Share

35. pudar

Author: Noona_im
last update Last Updated: 2024-10-22 16:22:46

Arghhhhh ... Rasanya Diara ingin berteriak sekeras-kerasnya. Lagi? Hanya dalam kurun waktu singkat, kesialan itu kembali menghampirinya.

Ia dan Steno sama sekali tidak bisa berkutik, untuk memprotes saja mereka tidak mampu sebab Anne mempunyai bukti penuh atas semua ucapannya.

Walaupun Diara meronta sembari bersujud--memohon agar tidak diusir, agaknya hal tersebut tidak akan bisa mengubah keputusan wanita tua itu. Bahkan Steno yang mendadak tidak sadarkan diri setelah mengusir. Wanita itu sama sekali tidak merasa iba. Mungkin hatinya sudah terlampau terluka dan mati karena pengkhianatan yang Steno lakukan. Anne hanya mengizinkan keduanya tetap tinggal di apartemen itu sampai Steno tersadar dan sampai Diara selesai mengemas semua pakaian.

"Sekarang Mas sudah tidak punya apa-apa lagi. Maafkan Mas sayang, maafkan Mas."

Kembali Steno menggaungkan kata maaf pada Diara. Sejak ke luar area apartemen itu, sampai kini mereka berada dalam sebuah taksi, Steno tidak henti mengucapkan kata-kata it
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   36. Hari-hari penuh pertengkaran

    "Gimana Mas? Berhasil?"Semerta-merta Diara melontarkan tanya ketika baru saja membuka pintu kamar kost.Steno tidak langsung menjawab, lelaki itu justru menerobos masuk dengan wajah yang ditekuk. Dari ekspresinya saja Diara sudah bisa menebak, kalau lelaki itu pasti gagal ... Lagi.Sudah satu minggu, Steno berusaha untuk mendapatkan hartanya kembali tapi sampai detik ini tidak ada tanda-tanda usahanya itu membuahkan hasil. Steno selalu pulang dengan membawa kekecewaan untuk Diara."Pasti gagal lagi 'kan? Gimana sih?Mas itu sungguh-sungguh tidak sih?!" Diara mengekorinya, dan terus memberondongnya dengan pertanyaan.Steno menaruh dengan kasar gelas yang baru saja ia isi dengan air mineral ke atas meja di samping kasur, ia berbalik dan menatap Diara tajam. Merasa kesal karena nyaris satu minggu ini selalu disuguhi dengan pertanyaan itu terus-menerus. "Mas sudah berusaha sebisa Mas. Tapi tidak semudah itu bisa merebut harta itu kembali. Apalagi dengan kondisi Mas sekarang, yang sudah ti

    Last Updated : 2024-10-24
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   37. Balik ke osean's

    Rasanya Diara tidak sabar untuk menunggu Rianti pulang dan mendengar kabar yang akan di bawa olehnya.Yah meski sebetulnya Diara bisa saja menghubungi Rianti dan menanyakan langsung mengenai keputusan yang diberikan Roni, tapi Diara enggan melakukan hal tersebut. Ia takut mengganggu Rianti yang sedang bekerja, terlebih ia juga ingin mendengarnya secara langsung.Jadi ia memutuskan untuk menunggu Rianti pulang. Melirik jam pada layar ponselnya, waktu kini sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Tumben, kok belum ada tanda-tanda Rianti akan pulang? Diara sudah berulang kali mengecek keluar, tapi pintu kamar Rianti masih tetap terkunci. 'Apa dia lagi nemenin pelanggan sampai nginep di hotel ya?' Diara menduga-duga dalam hati. Hal tersebut memang lumrah terjadi, dulu ia juga sering pergi ke hotel untuk menemani Steno.Diara jadi mengingat masa-masa indah itu, namun kini? Boro-boro indah, yang ada ia malah sengsara.Berbalik dan melangkah untuk masuk kembali ke kamar, semerta-merta Diara m

    Last Updated : 2024-10-26
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   38. Hari pertama di osean lagi

