Riski bersama Maira berjalan ke tempat dekannya. Sementara orang suruhan Farel memberi kode kepada Farel dengan cara memberikan jempolnya. Farel yang melihat kejadian dari jauh merasa senang karena rencana kali ini berhasil kembali. Riski dan Maira yang sudah berada di depan ruangannya, Riski pun mengetuk pintunya sedangkan Maira menunggunya di dekat ruangan dekan.
“Permisi,” kata Riski sambil mengetuk pintu ruangan dekan.
“Iya masuk,” jawab dekan yang sedang membuka laptopnya.
Riski masuk ke dalam ruangannya dan langsung bertanya kepada dekannya tersebut, sebenarnya Riski sangat deg-degan sekali karena takut dia terkena masalah.
“Misi pak, apakah bapa memanggil saya ?”
“Panggil kamu ? Perasaan saya ngga panggil kamu deh memang siapa yang nyuruh kamu ke sini saya aja dari tadi ngurusin perkejaan saya.”
“Tadi pak ada orang yang ngehampirin saya terus bilang kalau saya disuruh ke ruangan ba
Ketika sudah selesai berdoa dan memberi amanat singkat, mereka semua langsung berangkat secara bersama ke tempat perkemahan yang sudah disiapkan menggunakan motor masing-masing atau ada juga yang menggunakan mobil. Di dalam perjalanan menuju perkemahan, Riski dan Maira mengobrol-ngobrol di motornya.“Seru yah sayang, aku baru pertama kali kaya gini,” kata Maira yang baru pertama kali perkemahan di luar karena biasanya Maira itu hanya kemah di dalam sekolahnya saja.“Sama aku juga sayang baru pertama kali kaya gini seru banget ya ternyata, nanti di tempat kemahnya kita foto-foto ya sayangku.”“Pasti dong sayang itu mah harus apalagi kalau tempat kemahnya bagus.”Tidak terasa Riski dan teman-teman sefakultasnya sudah sampai di tempat perkemahannya, mereka semua langsung disuruh mengumpul terlebih dahulu oleh ketuanya.“Ayo kumpul semuanya kita pembagian regu dulu ya,” teriak ketuanya kepada semuanya yan
“Sayang aku ke tempat kelompok aku lagi ya takut nanti malah ke mana-mana kelompok aku.”“Iya sayang aku juga ke tenda ya dadah.”Riski dan Maira berpisah untuk ke tempat kelompoknya masing-masing. Di tempat tenda, Riski yang baru sampai langsung ditanyakan oleh Roni.“Udah lu berduaannya bro ?” tanya Roni yang melihat Riski datang ke tendanya.“Udah dong bro tadi gua abis foto-foto di air terjun,” jawab Riski sambil duduk di sebelah Roni.“Hah air terjun ? Di mana bro ? Gua baru tau kalau di sini ada air terjun,” kata Roni yang masih belum tahu kalau di sini itu terdapat air terjun yang sangat indah.“Itu di sana tuh ada tau beneran terus air terjunnya juga behh bagus banget bersih lagi airnya juga bener-bener bening, nih gua kasih liat hasil fotonya,” Riski mengeluarkan handphonenya itu dan menunjukkan hasil fotonya kepada Roni. Roni yang melihat foto-foto di handphone
Lalu Riski kembali lagi bergabung dengan kelompoknya, sedangkan ketuanya itu menutup acaranya.“Berhubungan acara ini sudah selesai, saya tutup acara ini dan mengucapkan banyak terima kasih yang sudah mengikuti perlombaannya. Sekarang kalian boleh bubar dan berisitirahat di tendanya masing-masing.”Semua mahasiswa langsung bubar dari tempat kumpulnya dan kembali lagi ke tenda.“Behh selamat bro lu menang memang keren deh temen gua ini,” kata Roni yang mengucapkan selamat kepada Riski.“Yah selamat ya bro kita bangga sama lu, sorry tadi gua sempet ngga percaya sama suara lu.”“Santai aja kali bro kan memang gua ngga pernah nyanyi sama sekali, lagian ini juga hadiah buat kelompok kita bukan buat gua doang.”Di saat Riski sedang berada teman-temannya di tenda, tiba-tiba Maira menghampiri Riski untuk mengucapkan selamat kepadanya.“Sayang selamat yah kamu menang loh, aku ngga nyangka k
Maira yang mengobrol-ngobrol dengan temannya, tiba-tiba Farel menguping obrolannya tersebut. Farel merasa kesal sekali dengan Riski karena Riski selalu dipuji-puji banyak orang apalagi Maira selalu memuji Riski. “Kenapa sih Riski selalu dipuji-puji terus baru juga juara lomba di sini lagian suaranya biasa aja malah bagusan gua.” Farel sudah tidak tahan mendengar obrolan Maira dengan temannya itu. Akhirnya Farel pun memilih untuk meninggalkan tempatnya tersebut. Beberapa menit mereka semua beristirahat, ketua menyuruh semuanya untuk berkumpul kembali di lapangan karena acara selanjutnya akan dimulai.“Untuk semua kelompok tolong berkumpul kembali di lapangan karena acara akan segera saya mulai,” teriak ketuanya menggunakan speaker.Semua mahasiswa yang mendengar itu, langsung pergi ke lapangan untuk berkumpul kembali. Setelah semuanya sudah berkumpul, ketuanya itu memulai acaranya.“Hallo semuanya, acara selanjutnya adalah games menc
