Share

Bab 541

Penulis: Benjamin
“Namun, aku bisa mengatakan ini dengan percaya diri—tidak ada bela diri yang dilakukan oleh berjubah hitam yang baik. Ini termasuk teman baikmu, Shelvin. Aku jamin dia sedang menyembunyikan sesuatu darimu. Aku telah memperhatikan dia sejak dia pertama kali muncul di Kota Almiron dan jenis bela diri yang dia tampilkan cukup tidak berbahaya. Dia memberitahumu dia telah melatih itu sejak dia kecil, tapi itu mustahil. Dia berbohong padamu, mungkin untuk meninggalkan kesan yang baik padamu. Namun, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi yang pasti dia berbeda dari dulu saat dia di dalam markas rahasia mereka. Akan tetapi, kamu harus menggali lebih dalam sendiri.”

Isabella tersenyum setelahnya, lalu melanjutkan, “Sekarang, pertanyaan terakhirmu adalah tentang meditasi.” Dia menghela napas pelan dan menatap Daffa. “Berdasarkan emosi-emosi yang kurasakan darimu saat aku berbicara, aku tahu kamu sungguh tidak mengetahui apa-apa tentang meditasi. Itu tidak masalah. Aku akan memberitahumu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 542

    “Aku memilih untuk kembali ke kehidupanku yang lama untuk melindungi anakku dan diam-diam menyerap nyawa kerabat-kerabat sedarahku. Kemudian, aku akan kembali ke sisi suamiku seakan-akan tidak ada yang terjadi. Kukira aku telah menyembunyikan kebenarannya dengan baik, tapi aku lupa seberapa sensitif suamiku. Dia menyadari darah di pakaianku dan baunya di seluruh badanku, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Kami terus seperti itu hingga aku melahirkan. Ada beberapa komplikasi dan aku hampir mati dalam prosesnya. Namun, saat aku berbaring di sana, Sierra datang dengan bayi kami. Dia meminta anggota medis untuk pergi dan memberi tahu mereka bahwa dia telah menyerah terhadapku. Aku dipenuhi oleh keputusasaan, tapi ketika hanya ada kami berdua, yang dia lakukan adalah meletakkan bayi kami di sampingku dalam diam.”“Kemudian, dia mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah kulupakan. Dia bilang padaku kalau dia tahu aku bisa bertahan hidup dengan menyerap nyawa kerabat sedarahku. Kare

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 543

    “Kunci untuk hartanya tersembunyi di simbol kekayaan Grup Maru. Cari cara untuk membukanya dengan kekuatan jiwamu, lalu pergilah ke ruangan Damar di gedung Grup Maru. Damar-lah yang memberitahuku ini supaya aku bisa mengambil semua uangnya jika ada yang terjadi padanya suatu hari. Aku tidak tahu apa saja hartanya, tapi aku tahu itu lebih dari sekadar uang dan perhiasan.”Isabella terdiam setelah mengatakannya. Dia telah berbicara dalam waktu yang lama dan dia kehausan. Dia menatap Daffa dengan penuh harapan. Dia telah memberitahu Daffa segala hal yang dia ketahui dan jika Daffa tidak puas, Isabella akan meninggalkan dunia ini dengan penyesalan. Mengejutkan baginya, Daffa meragukan kata-katanya di bagian yang tidak dia duga.Daffa menatapnya dengan ragu saat dia berkata, “Jika Damar harus menghancurkan tembok itu setiap kali dia ingin memasukkan atau mengeluarkan sesuatu, aku tidak yakin hartanya adalah rahasia sebesar itu.”Isabella tersenyum. “Aku tidak tahu bagaimana dia memasukan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 544

    Daffa menggelengkan kepalanya. “Tidak, mereka tidak akan mengambilnya. Kamu meremehkan pengaruh Grup Sierra jika kamu benar-benar khawatir akan hal itu. Grup Sierra mungkin tidak seterkenal Grup Maru, tapi tidak ada pencuri di Kota Almiron yang akan berani mencuri apa pun darinya.”Dia terus berjalan dan Edward mengikutinya. Tidak lama, Edward melihat Daffa berhenti dan dia secara natural bergegas untuk berhenti di depannya. Bibir Daffa berkedut, tapi dia tetap mencengkeram kerah baju Edward.Seraya mereka melesat melalui malam, Daffa berkata, “Ketika kita kembali, aku ingin kamu pergi ke Briana dan suruh dia cari cara untuk menyebarkan video kematian Damar di internet, tapi lakukan itu dengan cara yang tidak mencolok. Pada saat yang sama, sebarkan kabar tentang kita yang sudah membereskan Grup Sierra setelah membereskan Grup Maru. Lalu, beri tahu mereka bahwa aku akan membereskan bisnis ilegal lain yang tidak tunduk padaku.”Edward mengangguk. “Itu adalah ide yang bagus, Tuan! Ini

