dia bisa menutupinya dengan wajah angkuh andalannya. Sekarang mereka sudah saling berhadapan. Saling menatap satu sama lain. Cukup lama, hingga akhirnya Rey tersenyum simpul."Tapi sayangnya aku tidak tertarik," kata Rey. "Menikah, hamil lalu melahirkan ... bahkan terlintas dalam pikiranku saja tidak pernah."Rey menggeser kursi yang ia duduki masuk ke dalam meja agar dia bisa lebih dekat ke arah Anita. Rey cukup kagum, di usianya yang sekarang Anita masih memiliki kulit yang kencang serta wajah yang cantik. Tapi, hei! Rey masih lebih cantik dan sebagai nilai plus, dia masih muda.Mungkin karena perasaan itu, Rey berani melipat tangannya di dada setelah mengibaskan rambut panjangnya. Rey memperlihatkan soso

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04

Bab terbaru

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 49

    Sampai Rey meninggalkannya sendirian di sana Anita terus berpikir. Apakah sungguh sikapnya kekanak-kanakan karena cemburu pada Julian? Bagi Anita itu bukan cemburu, dia hanya sedikit posesif terhadap apa yang dimilikinya.Anita hanya punya Julian. Tidak ada yang lain lagi. Bukankah wajar Anita bersikap demikian? Namun dia juga tidak menampik apa yang dikatakan Rey benar.Anita menginginkan anak itu dan tidak seharusnya dia egois seperti ini. Sekarang sudah tidak ada penghalang lagi. Janin--calon anak Anggun--yang sempat menjadi rasa takut terbesar Anita kini telah tiada. Kini Anita bisa memimpin permainan jika Rey benar-benar bisa hamil secepatnya.Wanita itu tersenyum manis sebelum memutuskan untuk bangkit dari sana menuju kamarnya. Kali ini dia tidak akan membiarkan kesempatannya terbuang sia-sia.***Pukul delapan malam Julian tiba di rumah. Anita yang sejak tadi sudah menunggunya menyambut pria itu dengan senyuman hangat. Di sana juga ada Rey yang sedang menikmati cemilan seraya m

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 48

    Selalu berada di pihak Anita. Hal itu sudah Julian janjikan sejak dulu. Lalu sekarang hanya karena seorang Reyna Anindira, Julian akan mengingkari janjinya?Tidak. Julian tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Anita benar. Rey hanya seorang wanita yang dia jadikan istri untuk melahirkan anak mereka. Tidak lebih dari itu. Julian tidak perlu memperlakukan wanita itu istimewa.Setelah itu Julian benar-benar berubah pada Rey. Jika setiap pagi sebelum berangkat ke kantor Julian akan menawari tumpangan maka mulai hari ini dia membiarkan Rey berangkat sendirian dengan berbagai alasan yang dia pikirkan dari semalam."Aku ada rapat pagi ini. Maaf tidak bisa mengantarmu."Atau...."Anita ingin berkunjung ke kantor jadi aku harus menunggunya dan mungkin itu bisa membuatmu terlambat."Dan masih banyak lagi alasan yang lain yang membuat Rey tak tahu harus berbuat apa. Dan hal itu terjadi berulang kali membuat Rey semakin kesal. Wanita itu tahu jika Julian sedang berusaha menghindarinya. Siapa lag

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 47

    Julian tersenyum tipis mengingat kenangan pertama kali dia datang di keluarga Artemio. Ajakan Anita untuk bermain dengannya malam itu berakhir dia menjadi teman baik wanita itu. Tak hanya menjadi teman baik, bahkan Julian diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan bersama Anita. Tuan Artemio itu sangat baik. Sungguh. Karena sudi menolong anak seperti Julian. Sebenarnya Tuan Artemio pun punya alasan sendiri kenapa dia menolong Julian. Pertama, karena Julian memiliki bakat yang besar yang sayang jika tidak dikembangkan. Kedua, karena Tuan Artemio punya permintaan khusus yang hanya Julian yang bisa melakukannya.Saat itu Julian merasa sangat beruntung seperti dewa Portuna sedang bersamanya. Namun hal itu tak ingin Julian dapatkan dengan cuma-cuma. Pria kecil itu bersih beras ingin diberi pekerjaan oleh Tuan Artemio."Aku ingin kau menjaga Anita," kata Tuan Artemio membuat kedua alis Julian saling bertaut. Dan itulah alasan kedua Tuan Artemio menolong Julian."Menjaga Anita?" Julian

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 46

    "Dia anak yang baik dan cerdas," ujar pria itu sambil menatap seorang anak laki-laki berusia sekitar tiga belas tahun yang berjarak lumayan jauh darinya. Anak itu sedang bekerja seperti orang dewasa kebanyakan di pabrik itu. Pria itu kembali menatap lawan bicaranya. "Hanya saja kurang beruntung. Dia lahir dari sepasang pria dan wanita yang tak menginginkannya membuat ia tumbuh besar di panti asuhan.""Lalu kenapa dia bisa berakhir di sini?" tanya lawan bicara pria tadi merasa penasaran."Dia ingin mendapatkan uang dari hasil kerja kerasnya. Itulah yang anak itu katakan padaku saat pertama kali datang kemari."Pria dengan potongan rambut yang hampir gundul itu menghela napas berat sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Sebenarnya aku tidak ingin mempekerjakan dia di sini. Jika sampai ada orang yang tahu aku mempekerjakan anak di bawah umur, aku pasti akan dihukum namun aku juga kasihan pada anak itu."Masih teringat jelas olehnya saat anak laki-la

