Beranda / Urban / Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia / 14. Perlu Diberi Kesibukan

Share

14. Perlu Diberi Kesibukan

Penulis: Y Airy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-11 23:58:49

Caka kembali ke mobil berjalan kaki, karena kursi rodanya rusak. Ia harus membeli yang baru, tapi untung saja Arthur sudah menyiapkan itulah.

Di rumah ada kursi roda lain.

Semua anak buahnya yang tewas diurus dengan sangat baik. Sedang para musuh, mereka memang harus membersihkan area itu. Tapi sulit menutupi jika terjadi pertempuran karena banyaknya jejak penembakan.

Ketika mendengar mobil sang suami datang, Zava pun tergopoh menyambut di teras depan. Ia menoleh salah satu pengawal yang sudah menunggu dengan kursi roda.

"Bukankah Tuan membawa kursi roda?"

"Terjadi insiden di jalan, Nyonya. Kursi roda Tian rusak."

Wanita itu sangat terkejut, ketika pintu mobil terbuka ia hendak berlari ke arah suami untuk membantu. Namun ia ingat pria itu tak ingin dirinya menyentuhnya. Jadi ia pun mengurungkan niatnya. Ia akan membantu mendorong kursi rodanya saja nanti.

Mac yang membantu Caka berpindah ke kursi roda, setelah Caka duduk dengan benar, baru Zava mendekat.

"Tuan, biar saya saja yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   15. Mimpi Di Siang Bolong

    "Aku memang berharap bisa menjadi murid Master, tapi jika pun beliau tak bersedia menerimaku sebagai murid. Aku hanya ingin tahu kenapa tubuh ini tak bisa berkultivasi!" ungkap Caka. "Taun adalah seseorang yang istimewa, saya yakin Master Wu pasti bersedia menerima Anda!" Caka tersenyum getir. "Tak semudah itu menjadi murid Master Wu, ada ujian yang harus dilalui!" Arthur mengernyit mendengar jawaban tuannya. Ada ujian yang harus dilalui, artinya ... jika tuannya itu sampai diterima sebagai murid Master Wu, artinya sang tuan tak bisa tinggal di kota Allarith sata menjalani ujian. "Tuan, pelantikan Anda ...." "Masa ujicoba ini setahun, dan karena ini hanyalah masa ujicoba ... pasti tidak memerlukan pelantikan resmi. Hanya serah terima jabatan saja!" potong Caka. Arthur pun mengangguk. Sebenarnya ia tak terlalu berambisi untuk menjadi Perdana Menteri, namun karena tuan besar Gradi menginginkan dia untuk meneruskan tahtanya. Ia hanya bisa menerima dan berusaha. Sebenarnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   16. Apa Kau Sedang Menggodaku?

    "Caka jawab Bibi dengan jujur. Sebenarnya dia itu adik Jenderal Cody atau pelayannya?" tanya Vivian dengan nada tinggi. Caka menghela nafas dalam. "Jenderal Cody bilang dia adik terkecilnya!" "Jenderal Cody bilang? Memangnya sebelumnya kalian belum pernah bertemu atau bagaimana?" "Bibi, aku tidak mau membahas ini!" hindar Caka kemudian lanjut makan. "Oya, besok malam adalah pesta perjamuan keluarga. Semua anggota keluarga Madaharsa akan berkumpul di sini, Bibi tidak mau istrimu itu membuat malu kita. Lebih baik jangan biarkan dia ikut bergabung!" saran Vivian. "Tapi, Bi. Berita pernikahanku sepertinya menyebar dengan begitu cepat, tadi pagi ada yang menelpon dan menanyakan hal itu!" Vivian menghela nafas dengan pasrah. "Jika begitu ... dandani dia dengan layak, tapi sepertinya mau berdandan seperti apa pun dia tetap akan tampak seperti pelayan!" Caka hanya mendengus mendengar omelan Vivian. Usai makan siang, Caka berlatih di ruang rahasia bersama Arthur dan Mac. Kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   17. Tak Berniat Memperhatikannya