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 545

    “Kamu lucu sekali. Bagaimana bisa kamu memercayai wanita itu? Dia sudah tahu kalau mati adalah satu-satunya pilihannya sekarang, jadi untuk apa dia memberitahumu kebenarannya?” Mata Daffa melengkung sedikit karena terhibur, tapi tatapannya tetap dingin.Itu membuat Edward merinding secara naluriah, jantungnya berdetak lebih cepat dari kecepatannya yang biasa. Karena dia telah berkembang, dia menduga setidaknya dia bisa mendaratkan satu serangan pada Daffa jika mereka bertarung. Namun, kenyataan membuktikan bahwa dia terlalu naif. Mustahil dia menang kalaupun dia bertarung melawan Daffa saat itu juga.Melihat mata Edward membelalak, Daffa melengkungkan bibirnya ke atas. “Apakah kamu tahu apa yang Isabella Bramadya akui ada di belakang dinding kita?”“Sepertinya itu tidak perlu, Tuan.” Bibir Edward berkedut seraya dia menggelengkan kepalanya dengan penuh tekad. Dengan begitu, dia berjalan mundur beberapa langkah tanpa ragu-ragu.Meletakkan kedua tangannya di balik punggungnya, Daffa

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 546

    “Suruh dia untuk bawa orang sebanyak mungkin. Ada banyak emas batangan yang perlu dipindahkan.”Mata Briana berbinar begitu dia mendengar kata “emas batangan,” tapi itu dengan cepat berubah menjadi kerutan. Dia dengan pelan bertanya, “Kenapa Prima? Kita bahkan belum mengetesnya.”Edward melirik ke arah Daffa selama sepersekian detik sebelum menundukkan kepalanya dan menggumam, “Tuan Halim meminta dia secara spesifik.”Keheningan terjadi di antara keduanya. Butuh beberapa detik sebelum Edward mendengar nada panggilan, menandakan bahwa panggilan teleponnya telah berakhir. Dia kemudian menaruh ponselnya dan menatap Daffa, berkata, “Tuan, semuanya sudah siap.”Daffa mengangguk dan secara bersamaan melambaikan tangannya. “Kamu boleh pergi sekarang.”Mengangguk, Edward berjalan mundur beberapa langkah tapi tidak pergi.Karena Daffa mendengar kaki Edward bergerak hanya sebentar di lantai, Daffa mengernyit. Matanya melesat ke arah Edward yang secara naluriah menciut dan memusatkan perhat

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 547

    Daffa merasa napasnya menjadi tenang sekarang karena kubah emasnya memisahkannya dari aura yang gelap dan jahat.Ada tatapan yang mantap tapi serius di matanya karena dia sudah tahu seberapa jahat aura di balik dinding itu melalui retakan di dinding. Jantungnya berdegup lebih kencang, merasa tidak yakin tentang apa yang akan dia lihat. Seraya Daffa memikirkan hal-hal itu, dinding itu terus meretak dan pada akhirnya runtuh.Seketika, Daffa kehilangan penglihatannya. Rasanya seakan-akan kabut hitam menutupi matanya. Bahkan telinga, hidung, dan mulutnya terasa tertutup oleh sesuatu. Itu adalah pertama kalinya dia kehilangan indranya setelah menjadi ahli bela diri terbangkit, jadi itu membangkitkan gelombang rasa takut di hatinya.Meskipun demikian, kekuatan jiwanya yang hangat dan berdengung segera berdenyut di sekujur tubuhnya, membuatnya bisa menenangkan diri dengan cepat. Kekuatan jiwanya tampaknya berusaha keras untuk keluar dari tubuh Daffa dan melawan aura gelap itu, tapi kekuata

