Share

Bab 129 Pulanglah!

Penulis: Orange
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-03 18:00:00
Akhirnya mereka sampai di Vila Purnomo.

Setelah keluar dari mobil, Jimmy langsung berlari ke tikungan dan terus muntah.

Lily berdiri di belakangnya, dia melihat Jimmy muntah sampai tidak bisa berdiri tegak.

Bukankah tadi di mobil masih baik-baik saja? Kenapa sekarang bisa muntah separah ini?

"Mau tidak telepon dokter keluarga untuk datang …."

"Hacihh!" Belum sempat Lily mendekat, Jimmy bersin lagi.

Dia bersin dan muntah pada saat bersamaan.

Sungguh menyedihkan.

Lily mundur selangkah sambil berkata, "Aku akan membantumu menelepon dokter."

Selesai berbicara, dia pun masuk ke Vila Purnomo.

Jimmy kemudian dipapah oleh dokter keluarga kembali ke kamarnya. Dia benar-benar tidak bertenaga.

Setelah mandi, Lily keluar dan melihat bahwa kamar Jimmy masih terbuka dengan lampu yang menyala.

Dia ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya berjalan masuk.

Dokter sedang menginfusnya. Jimmy sedang berbaring di tempat tidur, wajahnya tampak sangat pucat.

Ini tidak seperti mabuk, ini seperti sakit parah.

Saat i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 130 Sudah Tua, Bukan Berarti Bebas Melakukan Kesalahan!

    Cintia berbalik, lalu memasukkan sandi.Pintu pun terbuka.Dia berjalan masuk. Namun, pria yang berjanji untuk pergi itu malah terpaku di depan pintu."Sudah larut malam, cepatlah pulang," pinta Cintia. "Oke!" kata Samuel dengan santainya.Namun, dia tetap tidak bergerak sedikit pun.Cintia menggertakkan giginya, lalu berbalik untuk menutup pintu.Setelah menutup pintu, dia melihtat ke arah pintu masuk melalui video. Ternyata Samuel masih berdiri di sana.Cintia tidak bisa berkata-kata.Dia tiba-tiba membuka pintu lagi, lalu berkata, "Bukannya kamu bilang mau pergi?""Tiba-tiba aku teringat sesuatu," kata Samuel."…""Kamu belum memberiku hadiah ulang tahun."Cintia mengerucutkan bibirnya.Dia pikir mereka akan berpisah malam ini, jadi untuk apa memberinya hadiah lagi? Buang-buang waktu saja."Pakai ungkapan juga tidak apa-apa," kata Samuel dengan ekspresi serius, seperti sedang mengisyaratkan sesuatu.Cintia merasa bahwa jika malam dirinya tidak bisa memuaskan Samuel, Samuel tidak ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 131 Apakah Malam Ini Ada Waktu?

    Meri melihat anaknya dengan kaget.Selama bertahun-tahun, dia tidak pernah dimarahi Jacob sampai seperti ini.Biasanya, apa pun yang dia katakan, Jacob selalu menurutinya.Kini, di depan begitu banyak dokter dan perawat di rumah sakit, Jacob malah memarahinya!Dia sudah tua, mau taruh di mana muka dia?"Beraninya kamu bicara begitu keras padaku …." Meri tidak pernah merasa sesulit ini. Matanya memerah. Sementara tangannya yang sedang menunjuk Jacob masih gemetaran.Jacob sedang marah, dia sama sekali tidak peduli dengan perasaan Meri.Jika bukan karena takut masalah ini akan berdampak pada reputasi Keluarga Dijaya, bahkan reputasinya sebagai orang berbakti di Kota Bandung, dia tidak akan peduli apakah ibunya akan masuk penjara atau tidak!Bahkan dia harus terimbas oleh kemarahan Cintia."Pertimbangkanlah sendiri!" Setelah melontarkan kalimat ini, Jacob pun pergi.Tekanan darah Meri naik karena marah.Dia menyaksikan dengan tidak percaya saat putranya pergi dan meninggalkannya di rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 132 Makan Malam

