Share

Bab 559

Penulis: Benjamin
“Kemudian, aku tiba-tiba bertemu seseorang di suatu malam. Dia memberiku stempel dengan simbol kekayaan dan harta Grup Maru. Itu stempel yang kamu ambil dari Damar Maru. Kemudian, orang itu memberitahuku semua ahli bela diri berjubah hitam merupakan milikku dan aku bebas memerintah mereka dengan satu syarat.” Tatapan Yarlin menajam tanpa kehangatan sedikit pun, suaranya menjadi kian serak tiap detiknya. “Aku harus melatih setidaknya 500 makhluk terampil dan bertekad seperti diriku setiap tahun.”

Daffa tahu Yarlin sedang menahan dirinya, tapi dia tidak memiliki hati untuk bertanya kenapa. Alih-alih, persyaratan itu begitu mengejutkan Daffa hingga mulutnya melongo dan dia menggumam, “Berapa banyak ahli bela diri berjubah hitam yang sudah kamu latih selama bertahun-tahun yang telah berlalu sejak saat itu?”

Setelah mendengarnya, Yarlin menipiskan bibirnya menjadi garis panjang yang melintasi wajahnya sambil menatap Daffa dengan dingin.

Itu langsung membuat mata Daffa menyipit menjadi be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 560

    Briana menghela napas lega, otot wajahnya menjadi relaks. Dia kemudian mengarahkan matanya yang membelalak pada Edward sambil tersenyum dengan sangat tipis.Di sampingnya, Edward merasakan niat membunuh menghilang dari dalam penghalang itu. Setelahnya, dia merasa Briana memandangnya, jadi dia balas tersenyum. “Kamu tahu, aku tidak pernah melihatmu sebahagia ini sejak kita mulai berlatih bersama selama bertahun-tahun.”“Duh.” Senyuman Briana makin lebar. “Aku tersenyum karena aku ingin membantu menyelesaikan tugas Tuan Halim dan aku hanya berharap dia mencapai tujuannya dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa kesulitan.”Dengan begitu, Briana memalingkan kepalanya dan memastikan Prima tidak dapat melihat mereka sebelum memelototinya dengan dingin. “Si Prima Badiran yang busuk itu! Beraninya dia memberi kita informasi yang salah!”Mulut Edward menganga setelah dia mendengarnya. Dia berasumsi Briana akan mengatakan, “Beraninya dia memikirkan hal-hal tidak senonoh mengenaiku!” Meskipun

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 561

    Yarlin menghela napas dalam-dalam dengan kebencian yang membara di matanya. Setelah ragu-ragu cukup lama, dia berkata, “Aku perlu tahu kenapa kamu menginginkannya sebelum aku memberikannya padamu. Lagi pula, kamu masih muda. Aku tahu sebesar apa kekuatan inti magis ini, tapi itu juga mengapa aku tidak bisa memberikannya kepadamu.”Langsung setelahnya, dia merasa kekuatan di tubuhnya lenyap. Pada titik itu, dia tidak yakin apakah dia masih berdiri karena semua organ dan bagian tubuhnya terasa terpisah dari kesadarannya. Tubuhnya pun terjatuh ke tanah.Kemudian, dia mengumpulkan seluruh kekuatannya yang tersisa untuk menyipitkan matanya pada Daffa yang sedang memegang inti magis itu dan berdiri di samping seakan-akan tidak ada yang terjadi.Yarlin mengernyit dan memejamkan matanya, ingin mengabaikan hal buruk apa yang akan terjadi selanjutnya.Di sisi lain, Daffa tidak mengindahkan Yarlin. Perhatiannya sepenuhnya tertuju pada inti magis itu untuk alasan yang sangat berbeda dari apa y

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 562

    Briana menoleh untuk melihat penghalang itu lagi.“Kekuatan jiwa semua orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda,” jelasnya dengan tenang. “Kusarankan kamu gali lebih dalam apa saja cara kamu bisa menggunakan kekuatan jiwamu alih-alih meniru kemampuan orang lain.”Mata Edward berbinar setelah mendengarnya. Dia pun berseru, “Oh! Jadi itulah mengapa kamu adalah ahli bela diri yang hebat!”Briana tidak mengucapkan sepatah kata pun karena dia tidak ingin mengiyakan maupun menyangkal klaim itu.“Kamu benar-benar rekan terbaik dan paling luar biasa yang pernah kumiliki!” Edward tersenyum lebar.Mendengarnya, Briana memamerkan gigi putihnya pada Edward dengan puas. “Iya, kamu juga. Bukan hanya itu, tapi kamu adalah bawahan paling setia di antara yang lain.”Senyuman Edward langsung terhapus ketika dia melihat seringai mengejek Briana. Demikian pula, Edward tidak berbicara apa-apa lagi dan hanya fokus pada penghalang itu sambil memanggil kekuatan jiwanya. Namun, dia mau tidak mau menyad