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 548

    Wajah Daffa terlihat pucat karena dia sangat membutuhkan kedua kubah itu untuk berhenti bertabrakan dengan satu sama lain. Barulah saat itu dia bisa menjadikan kubah hitam itu berwarna emas sepenuhnya. Setiap kali tabrakan terjadi, berbagai macam gas berwarna akan meledak. Beberapa mengenai tubuh Daffa, sementara yang lainnya menabrak penghalangnya.Sementara itu, kubah hitam kedua yang dibuat oleh sosok itu terus menyerang penghalang itu dengan kuat sehingga beberapa dentuman keras terdengar. Penghalang yang juga bergetar setelah setiap benturan pun tidak membantu. Hantaman itu akan menabrak penghalang, terpental, lalu menabrak tanah dengan dentuman yang menggema.Semua suara itu menyebabkan getaran yang terus-menerus di telinga Daffa, membuatnya mengernyit dan memanggil beberapa kekuatan jiwa untuk membentuk penghalang di sekitar telinganya. Kemudian, dia mengembuskan napas panjang, sedikit relaks karena sekarang telinganya tidak sakit.Saat itulah tangannya terjulur ke samping, m

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 549

    Ditawan oleh tangan sosok gelap itu, Daffa mencoba menggerakkan lengannya. Akan tetapi, dia menyadari bahwa tidak ada ruang yang cukup untuk bergerak, jadi lengannya terjebak menempel ke tubuhnya. Menghela napas dalam-dalam, dia memanggil kekuatan jiwanya dalam bentuk gas yang hangat dan berdengung dan menenggelamkannya ke dalam pori-porinya.Dia berpikir bahwa, karena gas hitam dan gas emas saling memengaruhi satu sama lain sebelumnya, dia bisa menggunakan teori itu ke situasinya saat ini. Itu terlihat seperti kesempatan yang sangat bagus untuk melemahkan lawannya.Dia menyipitkan matanya pada pria di balik kabut hitam itu, bertanya-tanya bagaimana orang itu bahkan tidak berpindah tempat meskipun Daffa telah menyerangnya berkali-kali. Segala hal tampak tidak normal bagi Daffa yang merasa satu-satunya alasan sosok gelap itu tetap tidak terluka adalah karena dia belum menemukan kelemahan fatal sosok gelap itu.“Namun, apa kelemahan fatal seseorang yang cukup kuat untuk menawanku?” Da

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 554

    “Pasti membutuhkan banyak tekad bagi Briana untuk tidak membunuhmu dan bawahanmu. Pastikan untuk berterima kasih padanya nanti,” tambah Edward. Dia lalu menghampiri sisi Briana untuk berkata, “Tunggu di sini. Aku akan membantu Tuan Halim.”Edward hendak beranjak ke lantai atas ketika seseorang menarik lengan bajunya, menghentikannya. Dia berbalik sambil mengernyit karena dia bisa merasakan tatapan cemburu seseorang terpaku padanya. Begitu dia menghadap Briana lagi, Edward menaikkan sebelah alisnya seakan-akan mempertanyakan reaksinya yang tidak profesional.Itu membuat Briana mengangkat alisnya sebelum memasang kembali ekspresi datarnya. Briana lalu membuka mulutnya untuk berbicara dalam suara yang lembut. “Kamu yang tunggu di sini. Kemampuan bertarungmu tidak sebagus aku, jadi sebaiknya aku yang pergi dan membantu Tuan Halim.”Dia lalu melihat ke belakangnya tempat Prima berada dan matanya membelalak sesaat. Ketika dia melihat Prima gemetar ketakutan, tatapan Briana kembali tidak b

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 553

    Itu karena Daffa merasakan aura familier di dalam mata Shelvin begitu Shelvin menatapnya. Namun, itu hanya bertahan sesaat. Akan tetapi, Daffa tetap tidak dapat menahan kegembiraan di dalam hatinya setelah menyadari keberadaan Shelvin.Sebaliknya, wajah Shelvin menggelap. Dia dengan serak berkata sambil mengeluarkan gumpalan gas hitam lainnya, “Jangan senang dulu, bocah.”Walaupun matanya menyipit menjadi berbentuk garis, Daffa mempertahankan ekspresi netral sambil menghadap angin topan yang tiba-tiba terbentuk di dalam ruangan itu. Gas hitam itu entah bagaimana menyebabkan udara berputar kian cepat tiap detiknya, menyapu perabotan bersamanya.Pakaian Daffa yang sudah robek mulai berkibar di udara sampai-sampai pakaiannya tidak dapat menutupi tubuhnya lagi. Namun, mereka berdua tetap berdiri menghadap satu sama lain tanpa terlalu mengindahkannya.Seraya mereka memandang satu sama lain dengan lebih intens, makin banyak hal tersapu ke dalam tengah-tengah angin topan itu. Tekanan atmo

