Share

Bakar Mereka

Penulis: BliDek
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 18:28:39

Tangan Hamish mengepal kuat sampai buku-buku jarinya memerah. Tadinya ia ingin tenang agar bisa menenangkan Dilara, namun mendengar tangisan sang istri.

Hamish melepas jaket, lalu menutupi tubuh Dilara seadanya. Ia kemudian membongkar lemari mencari pakaian yang bisa Dilara kenakan.

Entah milik siapa dress sederhana yang terlipat rapi disana, Hamish tidak peduli. Ia mengambil dress berwarna hitam itu, lalu membantu Dilara memakainya.

"Abang pergi sebentar." Hamish mengecup lembut kening Dilara. Ia turun dari ranjang lalu menggedor pintu dengan kasar.

"Buka pintunya, Sialan!" ucapnya geram sambil memukul daun pintu dengan keras.

Dari luar terdengar suara tawa Erik yang membuat Hamish semakin terbakar.

"Kamu suka kejutan dariku? Kamu tahu, istrimu sangat nikmat sampai-sampai aku minta tambah," ejek Erik dari balik pintu yang masih terkunci.

"Aku akan membuatmu membayar ini, Rik!" Hamish mencoba membuka pintu dengan menekan-nekan gagangnya, tetapi percuma Erik masih mengunci pintu itu.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tyas
ya Allah..., so sad
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Pewaris Tersembunyi   Semoga Belum Terlambat

    Adam berhenti di perempatan memperhatikan setiap jalan, memperkirakan kemana Hamish berbelok.Ia dan para polisi yang mengikuti Hamish kehilangan jejak sang CEO saat harus berhenti di lampu merah sedang mobil Hamish terus melaju karena mendapat lampu hijau.Jari Adam mengetuk-ngetuk setir mobil, mencoba saat terakhir kali ia melihat mobil Hamish sebelum akhirnya kehilangan jejak.Adam memilih jalan lurus namun bukan untuk menelusuri jalan itu, pria itu menepikan mobil, memukul setir dengan keras melampiaskan kekesalannya.Melihat mobil polisi mengikuti jejaknya untuk menepi, Adam turun dari mobil. Pria itu kembali memperhatikan sekitar, mencoba menebak ke arah mana tuan mudanya pergi."Pak, ada apa?" tanya seorang polisi yang juga turun dari mobil lalu menghampiri Adam."Saya kehilangan mobil tuan Hamish, Pak. Sebentar!" Adam ingat sesuatu. Ia mengambil ponsel dari saku celana lalu membuka pesan dari Hamish.Tuan mudanya itu meneruskan pesan dari Mawar yang berisi peta tempat pertemua

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Kembali Bersembunyi

    "Dokter! Dokter!" Adam berteriak dari ruang rawat VIP ketika melihat Hamish mulai bergerak.Pria itu menggerakkan kepalanya lemah. Merasakan dingin menyapu kulit. Hamish ingin bergeser memiringkan tubuhnya, namun merasakan kakinya berat.Ingatan Hamish terlempar saat kebakaran dan kayu panas menimpa kaki juga perutnya.Tangan Hamish memegangi kaki kanannya. Memukulnya agak keras memastikan kakinya m as. ih merasakan sakit."Tuan, tuan muda, jangan lakukan itu!" Adam yang menemani Hamish segera menahan tangan sang tuan muda agar berhenti."Ka – kaki ku?" tanya Hamish takut-takut."Kaki tuan tidak apa-apa. Tuan baru saja selesai menjalani operasi panjang dan semuanya berjalan lancar."Hembusan nafas lega keluar dari bibir Hamish. Ia kembali membaringkan tubuhnya.Beruntung tiga hari lalu Adam menemukan Hamish dan Dilara tepat pada waktunya. Ia menerjang api untuk menyelamatkan pasangan suami istri itu.Hamish harus menjalani operasi pada kaki dan perutnya karena luka bakar sedang Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Ganti Rugi Mobil Abah!

