Share

Apa Yang Terjadi Di Sana? (3)

Penulis: tuanputri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-08 04:53:01

Itu adalah sebuah bencana yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun, termasuk Dylan.

Tapi selain Dylan, tidak ada orang lain yang berlari. Mereka masih bingung dengan kepanikan Dylan yang tiba-tiba. Mereka yang ada di sana, seperti nyonya Marya, pelayan pribadinya, dan juga Ashaf, hanya memandang bingung kepergian Dylan yang membawa Marya keluar dari hutan pinus.

Terlepas dari kinerja Dylan yang biasa-biasa saja selama menjadi pengawal sang putri, tidak ada juga yang mempercayainya karena Dylan jarang bergaul. Sehingga mereka menilai Dylan tidak bisa diandalkan. Meskipun begitu, mereka berusaha untuk tetap menerima Dylan karena raja mereka yang mengutus Dylan secara langsung. Jadi mereka tidak langsung bereaksi terhadap peringatan Dylan.

“Hei, apa yang kalian lakukan?!” Ashaf berteriak, mulai mengikuti langkah lincah Dylan.

“Dan kau, apa yang kau lakukan?! Cepat pergi dari sini!” Dylan menurunkan Marya ke tanah, lalu menarik Ashaf ke sisinya untuk memberikan peringatan keras melalui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Apa Yang Terjadi Di Sana? (4)

    Dalam keadaan di mana semua indera seakan terasah, Marya menyadari kemunculan beberapa sosok dengan gerakan aneh dari dalam hutan pinus kesayangannya. Sungguh mengerikan saat sosok-sosok itu kemudian berlari ke arah mereka dengan hiruk-pikuk. Ashaf juga menyadari keberadaan mereka. Ia ingin menyembunyikan kata-katanya, tapi itu bukan prioritasnya.“Tuan Putri, biarkan aku menggendongmu.” Dalam situasi seperti ini, sudah menjadi tugas Ashaf untuk memprioritaskan Marya, jadi dia tidak punya pilihan selain meninggalkan kedua wanita lemah itu, dan menahan diri untuk tidak menyerang.Prioritasnya adalah keselamatan Marya.“Tidak! Pastikan mereka diselamatkan terlebih dahulu!” Perintah Marya sudah bisa ditebak oleh Ashaf karena ia tahu bahwa Marya adalah seorang putri yang peduli terhadap rakyatnya.Namun dengan kondisi mereka saat ini, sepertinya mustahil untuk mencapai area dengan banyak penjaga lain sebelum monster-monster itu menyusul mereka. Bahkan jarak mereka dengan area pertarungan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Apa Yang Terjadi Di Sana? (5)

    Pasukan tentara datang tanpa henti. Mereka seperti koloni semut yang sedang berburu gula.“Pisahkan kepala mereka dari tubuh mereka, lalu pastikan kepala mereka hancur!” Teriakan perintah Maftah menggelegar keras.“Dimengerti, Yang Mulia!” Para prajurit dengan cepat menangani monster-monster itu, bahkan yang berada di dekat Dylan dan Ashaf.Dylan baru merasakan hal yang disebut kerja sama. Meskipun mereka tidak saling mengenal, Dylan bisa mempercayakan punggungnya pada pasukan tentara Maftah. Ia bersyukur bahwa ia masih diizinkan untuk merasakan hal seperti ini.Ashaf berjalan mendekati Maftah. Ia berjalan berlawanan arah dengan para tentara yang berlarian menyerang para monster. Meskipun ia menabrak mereka berkali-kali, dan membuat pundaknya sakit, Ashaf tetap berjalan ke arah Maftah.“Yang Mulia, bagaimana dengan Yang Mulia? Apakah dia berhasil keluar dengan selamat?” Ashaf bertanya dengan wajah khawatir. Begitu juga dengan Dylan.“... Tidak, dia... terluka,” jawab Maftah dengan rau

