Share

Informasi

Penulis: SWEET_OWL
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pemilik kedai terdiam sejenak saat Fang memintanya menjelaskan lebih jauh tentang 'Fang' dan Kelompok Gagak Pembunuh yang dikatakan pria tua itu sebelumnya. Memang, pemilik kedai belum menjelaskan sampai habis pada kesempatan pertama karena diganggu oleh anggota Kelompok Gagak Pembunuh itu.

Melihat hal tersebut, Fang menaikkan sebelah alisnya. Oleh karena merasa ada keanehan yang ditunjukkan pemilik kedai, Fang pun menanyakannya.

"Ada apa, Paman? Kenapa kau diam saja?"

Terdiam sejenak, pemilik kedai menatap Fang dengan wajah ketakutan. Namun, pada akhirnya ia memberanikan diri untuk mengatakan hal yang sebenarnya. "Itu … Tuan Muda, maaf sebelumnya, apakah boleh saya menanyakan sesuatu?" ujarnya dengan suara terbata-bata.

"Silahkan!" Fang mengangguk pelan.

"Tuan Muda, apakah Anda baru melakukan pengembaraan atau sejenisnya? Sebab, kabar ini bukanlah rahasia umum lagi. Bukan hanya beredar di kalangan orang-orang dunia persilatan, kabar ini juga

SWEET_OWL

Selamat Membaca

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penguasa   Pergi Begitu Saja!

    Perkataan Fang tidak meleset, belum lama ia meninggalkan kedai, anggota Kelompok Gagak Pembunuh lainnya sudah berdatangan. Tampaknya mereka memiliki cara rahasia untuk mengetahui keberadaan rekan mereka masing-masing."Siapa pemilik kedai ini?" tanya seorang anggota Kelompok Gagak Pembunuh yang memiliki perawakan tinggi dan besar. Dilihat dari gayanya, pria itu memiliki kedudukan lebih tinggi daripada anggota yang berada di belakangnya. Hal itu diperkuat lagi saat dirinya memberi perintah untuk mengumpulkan anggota Kelompok Gagak Pembunuh yang tengah tidak sadarkan diri di kedai tersebut.Tak berapa lama, pemilik kedai menampakkan diri dengan wajah yang pucat pasih, bahkan tubuhnya yang rentah kini harus bergetar hebat tanpa henti. "Sa … saya, Tuan," jawabnya dengan nada rendah dan gugup."Kau sudah tahu maksud kedatangan kami, bukan? Cepat ceritakan!" balas anggota Kelompok Gagak Pembunuh lagi dengan nada tegas.Mendengar itu, pemilik kedai bertam

  • Sang Penguasa   Kembali

    Fang melanjutkan perjalanannya, tujuannya saat ini adalah mengunjungi ibukota Kekaisaran Yang dan menetap di sana, sebab ia telah membuat janji di temu di kota itu. Fang memilih jalur udara untuk mempersingkat waktu perjalanannya sekaligus menghindari masalah yang kemungkinan akan datang jika ia menempuh jalur darat. Pemuda itu menghentikan langkahnya, ketika matanya bisa melihat ibukota dari kejauhan. Menghela napas berat, Fang memutuskan untuk mengubah jalur perjalanannya dari darat supaya menghindari masalah yang dapat ditimbulkan nantinya. Meskipun tidak menggunakan jalur udara lagi, namun langkah Fang terbilang cepat karena ia menggunakan teknik Sihir Ruang dan Waktu yang bisa menghilang dari satu tempat ke tempat lain. Akan tetapi, ia memilih untuk tidak terlalu sering menggunakan teknik tersebut karena menguras qi terlalu banyak. Setibanya di depan pintu masuk ibukota, Fang menghentikan langkahnya, lalu mendongakkan kepala ke atas, memandangi langit ya