    Pukul setengah sembilan malam Diara sudah bersiap dengan pakaian yang biasa ia pakai untuk bekerja di Osean's. Sebuah gaun seksi, namun seperti biasa ia membalutnya dengan celana legging dan juga sebuah jaket--ketika berangkat.Sejujurnya ada perasaan senang sekaligus nelangsa yang Diara rasakan saat ini. Senang, karena setidaknya ia mempunyai pekerjaan lagi untuk membiayai hidup. Namun nelangsa, karena seharusnya ia tidak melakoni pekerjaan ini lagi. Seharusnya saat ini ia sudah hidup dengan enak, menjadi seorang Nyonya Steno.Namun apa yang terjadi saat ini, sangat berbanding terbalik dengan apa yang Diara bayangkan beberapa waktu lalu. Padahal sesuatu itu sudah ada dalam genggaman, namun mendadak hilang karena ulah orang yang iri padanya.Ah kenapa begitu malang sekali nasibmu Diara. Tapi sudahlah, ia tidak boleh terlalu meratapi nasib, sebab bagaimanapun hidup terus berjalan, bukan? Kini ia hanya perlu menjalani saja apa yang ada."Kamu tetap akan bekerja di Osean's lagi, Dira? Ka

    Last Updated : 2024-10-28
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   39. Roni dan Rianti

    "Jujur saja sebenarnya saya agak ragu untuk menerima kamu bekerja lagi di sini. Kasus video itu cukup viral, saya khawatir hal tersebut akan berdampak ke Osean's. Tapi Rianti terus meyakinkan saya dengan segala argumennya, sehingga mata dan hati saya terbuka lebar." Ucap Roni.Tadi siang saat Diara mengkonfirmasi mengenai dirinya yang kembali diterima bekerja di Osean's, Roni tidak membicarakan hal ini. Ia hanya mengatakan menerima Diara kembali dan baru sekarang menjabarkan alasannya."Saya juga sempat mengecek apa yang Rianti katakan, perihal berita tentang skandal kamu dan Pak Steno yang sudah mulai tenggelam." Kasus skandal Diara dan Steno memang sudah memudar tergantikan dengan berita lainnya yang lebih panas. Hujatan masyarakat pada Diara juga sudah jauh berkurang dari waktu ke waktu, sebab itu ia sudah berani mendownload berbagai aplikasi sosial media dan mengaktifkannya kembali, beberapa waktu lalu."Dan yang Rianti katakan memang benar adanya." Lanjut Roni, Diara hanya mende

    Last Updated : 2024-10-29
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   40. Ada apa dengan Steno?

    Seperti inilah Diara kembali menjalani hidupnya selama dua pekan. Bekerja kembali di Osean's untuk menemani para tamu yang datang.Mengenai Steno? Apakah sudah sepenuhnya mengizinkan atau tidak? Jawabnya, ya tentu jelas tidak. Lelaki tua itu masih teguh dengan pendiriannya, tidak mengizinkan Diara bekerja di Osean's karena alasan cemburu. Cih sudah tua, miskin, masih saja sok-sokan pakai cemburu segala. Sangat tidak pantas sekali. Apa lelaki itu tidak sadar kalau Diara seperti ini karena dirinya juga?!Sama seperti Steno, Diara juga tetap teguh pada pendiriannya, sama sekali tidak menghiraukan omongan lelaki itu. Entah akan semurka apa pun, Diara tidak peduli. Ia anggap sebagai angin lalu saja.Omong-omong mengenai kemurkaannya, pernah lelaki itu sangat marah ketika menemukan Diara pulang pagi. Sebagai mantan yang pernah menggunakan jasa Diara, atau wanita penghibur lainnya, tentu saja Steno sangat hapal apabila Diara sampai pulang pagi. Tidak lain dan tidak bukan karena wanita itu

    Last Updated : 2024-10-31
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   41. Steno koma

    Steno dinyatakan koma oleh pihak rumah sakit. Mengenai mengapa pria itu bisa mendadak koma? Jujur saja Diara kurang paham. Meski dokter sudah menjelaskan kondisinya secara jelas dan gamblang akan tetapi kapasitas otak Diara yang minim tidak bisa memahami ucapan dokter dengan mudah. Namun intinya yang ia tangkap dari penjelasan dokter tersebut; kenapa kondisi Steno bisa seperti itu disebabkan karena usia, tekanan batin yang tinggi, juga kurangnya asupan makanan. Dari beberapa alasan yang Diara pahami, ia cukup mengerti. Umur Steno emang sudah tua, rentan akan penyakit. Meski sebelumnya ia tidak tahu Steno punya riwayat penyakit atau tidak. Mengenai tekanan batin, jelas saja Diara paham. Akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi pada lelaki itu perihal perselingkuhannya dengan Diara yang terbongkar, keluarga dan karir yang hancur, dipecat tidak terhormat, anaknya yang sudah tidak ingin mengakui, hartanya yang habis karena ketamakan mantan istri, juga ... Sikap Diara yang berubah, yang

    Last Updated : 2024-11-02
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   42. kepergian Steno