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 563

    Pupil Prima menyempit pada Edward. Mulutnya terbuka untuk berteriak secara naluri. Namun, teriakan kesakitannya hanya bertahan satu detik karena dia tidak dapat merasakan tenggorokannya lagi.Edward menyaksikan mata ketakutan Prima menegang dan menjadi datar. Edward lalu menepukkan kedua tangannya, membersihkannya dengan arogan. Edward akhirnya menyadari Prima masih berada di posisi yang sama. Prima begitu kaku sehingga mayatnya sedikit merosot. Menaikkan sebelah alisnya, Edward mengulurkan tangannya untuk memencolek Prima.Saat itulah tubuh Prima jatuh ke belakang dan mendarat di tanah. Prima bahkan tidak bersuara sedikit pun. Matanya tetap terbuka lebar dengan ketakutan.“Nah.” Edward mengusap tangannya sebelum menoleh ke arah Briana. “Semuanya sudah selesai dan bersih. Semoga kamu berhenti memasang senyuman canggung itu lagi. Senyumanmu membuatku takut.”Briana memutar bola matanya dan ingin membalas, tapi Edward mendahuluinya.“Ada yang aneh dengan aura di dalam penghalang,” k

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 564

    Sebelumnya, Daffa menyembuhkan luka Yarlin dengan bulatan emas dari kekuatan jiwanya. Namun, gas hitam dan emas tiba-tiba muncul di telapak tangan Daffa, menandakan bahwa Daffa sudah tidak dapat mengendalikan kekuatan jiwa di dalam tubuhnya.Yarlin khawatir, tapi dia terlalu lemah untuk berterima kasih maupun menyelamatkan Daffa karena luka di punggungnya. Ketika dia mendapatkan kembali kesadarannya, yang dia tahu hanyalah dia telah menjadi manusia biasa, tapi Daffa sedang di ambang kematian.“Ini semua seharusnya tidak terjadi!” serunya dalam hati. Hatinya sakit seakan-akan ribuan pisau sedang menusuknya sekaligus. Dia tidak dapat menghentikan rasa sakit itu dan hanya ingin meringkuk dan menjambak rambutnya untuk mengalihkan rasa sakitnya.Sayangnya, itu semua tidak akan berhasil. Kekuatan jiwa Daffa terus merembes ke dalam tubuh Yarlin, menyembuhkannya.Pada akhirnya, gas emas di dalam tubuh Daffa berkurang, sementara gas hitam bertambah.Yarlin tahu itu adalah akhir dari permai

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 565

    Ketika pikiran itu muncul di benak Daffa, dia menyadari dia bisa mengolah dan menyuling gas hitam inti magis itu seperti yang makhluk itu lakukan dengan gas musuh-musuhnya. Begitu dia menyerap sebagian besar gas hitam itu, dia perlahan-lahan mendapatkan kembali kesadarannya dan dapat mendengar percakapan Briana dan Yarlin.Itu membuat bibir Daffa berkedut. Dia baru saja menyuling semua gas hitam yang menyerang tubuhnya, jadi dia tentu saja terlalu lemah untuk menyerap lebih banyak gas dari Yarlin yang ingin menyembuhkannya dengan itu sekarang. Tidak ada yang tahu berapa lama Daffa akan pingsan jika itu terjadi. Ditambah, dia harus mempertimbangkan bahwa hampir tidak ada gas kekuatan jiwa yang tersisa di dalam diri Yarlin. Sambil mengernyit, Daffa menyuruh gas hitam tubuhnya untuk melindungi tubuhnya.…Yarlin dan Briana akhirnya mencapai kesepakatan.Jengkel, Briana menggeram padanya, “Jadi? Kenapa kamu masih berdiri saja? Cepat lakukan!”Helaan napas muncul dari Yarlin yang kemud