    Samuel langsung mengiakan tanpa bertanya apa-apa lagi.Cintia menulis lagi dalam kotak dialog: "Bawa Erik juga …."Dia tiba-tiba tertegun, pada akhirnya dia menghapusnya lagi.Dia keluar dari kamar mandi, berganti pakaian, kemudian pergi membeli bahan makanan.Dia pikir memasak makan malam sendiri itu seharusnya tidak terlalu sulit.Cintia membeli bahan-bahannya dan mengunduh aplikasi memasak, kemudian mulai memasak mengikuti tutorialnya.Malam hari pun tiba.Bel pintu berbunyi.Cintia yang masih memakai celemek, bergegas pergi membuka pintu.Di depan pintu, Samuel memegang buket bunga. Dia mengenakan setelan jas hitam dengan dasi berwarna perak, masih terlihat formal dan tampan."Selesai bekerja aku langsung datang ke sini," jelas Samuel.Perkataannya menjelaskan mengapa dia berpakaian seperti ini.Cintia tersenyum sebentar.Tentu saja dia tahu itu bukan hanya itu."Masuklah." Cintia mengambil bunga segar Samuel, kemudian memberikan sepatu kepadanya.Samuel memakai sepatu itu, kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 133 Salah Tingkah

    Cintia berkata kepada Samuel, "Coba kamu cicipi."Ada semacam harapan dalam tatapannya, sangat menyilaukan.Samuel mengambil sendok, lalu mengambil sepotong ikan mandarin kukus.Dia memasukkannya dengan anggun dan lembut ke dalam mulut, lalu mengunyahnya.Tidak ada ekspresi apa pun di wajahnya, jadi Cintia tidak tahu apakah masakannya enak atau tidak!Samuel juga tidak berkomentar.Setelah makan ikan mandarin, Samuel mengambil sepotong iga babi asam manis, kemudian mencoba semua hidangan itu.Setelah selesai makan, dia mengambil anggur merah, lalu menyesapnya.Cintia akhirnya tidak tahan untuk bertanya, "Enak, tidak?" Samuel menyeka sudut mulutnya dengan perlahan, kemudian berkata, "Lumayan, enak, kok.""Benarkah?" Cintia langsung mengambil sendok dan ingin segera makan.Tiba-tiba, Samuel menggenggam tangan Cintia dengan jarinya yang ramping.Cintia sedikit mengernyit."Cukup satu orang saja yang keracunan makanan ini," kata Samuel dengan tenang.Kemudian, dia mengambil anggur merah,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 134 Hadiah dari Pacar

    Mereka berdua saling bertatapan. Ada beberapa perasaan yang tumbuh.Cintia benar-benar tidak pernah menyangka bahwa setelah mengalami masa lalu yang kelam dan dikhianati oleh Rein, dia akan begitu cepat memulai hubungan baru.Mungkin Cintia juga tidak terlalu percaya diri dengan hubungan ini.Namun, dia mengambil langkah itu.Apakah karena taktik Samuel yang terlalu pintar, ataukah karena Samuel tidak sedingin yang dia pikirkan dan tidak seputus asa itu dalam menjalani hidup?Setelah menjalin hubungan, mereka berdua tiba-tiba diam.Ruangan menjadi hening, jadi tampak canggung."Apakah … kamu membenci orang yang dulu pernah berhubungan denganmu?" tanya Samuel tiba-tiba.Wajahnya tampak tenang, tetapi seperti ada sedikit rasa gugup.Cintia tidak tahu mengapa Samuel bisa menanyakan hal ini padanya. Mungkin karena kejadian ini, Cintia jadi menolak pria.Cintia menjawab, "Benci."Mata Samuel bergerak sedikit."Saat itu dia sadar. Aku ingat dengan jelas, aku berulang kali memohon padanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 135 Datang untuk Meminta Maaf