    "A! A Hamish, dipanggil abah. Bisa ke rumah gak?" Suara teriakan dari depan rumah membuat Hamish menghentikan tangannya yang sedang menyuapi Dilara.Hamish membersihkan sudut bibir Dilara kemudian berpamitan kepada istrinya. "Abang ke depan sebentar, hum?" Ia mengusap pucuk kepala Dilara lalu berdiri dan keluar rumah.Seorang wanita berlari kecil menghampiri Hamish yang muncul di ambang pintu. Ia menarik tangan Hamish agar pria itu mengikutinya.Tak jauh dari rumah Hamish, wanita bernama Lilis membawa Hamish ke rumah besar. Ia berteriak memanggil sang ayah yang sedang sibuk dengan-burung peliharaannya."Bah, nih aa Hamish nu kasep sudah datang. Abah tadi mau nyuruh apa?" Lilis tersipu malu saat memuji Hamish. Wanita itu memeluk lengan Hamish, enggan melepaskan tangan kokoh milik tetangganya itu.Hamish tersenyum kaku, perlahan ia mendorong tangan Lilis untuk membebaskan tangannya.Abah Jajang melirik Hamish sekilas lalu kembali fokus kepada burung dalam sangkar miliknya."Eta, tolong

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Rela Menjadi Istri Kedua

    "Saya minta waktu sampai hari Senin, Bah. Saya pasti ganti mobil abah." Hamish meminta keringanan. Hari sudah semakin sore, tidak mungkin ia meninggalkan Dilara sendiri. "10 kali lipat?" Walaupun tidak yakin, Jajang tetap meminta ganti rugi sebesar itu. Ia sangat yakin Hamish pasti gagal dan ia bisa mencicipi tubuh Dilara.Hamish mengangguk menyanggupi. Tetapi ia kembali dibuat geram dengan permintan kurang ajar Jajang."Jika kamu tidak sanggup, istrimu harus menemaniku." Jajang tersenyum licik. Belum saja hari Senin tiba, ia sudah membayangkan Dilara menjadi miliknya."Saya tidak akan biarkan itu terjadi, Bah!" Hamish meninggalkan orang tua itu untuk kembali ke rumahnya. Sudah terlalu lama ia meninggalkan Dilara.Dilara sudah semakin membaik walau wanita itu berubah menjadi pendiam dan dingin. Ia tidak akan bicara jika Hamish tidak bertanya. Dilara juga tidak lagi perhatian kepada Hamish seperti dulu.Dilara yang menderita PTSD (pasca trauma stres sindrom) belum bisa melayani Hamis

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Datang Untuk Mengambil Dilara

    "Mana 2 miliar ku?" Abah Jajang datang ke rumah Hamish pagi-pagi sekali langsung menagih uangnya. Ia berdiri di depan rumah Hamish, berteriak sambil berkacak pinggang sampai menjadi pusat perhatian tetangga Hamish.Hamish yang mendengar ribut-ribut, menyibak selimut lalu turun dari ranjang. Memastikan Dilara masih tidur dengan hati-hati ia keluar agar tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan istrinya.Dengan celana rumahan dan baju kaos, Hamish keluar untuk menemui abah Jajang yang masih berteriak meminta uang ganti ruginya."Kamu masih bisa tidur santai? Memang sudah dapat uang dua miliar buat urang, hah?!" pekik Jajang kesal. Ia membayangkan Hamish sedang stres dan tertekan karena tidak mampu mendapatkan uang sebanyak itu. Nyatanya, Hamish malah bisa tidur nyenyak dan belum bangun padahal matahari sudah tinggi.Hamish mengucek mata yang perih karena bangun tiba-tiba. Ia menoleh ke belakang dan melihat jam yang menempel di dinding."Pantes we kamu miskin! Jam segini baru bang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Kangen Yang Empuk-empuk

    "Tuan muda? Pak Kacab, kenapa dia dipanggil tuan muda?" Abah Jajang langsung membrondong kepala cabang dengan pertanyaan karena memanggil Hamish dengan sebutan tuan muda.Dia yang orang terkaya sekampung saja dipanggil dengan sebutan pak bukannya tuan."Dia kan tua —"Uhu… uhu! Suara batuk Hamiah memotong percakapan kepala cabang dengan abah Jajang. Ia menggeleng pelan melarang kepala cabang untuk membongkar identitasnya."Ka —kalau begitu saya permisi dulu." Sebelum abah Jajang bertanya lebih banyak, kepala cabang itu pamit undur diri.Jajang melihat Hamish dengan mata memicing penuh selidik. Memperhatikan Hamish dari atas ke bawah, ia yakin ada sesuatu yang dirahasiakan oleh kepala cabang itu dan juga Hamiah."Kamu teh sebenernya siapa?" tanya abah sambil terus memperhatikan penampilan pria itu."Bukan siapa-siapa." Hamish menjawab demgan cepat. Ia mengulurkan tangannya yang memegang tas, memberikan tas itu untuk abah Jajang.Abah tidak langsung menerima pemberian Hamish. Ia curiga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Jadi Rebutan 3 Wanita