  • Sang Penguasa   Memasuki Ibukota

    Seorang pria setengah baya datang bersama penjaga pintu masuk penginapan dengan memasang wajah kesal karena sebelumnya ia diberikan kabar bahwa ada seseorang pria yang ingin memesan kamar tetapi tidak mau memberikan identitasnya, padahal itu merupakan syarat mutlak untuk memasuki tempat itu."Mana or …" Belum sempat pria setengah baya itu menyelesaikan ucapannya, ia dikejutkan sampai tidak dapat berkata lebih jauh. Bukan karena melihat sesosok hantu atau binatang buas yang siap menerkam, melainkan karena merasakan aura yang ditampilkan seseorang yang mengenakan topeng di hadapannya.Sesosok itu tersenyum lebar, tetapi senyumannya itulah yang menyebarkan ketakutan mendalam. Bulu kuduk pria setengah baya itu merinding karenanya dan membuatnya meningkatkan kewaspadaan. Tidak ingin membuat kesalahan, pria itu pun bersikap dengan hati-hati."Perkenalkan namaku Fen Heng, manajer di penginapan ini." Pria setengah baya itu memperkenalkan dirinya dengan nada renda

  • Sang Penguasa   Malam yang Menggugah Hati

    Manajer Fen kembali ke ruangannya dengan memasang wajah sumringah, setelah mendapatkan sekantong uang dari Fang. Pria setengah baya itu duduk di kursi kerjanya sambil membuka kantong hitam tersebut dan menghitungnya kepingan emas di dalamnya.Manajer Fen tertawa dengan keras ketika mendapati kepingan emas itu berjumlah tepat seratus buah. "Aku kaya … aku kaya!"Tawanya hanya berlangsung sejenak karena pria setengah baya itu teringat akan sesuatu, yang mana pada tiga tahun lalu setelah adanya upaya percobaan pembunuhan terhadap Kaisar Li, pemimpin nomor satu di Kekaisaran Yang itu segera memerintahkan beberapa bawahannya untuk mencari jejak keberadaan Fang.Sementara pengikut lainnya ditugaskan untuk menempati beberapa posisi penting yang tersebar di seluruh Kekaisaran Yang. Dan, manajer Fen salah satu bawahan Kaisar Li yang ditugaskan untuk menjadi penguasa di penginapan terbesar yang ada di ibukota Kekaisaran.Tentunya hal itu diharapkan dapat mem

  • Sang Penguasa   Bertemu Tetua Lei Jiao

    Fang menolehkan kepalanya ke arah kiri saat mendengar suara langkah kaki, dan menemukan suara tersebut berasal dari anggota Partai Pengemis. Fang mengenalinya dari pakaian yang dikenakan, juga sebuah kantong kain yang memiliki lima warna.Sementara pengemis itu berdecak kagum saat melihat Fang menolehkan pandangan ke arahnya. Pengemis tersebut meyakini bahwa Fang mengetahui kedatangannya, padahal jaraknya masih sekitar seratus meter darinya."Tuan Muda Fang memang seperti yang dirumorkan," ucap pengemis kagum. Belakangan diketahui dirinya bernama Lei Jiao, yang merupakan salah satu tetua Kelompok Partai Pengemis dan bertugas memimpin rombongan di ibukota Kekaisaran Yang.Pengemis yang berusia sekitar setengah abad itu kemudian mengingat kembali beberapa jam sebelumnya. Tetua Lei Jiao sedang beristirahat saat salah satu bawahannya menemuinya dengan tergesa-gesa. Melihat ada yang tidak beres, tetua Lei Jiao pun menanyakannya."Ada apa? Kenapa kau berjalan d

  • Sang Penguasa   Informasi Dari Tetua Lei Jiao

    Informasi pertama yang dibawakan oleh tetua Lei Jiao adalah kabar tentang perkembangan Aliansi Pejuang Kebenaran, yang mana patriak Shen Wang selaku pemimpin kelompok tersebut sudah berhasil menyatukan banyak sekte-sekte besar, menengah maupun kecil ke dalam perkumpulan itu. Tak hanya itu, patriak Shen Wang juga berhasil meyakinkan Kaisar Li bahwa mereka membentuk Aliansi Pejuang Kebenaran untuk menangkap Fang. Pemuda itu mengangguk paham, karena dirinya sudah menduga hal tersebut akan terjadi. Tetapi itu tidak membuatnya takut, karena sebenarnya Patriak Shen bekerja sama dengan Fang. Begitupula dengan Kelompok Partai Pengemis, mereka juga menjalin hubungan kerjasama secara diam-diam dengan Sekte Pedang Surgawi. Pertikaian antara Patriak Shen dan Patriak Huoyan pada saat pertemuan Aliansi Pejuang Kebenaran tiga tahun lalu merupakan konspirasi yang telah mereka buat untuk menyamarkan kerjasama kedua belah pihak. Hal ini dilakukan agar Kaisar Li dan Kelompok Gagak Pemb