Namun Farel baru ingat kalau nomor whatsapp dirinya diblokir oleh Maira, akhirnya Farel pun memilih untuk cepat-cepat kembali ke tempat perkemahannya untuk meminjam handphone kepada teman sejurusannya yang bernama Darma.“Darma minjem hp lu dong?” ucap farel kepada temannya karena dia ingin mengirim foto tadi kepada Maira.“Lah memangnya buat apa bro bukannya lu punya hp sendiri?” kata darma yang bingung dengan Farel.“Hp gue mati bro soalnya gue mau chatting ibu gua yang ada di rumah,” ucap Farel yang berbohong kepada temannya tersebut.“Iya udah nih bro jangan lama-lama ya soalnya gua juga mau pakai tuh hpnya, kalau udah nanti kasih tau gua yah,” ucap Darma yang berpesan kepada Farel agar tidak berlama-lama menggunakan handphonenya.”Yah bro slow aja kali ah, kaya baru kenal sama gua aja, nanti gua balikin kalau rusak gua gantiin deh.”“Haha oke siap Rel.”Farel
“Berdoa selesai, oke sekarang kita pergi ke parkiran bareng-bareng ya liat lagi semuanya jangan sampai ada yang ketinggalan barangnya.”“Iya pak.”Riski langsung pergi ke parkiran bersama teman-temannya. Di saat sudah berada di parkiran, Riski menghampiri Maira dan mengajaknya untuk pulang bersama karena Maira pun berangkatnya bersama dirinya.“Sayang kita pulang yu jangan marah dong sayang aku minta maaf deh.”Maira yang diajak pulang bersama oleh pacarnya, dia pun memilih tidak menjawab ucapan dari Riski. Lalu Riski mencoba kembali membujuk Maira agar Maira ingin pulang bersamanya.“Sayang ayo kita pulang kan kamu berangkatnya aja sama aku pulangnya juga harus sama aku dong, udah jangan marah ayo sayang,” kata Riski yang terus-menerus mengajak Maira untuk pulang bersamanya.“Ngga ah males aku pulang sama kamu,” Maira masih saja marah dengan Riski padahal ini hanya salah paham.
Riski dan Roni mereka berdua pergi ke kantin tersebut untuk bersantai di tempat itu. Sementara itu Maira yang sedang di rumahnya ia mencoba menyalakan handphonenya terlebih dahulu dan ketika sudah menyala dirinya melihat Riski mespam chattingnya terus-menerus. Dikarenakan Maira yang masih marah dengan Riski, dia tidak membalas pesannya karena sangat malas sekali dengan Riski. Akhirnya Maira keluar dari kamarnya untuk merapikan rumahnya terlebih dahulu karena rumahnya begitu kotor.Berapa menit kemudian Maira selesai merapikan rumahnya, dia langsung mengambil handuk terlebih dahulu dii depan dan setelah itu Maira kembali lagi ke dalam sekaligus pergi ke kamar mandi. Selesainya Maira mandi, Maira masuk ke dalam kamarnya untuk memakai pakaiannya terlebih dahulu dan sekaligus merapikan peralatan kuliahnya. Tanpa perlu lama Maira sudah selesai semuanya, dia memilih sarapan di dapur sebelum berangkat ke kampusnya. Namun Maira yang pergi ke dapur dirinya malah di tanya oleh ibunya t
“Sayang sebenarnya siapa dalang selama ini aku kesel banget deh jadi kaya gini hubungan kita kena masalah terus,” kata Maira yang kesal.“Ngga tau aku juga sayang, aku bayar orang aja deh buat mata-matain bisa jadi nanti ketauan siapa dalang dibalik masalah ini.”“Boleh deh sayang aku setuju sayang ya sudah yu kita keluar,” ucap Maira yang mengajak Riski pergi keluar dari ruangannya.Sesampainya di taman mereka berdua mengobrol tentang kejadian yang berada di tempat kemah tersebut.“Sayang sayang, aku kemaren kaget tau pas kamu tiba-tiba marah ke aku sampe bingung sendiri aku,” kata Riski kepada Maira sambil duduk berduaan di taman.“Maaf yah sayang, abis aku lihat kamu kaya gimana gitu jadi aku cemburu banget sama kamu udah gitu aku lupa lagi nanya ke yang ngirimnya itu,” kata Maira yang merasa kesal dengan kejadian kemarin tetapi untung saja dia hanya salah paham.“Ngga apa-