    "Maksud teteh gimana?" Kening Dilara mengerut heran mendengar ucapan si empunya ruko. "Kami kan belum tanya harga," Dilara menimpali."Halah, maneh mah gak mungkin bisa bayar sewa ruko ini. Lihat motor aja butut kitu. Pasti sering mogok. Penampilan kalian aja kayak buruhnya abah Jajang. Sudah pastilah kalian henteu sanggup bayarnya." Belum apa-apa Murni sudah meremehkan Hamish dan Dilara. Mengejek mereka hanya dari penampilan.Hamish dan Dilara saling pandang. Dilara yang terlebih dahulu menyerah. Istrinya sudah mengajak Hamish pergi, namun ia memilih untuk bernegosiasi lebih dulu dengan Marni.Ruko Murni letaknya sangat strategis, sebagai orang yang terbiasa berbisnis dan pandai melihat peluang, Hamish tahu ruko Marni sangat bagus untuk berjualan.“Begini, Teh, kalau saya boleh tahu berapa harga sewa ruko ini?” Murni memperhatikan penampilan dan wajah Hamish yang blasteran. Wajah tampan Hamish tidak luntur walah dengan pakaian sederhana yang ia kenakan.Hidung mancung, mata coklat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Sang Pewaris Tersembunyi   Otong Bisa Puasa Lama

    "Jangan sembarang menuduh suaminya saya, Teh!" Dilara tidak terima. Wanita itu maju ke depan Hamish sehingga sekarang ada tiga wanita yang sedang berseteru."Terus kalau bukan pencuri, gimana a Hamish bisa dapat uang sebanyak itu. Ih… ganteng-ganteng kok pencuri. Abi jadi ilfil!" Lilis bergidik ngeri. "SUAMI SAYA BUKAN PENCURI!" Dilara berteriak tidak terima. Wajah polos Dilara berubah serius. Bibir wanita itu menipis, mata Dilara yang biasanya ramah kini berubah galak.Lilis dan Murni menoleh bersamaan melihat Dilara. Setelah itu tawa Lilis pecah saat menyadari siapa yang bicara."Terus kalau gak mencuri, a Hamish dapat uang dari mana? Ngedukun? Atau turun dari langit?" Tawa Lilis pecah menertawakan Dilara.Bibir Dilara mengetat, menatap Lilis tajam hingga matanya menyipit. "Asal teteh tahu, ya! Suami sayaa itu CEO pemilik perusahaan besar! 15 juta itu uang receh buat suami saya, tahu!" Dilara menjelaskan dengan penuh emosi.Sementara Hamish yang sejak tadi berdiri di belakang ist

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Model Bikini

    “Kak Hala?” ucap Dava berbisik melihat istrinya berjalan masuk studio dengan seorang lagi yang ia kenal adalah sahabat Hala.“Nona Hala? Kamu sudah datang?” Kevin berubah sopan saat melihat Hala. Ia melepaskan tangan Dava lalu merapikan jaketnya.“Aku antar ke ruang make up,” tawar Kevin ramah. Wajah garangnya berubah menjadi senyum ketika bicara dengan Hala. Lu gue yang tadi ia gunakan kini menjadi aku kamu membuat kesan ia sudah sangat mengenal Hala.“Bentar mas Kevin, aku ngomong sebentar sama Dava.”Kevin menoleh melihat Dava dengan mata menyipit. “Nona kenal dia?” Hala mengangguk pelan. “Dia, kan cucunya —” Dava menarik tangan Hala sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya. Membawanya menjauh dsri Kevin dan kru yang lain agar bisa bicara dengan bebas. “Kak Hala lupa pesan papa? Gak ada yang boleh tahu siapa aku?” Dava berbisik. Ia menoleh melihat sekitar memastikan tidak ada telinga yang menguping pembicaraan mereka. Hala menepuk jidatnya, hampir saja ia keceplosan. “Kak Hal

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Staff Gudang

    “Posisi yang tersedia hanya bagian gudang. Bagaimana?” Wanita berwajah serius melihat Dava dari balik kacamata bulatnya. Dengan kemeja putih dan celana panjang bahan berwarna hitam, Dava yang duduk di depan meja HRD hanya bisa mengangguk pasrah. Mengingat pesan papa sebelum ia berangkat tadi. Ini adalah salah satu cara untuk membuktikan dirinya. Dava bekerja di salah satu anak perusahaan Djaya Grup yang bergerak di bidang periklanan. Dani sudah mengatur semuanya, tidak ada yang tahu kalau Dava adalah cucu dari pemilik perusahaan kecuali sang CEO yaitu ayahnya sendiri. “Baik, kamu bisa mulai bekerja hari ini. Ayo, saya antar ke gudang.” Wanita berwajah tegas itu berdiri dari duduk. Merapikan blazer lalu mengambil ponselnya. Ia mendahului Dava keluar dari ruangan, menunjukkan kepada Dava gudang yang ia maksud. Sambil menuntun Dava menuju area kerja, HRD menjelaskan setiap ruangan yang mereka lewati. Gedung ini memiliki 5 lantai. Lantai tiga dan empat adalah lantai khusus untuk b