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Tidak Ada Tempat Yang Aman

    Dylan menatap langit yang mulai gelap. Angin malam telah berganti dengan angin dingin yang turun dari gunung. Bulan telah menampakkan rupa dan warnanya, menggantikan matahari yang hari ini jarang terlihat karena hujan.Dylan menarik napas dalam-dalam sambil melangkah mantap ke depan. Kemudian dia mengemasi apa yang ada di depannya, mungkin saputangan, belati kecil, dan juga tulang-tulang monster yang sudah hancur.Ia membuka botol air yang diberikan Ashaf sebelum pria itu pergi untuk melanjutkan tugasnya menjaga Marya. Ada pantulan bulan di permukaan air.'Fuschia, apakah kau melihat bulan yang sama denganku? Dylan berpikir panjang.Ia ingat bahwa Fuschia pernah mengatakan kepadanya bahwa jaraknya akan terasa dekat selama mereka bisa melihat bulan yang sama. Oleh karena itu, Dylan mendongak sekali lagi untuk menikmati bulan malam itu. Siapa tahu Fuschia juga sedang melihatnya saat ini.Dylan mengencangkan ikatan pedangnya di pinggangnya. “Aku akan pergi ke arah sini. Beberapa mengikut

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Tidak Ada Tempat Yang Aman (2)

    Langit malam yang mendung ditutupi oleh dedaunan dan ranting-ranting yang bergoyang. Meskipun ia merindukan bulan - yang mungkin juga sedang dilihat Fuschia malam itu. Ia selalu ingin merasa dekat dengan Fuschia, tetapi bulan tidak muncul.Namun ia cukup bersyukur karena awan mendung tidak menumpahkan air. Kalau tidak, malam akan semakin gelap.'Hayden, apa yang dipikirkannya untuk terlibat dalam pertikaian dengan Kerajaan Haddad? Aku tidak merasakan tanda-tkau tentang dia yang akan menyerang Kerajaan Haddad. Atau aku yang tidak menangkap tanda-tandanya ya?Suara langkah kaki yang menyeret tanah terdengar mendekat. Dylan menoleh ke arah kirinya.“Permisi, Pak, aku ingin menanyakan sesuatu.” Faris berlutut di samping Dylan. Kedatangannya yang terkesan bersahabat membuat Dylan semakin waspada.Apalagi Faris adalah orang yang selalu masuk ke dalam bidang pandangnya selama mereka bertarung melawan monster.“Ada apa?” Dylan mendengus, namun tetap mengangkat tubuhnya untuk berbicara dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Tidak Ada Tempat Yang Aman (3)

    Dengan kakinya yang panjang, Thebet berjalan melewati beberapa koridor secepat kilat. Seiring dengan langkahnya yang terburu-buru, jantungnya juga tampak berdegup kencang. Hujan telah berlalu sejak ia mengusir wanita itu dengan jijik, namun awan tebal masih menyelimuti hatinya. Semua perasaan tidak enak bercampur menjadi satu. Nyalinya semakin mengecil seiring berjalannya waktu.'Apakah ini sebuah karma?” tanyanya pada dirinya sendiri. Entah mengapa, ia kemudian teringat raut wajah Fuschia yang marah sebelum meninggalkannya. Sosok wanita itu terlihat besar, padahal Fuschia adalah wanita bertubuh mungil yang tidak memberikan ancaman nyata baginya.Namun hal ini cukup mengganggunya karena ia yakin bahwa ia tidak perlu merasa kasihan pada wanita itu. Bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang terbaik untuk kesejahteraan Kerajaan yang dia lindungi. Lagipula, Fuschia tidak ada hubungannya dengan keberadaan monster yang menerobos masuk ke halaman istana.'Ya, itu hanya kebetulan yang buruk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Tidak Ada Tempat Yang Aman (4)

    Terbangun: keheningan malam terpecah entah karena dipanggil atau tidak, yang pasti telah membangunkannya dari tidur nyenyak. Fuschia menyentuh matanya, mengucek-uceknya beberapa kali untuk menyadari bahwa ia tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi. Searah jarum jam menunjukkan pukul setengah dua pagi. Itu berarti dia baru tertidur selama satu jam.Fuschia bangkit dari tempat tidurnya. Menuju pintu besar yang ia biarkan terbuka untuk mengintip. Mungkin Dylan akan pulang dan mengintip. Tapi Fuschia merasakan hawa dingin dari celah kamar, artinya Dylan tidak akan pulang malam ini.Ini sudah hari kelima sejak Dylan tidak pulang, dan tidak mengatakan apa-apa.Bagaimana mungkin seorang wanita yang sudah tertidur lelap bisa mengetahui hal itu? Karena selama lima hari dia bangun pada waktu yang sama untuk memeriksa pintu masuk, yang sengaja dia tandai dengan bongkahan es kecil. Jadi, jika ada orang yang masuk melalui pintu ini, bongkahan es kecil itu akan pecah.Namun malam itu, bongkahan es yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Keserakahan dan Belas Kasih