    "Papi." Sembari terisak, Tasya menghambur memeluk Steno yang berbaring tak berdaya di atas brankar. Di sampingnya terdapat Anne, dan di sebelah kanan ranjang ada Yugo serta Roni yang berdiri agak jauh. Terdapat juga seorang dokter dan dua orang perawat yang mengawasi di ruangan itu.Sementara Diara hanya berdiri di ambang pintu masuk ditemani oleh Rianti. Setelah ia menghubungi Yugo dan menceritakan semuanya. Tiga jam dari kemudian, Yugo, Tasya dan mantan istri Steno, datang.Diara tidak tahu apa yang dikatakan oleh Yugo, dan bagaimana caranya lelaki itu membujuk sampai membuat kedua wanita itu bersedia untuk menemui Steno. Tapi apapun itu, Diara sangat bersyukur karena di saat-saat terakhir Steno masih bisa melihat anak dan juga mantan istri yang sangat ingin lelaki itu temui.Mengenai Diara yang hanya berdiri di depan pintu dan hanya dapat melihat dari kejauhan saja. Semua itu dikarenakan Tasya yang tidak memperbolehkannya untuk masuk. Bahkan ketika baru saja sampai, gadis itu sempa

    Last Updated : 2024-11-03
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   43. Jangan-jangan hamil?

    Setelah memastikan semua orang yang mengantarkan Steno ke tempat peristirahatan terakhirnya telah pergi, barulah Diara keluar dari mobil milik Roni.Semua pasti sudah tahu mengapa Diara harus bersembunyi seperti ini. Iya, itu karena Tasya melarang keras agar Diara tidak mengikuti prosesi pemakaman ayahnya. Daripada terjadi keributan yang malah mengakibatkan terganggunya acara yang seharusnya berjalan dengan khidmat, maka Diara memilih mengalah dan mengikuti apa mau wanita itu.Dengan di temani oleh Rianti, ia melangkahkan kaki menuju gundukan tanah merah itu. Semerta-merta Diara berjongkok dan menangis di pusaranya."Maafin Dira, Mas. Maaf." Berulang kali ia mengucapkan kata maaf. Sungguh Diara sangat menyesal karena di saat-saat terakhir, mereka malah terus bertengkar.Jujur, Diara tidak menyangka Steno akan pergi secepat ini. Perasaan baru kemarin lelaki itu mengajaknya berdebat masalah pekerjaan, gapi sekarang Steno sudah tidak ada lagi. Ternyata benar yang selama ini ia dengar, ba

    Last Updated : 2024-11-04

Latest chapter

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   68. gara-gara Echa

    "Ck! Ngapain sih dia? Ganggu aja deh.""Mungkin ada yang penting sayang. Mas ke luar dulu ya sebentar, ngecek dulu."Zaenal membantu Diara untuk beranjak dari pangkuannya. Namun sang istri sama sekali tidak menurutinya. Diara tidak mau bergerak dari sana."Gak usahlah paling juga dia mau ganggu doang. Dia pasti gak suka Mas lama-lama di sini makanya nyari-nyari alesan biar Mas ke luar."Zaenal hanya diam saja. Mungkin bimbang harus bagaimana? Diara menggunakan kesempatan tersebut untuk menggoda sang suami dengan dadanya yang sengaja belum ditutup. ia menyodorkan benda kenyal nan lembut itu hingga ke depan mulut Zaenal.Tinggal sekali hup saja, aset tersebut sudah berpindah tempat ke dalam mulut Zaenal. Namun lagi-lagi sial, sebelum Zaenal sempat melahapnya, Echa sudah lebih dulu berteriak lagi dari luar pintu--suaranya lebih kencang dari sebelumnya."MAS CEPET KE LUAR!"Diara mendengus sebal, pasalnya bukan hanya karena Zaenal yang tidak jadi melahap dadanya, namun lelaki itu sampai m

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   67. Tidak mau kalah

    "Apa?!""Hhmm ... Soalnya Mas gak tau kalo kamu suka bunga atau nggak. Emangnya beneran kamu suka bunga juga?"Diara mendecih malas. "Mau aku suka bunga atau enggak, seharusnya Mas tetep ngelakuin hal yang sama dong, kaya yang Mas lakuin ke Mbak Echa. Kalo gini caranya, Mas udah pilih kasih.""Pilih kasih gimana sih, sayang? 'kan Mas gak tahu, lagian Mas juga udah gak pernah ngelakuin lagi. Mas ngelakuin itu jauh sebelum ada kamu."Memang benar tapi tetap saja Diara kesal mendengar bahwa ternyata Zaenal seromantis itu pada Echa. Diara iri, ia tidak mau tahu, pokoknya apa yang Echa dapatkan harus Diara dapatkan juga. Kalau bisa lebih dari Echa."Pokoknya aku mau Mas kaya gitu juga sama aku. Titik!"Zaenal menghembus napas lelah. "Iya, iya. Mulai besok Mas bakal kasih kamu bunga. Emangnya kamu suka bunga apa?"Diara tersenyum senang mendengarnya, kemudian ia diam sejenak. Jujur saja ia tidak mengerti soal bunga, ia meminta agar tidak kalah dari Echa "Hhmm emangnya Mas suka kasih bunga