    "Arghhh!" Zava langsung melempar barang yang ada di tangannya tak tahu arah, menaikan handuk yang ada di kakinya dan bersembunyi di balik pintu lemari. Caka melebarkan mata ketika ada sesuatu melayang dan jatuh tepat ke wajahnya. Ia memejamkan mata sejenak kemudian meraih benda itu dan menatapnya. ltu adalah sebuah panty mini berwarna putih renda, ia meremas benda itu lalu melemparnya ke kasur. Kemudian melirik wanita yang sedang mencoba menyembunyikan dirinya di balik pintu lemari. Wanita itu bodoh atau bagaimana? Dari tempat persembunyiannya jelas Caka masih bisa melihat dirinya. "Kau sengaja ingin menggodaku?" ulang Caka. "Bu-bukan ...." Zava menggigit bibirnya. Caka hanya mendengus. "Kenapa ... Tuan masuk tak bilang dulu?" tanyanya sedikit gugup. "Ini kamarku." Jawaban Caka yang dingin membuat Zava membeku, ia ingin membenturkan kepalanya ke tembok jika bisa. Tentu saja, ini kamar Caka. Ia hanya menumpang. Harusnya ia tetap bersyukur pria itu masih ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   18. Kudeta Besar-besaran

    "Cody?" desis Caka menoleh Arthur, Rolland memiliki banyak kontak dengan Cody? Apakah mungkin Cody juga terlibat dalam rencana untuk menyingkirkan Gradi? "Arthur!" "Iya, Tuan Muda." "Bisa kau kumpulkan informasi ... siapa saja yang meninggal atau pun lengser dari jabatannya tujuh tahun yang lalu?" pintanya. "Maksud Anda?" Arthur mengerutkan kening karena tak mengerti. "Entah mengapa aku merasa ... seperti ada kudeta besar-besaran tujuh tahun yang lalu dalam pemerintahan. Temukan saja siapa orang-orang pemerintahan yang lengser tiba-tiba atau pun meninggal. Entah itu dalam kursi parlemen atau pun para prajurit!" Arthur baru mengerti apa yang diinginkan tuannya. Ketika Jenderal Raymond difitnah, tak lama dari itu Tuan Gradi juga meninggal dan memang Dalma kurun waktu satu tahun banyak anggota parlemen yang meninggal mau pun lengser dari jabatannya. "Baiklah, Tuan. Saya akan mengumpulkan informasinya! Tapi mungkin akan membutuhkan waktu." "Tak apa, memang tak boleh terburu-

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   19. Kau Tidak Sebanding Denganku

    'Sudah waktunya, aku menegurmu!' Caka tersenyum penuh arti. "Caka, di mana istrimu?" tanya Melina yang baru saja sampai di meja makan. Ia menarik kursinya dan duduk. "Kenapa kau tak mengajaknya sarapan?" "Ada beberapa tugas yang harus dia kerjakan!" "Dia tampaknya gadis yang baik!" pujinya. "Itu hanya kedok, Bibi. Wanita itu pasti menjerat Caka dengan berpura-pura polos dan baik, mana mungkin ada wanita yang benar-benar mau menikah dengannya. Wanita itu pasti mengincar harta saja!" celetuk Serkhan. Ia memasukan potongan roti ke mulutnya. Melina menghela nafas. Ia tak ingin memperpanjang masalah. Berdebat dengan Serkhan tidak akan membuahkan hasil. Hanya buang-buang suara. Jujur saja Caka menyukai perangai istri dari pamannya itu. Melina adalah wanita yang baik, selama ini ia juga memperlakukan Caka dengan cukup baik. Agenda Caka hari ini adalah bertemu dengan Master Wu. Tak banyak pengawal yang ikut. Mac hanya membaca 4 orang anak buah, itu atas permintaan Caka. Ia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   20. Di Sini Peraturanku yang Berlaku

    "Ketua!" seru Dito yang melihat tubuh Mac melayang dan mendarat di tanah. Gapura itu memang tak berpintu namun rupanya dibentengi oleh sebuah kekuatan yang tak kasat mata. Arthur mendekat, mengamati pintu masuk yang tak nampak itu. "Tentu saja!" tukas Arthur, "Master Wu tak mungkin membuat jalan masuk dengan begitu mudah!" Sementara Caka mencoba mengartikan kalimat itu. 'Rasa hormat adalah kunci membuka pintu.' "Hanya Ketua yang sudah mampu berkultivasi, jika ketua tak bisa menembus pintu ini maka kita pun tak akan bisa!" ujar Aji. "Pasti ada cara!" timpal Caka. Mereka mulai berfikir, apa yang bisa membuka pintu itu? Caka bertekad harus bisa masuk dan menemui Master Wu. Jadi ia harus bisa menembus pelindung tak kasat mata itu. Mac sudah kembali ke sisinya. "Tuan Muda, biar saya mencobanya lagi. Saya akan mencoba menggunakan kekuatan saya!" "Tidak, Mac. Pintu pelindung ini tak bisa dibuka secara paksa!" larang Caka. "Lalu bagaimana kita bisa masuk, Tuan M

