Share

Bab 257 – Lebih Banyak Kekacauan Datang

Johan Monk berdiri di ambang jendela dengan mengepalkan buku-buku jarinya erat-erat. Ekspresi kemarahannya yang tak tertahankan terpancar di wajahnya.

Dengan mata yang tertuju ke depan, dia menyebutkan nama musuhnya, Arthur Gardner, dingin dan dengan emosi yang kuat.

"Dia harus tahu bahwa aku punya ribuan rencana untuk menghancurkannya," katanya dengan bibir yang gemetar seperti helaian rumput di pagi musim dingin, karena amarah yang nyaris tak bisa dibendung yang mengalir di dalam dirinya.

Sambil merogoh sakunya, Johan mengeluarkan ponselnya dan memasukkan beberapa nomor.

Kemudian, suaranya yang dalam bergema melalui telepon.

"Sudah waktunya kamu melakukan tugasmu," katanya dengan sungguh-sungguh.

Setelah beberapa saat, dia menutup telepon dan tertawa. Tawanya bergema di seluruh ruangan seperti orkestra yang menampilkan komposisi maestronya.

"Arthur Gardner atau Glitzy bukan apa-apa bagiku," sembur Johan dengan wajah tegang.

"Ini adalah pertarungan para penguasa, dan pada akhirnya ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status