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   66. Cari mati

    Usai memberikan kalimat ancaman pada Echa, tanpa ada rasa bersalah sama sekali, Zaenal pergi seraya menggandeng istri mudanya meninggalkan istri tua yang diam terpaku.Diara tidak tahu persisnya bagaimana hubungan suami-istri antara Zaenal dan Echa berjalan selama ini. Apakah berjalan dengan harmonis, atau malah sejak awal sudah banyak perselisihan diantara mereka.Namun yang jelas, Diara bisa melihat dari sepasang mata Echa yang berkaca, agaknya wanita itu sangat terpukul dan sakit hati mendengar kalimat tersebut ke luar dari belah bibir Zaenal untuknya.Jika Diara berada di posisi Echa, ia juga pasti akan merasakan hal yang sama. Tidak peduli, hubungan meraka memang sudah rusak dari awal atau tidak, tapi kalimat yang diucapkan Zaenal barusan tetaplah menyakitkan.Tapi untunglah itu bukan ditujukkan untuk Diara, dan beruntung Diara bukanlah Echa yang malang dan lemah itu. Diara adalah wanita yang terlahir untuk menaklukkan banyak pria.Omong-omong soal hubungan pernikahan Echa dan Z

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   65. Merasa diatas awan

    Menghirup dalam udara segar membuat Diara jadi lebih rileks. Ah rasanya senang sekali bisa ke luar dari rumah, walau hanya di perkarangan saja.Beberapa hari lalu, Diara sudah seperti seekor burung yang terjebak di dalam sangkar. Maka wajar apabila sekarang ia begitu sangat bahagia.Ditemani sang suami yang tak lepas menggenggam tangannya, Diara berjalan-jalan kecil mengitari halaman depan rumah. Depan rumah Zaenal halamannya memang cukup luas dan terdapat pula taman kecil dengan berbagai jenis bunga-bunga indah yang menghiasi.Diara akui Echa memang pandai sekali dalam merawat rumah, tapi sayang wanita itu tak pandai merawat dan menjaga suaminya dari godaan wanita lain, sehingga dengan sangat mudah Diara masuk--menyisipkan diri ditengah-tengah rumah tangganya.Diara pikir setiap wanita itu jangan hanya pintar dalam satu bidang saja, tapi harus disemua bidang, terutama menyenangkan suami di atas ranjang, dan Echa tidak bisa seperti itu, sehingga perlu untuk Diara melengkapi.Ah Diara

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   64. Menjalankan rencana

    Setelah satu minggu akhirnya kamar Diara selesai di renovasi. Ah syukurlah Diara bisa segera meninggalkan kamar sempit nan sumpek itu.Tanpa membuang waktu, gadis itu lekas memindahkan barang-barangnya kembali ke sana. Hanya beberapa helai baju saja sih, dan itupun Zaenal yang membawakannya.Selama satu minggu itu, kondisi Diara juga berangsur-angsur membaik, perutnya sudah tidak sering merasakan sakit lagi dan hal tersebut membuatnya merasa jadi lebih bugar--tidak tampak lemah seperti sebelum-sebelumnya.Tinggal menunggu beberapa saat lagi, ia bisa merealisasikan semua rencana yang sudah tersusun dalam batang otaknya.Iya, selama kurun waktu satu minggu itu, tak henti ia memikirkan cara untuk membalas Echa Entah, Diara begitu kesal dan mendendam pada madunya itu. Meski Diara tahu Echa tidak salah apa-apa, tapi Diara tetap membencinya.Diara yang mengizinkan Zaenal untuk bersamanya--dalam kata lain--membiarkan Echa melayani suami mereka, tapi Diara juga yang acapkali sering uring-uri