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   21. Aku Belum Kalah

    Caka menatap keduanya dengan rasa cemas. Jika ilmu Yu Jin cukup tinggi, dengan kemampuan Mac yang baru berada di ranah Ivory, itu bisa saja membuat Mac terluka. Tapi semoga saja mereka hanya akan beradu fisik, tanpa harus menggunakan energi Qi. Baik Mac mau pun Yu Jin berdiri berhadapan, Yu Jin menaruh kedua tangannya di belakang tubuh dengan memasang ekspresi angkuh di wajah. Mac mulai mengepalkan tinju di kedua sisi tubuhnya. Ia memang ingin menghajar Yu Jin karena sudah merendahkan Caka. Meski nada bicara Yu Jin dibuat sesopan mungkin namun Mac tetap bisa merasakan kilatan mata pemuda itu yang merendahkan. Ia tidak akan membiarkan siap pun merendahkan tuan mudanya.Semua yang menonton sangat antusias, sudah lama tidak ada orang luar yang datang lalu beradu kekuatan dengan Yu Jin. Dan hari ini ada seseorang yang berani menerima tantangan Wang Yu Jin, tentu saja mereka tidak akan melewatkan kesempatan itu.Tuan Muda Jayhan yang sudah memasuki ranah Elementary saja tidak memen

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   22. Terlalu Banyak Racun

    "Aku belum kalah!" sahut Mac yang menghentikan kaki lalu melayang untuk sampai ke hadapan Yu Jin kembali. "Kemampuanmu lumayan!" puji Yu Jin. Namun nadanya seperti bukan pujian. Lebih kepada sebuah ejekan. Mac mencoba untuk tetap tenang, ia tak boleh terpancing dan marah. Itu justru akan sangat merugikan untuk Caka. Yu Jin menggerakkan satu tangannya, muncul cahaya putih di atas telapak tangannya seperti kilatan-kilatan listrik. "Ini ...!" ujar Arthur. Ia tak menyangka jika dalam usianya yang masih cukup muda, pria bernama Yu Jin ini sudah mampu mengendalikan energi petir, meski belum terlalu kuat namun itu juga cukup berbahaya. Mac sempat melotot, namun ia segera menggerakkan kedua telapak tangannya hingga muncul cahaya biru dengan angin yang cukup kuat di depan tubuhnya. Semua murid kuil Wu yang tadi dilatih oleh Yu Jin sudah pasti tahu kekuatan yang Yu Jin keluarkan kali ini cukup berbahaya. Jika lawannya itu tak bisa menghindar lalu serangan itu mengenai organny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   88. Tak Bisa Mengampunimu

    "Caka, kenapa kau di sini?" tanya Lea dengan nada gemetar. "Aku ingin bicara denganmu!" Jawaban Caka sangat tenang dan dingin. "Kita ... bisa bicara di rumah." "Tapi aku ingin di sini!" Lea menelan ludah, entah mengapa ia meluhat sepupu iparnya itu tampak berbeda hari ini. Pemuda itu duduk di deoan kap mobil depannya, dan tak ada tongkat yang tampak ia gunakan. "Caka_" ucapan Lea terputu. saat Caka menarik diri hingga berdiri di atas kakinya dengan tegap. "C-Caka, kau ... kau bisa berjalan?" Caka menyimpulkan senyum kecut, "Aku bahkan bisa berlari ke hadapanmu dengan kilat!" Lea memundurkan diri, ia memiliki firasat tak baik itu sebabnya mencoba mancari jalan untuk melarikan diri. Sayangnya dari belakangnya, muncul Mac dengan ekspresi dingin. "Sebelum kita selesai bicara, aku tak akan membiarkanmu pergi!" ujar Caka menyeringai. "A-apa yang ingin-kau bicarakan?" "Katakan padaku, berapa kali kau memukul istriku?" Kedua mata Lea melebar seketika, rupanya gadis kampung i

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   87. Aku Bisa Melindungimu

    "Untuk apa, Tuan?" "Aku suamimu, jadi aku berhak melihat seluruh tubuhmu tak terkecuali. Kau ingin membantah?" Zava menggeleng, ia pun menjulurkan kaki kirinya. Tak ada apa pun di sana. "Kaki yang satunya!" pinta Caka. Zava menelan ludah, dengan menggigit bibir ia pun menjukurkan kaki kanannya di sebelah sang suami. Caka menatap gelang kaki itu, ia memungkut kaki sang istri yang memakai gelang sedikit tinggi agar bisa mengamati gelang itu dengan jelas. Gelang itu terbuat dari titanium, itu berbentuk seperti gelang oada umumnya. Tapi melekat erat pada kulit Zava hingga meninggalkan bekas kemerahan di sekitar area gelang. Itu bukan karena sudah kekecilan, tapi sepertinya memang dibuat seperti itu. Caka memejamkan mata, meletakan telapak tangannya di atas gelang itu. Mengeluarkan sedikit energi untuk memeriksa. Rupanya di dalam gelang itu ada semacam energi yang digunakan untuk membelenggu. Gelang itu dibuat menempel pada kaki agar terhubung langsung dengan pembuluh da

