Share

Bab 84 Khawatir

Author: Orange
last update Last Updated: 2023-10-22 18:00:00
"Kasurmu wangi juga ya," ucap Lily menambahkan.

Cintia yang mendengarnya tertawa.

Lily kemudian mandi dan menggunakan baju tidur milik Cintia. Setelahnya, Lily berjalan santai untuk melihat sekeliling rumah Cintia dan berkata, "Rumah kamu hanya ada satu kamar."

"Belum terlambat untukmu menyesal sekarang," kata Cintia sambil menyeduh kopi di meja konter bar.

Cintia terbiasa tertidur saat tengah malam. Jam belum menunjukkan pukul 12 malam jadi Cintia belum mengantuk.

Sama seperti Lily yang baru saja bangun tidur, tidak mengantuk lagi.

"Apa yang harus aku sesali?" kata Lily sambil tersenyum, lalu melanjutkan, "Toh, aku tidak rugi apa pun."

Cintia memandang Lily lekat.

Lily yang mengerti arti pandangan Cintia segera berkata, "Orientasi seksualku normal ya!"

Cintia hanya tersenyum dan memberikan kopi yang baru saja dia seduh kepada Lily sambil berkata, "Aku suka minum kopi hitam tanpa gula. Kalau kamu merasa kopi ini terlalu pahit, kamu bisa menambahkan gula. Gula aku tempatkan di sebelah s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 85 Berita Panas

    "Apa hubunganmu dengan Sutradara Jimmy tidak baik?" tanya Cintia."Tidak juga," jawab Lily dengan sembarangan.Akan tetapi, kenapa semua orang merasa ada yang aneh di antara Lily dan Jimmy?Selain itu, kenapa Lily tidak mengangkat panggilan dari Jimmy?Dalam dunia hiburan, bukannya tidak baik kalau seorang aktris tidak menjawab panggilan dari sutradaranya?Apa mungkin karena reputasi Lily yang jauh melebihi Jimmy?Bagaimanapun, Cintia mendengar kalau drama yang sedang Lily lakoni hanya sebatas tingkat A, belum mencapai tingkat S. Berdasarkan status Lily di dunia hiburan saat ini, tidaklah sulit baginya untuk mendapatkan naskah dengan tingkat S.Cintia tidak menyangka kalau Lily bisa berlaku seperti itu!"Aku mengantuk," kata Lily sambil menguap, lalu kembali berkata, "Aku akan tidur duluan.""Oke."Tentu saja, Cintia tidak akan ikut campur dalam masalah orang lain.Selain itu, Cinta tidak begitu mengenal Lily.Cintia tidak tahu bagaimana hubungannya dengan Lily berubah menjadi hubungan

    Last Updated : 2023-10-23
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 86 Terkejut, Muncul Perasaan Baru

    Miya tidak peduli siapa yang akan merekam videonya. Memikirkan bagaimana sikap Jimmy yang mencemoohnya saat pesta Grup Purnomo yang lalu, membuat Miya merasakan sesuatu di dalam hatinya.Setelah beberapa waktu berlalu ....Jimmy datang ke lokasi syuting, memberikan instruksi lalu segera memulai proses pengambilan gambar."Action!"Namun, tidak lama kemudian Jimmy yang duduk di belakang kamera mengerutkan alisnya."Cut!"Wajah Miya berubah suram saat Jimmy menghentikannya tiba-tiba."Sutradara Jimmy, ada yang salah?" tanya asisten sutradara dengan cepat."Ekspresinya kurang bagus, penempatan posisinya tidak tepat, kesadaran akan kamera kurang baik dan busananya jelek," jawab Jimmy, lalu melanjutkan, "Kalau seperti ini, hasil yang diharapkan tidak akan bisa tercapai."Mendengar perkataan Jimmy, ekspresi wajah Miya makin suram.Karena latar belakang keluarganya, tidak ada seorang pun yang berani mengkritik Miya."Tim pendukung harus mengganti riasan Miya. Aku tidak mau menampilkan artis d