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 566

    Itu adalah teriakan kesakitan—Briana tidak pernah melihat Daffa berteriak seperti itu. Briana menegang di tempatnya berdiri, hidungnya berkerut karena kesedihan yang tidak tertahankan sementara air mata mengalir dari matanya. Briana belum pernah menangis selama bertahun-tahun, tapi situasi sekarang ini membuatnya membuatnya sangat sedih.Edward dan Yarlin memperhatikannya dari kejauhan saat gas emas Daffa meninggalkan tubuhnya dengan beberapa dagingnya yang tercabik. Mereka berdua membeku dalam waktu yang lama.Saat itulah gedung Grup Maru roboh, menghasilkan begitu banyak debu dan puing-puing sehingga tidak ada yang bisa melihat siapa yang ada di sekitar mereka.Setelah terlempar ke tanah, barulah Edward tersadar kembali. Alisnya berkerut mendekat ketika dia mendengar banyak teriakan dan panggilan kesakitan yang meminta tolong. Edward memejamkan matanya dan mengirimkan sinar kekuatan jiwanya untuk berkomunikasi dengan semua orang hingga teriakan semua orang berkurang.Alih-alih be

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 567

    Yarlin melangkah perlahan sebelum matanya melengkung kegirangan melihat Daffa. “Lama tidak berjumpa, Daffa.”Edward berjalan mundur beberapa langkah sebelum kesadaran menghatamnya. Bibirnya membulat menjadi bentuk O besar. Dia menunjuk Yarlin dengan jari yang gemetar, terbata-bata, “K … kamu ….”“Aku tidak menyangka butuh selama ini bagimu untuk menyadari siapa aku.” Tawa bergemuruh dari tenggorokan Shelvin. Dia meletakkan tangannya di balik punggung sambil berjalan ke arah Daffa dan menghela napas dalam-dalam.“Yarlin Weis mengorbankan nyawanya. Dia memadatkan gas kekuatan jiwa hitamnya yang tersisa dan menggunakannya untuk menyembuhkanmu, Daffa. Namun, kamu bilang kamu tidak membutuhkannya dan menghentikannya. Pada saat yang sama, dia masih memiliki kesempatan tipis untuk menarik kembali kekuatan jiwanya untuk bertahan hidup, tapi dia menyerahkannya—karena dia sudah sangat siap untuk mati ketika kamu pertama kali menanyakan namanya. Pada titik itu, dia telah memutuskan dia tidak i

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 586

    Saat kening Umar basah oleh keringat, dia mendengar tawa yang familier dari lorong. Seketika, dia memasang seringai sombong dan berkata, “Hah! Terima itu, Daffa! Apakah kamu akhirnya menyadari betapa bodohnya kamu? Apakah kamu tahu siapa orang yang tertawa di luar kamar hotelmu?Tatapan angkuhnya mendarat di Daffa selama waktu yang singkat sebelum menghilang sepenuhnya. Tidak lama, dia mengerutkan bibirnya ketakutan ketika dia mendengar jawaban Daffa.“Bosmu. Omong-omong, untunglah kamu senang bertemu dengannya. Kuharap kamu bisa terus bahagia seperti ini.” Dengan begitu, Daffa mengalihkan tatapannya yang tegas ke arah pintu.Demikian pula, Umar terbaring di lantai dan menatap pintu dengan tidak sabar sambil menggumam pelan, “Tunggu saja, Daffa! Kematian akan mendatangimu sebentar lagi!”Tatapan Daffa tiba-tiba melesat ke arah Umar. Meskipun Daffa tidak mengatakan atau melakukan apa-apa, tatapannya sudah cukup untuk membuat rambut di punggung Umar berdiri tegak.Takut, Umar menutu

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 585

    Dengan pandangan yang gemetar karena rasa takut, Umar berseru, “Sebaiknya kamu pikirkan dengan baik-baik sebelum melakukan apa yang akan kamu lakukan, Daffa Halim! Pikirkan tentang apakah kamu bisa menanggung konsekuensinya!”Daffa menaikkan sebelah alisnya sambil memamerkan giginya yang putih. “Sejujurnya, perkataanmu membuatku terhibur.”Dia lalu mengeluarkan tangannya untuk mencengkeram kerah baju Umar. Akan tetapi, kali ini, dia menarik Umar keluar dari lekukan di tembok dan melempar Umar ke ruang di belakangnya. Hanya permusuhan yang terlihat di matanya yang berbinar pada saat itu. Hal itu terus bertahan hingga Umar mendarat di tanah dengan suara dentuman yang keras.Satu-satunya yang berbeda adalah kali ini Umar tidak berteriak kesakitan. Dia terus terdiam setelah dia terbanting ke lantai.Daffa berputar badan, hidungnya berkerut menjadi cibiran kepada Umar sambil dia berbicara dengan santai, “Oh? Aku terkesan. Kamu masih hidup.”Di lantai, Umar berusaha sebisa mungkin untuk