  • Sang Penguasa   Pertemuan Tiga Orang

    Tetua Lei Jiao menjelaskan pesan terakhir yang disampaikan oleh Patriak Huoyan untuk Fang, yang mengatakan bahwa pemimpin Kelompok Partai Pengemis itu akan mengunjungi Fang beberapa hari ke depan untuk membicarakan hal yang penting, "Untuk itu … Patriak meminta Tuan Muda menunggu di ibukota ini. Patriak akan menemui Anda dengan cara menyamar agar tidak terlalu menarik perhatian."Mendengar itu, Fang mengangguk paham dan mengatakan akan menunggu kedatangan saudara angkatnya tersebut. Berpikir sejenak, kemudian Fang mengatakan sesuatu. "Tetua Lei, setelah Anda meninggalkan tempat ini, tolong berikan gulungan kertas ini kepada anggota Sekte Pedang Surgawi dan minta mereka memberikannya kepada Patriak Shen." Bersamaan dengan itu, Fang mengeluarkan sebuah gulungan kertas yang tersampul rapi dari Gelang Semesta yang memang telah ia siapkan sebelumnya."Hamba mengerti, Tuan Muda." Tetua Lei mengangguk pelan dan menerima gulungan kertas tersebut.Merasa tidak ada

  • Sang Penguasa   Rencana Acara Peringatan

    Seminggu telah berlalu semenjak pertemuannya dengan Patriak Shen dan Huoyan, Fang masih menetap di ibukota Kekaisaran. Hal itu disebabkan karena pada pertemuan sebelumnya, Fang diberitahukan bahwa beberapa hari ke depan istana akan mengadakan sebuah pesta besar, guna memperingati kematian Kaisar sebelum, Li Guan beserta permaisuri juga anaknya.Awalnya Fang tidak begitu tertarik dengan pesta tersebut karena dia mengetahui Li Guan, ayahnya masih hidup, tetapi setelah mendengar rencana dari Patriak Shen dan Huoyan membuat Fang tidak sabar menunggu pesta itu. Fang kemudian mengingat kembali ucapan dari Patriak Shen dan Huoyan beberapa hari yang lalu."Keponakan Fang, ini saat yang tepat untuk kita membebaskan Saudara Li Guan. Pada saat pesta berlangsung, pasti Yang Mulia Kaisar Li Ning akan melakukan beberapa ritual dan tentunya para pengikutnya juga tamu undangan akan melakukan hal yang sama. Saat inilah kita bisa menyelinap dan menyelamatkan Saudara Li Guan." Patriak Sh

Bab terbaru

  • Sang Penguasa   Pengumuman!

    Halo, semuanya! Sweet_Owl di sini!Saya ingin mengabarkan bahwasanya karya kedua dan ketiga (terbaru) telah dirilis dan bisa dibaca melalui web ataupun aplikasi Goodnovel. So, saya harap pembaca sekalian bisa membaca dan mendukung karya tersebut.Judul : Penguasa Seni Racun Penulis : Sweet_OwlPenerbit : GoodnovelJudul : Kembalinya Sang PenguasaPenulis : Sweet_OwlPenerbit : Goodnovel Dengan ini, saya juga meminta masukan serta komentar yang membangun dari pembaca untuk pemacu semangat serta konsistensi saya dalam menulis. Semoga kalian menyukainya dan saya bisa menyuguhkan karya-karya yang menarik untuk menemani hari-hari Anda. Jangan dilewatkan ya, ini menarik lho! HeheheAyo buruan baca, jangan sampai ketinggalan ceritanya. Kalian akan disajikan konflik, intrik yang menarik dari pemeran utama kita (Long Tian), atau (Lei Xiayu) dan karakter lainnya.Akhir kata, terima kasih dan selamat membaca.