    Last Updated : 2023-10-23
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 87 Pujian yang Mematikan

    Samuel sudah dapat ke luar dari rumah sakit. Sejak malam pertama dirawat, dia hanya mengirim pesan ke Cintia. Samuel tidak mengatakan kepada Cintia bahwa dia dapat menjemputnya, sebaliknya Samuel malah mencari bahan obrolan lain, seperti menanyakan apakah Cintia sedang sibuk atau mengatakan bahwa Dokter mengizinkannya pulang karena dia telah pulih. Ini hal yang sangat mendebarkan hanya untuk meminta Cintia datang menjemputnya. Cintia juga tidak ingin membuat usaha Samuel sia-sia, dia memutuskan pergi ke rumah sakit pagi-pagi buta.Pak Marcel sedang sibuk mengurusi proses pemulangan dan berbagai hal lainnya, serta mengemasi barang-barang. Samuel sudah berganti pakaian, dia mengenakan kemeja biru muda kasual dengan bawahan celana panjang ramping berwarna cokelat muda, penampilannya terlihat lebih santai dibandingkan penampilan dia biasanya yang formal. Satu-satunya kesamaan adalah dia masih terlihat sangat tampan dan memesona.Saat ini, dia duduk di sofa, tidak bergerak sama sekali sep

    Last Updated : 2023-10-23
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 88 Mansion Pesona Asri

    Tidak jelas apa yang dirasakan di dalam hatinya. Namun, dia masih bisa mengabaikannya.Mobil mereka sudah sampai di tempat tujuan.Sebelum Cintia membuka mulut, Samuel berkata, "Erik menunggumu di rumah." Saat kata-kata itu terucap, dia hanya bisa menelan ludah. "Tuan Samuel, Nona Cintia, kalian sudah kembali," Paman John dengan hormat menghampiri untuk menyambut mereka.Jadi selain Erik, Paman John juga tinggal di sini?! Lalu terakhir kali saat Cintia datang ke sini, apakah Samuel mengusir Paman John juga?"Mami," tubuh mungil Erik bergegas menghampiri Cintia dan segera berhamburan ke pelukannya. "Mi, aku sangat merindukanmu. Papa melarangku pergi ke rumah sakit untuk menemuimu!"Ini jelas menggunjing.Cintia lalu berjongkok, "Papamu pergi ke rumah sakit untuk menyembuhkan luka-lukanya. Kalau kamu ikut, maka dia harus menjagamu dan itu bisa membuat lukanya tidak membaik.""Tidak sama sekali." Erik berkata dengan cerdas, "Papa tidak mau aku datang dan menguasai Mami. Papa tid

    Last Updated : 2023-10-23
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 89 Peluncuran Koleksi Pakaian Musim Gugur Galaksi Moda

    Cintia melihat Samuel. Dia sama sekali tidak ingin mengatakan banyak hal di depan Erik. Erik pun tidak lagi berani menanyakan lebih banyak pertanyaan di bawah pengawasan Samuel. Cintia memutuskan untuk makan siang di rumah Samuel. Dia akan pergi setelah berhasil membujuk Erik untuk tidur siang. Samuel mengantarkan Cintia dengan mobil yang dikendarai oleh Pak Surya. Samuel dan Cintia duduk di kursi belakang, keduanya saling diam."Samuel," panggil Cintia.“Hmm," Samuel menoleh dan melihat ke arah Cintia.“Aku memang punya banyak masa lalu yang buruk." Cintia menambahkan, “Tapi aku bukan orang gampangan.”“..." nampak sekali Samuel sedikit terkejut.“Aku juga tahu bahwa kamu sangat baik, banyak orang yang akan menyukaimu, bahkan menyukaimu dengan sendirinya. Aku tidak memungkiri kalau semua ingin berbuat hal baik, ini bukanlah kesalahanmu ataupun dia, hanya saja aku tidak bisa menerima dengan caraku sendiri. Aku akan merasa terhormat kalau kita bisa berteman, lebih dari itu aku tidak