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 552

    Mata Daffa membelalak. Bahkan tulangnya gemetar di balik kulitnya karena amarah yang membara di dalam dadanya. Meskipun demikian, Daffa tidak melakukan apa pun dan hanya tersenyum pada Shelvin.Walaupun begitu, Shelvin tahu kalau Daffa hanya berpura-pura. Shelvin melengkungkan satu sisi bibirnya ke atas, mencibir, “Kamu terus berpura-pura seperti kamu sangat ingin bekerja bersamaku, tapi di lubuk hatimu, yang kamu inginkan hanyalah menekan tombol jeda untuk pertarungan kita hari ini.”Suaranya tetap datar sepanjang waktu.“Dari apa yang kuingat, aku selalu memandangmu sebagai orang yang cukup baik. Memang, kamu bisa bersikap arogan dan memiliki potensi yang kurang untuk perkembangan karakter, tapi aku bisa mengerti kenapa.”Shelvin mengangguk dengan pengertian, tapi itu hanya meninggalkan rasa pahit di mulut Daffa. Walaupun Daffa mengernyit, Shelvin mengabaikan Daffa dan melanjutkan perkataannya.“Itu normal. Lagi pula, kamu dulu sangat miskin.” Dia menatap Daffa dengan tatapan be

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 551

    Bahkan gas hitam yang melawan penjeratan jaring emas itu membeku. Itu memberikan jaring emas Daffa kesempatan untuk menyerang. Maka, jaring itu dengan cepat dan aman membungkus gas hitam itu.Demikian pula, kedua kubah yang melawan satu sama lain dari awal akhirnya berhenti. Kubah hitam itu perlahan menyusut menjadi hanya seukuran kuku jari Daffa, yang berarti Daffa adalah pemenangnya.Menoleh untuk menatap pria itu, Daffa melanjutkan, “Namun, aku tidak bersedia melakukannya karena aku menghargai semua hubungan dalam hidupku.”Tatapannya menusuk pria itu. Dia tidak mau mengedip, memfokuskan seluruh perhatiannya pada pria di balik kabut hitam itu.Kendati sikap tenangnya, Daffa meletakkan kedua tangannya di balik punggungnya dan mengepalkannya, menyembunyikan betapa kacau emosinya saat itu. Saat Daffa mengatakan kata-kata itu, kabut hitam di sekitar pria itu mulai menghilang.Itu terus berlanjut hingga wajah pria itu menjadi jelas. Wajahnya sama seperti yang Daffa bayangkan sebelum

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 550

    Namun, Daffa bisa dengan samar merasakan pergerakan dari sosok yang bersembunyi di balik kabut hitam. Orang itu tampaknya kesulitan, yang berarti situasinya menguntungkan bagi Daffa yang akhirnya bisa melawan pria itu dengan setara. “Ini adalah kesempatan terakhirmu untuk melawanku dengan adil. Kalau tidak, aku akan membunuhmu.”“Tidak ada yang bisa mendapatkan nyawaku.” Pria itu akhirnya berbicara, tapi suaranya masih terdengar seperti serangkaian gerutuan. “Saat aku masih anak-anak, aku diperintah untuk membunuh seratus ribu orang. Barulah saat itu aku bisa mengakhiri hidupku. Namun, aku puas dengan kehidupanku saat ini dan belum merasa perlu mengakhiri hidupku.”Kerutan muncul di wajahnya saat dia menatap Daffa dan menambahkan, “Aku akan mengatakan ini—kamu adalah orang yang paling banyak bicara yang pernah kutemui.”Saat itulah kekuatan jiwa hitamnya mulai berfluktuasi dengan cepat.Mengamati dari kejauhan, Daffa menyadari riak kecil terbentuk di udara dan perlahan kembali ke k