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Pergi Tengah Malam

    “Dav, gerah!” Hala menyibak selimut yang tadi menutupi tubuhnya.Setelah makan di restoran Jepang tadi, Dava dan Hala memutuskan langsung pulang karena mereka ada kuliah pagi.Walau menghabiskan hampir 500 ribu, Dava menganggap itu untuk menyenangkan Hala yang sudah mengalah untuk tidak membeli AC.Sekarang, Hala mendekatkan kipas portable kecil miliknya. Meletakkan benda itu tepat di sebelah kepalanya.Dava yang tidur di lantai berdiri di sebelah ranjang memperhatikan sang istri sambil menggeleng pelan.“Jangan taruh disitu, Kak! Nanti rambutnya nyangkut terus kepala jadi pusing.” Dava memberikan saran. Dengan langkah gontai Dava berjalan mendekati jendela kemudian membukanya dengan lebar agar angin malam masuk ke dalam kamar.Dari tempatnya berdiri. Dava bisa melihat hamparan bintang yang menghiasi langit hitam. Sejak dulu ia memang suka dengan langit malam yang cerah seperti ini. Ia bahkan meminta Dani untuk membuatkan rumah pohon di belakang rumah agar ia bisa menikmati langit

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Kartu Curian!

    “Sore, Kakak! Mau cari apa?” sapa pramuniaga ketiaka Dava dan Hala masuk ke toko elektronik di sebuah mall. Pria itu memperhatikan wajah dan penampilan Dava dan Hala yang masih muda langsung menawarkan ponsel pintar dan laptop tetapi keduanya kompak menggeleng. “Kami mau cari AC.” Dava menjawab. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh area toko mencari pendingin udara. “Oh… ada di lantai dua.” Pelayan toko itu sedikit terkejut, anak muda seperti mereka mencari pendingin udara. Pramuniaga itu melakukan tugasnya, ia mengantarkan Dava dan Hala tempat pendingin udara dan juga kulkas.Dava dan Hala mulai mencari AC yang mereka inginkan. Jika Dava melihat harga lain dengan Hala yang melihat merk-nya.Beberapa kali Dava menggeleng tidak setuju dengan pilihan Hala karena istrinya memilih pendingin udara berharga puluhan juta dengan PK besar.“Mas-nya cari AC yang kayak apa?” tanya pramuniaga itu pada akhirnya karena Dava tidak kunjung menemukan barang yang ia inginkan.Untuk kamar 5x5 meter.

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Salah Sendiri Pilih Dava!

    Dava tiba lebih dulu di rumah kontrakan yang sudah dibayar Hamish untuk satu tahun ke depan. Ia menggunakan motor trill-nya lengkap dengan jaket jins dan kaca mata hitam. Penampilan yang membuat ketampanan Dava meningkat. Dava melepaskan kacamata hitamnya. Dari atas motor trill memperhatikan rumah sederhana yang ayah mertuanya sewakan untuknya dan Hala. “Apa-apa ini? Mana mau kak Hala tinggal di rumah kecil begini.” Dava menggumam sendiri. “Tapi gak apa-apa. Semakin sulit hidup kak Hala, semakin cepet dia minta cerai.” Dava menyeringai. Rencana-rencana kecil untuk memuluskan tujuannya melintas di kepala. Sudut bibir Dava terangkat membayangkan Hala yang merengek minta kembali ke istana keluarga Akbar. Dava baru turun saat mobil mewah Hamish terlihat di ujung gang. Dengan hati-hati, sopir mengendarai mobil di gang yang tidak terlalu lebar. Jangan sampai mobil tuan Hamish Akbar tergores walau sedikit. Dava segera menghampiri mobil, mengeluarkan koper-koper dan beberapa dus berisi