    Sir Deedad dan Faris membelakangi pilar-pilar dinding belakang bangunan perkemahan ksatria di dalam istana.“Jadi bagaimana dengan orang itu?” Sir Deedad bertanya kepada Faris sambil menghisap rokoknya.“Dia terlihat berbahaya, tapi benarkah? Aku rasa aku perlu waktu untuk mencari tahu siapa orang ini sebenarnya.”“Aku mengerti, bahkan Kau pun kesulitan membacanya. Dan, apa kau tahu mengapa dia begitu berpengetahuan tentang monster?”“Ya, dan tidak?” Faris memiringkan kepalanya. Ia juga tidak mengerti mengapa ia begitu bimbang. Padahal ia adalah orang yang mudah memutuskan sesuatu berdasarkan perhitungan dan naluri liar. Jadi ini adalah momen yang langka.Namun dua hal itu sepertinya tidak berlaku saat ia menilai Dylan. Di situlah dia merasa tersesat.“Hei, seriuslah atau hukuman akan menyambutmu.” Sir Deedad menggertak.“Oh, tolong jangan, Kapten, hanya saja... aku tidak tahu. Aku tidak bisa membuat keputusan yang ringan tentang dia. Dan dia mengatakan bahwa pengetahuannya tentang mo

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Keserakahan dan Belas Kasih (2)

    Seiring dengan bertambahnya latihannya, berbaur dengan manusia tidaklah seberat yang ia kira.Dan seperti yang dikatakan Sir Deedad, Thebet berada di ruang medis. Dylan berhasil menemukannya setelah berjalan-jalan cukup lama di istana kerajaan yang luas.“Tuan Thebet, bolehkah saya meminta waktu Anda sejenak, sebelum saya kembali berburu monster?” Dylan bertanya.Karena mereka berada di ruangan yang penuh dengan orang, banyak orang yang memperhatikan interaksi kedua pria itu. Kebetulan, Dylan telah menjadi topik hangat di istana baru-baru ini. Namun yang bersangkutan tidak menyadari hal ini.“Tentu saja, Tuan Dylan. Dengan senang hati.”Dan panggilan 'Lord' yang disematkan di depan nama Dylan, membuat orang-orang yang ada di sana tersentak. Ini adalah masalah besar ketika Sir Thebet bahkan memanggilnya seperti itu. Namun yang bersangkutan sendiri tidak menggubris panggilan tersebut. Baginya, itu semua sama saja.“Bisakah kita bicara di tempat lain?”“Tentu saja. Dengan senang hati.”S

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08

Bab terbaru

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   The End

    Tuyul tak kunjung ditemukan.Sekeras apapun aku dan Mbayul mencarinya, kami hanya bisa menyimpulkan bahwa Tuyul telah meninggalkan kami. Sulit untuk menerima kenyataan itu, terutama ketika kami tidak mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.Mbayul dan peri pengembara lainnya masih bersama kami. Mereka bekerja untuk aku sebagai CCTV kerajaan. Mereka adalah makhluk yang tepat untuk pekerjaan itu karena hanya sedikit orang yang dapat melihat mereka, meskipun banyak penyihir yang muncul sekarang.Kemudian, ketika Pasha berusia tiga tahun, aku mengetahui kisah terakhir Tuyul.“Ibu, masih ingat Paman Tuyul?”Suatu malam, Pasha menanyakan hal itu.Pasha memiliki kemampuan verbal yang sangat baik di usia dini, dia sudah bisa membentuk kalimat kompleks dengan baik, sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dia juga mengingat beberapa hal tentang masa kecilnya, ketika dia berusia satu tahun.Dia bahkan mengingat rumah di tengah hutan yang pernah kami tinggali di Kerajaan Haddad, dan dia

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (5)

    Belum genap enam bulan Dylan menjabat sebagai raja baru Kerajaan Drachentia dan ia sudah menyandang gelar 'serigala emas Drachentia'. Dalam waktu singkat itu, dia ditakuti oleh kerajaan-kerajaan di sekitar Drachentia. Terutama karena prestasinya dalam membasmi semua monster dan alkemis yang tersisa di Drachentia.Tidak hanya itu, ia juga melumpuhkan perdagangan ilegal yang terjadi di lautan Drachentia. Tanpa ampun. Dan ternyata tindakannya tersebut merembet hingga mengguncang stabilitas ekonomi kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, yang selama ini mengakali Drachentia dalam hal perdagangan di laut.Maka hari ini adalah pertemuan besar dengan diplomasi kerajaan-kerajaan sekutu, yang hadir karena takut Dylan akan memangsa kerajaan mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Drachentia adalah sebuah kerajaan kepulauan, aku rasa mereka takut kerajaan mereka akan menjadi salah satu pulau baru milik Dylan.“Tapi dia tidak sekejam itu. Aku tersenyum bangga pada Dylan yang duduk di samp