    Keesokan harinya.Cintia terbangun. Saat melihat ponselnya, dia melihat ada sebuah pesan yang dikirim oleh Samuel. Pesannya bertuliskan: "Selamat pagi, pacarku."Cintia mengerucutkan bibirnya.Mungkin Cintia tidak sadar ketika dia melihat pesan ini, sudut mulutnya sedikit terangkat.Dia berganti pakaian, berdandan, kemudian pergi bekerja.Baru saja tiba di depan pintu kantor, dia melihat ada Jacob, Meri dan Claudia yang sedang menunggunya di sana. "Cintia, kamu sudah datang," kata Claudia dengan ramah.Cintia melirik mereka sekilas. Jelas dia tahu betul apa yang mau mereka lakukan.Dia masuk ke dalam kantor, lalu duduk di kursi.Yang lain juga ikut masuk.Jacob berbicara dengan sikap yang cukup baik, dia berkata, "Cintia, hari ini nenekmu secara khusus datang untuk meminta maaf padamu."Selesai berbicara, dia buru-buru mengedipkan mata kepada Meri. Meri masih merasa sangat kesal karena dia harus merendahkan dirinya untuk meminta maaf kepada Cintia.Namun, jika dia teringat dengan dir

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 136

    "Aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadap nenek," ucap Cintia dengan tak berdaya.Meri merasa senang dalam hatinya, dia mengira Cintia akan menyerah dengan begini.Orang yang lebih tua memang lebih pengalaman.Cintia tidak mungkin bisa menjadi lawannya!"Pada awalnya kita ini satu keluarga dan tidak seharusnya terlalu perhitungan. Kalau begitu, pergilah ke kantor polisi untuk menarik tuntutanmu terhadap nenek ....""Aku ingin 10% saham Grup Dijaya." Cintia langsung menyela perkataan Meri.Begitu perkataan ini terdengar, raut wajah Jacob dan Claudia langsung berubah.Claudia bahkan merasa terlalu bersemangat. "Cintia, kamu ini merampok, ya! Benar-benar keterlaluan!""Apa hubungan antara Grup Diya dengan orang luar sepertimu? Kamu tidak berhak untuk menilaiku!" Cintia melihat Claudia dengan dingin.Perkataan Cintia membuat Claudia emosi sampai wajahnya memerah, tetapi dia tidak bisa berkata-kata."Tidak mungkin," ujar Jacob.Kata yang tegas tanpa pertimbangan sama sekali."Kalau begitu, s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 137

    Mata Claudia tampak merah.Akhirnya, dia mengerti betapa sakitnya tamparan dari Meri yang sekuat tenaga itu.Pada awalnya, Claudia mengira Cintia pura-pura tuli, tetapi saat ini dia merasa telinganya terus berbunyi.Akan tetapi, dia tidak menyangka Cintia akan sungguh menuntut Meri. Dia tidak memiliki keberanian itu dan hanya bisa menelan amarahnya.Namun, dia paling tidak bisa terima bahwa 10% saham Grup Dijaya diberikan kepada Cintia!Pandangan Claudia tampak kejam, tapi dia hanya bisa pura-pura lemah di hadapan Jacob dan Meri. "Ibu salah paham terhadapku, aku bukan tidak peduli Ibu hidup atau mati, tetapi hanya merasa Cintia terlalu tidak tahu berterima kasih ....""Diam!" Meri pun emosi dan sama sekali tidak mendengar penjelasan Claudia.Dia paling paham apakah Cintia tahu bersyukur atau tidak.Saat ini, yang terpenting adalah dia tidak bisa berbuat apapun terhadap Cintia, dia hanya bisa emosi sampai menggertakkan giginya.Cintia melihat keluarga ini dengan datar sambil tersenyum.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

DMCA.com Protection Status