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 584

    Daffa menahan napasnya ketika dia melihat kondisi Danar. Mungkin dia keliru sedari awal. Dia seharusnya tidak pernah membiarkan Umar membawa Danar ke sel tahanan. Mungkin dengan begitu, Danar tidak akan terluka separah ini.Tenggelam dalam rasa bersalah, Daffa membenci dirinya sendiri karena telah memercayai Umar dan tidak melakukan apa-apa terhadap kekerasan Umar terhadap Danar. Semua itu memicu kemarahan yang lain dalam diri Daffa.Maka, ketika Umar menunjuk ke arah Erin dengan tidak sopan, Daffa tidak ragu-ragu untuk menembakkan kekuatan jiwanya ke arah Umar. Meskipun demikian, dia tidak mengerahkan banyak kekuatan jiwa karena dia tidak ingin memberikan Umar kematian secepat itu.Umar tidak yakin tentang apa yang telah terjadi, tapi dia merasakan angin kencang mengenai tubuhnya, membuatnya memuntahkan darah. Pada saat yang sama, benturan itu membuat tubuhnya melayang jauh.Dia bisa merasakan angin itu bertiup mengenai kulitnya dengan sangat kasar hingga angin itu menyayat seluru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 583

    Daffa bersandar ke kursi sambil mengetukkan buku-buku jarinya ke meja. Dia sedang larut dalam pikirannya, bertanya-tanya apakah ada hal lain yang perlu dia urus setelah kembali ke Kota Aswar.Namun, pikiran itu tidak lama berhenti ketika Erin kembali ke ruangan dengan dua sosok di belakangnya. Daffa sudah tahu dari langkah kaki kedua orang itu bahwa yang pertama adalah pria yang datang menghampiri dengan tenang dan yang kedua adalah seseorang yang ragu-ragu. Mengernyit, Daffa seketika berdiri.Seperti Daffa, raut wajah Shelvin langsung menjadi dingin saat dia melihat ke arah pintu dan bertanya dengan suara rendah, “Apa yang terjadi, Tuan?”Daffa memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Dia lalu berjalan ke arah pintu, wajahnya berubah menjadi dingin yang mematikan saat dia berbicara. “Selama ketidakhadiranmu, aku mendapatkan bawahan baru bernama Danar. Namun, dia melakukan banyak hal-hal keji atas nama Keluarga Bakti dulu. Dia ditahan oleh polisi, tapi seorang petugas polisi bernam

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 582

    Shelvin dengan terus terang mengungkap, “Aku menemukan ingatan Yarlin tentang tempat latihan dengan praktik-praktik kejam. Pasukan negara-negara Timur telah melarang kelompok yang memulai tempat latihan itu. Kelompok itu ingin mencapai keabadian, jadi mereka mencoba menyerap jiwa-jiwa orang lain untuk memperpanjang hidup mereka. Semua usaha mereka yang besar untuk mengembangkan obat? Itu semua demi alasan yang tidak masuk akal ini. Mereka melakukan banyak hal-hal tidak etis dan ilegal, tapi di suatu titik, mereka semua terekspos. Banyak orang marah pada mereka meskipun mereka memiliki banyak kedudukan sosial dan kekuatan yang sangat besar. Kelompok itu tidak bisa bertahan melawan reaksi orang-orang, jadi eksperimen mereka gagal. Kelompok itu mendapatkan hukuman mati, tapi mereka licik dan berbicara manis pada pasukan di negara itu untuk membebaskan mereka. Pada akhirnya, mereka hanya dideportasi. Karena ini terjadi lama sekali ketika orang-orang tidak menyimpan catatan tertulis, pasuka