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 45

    Rey terbangun saat hari sudah mulai sore. Efek obat yang dia minum sungguh luar biasa. Mampu membuatnya tertidur seharian. Rasa sakit pada kepala wanita itu juga sudah mulai mendingan. Wanita itu memperhatikan keadaan sekitar dengan mata yang masih sayu. Dia sendirian di sana, lalu kemana Julian? Bukankah pria itu mengatakan ingin menjaga Rey? Ada sedikit perasaan kecewa karena Rey tak melihat Julian saat pertama kali membuka matanya. Namun hal itu tidak berlangsung lama."Rey, kau mau ke mana?" tanya Julian yang baru saja datang dengan nampan di tangannya. Perasaan Rey membuncah gembira. Wanita itu menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Menunggu Julian duduk di depannya."Aku baru saja ingin mencarimu." Jawaban untuk pertanyaan Julian tadi.Pria itu tersenyum kecil lalu menyodorkan nampan yang dia bawa tadi pada Rey. "Makanlah! Kau pasti lapar."Rey menganggukkan kepala. Kemudian mulai menyantap bubur ayam yang dibawa Julian untu

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 44

    Saat kembali ke rumah Rey memilih mengurung diri di dalam kamarnya. Lagi pula di rumah besar itu tidak ada siapa-siapa saat dia datang. Bisa dia tebak suaminya sedang bersenang-senang bersama istri pertamanya meninggalkan Rey sendirian dalam kekacauan."Sial!" Mengingat itu Rey merasa kesal dan marah sendiri.Wanita itu beranjak dari tempat tidur. Ingin membersihkan diri dan pikirannya. Rey merendam tubuhnya yang telanjang ke dalam bathtub yang berisi air hangat. Rasanya nyaman sekali. Ditambah aroma terapi yang menyeruak dari lilin yang dia bakar tadi. Segalanya sempurna. Kenyamanan yang membuat Rey sedikit melupakan kegundahan hatinya.Di tengah Rey menikmati kegiatan itu, samar terdengar pintu kamarnya diketuk. Rey tidak memperdulikan hal itu dan kembali larut menikmati sensasi air hangat yang menyelimuti tubuhnya. Hingga pintu kamar mandi yang memang Rey sengaja tidak menguncinya terbuka. Wanita itu terlonjak kaget menatap sosok yang juga tengah menata

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 43

    Rasanya Rey ingin menghilang saat ini juga. Bagaimana tidak, sejak dia datang ke meja makan untuk sarapan pemandangan yang membuat hatinya panas sudah terpampang."Beberapa karyawan kita memberikan desain baru. Bagaimana menurutmu?" tanya Julian seraya menunjukkan ponselnya pada Anita."Menurutku ini bagus," jawab Anita menunjuk salah satu desain yang mencuri perhatiannya. Mungkin benar mereka sedang membicarakan hal tentang pekerjaan. Namun cara mereka berbicara serta tubuh yang begitu lengket satu sama lain membuat hal itu menjadi lain.Sesekali Anita melirik Rey. Tatapan mata wanita itu seakan menegaskan kata-katanya kemarin. Di mana Rey harus tahu batasannya.Mungkin mereka memiliki status yang sama sebagai istri Julian. Namun hak dan kewajiban mereka berbeda. Anita jauh lebih memiliki hak terhadap Julian sedangkan Rey hanya pada harta yang diberikan oleh pasangan itu saja."Aku sudah selesai," ujar Rey sudah mulai muak deng

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 42

    "Kau sudah membeli apa yang kau inginkan?" tanya Anita datang menghampiri Rey. Wanita itu menjawab seraya mengangkat paper bag belanjaannya yang mungkin berjumlah sekitar enam paper bag.Mungkin Rey sedikit terganggu dengan kata-kata Anita tadi, namun hal itu tidak akan mempengaruhi kesenangannya dalam berbelanja. Dia butuh sedikit hiburan setelah dari pemakaman tadi. Rey bukan merasa sangat kehilangan Sinta melainkan dia teringat kembali pada kedua orangtuanya.Setelah puas berbelanja Anita mengajak Rey untuk makan terlebih dahulu. Bukan makan biasa, Anita sampai menyewa ruang VIP restoran itu."Wah! Kau sampai menyewa ruang VIP untuk kita?" tanya Rey dengan matanya yang berbinar."Aku tidak suka jika terlalu banyak orang," jawab Anita yang sedang sibuk memilih menu untuk mereka nikmati."Ya. Aku setuju untuk itu," kata Rey. Pramusaji menawarkan minuman pada mereka. Anita dan Rey kompak mengangguk. Gelas tinggi itu terisi penuh oleh minu

  • Sebatas Istri Bayaran   Chapter 41

    Mobil Julian berhenti tepat di depan kampus Rey. Hari ini wanita itu kembali ke kampus setelah beberapa hari izin dengan alasan urusan keluarga."Aku banyak pekerjaan hari ini, tidak apa-apakan jika kau pulang sendiri?" tanya Julian sebelum Rey keluar dari mobil."Tidak apa-apa," jawab Rey menampilkan senyuman manis membuat Julian tak kuasa menahan diri untuk tidak mencuri satu kecupan singkat di bibir Rey. Mata wanita itu membulat sempurna. "Semangat belajarnya," ujar Julian dalam jarak yang begitu dekat. Bahkan Rey bisa merasakan terpaan napas hangat Julian di kulit wajahnya."Tentu ... suamiku." Rey seakan tidak mau kalah. Dia ikut mencuri satu ciuman singkat di bibir Julian sebelum keluar dari mobil. Aksi yang membuat Julian tidak bisa menyembunyikan senyuman tipisnya. Tersipu."Dasar Reyna," gumamnya lalu menginjak pedal gas, meninggalkan kampus Rey.Rey berjalan dengan santai masuk ke dalam pekarangan kampus. Ingatan terak

DMCA.com Protection Status