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   86. Pancingan Untuk Vivian

    Caka menatap wajah istrinya yang merona, wajah tanpa make up itu tampak segar dengan bibir kemerahan. Sebagai laki-laki normal, ia tentu tak bisa menolak pesona yang wanita muda itu tawarkan. Perlahan ia mendekatkan wajah, menutupkan bibirnya ke bibir sang istri. Zava memang terkejut, namun ia tak menolak. Ia terkejut karena selama ini pria yang sudah menjadi suaminya itu selalu dingin padanya. Bahkan terkesan membencinya. Ia tak pernah berfikir jika pria itu akan melakukan hal mesra kepadanya. Tapi malam ini ... pria itu menciummya. Antara ada rasa senang dan takut bercampur menjadi satu. Namun ia hanya melayani apa yang suaminya inginkan. Caka sedikit terkejut dengan respon wanita itu yang membalas ciumannya, memang Zava masih amatiran. Ciumannya masih sangat lugu, namun itu berhasil membuat Caka hilang kendali. Ia mulai melepaskan pakaian wanita itu satu persatu. Membalikan posisi mereka hingga Zava berada di bawahnya. Caka menatap wajah sang istri yang tampak s

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   85. Kembali ke Allarith

    Permasalahan di Akademi akhirnya selesai. Caka bisa bernafas dengan lega sekarang. Ia berhasil membersihkan namanya, bahkan mendapatkan pil dewa dan pusaka milik King Master. Ia mempelajari kitab 9 Matahari, ajaibnya ia hanya butuh beberapa hari mempelajari kitab itu. Padahal orang normal membutuhkan waktu hingg. berbulan-bulan. Bahkan ada yang sampai bertahun-tahun, tapi ia hanya butuh waktu hitungan hari. Ia pun mengembalikan kitab itu pada King Master sebelum pulang ke Nollyvia. "Kau yakin tak ingin membawa kitab ini?" tanya King Master meyakinkan. "Terima kasih, King Master. Saya sudah mempelajarinya, dan itu sudah cukup!" King Master menyimpulkan senyum. "Kau memang sangat spesial, baiklah. Aku akan menyimpan kitab ini sampai suatu saat ada orang yang juga pantas mendapatkannya." Ia menerima kembali kitab itu. "Saya juga sekalian pamit, sudah saatnya saya kembali ke Nollyvia!" "Kau akan kembali ke Nollyvia?" "Banyak hal yang tak bisa saya tinggalkan terlal

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   84. Kitab 9 Matahari

    "Siapa kau?" pertanyaan Caka mengehntikan gerakannya. Pria itu menoleh, hanya beberapa detik karena setelah itu ia tetap menganbil kitab yang ada di dalam kotak. Kemudian pria itu pun melarikan diri, Caka segera mengejarnya. Meraih pundak pria itu lalu membalik tubuhnya, sang pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu pun langsung menyerangnya. Mereka harus baku hantam. Di sela pertarungan Cakara mencoba untuk merebut kitab yang ada di salah satu tangan pria itu. Namun rupanya pria itu sangat tangguh, ilmu bela dirinya di atas yang dimiliki oleh Caka. Bahkan Caka terkena serangan beberapa kali, tubuhnya sempat terpental dan membentur dinding. Tapi ia tidak akan membiarkan orang itu berhasil membawa kitab 9 Matahari. Caka bangkit lalu kembali mengejar pria itu keluar ruangan. Ia mengikutinya menapai lorong sempit, menuju ke pintu keluar yang lain. Caka mengejarnya hingga keluar dari pagoda. Di luar justru ia semakin bebas menyerang pria itu. Pukulan dan tendangan mewarn