    Last Updated : 2023-10-24
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 90 Pencapaian Kesuksesan Galaksi Moda

    "Bu Cintia, gelombang pertama laporan penjualan sudah keluar," ucap Owen dengan hormat."Bawa ke sini," jawab Cintia yang tampak tenang.Owen menyerahkan laporan dengan semangat, "Hasil penjualan jauh melebihi target. Penjualan hari ini dibuka tepat pukul 10, beberapa model produk di pusat perbelanjaan elektronik langsung ludes dalam hitungan detik. Selain itu, model lain juga telah melebihi target awal penjualan sebesar 300%. Perhitungan penjualan di toko offline masih dihitung, dari informasi yang saya terima bahwa semua toko di seluruh negeri sedang sibuk dan stok produk juga menipis."Sudut bibir Cintia otomatis terangkat."Baru saja Direktur departemen penjualan, Pak Heru pergi ke pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bandung untuk meninjau situasi. Ini foto yang dia kirimkan," ucap Owen sambil mengeluarkan iPad dan menunjukkan foto. "Ini adalah toko ritel Galaksi Moda. Yang lainnya itu adalah toko-toko bermerek dengan kisaran harga yang sama di lantai kami. Selain toko kita, pes

    Last Updated : 2023-10-24
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 91 Rencana Kejam

    "Maksud kamu apa?" tanya Rein menenangkan diri.Wajah Starvy terlihat tidak senang.Perkataan sarkas dan menghina dari Rein membuat Starvy sangat tidak senang.Selama ini, Starvy hanya bisa menahan semuanya karena ingin mendapatkan Rein.Namun, sekarang Starvy tidak menyukai Rein lagi. Perkataan Rein yang seperti ini membuatnya muak."Starvy, tadi aku terlalu kesal. Kamu jangan pedulikan perkataanku tadi," ucap Rein, sadar kalau perkataannya tadi membuat Starvy sedih.Saat ini, Rein merasa kalau Starvy memiliki rencana cadangan dan sikapnya melembut, lalu berkata, "Aku juga khawatir kalau Cintia akan menjualmu, tapi kamu tidak tahu dan tetap berbuat baik kepada Cintia."Mendengar perkataan Rein, tentu saja Starvy tidak puas. Akan tetapi, memikirkan kalau Rein masih bisa dia gunakan, Starvy tidak membantah perkataan Rein, kemudian berkata, "Sekarang ini Galaksi Moda begitu terkenal, semua berita mengenai Galaksi Moda adalah berita yang positif. Semua orang dan awak media memuji Galaksi

    Last Updated : 2023-10-24
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 92 Skandal Besar

    Rein dan Starvy melanjutkan obrolan mereka dengan harmonis.Seketika mata Starvy berubah jahat setelah dia menutup teleponnya.Starvy hanya memberi tahu Rein sebagian rencananya. Dari skandal ini, Starvy ingin membuat Samuel membenci Cintia. Setelahnya, Starvy baru mempunyai kesempatan untuk mendapatkan Samuel!...Busana dari Galaksi Moda begitu terkenal selama seminggu ini. Saking terkenalnya, membuat mereka kehabisan persediaan di pasaran.Melihat ini, Cintia membuat keputusan untuk memproduksi dalam skala besar.Namun, Cintia tidak memakai strategi 'Hunger Marketing'. Hunger Marketing adalah sebuah strategi di mana penjual menghadirkan produk dengan harga yang menarik, dengan stok yang terbatas. Strategi ini akan membuat pembeli menanti produk yang akan dikeluarkan dan akan memaksimalkan keuntungan yang akan didapat oleh penjual.Kekurangan barang yang dialami Grup Galaksi kali ini terjadi karena Cintia tidak mempertimbangkan kepopuleran busana yang dia keluarkan.Filosofi Cintia d

    Last Updated : 2023-10-24

Latest chapter

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

DMCA.com Protection Status