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (4)

    Upacara pernikahan aku yang kedua.Seperti yang diminta Dylan, sebelum upacara penobatan raja, kami mengadakan upacara pernikahan.Tentu saja, banyak yang perlu dipersiapkan untuk pernikahan keluarga kerajaan, tetapi karena kami ingin melakukannya sesegera mungkin, persiapannya cukup sederhana. Lagipula, kami ingin segera dinobatkan sebagai suami dan istri. Jadi kami tidak terlalu memikirkan tentang jamuan makan dan sebagainya.Aku mengenakan gaun pengantin putih yang terlihat sangat indah seperti taburan berlian di atasnya. Saat sinar matahari menyinari ku, gaun aku akan berkilauan.Mengapa bisa ada gaun pengantin yang begitu indah yang siap dalam waktu singkat? Jawabannya adalah karena antusiasme Laura dan Pak Andre, yang telah mempersiapkan gaun tersebut jauh-jauh hari, bahkan saat mereka tidak tahu kapan aku bisa memakainya. Begitu juga dengan tuksedo pernikahan Dylan.“Nyonya-oops, Yang Mulia, Kau terlihat sangat cantik. Kau seperti seorang dewi!”“Bukankah dia lebih mirip seora

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (3)

    Hari persidangan Putra Mahkota Hayden akhirnya tiba. Langit berwarna abu-abu kusam, dan orang-orang berbondong-bondong ke Pengadilan Tinggi untuk menyaksikan persidangan bersejarah itu dengan suasana hati yang tidak tenang. Pikiran mereka kacau.Dylan dan aku duduk di kursi saksi. Aku bisa merasakan semua mata tertuju pada kami. Aku mendengar bisikan orang-orang di belakang kami yang merupakan tempat duduk para bangsawan.“Aku di sini. Jangan gugup.” Dylan berbisik. Menarik kegugupan yang tidak kusadari telah menggerogoti kesadaranku.Meskipun aku mendengar bahwa Nyonya Luxor dan Laura sedang berusaha membuat banyak berita yang ditulis di koran yang menguntungkan kami, bukan berarti semua orang akan percaya dengan semua itu. Terutama para bangsawan yang mungkin mengincar kekuasaan kerajaan melalui keluarga kerajaan.Terlebih lagi ketika mereka mendengar bahwa raja mereka berikutnya adalah mantan budak dan korban eksperimen alkemis. Tidak lupa bahwa aku juga akan menjadi ratu mereka.“

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (2)

    Setelah pertempuran hebat itu, aku tidur seperti orang mati selama dua hari. Aku terlalu memaksakan diri, jadi begitulah hasilnya.Sementara itu, Laura dan Nyonya Luxor mengerahkan banyak media berita dalam bentuk surat kabar untuk menuliskan segala sesuatu yang telah terjadi dalam semalam. Mulai dari alasan pemberontakan yang dipimpin oleh Keluarga Luxor dengan bantuan pasukan Keluarga Mountravven hingga kemunculanku yang mengejutkan.Nyonya Luxor dengan cepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berita karena dia memiliki serikat informasi. Jadi dia telah menempatkan beberapa reporter di tempat kejadian untuk mengabadikan segala sesuatu yang terjadi sejak awal pertempuran.Dan sebagai reporter profesional, para reporter mendapatkan banyak gambar yang 'mencengangkan', yang kemudian disisipkan di berita utama koran mereka.Mulai dari gambar Hayden yang memimpin pasukan monster, lalu gambar aku menggunakan sihir air, dan juga gambar naga di langit yang memberkati aku da