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   63. izin

    Jadi apa kata yang tepat untuk Diara berikan pada Echa, hm? Munafik 'kah? Ah ya, sepertinya kata itu cukup cocok untuknya.Echa memang munafik! Mengapa Diara bisa berkata demikian? Karena apa yang diucapkan olehnya sangat berbeda jauh dengan apa yang ia lakukan. Echa berucap kukuh ingin bercerai, tapi mengapa ia masih mau melayani suaminya itu di atas ranjang?Diara yakin Echa tidak terpaksa, Diara yakin wanita itu menikmatinya juga. Diara bisa mendengar dari bagaimana cara Echa mendesah semalam. Jelas sekali wanita itu sangat menikmati permainan yang diberikan oleh suami mereka.Dasar wanita plin-plan dan munafik!Setelah mengetahui keberadaan Zaenal, yang ternyata tengah bercinta dengan istri pertamanya. Diara tidak bersikap bar-bar dengan menggedor pintu kamar Echa dan membuat percintaan mereka berhenti. ia justru lebih memilih untuk kembali ke kamar yang ia tempati sendiri.Alasannya bukan karena Diara tidak berani, tapi ia hanya tidak mau membuang-buang energi untuk melakukan hal

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   62. Kesal

    Ternyata benar apa yang dipikirkan Diara. Kamar yang menjadi tempat istirahat sementarnnya merupakan kamar yang diperuntukkan untuk pembantu. Dari letaknya yang berada paling belakang saja Diara sudah dapat menebaknya, apalagi ketika ia sudah berada di dalamnya. Luasnya, isinya, semuanya sangat mirip dengan kamar yang dulu pernah Diara tempati ketika ia masih menjadi pembantu. "Ish benar-benar ya, Mas Zaenal tega banget ngebiarin aku tidur di tempat kaya gini. Padahal aku lagi hamil dan kondisiku lagi lemah.Diara tidak terima, tapi tidak bisa juga berbuat banyak untuk protes, karena memang hanya kamar ini saja yang tersisa. Ah, sudahlah untung hanya untuk sementara.Namun karena Diara tidak mau menderita sendirian, dan sebagai penebus rasa kesalnya. Ia terus memaksa Zaenal untuk tidur di sana juga.Awalnya lelaki itu terus beralasan, katanya ranjangnya terlalu kecil takut nanti Diara kesempitan dan tidak nyaman. Zaenal juga memakai alasan udara yang akan menjadi menipis dan pengap

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   61. Merajuk

    "Dasar wanita mandul menyebalkan!" Diara menggerutu pasalnya Echa tidak mau bertukar kamar dengannya. Wanita itu terus mendebat Zaenal hingga membuat suami mereka pusing dan akhirnya memilih mengalah. Diara tidak terima keinginannya tidak terpenuhi, lantas wanita itu ikut merajut yang membuat Zaenal semakin dilanda pening. Diara masa bodo melihat suaminya yang pusing. Lagipula salah sendiri kenapa malah mengalah dan menuruti istri pertamanya. sudah jelas-jelas yang hamil Diara. jadi seharusnya Zaenal lebih mengutamakan keinginannya bukan istri mandulnya itu. Ceklek! suara pintu terbuka membuat Diara yang terus menggerutu seketika terdiam. Ia melihat ke arah pintu, ternyata itu Zaenal. Sontak Diara membuang pandang ke arah lain. pokoknya ia ingin merajuk sebelum keinginannya terpenuhi. Zaenal menghela napas dengan kasar. Lelaki itu lalu menghampiri istrinya yang tengah merajuk. "Sayang, kamu laper gak? Mau makan apa?" Diara mendecih, wanita itu semakin dilanda kesal karena sang

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   60. Usaha menyingkirkan Echa

    Perlahan Diara membuka mata, hal pertama yang ia lihat setelah matanya terbuka dengan lebar adalah presensi Zaenal dengan wajah panik.Zaenal sudah melontarkan tanya, mengenai keadaan sang istri, namun alih-alih mendapat jawab, istrinya itu justru tidak mengindahkan dan malah mengedarkan pandangan--menelisik sekitar guna mengetahui keberadaannya sekarang.Diara tidak menemukan apapun yang berbau rumah sakit, aroma khas rumah sakit juga tidak tercium indra penciumannya. Ia mengenali ruangan ini dan ya, ternyata Diara berada di kamarnya sendiri--kamarnya di rumah sang suami.Jadi Zaenal tidak membawanya ke rumah sakit? Ah syukurlah, pasalnya Diara tidak mau menginap lagi di sana. Dan fakta ini sudah cukup menjawab pertanyaan yang sedari tadi bergelindang dalam benak, mengenai keadaannya sendiri. Bukankah sudah jelas membuktikan, bahwa tidak terjadi hal buruk pada dirinya dan kandungannya? Ah iya Diara yakin, pasti ia tidak apa-apa, sebab jika ia kenapa-kenapa ia tidak akan berada di sin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status