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   83. Pengalihan

    Kay meninggalkan ruangan itu dan langsung mencari Guru Yu. "Kaley, jadi sekarang dia mengincar kitab 9 Matahari?" "Benar, Guru." "Kurang ajar! jadi dia sengaja datang ke akademi hanya untuk mencuri!" "Kita harus menangkap mereka!" "Kita tangkap mereka saat hendak mencuri kitab itu, kau awasi terus saja. Kapan mereka akan beraksi!" Sementara di kamarya. "Apa kau yakin jika Kay itu adalah mata-mata para master?" tanya Toru. "Guru Yu yang membawanya secara tiba-tiba, padahal sudah jelas sejak King Master sakit, akademi sudah tidak menerima murid baru lagi!" sahut Kaley. "Tapi kenapa kita harus sengaja memancing mereka, bagaimana jika kita gagal mencuri kitab 9 Matahari dan kita lalu tertangkap. Kita akan mendapatkan hukuman yang berat!" "Aku memiliki rencana, kita memang akan menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian mereka. Sementara, akan ada orang lain yang mengambil kitab itu!" Efran dan Toru saling pandang lalu kembali menatap Kaley. "Keluargamu?" "Misi kali

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   82. Mantra Perisai

    "Menyamar?" seru semua orang. Caka mengangguk. Hanya dengan menyamar ia bisa bergerak leluasa di area Akademi. "Ide itu tidak buruk, tapi bagaimana kau akan mengungkap pelaku yang sesungguhnya?" sahut Yu Long. "Kita lihat saja nanti!" Akhirnya guru Yu mmebawa Caka kembali ke Akademi, dan kali ini ia akan menginap di asrama. Biarkan Mac sementara berada di rumah Arjun. Guru Yu mengenalkan Caka yang saat ini mengenakan kaca mata tebal, tahi lalat di bawah mata dan kumis tipis itu sebagai Kay. Kay mulai menjalani aktifitas seperti murid lainnya. Ia sengaja menjadi murid yang pendiam dan jarang berbaur. Saat diam ia bisa mengamati semuanya. Saat melewati paviliun belakang, samar Kay mendengar sebuah suara. Jadi ia pun bersembunyi di belakang pilar besar. "Jangan khawatir, Ayah. Sebentar lagi aku akan mendapatkan kita 9 Matahari. Dengan kitan itu, kita bisa meramu pil dewa sendiri!" Kay sangat terperangah, sepertinya orang itu sedang berkomunikasi melalui handphone.

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   81. Tidak Ada Kebetulan Di Dunia Ini

    Leo menatap Caka dengan tak percaya, ia snagat terkejut akan hal itu. Kabar burung yang ia tahu pemuda bernama Caka itu yang mencuri pil dewa. Tapi apakah benar, memang ayahnya yang sengaja memberikan pil dewa pada Caka? Leo kemudian menatap King Master. "Ayah, benarkah itu? Ayah yang memberikan pil dewa kepada Caka?" King Master memejamkan mata sejenak, "Iya. Aku memang memberikan pil dewa padamu!" Caka menghela nafas panjang, sementara Leo mengeraskan rahang. Bahkan dirinya yang merupakan putranya tidka berhak mendapatkan manfaat dari pil dewa. Tapi kenapa anak ingusan seperti Cakara bisa? "King Master, kenapa _" "Aku memiliki alasan, pil dewa todak kuberikan kepada sembarang orang. Kau memiliki aura murni yang sangat kuat, di dalam darahmu ... mengalir darah dari seseorang yang tidak biasa. Tapi selama ini, tubuhmu terkunci karena banyaknya racun yang kau terima!" "Ya, sejak kecil ... bibiku memberiku racun agar aku tak bisa pulih. Sebenarnya tubuh ini ...," Caka tak

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   80. Kesembuhan King Master

    "Kita pergi sekarang!" ujar Caka dengan tegas. "Aku dengar King Master dirawat di kediamannya di vila La Gracille. Di sana penjagaannya sangat ketat!" tukas Ryuka. "Iya, takutnya ada musuh yang memanfaatkan kondisi King Master untuk mencelakainya lagi!" imbuh Nardo. "Tak apa, aku akan ke sana bersama Mac!" "Kak Caka, aku ikut!" pinta Arjun. "Kau sudah cukup banyak membantu, Arjun!" "Siapa tahu Kak Caka membutuhkan bantuan di sana!" Setelah berfikir sejenak akhirnya Caka mengijinkan Arjun ikut bersamanya. Bahkan Ryuka juga. Mereka pergi bersama-sama ke kediaman King Master. Di pintu gerbang, para penjaga melarang mereka masuk. "Katakan pada Tuan kalian, aku membawa penawar untuk King Master!" "Banyak yang berkata demikian, tapi semuanya pembohong!" jawab si pengawal. "Aku tidak berbohong, aku membawanya langsung dari pulau persik. Griselda yang memberikannya!" Pengawal itu tampak berdiskusi dengan temannya beberapa saat. "Baiklah, tunggu di sini!" ujar si pengawal

DMCA.com Protection Status