  • Sang Penguasa   Sepatah Dua Kata dari Author

    Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, adanya catatan dari author kali ini menjadi penutup dari kisah novel Sang Penguasa. Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya jualah saya bisa mengakhiri cerita ini. Ya, walaupun saya sendiri mengetahui banyak kekurangan, tetapi saya mohon untuk para pembaca memakluminya. Shalawat teriring salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Saw. Karena berkat beliaulah kita bisa hidup di zaman yang penuh kecanggihan seperti saat ini. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, terima kasih kepada kalian yang telah setia membaca dan mengikuti novel ini dari awal sampai akhir. Saya sangat menghargai dan mengapresiasi dukungan tersebut. Kedua, maaf bisa selama ini saya selaku author masih banyak kekurangan, karena yakinlah tidak ada manusia yang sempurna, yang ada hanya mereka yang se

  • Sang Penguasa   Akhir Kebahagiaan

    Setahun telah berlalu setelah peristiwa yang sangat kelam di Kekaisaran Yang.Kabar mengejutkan terdengar, Biksu Tong Tian tidak berhasil bertahan dari racun yang diberikan menteri Han pada pertarungan terakhir mereka. Biksu sepuh itu menutup usianya setelah berusaha tetap bertahan selama enam bulan lebih.Kuil Tanah Suci segera berganti kepemimpinan, dan Biksu Muda Tong Min terpilih menggantikan Biksu Tong Tian untuk menjadi mahaguru di tempat itu karena ia dinilai telah memenuhi persyaratan untuk mendudukinya.Kabar lain juga beredar, Patriark Shen dan Patriark Lu sama-sama mengundurkan dari dari posisi mereka dan akan digantikan oleh anaknya masing-masing.Kemudian diperlihatkan kepada Li Jianchen dan Lan Xuefeng yang telah resmi menjadi sepasang suami istri. Sejak pertempuran itu, Li Guan tidak mempermasalahkan identitas Li Jianchen yang merupakan anak kandung dari Li Ning karena bagaimanapun juga pemuda itu adalah keponakannya. Sebaliknya, Li Guan me

  • Sang Penguasa   Akhir Pertempuran Berdarah

    Teknik yang digunakan menteri Han tidak mampu menghalangi laju jurus yang Fang keluarkan. Saat ribuan pedang itu tinggal satu meter lagi darinya, senjata tersebut bergabung menjadi satu dan membentuk pedang raksasa yang menakutkan. Menteri Han sudah membuat pagar pelindung, namun tetap tidak mampu menahannya. Tubuh menteri Han terasa lemas ketika pedang besar menembus badannya. Argh! Menteri Han menjerit kesakitan, ia tidak berdaya. Ini pertama kali bagi dirinya merasakan sakit yang begitu luar biasa. Qi-nya juga telah terkuras habis, membuatnya tidak dapat bertahan lebih lama di udara. Menteri Han memejamkan matanya, penglihatannya mulai buram dan perlahan jatuh dengan bebas. Fang masih kurang puas, meskipun kali ini dia melayang dengan keadaan yang juga terluka, setelah terkena efek dari pertukaran jurus sebelumnya, tetapi ia tetap menyusul arah jatuhnya menteri Han. Pemuda itu kembali melepaskan pukulan, tendangan yang membuat siapapun menerimanya

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XIV

    Pertukaran sepuluh jurus pertama telah selesai, baik menteri Han maupun Yan Liang masih sama-sama kesulitan untuk menemukan celah lawan. Keduanya masih berimbang, menunjukkan bahwa kemampuan menteri Han memang luar biasa.Yan Liang membuat mantra tangan, dalam sekejap bola air mengumpulkan di telapak tangannya. Dari yang semula berukuran kecil, kini telah berubah menjadi ratusan kali lipat lebih besar. Saat Yan Liang melepaskan bola air tersebut, udara berguncang hebat, kekuatan itu menyapu bersih apa saja yang mencoba menghalangi jalannya.Menteri Han segera membuat pagar pelindung, namun bisa dihancurkan oleh bola air tersebut dan pada akhirnya mendarat dengan mulus di tubuh pria sepuh itu.Boom!Ledakan besar terjadi, mengundang orang-orang yang berada di bawah untuk menyaksikannya. Awalnya mereka tidak perduli lagi dengan menteri Han, namun mendengar adanya ledakan membuat mereka mengalihkan perhatian.Pendekar tingkat tinggi seperti Patr