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa

    Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang kutahu adalah Dylan tiba-tiba memegang pedang Hayden di tangannya, dan dari pedang itu keluarlah sebuah kekuatan super(?) berupa lingkaran raksasa yang mengiris monster-monster itu dengan sekali tebas. Kemudian karena kekuatan itu, energi Dylan seperti tersedot dan membuatnya jatuh lemas ke dalam pelukan ku.Aku sempat panik karena mengira Dylan akan mati, tapi ternyata dia hanya lemas sesaat. Karena setelah itu, kami dan beberapa tentara yang 'sehat' menjelajahi kuil.Tentu saja, pada saat itu aku juga tidak tahu mengapa orang-orang memandang kami dengan takjub saat mereka mengatakan bahwa kami menerima berkat dari naga yang membelai kepala kami dengan kakinya.Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang naga di langit. Tapi aku pikir itu mungkin Lord Drachen.Lagi pula, aku bertemu dengan seseorang yang hampir aku lupakan dalam perjalanan ke kuil.“AKU AKAN MEMBUNUHMU!” Sarah hendak melompat ke arahku dengan sepenuh hati, tapi tubuhnya sudah

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (13)

    “Mau ke mana kau, Tuan Bajingan?”Tanpa ragu, Merri melalap tubuh Raymon dengan api biru yang membara.“AAAAAAHHHHH!” Raymon menggeliat kesakitan sambil berteriak histeris, lalu tubuhnya ditendang oleh monster besar itu.Merri menyeringai sambil menatap Raymon yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang sekarat.Merri berpikir, 'Lihatlah, betapa mudahnya menghancurkan bajingan itu. Jika saja aku lebih kuat dari dulu, maka Nona dan hidupku tidak akan sekacau ini.“Merri?! Apa yang kau lakukan di sini?” Fuschia mendekati Merri, terlihat bahagia di atas pohon.“Nona! Aku berhasil! Aku membakar bajingan itu!”“Kerja bagus, nak. Tapi jangan memaksakan diri karena kau masih dalam masa pemulihan, Merri.”“Tentu saja! Hahahaha, ini menyenangkan. Bagaimana denganmu, nyonya? Uh? Kepalamu berdarah!” Merri hampir saja melompat dari posisinya untuk mendekati Fuschia yang sedang terbang.Hal itu membuat Fuschia kebingungan. Tapi kemudian Fuschia menenangkan Merri. “Tenanglah. Aku sudah meminum ramua

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (12)

    Fuschia menatap pria di depan Nyonya Luxor dengan waspada. “Komandan Hugh?”Ia mengenali pria itu sebagai Komandan Ksatria Drachentia, Hugh Connor dari Keluarga Count Connor.Dylan mengerutkan kening dengan masam lalu berbicara dengan suara pelan, “Seharusnya aku memastikan kau mati di tanganku.”Komandan ksatria Hugh menundukkan kepalanya saat dia menghadapi Fuschia. Dia tidak mengangkat kepalanya saat berbicara.“Aku ... sempat datang ke Aula Crestine. Di sana aku bertemu dengan Nona Laura dan para korban yang selamat. Lalu aku... mengetahui kebenaran darinya. Jadi tolong, izinkan aku untuk menebus dosa kebodohan ku, Yang Mulia.”Fuschia mengenal Hugh Connor sebagai seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Kesetiaannya ditunjukkan dengan pengabdiannya kepada sang pemimpin. Ia dikenal sebagai 'anjing pemburu' mendiang raja yang telah menggigit banyak bangsawan atau pemberontak yang mengancam kekuasaan mendiang raja.Seperti Hayden dan Raymon, dia dilatih oleh mendiang raja dan me

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (11)

    “FUSCHIA!”Itu adalah suara Dylan. Dia muncul dari balik para tentara.“Dylan!” Fuschia segera mengangkat kakinya untuk memperpendek jarak di antara keduanya.Mereka berdua saling berlari dengan tangan terbuka lebar.Di tengah-tengah pertempuran antara monster dan manusia yang sepertinya tidak akan pernah berakhir, Dylan dan Fuschia saling berpelukan erat.Pusaran pikiran dan detak jantung mereka yang tidak menentu terobati oleh aroma yang mereka hirup satu sama lain. Pelukan erat yang mereka bagi saat itu seakan menyampaikan semua kelelahan dalam hati dan pikiran mereka.Kemudian, bersama dengan ciuman singkat yang mereka bagikan satu sama lain, masing-masing dari mereka membunuh monster yang menyerang. Fuschia memisahkan kepala monster yang menyerang Dylan dengan gergaji esnya, sementara Dylan merobek leher monster yang menyerang Fuschia dengan pedangnya.Belum pernah ada momen romantis dan horor yang terjadi dalam satu frame. Begitu banyak tentara yang mengira demikian dan secara t

DMCA.com Protection Status