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Pengantin Baru

    “Lancang sekali kamu menikahi Hala!” Madhava hanya bisa menunduk ketika sang paman — Hamish Akbar berteriak kepadanya di depan semua anggota keluarga termasuk di depan papa dan mamanya. Di sebelah pakde Hamish, istrinya — budhe Dilara sedang menenangkan pria yang sedang murka itu. Di kursi yang lain, Dani dan Selena tidak bisa membela anaknya sama sekali. Mereka hanya diam tidak berani menyela Hamish. Bukan keinginan Dava menikahi sepupu angkatnya sendiri. Tetapi, Hala-lah yang memintanya. Kenapa ia tidak menolak, karena menolak permintaan Hala adalah hal yang dilarang. Ayah Dava sendiri yang membuat peraturan itu. Sejak kecil, Dava selalu mengabulkan apa yang Hala minta termasuk ketika Hala meminta untuk menikah dengannya. “Anak bau kencur sudah berani mikir nikah. Nanti Hala mau kamu kasih makan apa, hah? Kamu pikir pakdhe gak tahu kelakuan kamu diluar sana?” Hamish kembali berteriak. “Dan, kasih tahu anak kamu itu!” Kini Hamish beralih kepada Dani yang sejak tadi hany

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 ~ Akhir Cerita dan Awal Baru

    “Pokoknya, kalau udah besar nanti, kita beneran nikah, ya?” Hala sedang memeluk lengan adiknya — Madhava. Keduanya sedang bermain pura-pura menikah tetapi gadis tujuh tahun anak Hamish malah meminta Madhava berjanji akan menikahinya kelak. “Gak mau! Kakak Hala, kan kakak aku.” Demi Tuhan, Madhava tidak ingin memainkan permainan ini tetapi papanya sudah melarang kata ‘tidak’ untuk Hala.Artinya, apapun yang Hala mau, harus Dava kabulkan termasuk saat memainkan permainan pernikahan ini. Maka dengan terpaksa Dava mengikuti kemauan Hala. Melihat ayah ibunya merayakan hari pernikahan mereka, Hala jadi ingin melakukan permainan pernikahan ini. Tidak ada anak sebayanya selain Dava, maka jadilah hari ini Madhava sebagai teman bermain Hala. Hamish, Dilara, Dani dan Selena sedang berkumpul bersama adik-adik mereka yang lain. Mereka sedang menunggu kabar dari Amar. Istri Amar sedang berjuang untuk melahirkan putri pertama mereka.“Nanti kalau sudah ada anak Amar, rumah ini jadi rame banget.”

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 ~ Madhava Mahanta

    “Yank, nanti kamu melahirkannya operasi aja, ya?” tawar Dani. Ia dan Selena sedang santai di ranjang sambil menonton drama Korea kesukaan istrinya.“Kenapa? Kalau masih bisa normal, ya normal aja, Mas!” ujarnya sambil memuji aktor Korea yang ia tonton.“Semoga nanti kamu gantengnya kayak oppa itu, ya nak!” Selena mengusap perutnya yang sudah membuncit. “Hah? Kok kayak dia?” Dani menunjuk layar televisi besar yang ada di kamar mereka. “Kan, aku papanya!” serunya tidak terima.“Emangnya aku gak ganteng?” Dani tidak terima. Enak saja, ia yang susah membuat adonan, Selena malah berharap anak mereka mirip aktor Korea.Selena tertawa melihat Dani yang merajuk. Sejak ia hamil, suaminya menjadi lebih serius. Susah sekali diajak bercanda.Selena mendekap suaminya karena tak kunjung tersenyum padahal ia sudah mengatakan kalau ia hanya bercanda.Suami aku yang paling ganteng. Nanti anak kita juga pasti ganteng kayak kamu.” Sebagai penutup rayuan, Selena mengecup singkat bibir Dani.Berhasil!P

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Jatah Ditahan Sampai Lahiran!

    “Papa!” Selena mengurai pelukannya memperhatikan Putra dengan mata berkaca-kaca penuh haru. Bagaimana tidak, kabar terakhir yang ia dengar, ayahnya drop setelah kebangkrutan perusahaan keluarga mereka. “Papa baik-baik aja?” Selena tidak percaya yang ia lihat saat ini adalah Putra yang sehat, segar dan bugar. “Memangnya kamu gak senang lihat papa sehat?” candanya. Selena mengerutkan alisnya. Heran melihat Putra yang bisa bercanda dengan santai. Biasanya papa selalu serius dan jarang sekali tersenyum. Bukan tanpa alasan Putra sangat bahagia. Selama Selena menghilang, ia melihat sendiri kalau Dani bekerja keras mencari putrinya. Itu membuatnya sadar kalau Selena mendapatkan lelaki yang tepat sebagai suami. Selain itu, hubungannya dengan Hamish juga jauh lebih baik setelah pria itu berhasil menyelamatkan perusahaannya. Ia bahkan rela mengeluarkan banyak uang. ‘Keluarga ada yang utama.’ Kata-kata Hamish waktu itu menyadarkan Putra ia sebenarnya lebih sering mengabaikan keluarganya k

DMCA.com Protection Status