Share

⁸⁴ | Para Tentara di Lautan

Pesawat kemiliteran yang menabrak lautan beriak itu mengakibatkan sang lautan memuntahkan keringat tinggi-tinggi layaknya air mancur yang tak ramah. Kemudian, ketenangan yang dikacaukan si pesawat mendatangkan amarah laut yang mana tengah mengunyah badan burung besi itu hingga terbagi menjadi dua serta beberapa keping lainnya. Mencoba memberikan kunyahan lain seolah membiarkan peristaltik berfungsi, ditelanlah burung besi itu hidup-hidup tanpa membiarkan beberapa kepala menyaksikan insiden senja ini.

Tertidurlah mereka yang dikejutkan guncangan. Entah tertidur selamanya ataupun sementara, tak satu pun mengetahui itu. Bahkan seekor ikan pun tak ingin mencari tahu dan memilih menjauhi burung yang rapuh dalam perut lautan. Namun, sepasang bola netra seseorang mengalami perih luar biasa. Paru-paru pun rasanya hampir diremas oleh keadaan hingga menjadi kepingan-kepingan harapan lama.

Dua kali kelopak itu mencoba memastikan kebenaran, dan begitu dirinya yakin berada di antara kematian dan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status