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 549

    Ditawan oleh tangan sosok gelap itu, Daffa mencoba menggerakkan lengannya. Akan tetapi, dia menyadari bahwa tidak ada ruang yang cukup untuk bergerak, jadi lengannya terjebak menempel ke tubuhnya. Menghela napas dalam-dalam, dia memanggil kekuatan jiwanya dalam bentuk gas yang hangat dan berdengung dan menenggelamkannya ke dalam pori-porinya.Dia berpikir bahwa, karena gas hitam dan gas emas saling memengaruhi satu sama lain sebelumnya, dia bisa menggunakan teori itu ke situasinya saat ini. Itu terlihat seperti kesempatan yang sangat bagus untuk melemahkan lawannya.Dia menyipitkan matanya pada pria di balik kabut hitam itu, bertanya-tanya bagaimana orang itu bahkan tidak berpindah tempat meskipun Daffa telah menyerangnya berkali-kali. Segala hal tampak tidak normal bagi Daffa yang merasa satu-satunya alasan sosok gelap itu tetap tidak terluka adalah karena dia belum menemukan kelemahan fatal sosok gelap itu.“Namun, apa kelemahan fatal seseorang yang cukup kuat untuk menawanku?” Da

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 548

    Wajah Daffa terlihat pucat karena dia sangat membutuhkan kedua kubah itu untuk berhenti bertabrakan dengan satu sama lain. Barulah saat itu dia bisa menjadikan kubah hitam itu berwarna emas sepenuhnya. Setiap kali tabrakan terjadi, berbagai macam gas berwarna akan meledak. Beberapa mengenai tubuh Daffa, sementara yang lainnya menabrak penghalangnya.Sementara itu, kubah hitam kedua yang dibuat oleh sosok itu terus menyerang penghalang itu dengan kuat sehingga beberapa dentuman keras terdengar. Penghalang yang juga bergetar setelah setiap benturan pun tidak membantu. Hantaman itu akan menabrak penghalang, terpental, lalu menabrak tanah dengan dentuman yang menggema.Semua suara itu menyebabkan getaran yang terus-menerus di telinga Daffa, membuatnya mengernyit dan memanggil beberapa kekuatan jiwa untuk membentuk penghalang di sekitar telinganya. Kemudian, dia mengembuskan napas panjang, sedikit relaks karena sekarang telinganya tidak sakit.Saat itulah tangannya terjulur ke samping, m

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 547

    Daffa merasa napasnya menjadi tenang sekarang karena kubah emasnya memisahkannya dari aura yang gelap dan jahat.Ada tatapan yang mantap tapi serius di matanya karena dia sudah tahu seberapa jahat aura di balik dinding itu melalui retakan di dinding. Jantungnya berdegup lebih kencang, merasa tidak yakin tentang apa yang akan dia lihat. Seraya Daffa memikirkan hal-hal itu, dinding itu terus meretak dan pada akhirnya runtuh.Seketika, Daffa kehilangan penglihatannya. Rasanya seakan-akan kabut hitam menutupi matanya. Bahkan telinga, hidung, dan mulutnya terasa tertutup oleh sesuatu. Itu adalah pertama kalinya dia kehilangan indranya setelah menjadi ahli bela diri terbangkit, jadi itu membangkitkan gelombang rasa takut di hatinya.Meskipun demikian, kekuatan jiwanya yang hangat dan berdengung segera berdenyut di sekujur tubuhnya, membuatnya bisa menenangkan diri dengan cepat. Kekuatan jiwanya tampaknya berusaha keras untuk keluar dari tubuh Daffa dan melawan aura gelap itu, tapi kekuata

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 546

    “Suruh dia untuk bawa orang sebanyak mungkin. Ada banyak emas batangan yang perlu dipindahkan.”Mata Briana berbinar begitu dia mendengar kata “emas batangan,” tapi itu dengan cepat berubah menjadi kerutan. Dia dengan pelan bertanya, “Kenapa Prima? Kita bahkan belum mengetesnya.”Edward melirik ke arah Daffa selama sepersekian detik sebelum menundukkan kepalanya dan menggumam, “Tuan Halim meminta dia secara spesifik.”Keheningan terjadi di antara keduanya. Butuh beberapa detik sebelum Edward mendengar nada panggilan, menandakan bahwa panggilan teleponnya telah berakhir. Dia kemudian menaruh ponselnya dan menatap Daffa, berkata, “Tuan, semuanya sudah siap.”Daffa mengangguk dan secara bersamaan melambaikan tangannya. “Kamu boleh pergi sekarang.”Mengangguk, Edward berjalan mundur beberapa langkah tapi tidak pergi.Karena Daffa mendengar kaki Edward bergerak hanya sebentar di lantai, Daffa mengernyit. Matanya melesat ke arah Edward yang secara naluriah menciut dan memusatkan perhat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status