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XIII

    "Ayah … bangun … jangan membuatku takut." Li Jianchen menggoyangkan tubuh ayahnya, namun tetap tidak mampu membuat lelaki itu membuka matanya."Ayah … maafkan aku … aku hanya ingin membuatmu sadar … tetapi tidak sampai sejauh ini." Li Jianchen menambahkan. Air mata mengalir di pipinya, menunjukkan kesedihan yang mendalam. Tatapannya kosong, ia benar-benar merasa bersalah atas hal ini.Perlahan, Li Jianchen merasakan seseorang menyentuh bahunya dan itu adalah Lan Xuefeng. "Lan … tolong bantu aku untuk membuka mata ayah. Aku tahu dia hanya bercanda dan sedang marah kepadaku sebab itulah dia tidak ingin membuka matanya."Lan Xuefeng yang melihat kekasih hatinya itu menjadi histeris, ikut merasakan kesedihannya. Namun, ia tidak dapat berbuat banyak sebab Kaisar Li memang sudah meninggal. Lan Xuefeng menggelengkan kepalanya, dan memberikan Li Jianchen pengertian. "Chen … Yang Mulia sudah tiada. Kau tidak perlu berusaha

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XII

    Dengan kedua belas tubuhnya, Fang menyerang menteri Han secara bersamaan, membuat lelaki sepuh itu harus mengambil posisi bertahan. Masing-masing tubuh Fang juga menggunakan teknik yang berbeda membuat menteri Han cukup kesulitan menahannya.Misalnya saja saat ini, satu tubuh Fang menggunakan teknik tebasan pedang tiada akhir. Sementara tubuh lainnya mengikuti dan melepaskan teknik tujuh tebasan Kilat. Begitupula dengan tubuh-tubuh lainnya yang segera memberikan serangan kepada menteri Han.Menteri Han berhasil menghindari sebagian serangan sehingga tebasan Fang hanya menghantam udara kosong namun mencipta suara keras. Ia juga berhasil menangkis sebagian lainnya yang menciptakan bunyi nyaring saat kedua pedang mereka bertemu. Namun karena serangan Fang terlalu cepat, membuat dua tubuhnya yang lain berhasil mendaratkan tebasan ke tubuh menteri Han, tepatnya di bagian dada dan punggungnya yang berhasil menciptakan goresan besar setelah mengoyak pakaiannya sehingga dari l

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XI

    Anggota Kelompok Gagak Pembunuh tidak memiliki semangat bertarung lagi setelah mendapati semua pemimpin mereka telah terbunuh. Tidak ingin bernasib sama, mereka memilih untuk menyerah karena berpikir bisa mempertahankan nyawa mereka. Keputusan tersebut tidak sia-sia, pihak lawan menghentikan serangan mereka saat anggota Kelompok Gagak Pembunuh meletakkan senjata mereka ke tanah dan mengangkat tangan. Namun, tentu saja mereka tidak dibiarkan begitu saja. Pihak lawan memang tidak membunuh, tetapi tetap mengumpulkan mereka dan akan memberikan hukuman. Semua anggota Kelompok Gagak Pembunuh bernapas lega, paling tidak mereka tetap dapat bertahan hidup meskipun akan berakhir di dalam penjara. Fang sendiri masih berhadapan dengan menteri Han. Hingga saat ini, keduanya telah bertukar puluhan jurus, namun Fang hanya mampu mendaratkan satu tebasan pedang saja yang itu pun tidak terlalu mematikan. Di sisi lain, menteri Han berhasil melukai Fang dan memberikan luka di beberapa b

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah X

    Pertarungan antara Patriak Shen dan Shi Liong cukup sengit, membawa keduanya harus menggunakan teknik rahasia mereka masing-masing. Darah segar mengucur di sebagian tubuh Patriak Shen, akibat luka yang diberikan Shi Liong. Namun, Shi Liong tentunya mengalami luka yang lebih parah. Bahkan, di bagian dadanya terdapat goresan besar akibat tebasan pedang milik Patriak Shen.Shi Liong menggertakkan giginya dengan keras, kemudian memegangi erat pisau yang ada di tangannya. Ia menatap tajam, memfokuskan perhatiannya kepada target yang telah ditentukan."Hiyah!" Shi Liong menjerit keras. "Terima ini!" Diikuti dengan gerakan yang cepat.Ia melemparkan pisaunya ke udara, dan mengalirkan tenaga dalam ke senjata itu, membuatnya mampu bergerak dengan sendirinya. Namun, yang menarik perhatian dari teknik tersebut adalah pisau itu perlahan berubah menjadi dua, tiga, sepuluh, seratus bahkan seribu dan menutupi sebagian wilayah istana, membuat dua kelompok yang sedang bertarung

DMCA.com Protection Status