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 581

    Tatapan Shelvin menyapu melewati Erin sebelum mendarat pada Daffa saat dia berkata, “Hanya saja, aku merasakan abnormalitas pada nona itu ketika dia tiba sebelumnya. Karena itu, aku menelusuri kembali ingatanku dan ingatan Yarlin untuk membandingkannya.”Alis Erin menyatu menjadi kerutan dalam, tapi dia menahan dirinya untuk tidak berkomentar karena dia tahu Daffa sedang fokus sepenuhnya pada percakapan itu.Meskipun Shelvin melihat sikap kedua orang itu yang berbeda, Shelvin melanjutkan, “Aku menemukan bahwa orang-orang mengerikan dari Timur itu—orang-orang busuk yang menyerang Yarlin—telah mengembangkan obat ini sejak bertahun-tahun yang lalu.”Daffa mengangguk. “Iya, aku tahu itu.”Dengan raut wajah yang berubah menjadi ekspresi yang rumit tapi sedikit senang, Shelvin menjawab, “Iya, tapi yang ingin kuberi tahu padamu adalah bahwa orang-orang itu belum berhasil.”“Itu mungkin saja,” kata Daffa dan dia mengangguk setelah jeda yang panjang. Dia berpikir meskipun tokoh-tokoh menge

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 580

    Meskipun hal itu mustahil, Erin melakukannya.Tatapan Daffa menajam pada Erin. Daffa tahu kecerobohannya telah membuat Erin berada dalam kondisinya saat ini dan Daffa menyalahkan dirinya sendiri karena hal itu. Mata menyipit dengan penuh tekad, Daffa menembakkan kekuatan jiwanya ke depan.Pada saat itu, kekuatan jiwa abu-abu Erin sudah setengah jalan keluar dari tubuhnya, tapi memberontak sekeras mungkin untuk tetap berada di dalam tubuh Erin.Daffa tidak pernah melihat situasi seperti itu sebelumnya, jadi dia menatap ke bawah ke lengannya dan memanggil, “P ….”Seperti jarum jam, Teivel muncul sebelum Daffa bisa selesai mengatakan “Pak.” Teivel melirik gas itu sambil tersenyum. Sosoknya kemudian berpindah ke belakang Daffa untuk berkata, “Itu hanyalah seberkas kekuatan jiwa biasa. Satu-satunya alasan ia menahan seranganmu adalah karena pemiliknya menggabungkan darahnya ke dalamnya.”Serentak, dia melambaikan lengannya ke meja di depan, membuat gelas Daffa di atas meja melayang di

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 579

    Alicia mengangguk dengan muram—itu adalah metode yang dia pelajari dari Daffa. Tampaknya semua orang akan takut pada Alicia jika dia menunjukkan ekspresi ini. Dia kemudian berbalik untuk pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.Erin membeku di tempatnya dalam waktu yang lama. Di suatu titik, dia mendengus, merasa kehabisan kata-kata dan marah terhadap tingkah laku Alicia. Meskipun demikian, Erin berbalik dan langsung berjalan pergi, setiap langkahnya kian berat.Ketika Erin tiba di tangga lantai kedua dan berjalan melewati ruangan Briana, dia mendengar seseorang berkata, “Erin? Apakah itu kamu?”Berhenti mendadak, Erin menipiskan bibirnya dengan rasa bersalah. Dia telah melupakan satu hal penting—seperti Briana, Daffa adalah ahli bela diri terbangkit. Maka, Daffa bisa mendengar segala hal di dalam hotel.“Iya, ini aku. Apakah ada masalah?” Erin berjalan dengan lebih ringan dan berbicara dengan lebih lembut dibandingkan sebelumnya ketika berjalan memasuki ruangan Briana.“Tidak.” Brian

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 578

    Daffa menatap ponselnya dengan datar. Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang sedang dia pikirkan, bahkan Alicia yang telah menguping panggilan telepon itu dari awal sekalipun.Keheningan selama beberapa saat berlalu sebelum Alicia mengumpulkan keberanian untuk menghampiri sisi Daffa. Dia menjaga jarak sejauh dua langkah dari Daffa sambil berbicara, “Tuan, bukankah sebaiknya kita pergi dan selamatkan Kate? Lagi pula, dia belum melakukan kesalahan apa pun selama ini.”Meskipun Daffa menoleh untuk bertatapan dengan Alicia, butuh beberapa saat sebelum Daffa menghela napas dan menjawab, “Benar, dia tidak bersalah. Namun, orang yang terbaik untuk menangani hal ini bukan kita.”Daffa berbicara tanpa perasaan, seperti bagaimana dia menatap Alicia.Suara itu tidak hangat sama sekali hingga tubuh Alicia secara naluriah gemetar. Alicia tidak lagi berani bertatapan dengan Daffa pada saat itu.Menghela napas, Daffa bertanya, “Apakah kamu sadar yang kamu lakukan sekarang sama seperti apa yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status