Semakin lama mereka berdua pun semakin intim dalam berbicara. Max yang berada di samping kemudi hanya mengepalkan tangannya diam-diam. "Kalian kira bisa menguasai apa yang kuperjuangkan selama ini. Kalian tak akan kubiarkan menikmati semua.Kalian akan membayar semua ini. Sekarang aku akan menjadikan kalian semua kuli di tempatku dan saatnya nanti semua akan dimiliki Olive dan Daniel," batin Max."Ah aku sangat bersyukur bisa bersamamu. Aku berterima kasih sekali memiliki orang sepertimu,"ucap Vanessa manja."Hmm, ini memang kewajibanku sebagai seorang laki-laki.""Bagaimanapun juga kau adalah lelaki pilihanku. Aku tetap harus berterima kasih padamu."Don Ramford semakin besar kepala. Ia merapikan kerah bajunya kemudian tersenyum dengan bangga, "Tak perlu bersikap terlalu berlebihan begitu. Bukankah ini sudah seharusnya. Lagipula dilihat dari sudut manapun aku masih lebih baik dibandingkan dengan mendiang suamimu yang huh apa aku menyebutnya, lelaki lemah.""Sudahlah sayang, jangan me
Wh pengawal Selena Harris benar-benar menakutkan saat ini. Seperti ada sebuah aura kegelapan seorang pembunuh sadis yang tak akan segan untuk menyiksa korbannya lebih dulu.Saat itu tanpa sadar Elliott pun menutup mulutnya sambil menatap pengawal Nona dengan raut wajah yang penuh ketakutan. Elliott bahkan kaku di tempat duduknya. Ia tak memiliki ruangan untuk menyelamatkan diri saat ini, lari ke manapun dia pasti akan tertangkap. Pasrah adalah hal yang terbaik untuk saat ini, setidaknya dia tidak perlu kehabisan tenaga saat melawan."Mundurlah!" Perintah Nona pada pengawalnya."Baiklah!" Pengawal langsung mundur begitu mendengar perintah ini. Meskipun Selena adalah perempuan muda dengan perangai yang anggun tapi dia memiliki kekuasaan di atas pengawalnya yang berwajah seram.Elliot pun benar-benar takut akan hal ini, baginya Selena adalah seseorang yang tak mungkin untuk dilawan.Saat itu ketakutan Elliott akan Selena pun dapat terbaca dengan jelas. Selena mengetahui hal ini dan ters
Saat ini Elliott tampak kebingungan. Ada apa dengan hari ini. Kenapa bisa ada dua kubu yang saling berebutan untuk mendapatkan perusahaan Mulder.Jika Nyonya Vanessa ingin mengambil alih dan melakukan serah terima perusahaan berarti ada legalitas untuk melakukan hal itu. Sama halnya dengan Nona Selena Harris.Apakah mungkin kalau Nyonya Vanessa adalah orang yang berpura-pura dan ingin mengambil alih perusahaan. Secara histori dia tidak memiliki hubungan dengan perusahaan Mulder sama sekali.Apa mungkin anak bawang sepertinya juga ingin memiliki perusahaan.Mendengar kedatangan Vanessa, Nona Selena pun geram. Ia memandang ke arah Elliott dengan sinis dan berkata, "Elliott siapa sebenarnya Nyonya Vanessa dari Southbay? Apa hubungannya dia dengan perusahaan Mulder?"Elliott pun mulai memberi penjelasan dengan lembut dan penuh hormat pada Nona Selena."Nona Selena, Vanessa adalah istri mendiang Ernest McCall yang memiliki kerajaan bisnis di Southbay dan sekarang dia menjalin hubungan deng
Kedua mata Selena melebar mendengar perkataan Max barusan. Ekspresinya mematung, kemudian ia menutup mulut dengan telapak tangan memamerkan jari lentiknya. Saat itu ia tertawa lirih."Ha ha ha bertaruh denganmu. Apa kau serius ingin melakukannya?""Ya, aku serius. Atau mungkin kau takut untuk melakukannya?"Selena kemudian mendongak, kali ini wajahnya menunjukkan mimik yang serius. "Hmm kau ingin bertaruh apa?"Max belum menjawab, kemudian ia pun tersenyum tipis dan berkata, "Huh! Cepat atau lambat kalian semua akan berlutut di hadapan Tuan Ramford yang berkuasa."Saat mengatakan hal ini wajah Max terlihat begitu meremehkan Selena. Sementara Tuan Ramford justru terlihat begitu berbangga hati disebut yang berkuasa oleh Max.Seketika itu juga suasana pun menjadi dingin."Berani benar kau berkata seperti itu pada Nona! Apa kau ingin cari mati?" seru pengawal Selena sambil menuding ke arah Max.Saat itu pengawal sangat marah dan langsung melesat ke arah Max sambil mengepalkan tangan henda
Mx melangkah mendekat ke arah Elliott. Saat itulah general manager tampak ketakutan dan gemetar karena melihat Max berada di dekatnya.Dengan suara yang gemetar ia pun mulai berkata, "Ba ... Baiklah aku akan melakukan prosedurnya serah terimanya sekarang."Sambil gemetaran, Elliott pun menandatangani surat pemindahan kekuasaan itu. Dia pun semakin yakin kalau saat ini klan Mulder benar-benar hancur total.Saat ini di Prime Klub, Randall berdiri sambil memandang ke luar jendela. Ia memejamkan mata sejenak sambil memegang beberapa lembar kertas dan memikirkan beberapa hal yang menurutnya penting.Kertas-kertas itu berisi informasi mengenai Max."Hmm Maxim Williams dia adalah seorang pengawal muda bagi Don Ramford seorang penguasa dunia hitam di Southbay yang sekarang ini tengah menjalin hubungan dengan Vanessa, janda mendiang Ernest McCall."Kemudian ia menghela napas dan kembali berkata, "Max dulu hanya pengawal pecundang, kehadirannya dalam divisi pengawalan hanya dianggap sebagai pes
Akhirnya Randall mengerti juga kenapa Selena datang ke Southbay. Sejak awal perempuan itu memang ingin menguasai seluruh negeri.Meski dia berasal dari Northbay tapi semua tahu kalau daerah selatan memegang peranan yang lebih penting. Pusat perekonomian berada di selatan sementara pemerintahan ada di bagian Utara.Randall tak menyangka kalau Selena dan keluarganya memiliki ambisi yang begitu besar dan haus kekuasaan. Itu artinya keluarganya akan menguasai dunia mafia juga."Bantu aku untuk membunuh Max lebih dulu, setelah itu aku akan kembali kepadamu."Setelah mengatakan hal ini Selena pun pergi dengan pengawal pribadinya yang sekarang sudah terluka parah.Setelah kepergian Selena wajah Wirald pun terlihat begitu suram, "Tuan apa yang harus kita lakukan sekarang ini?""Huft!" Randal menghela napas panjang dan berkata lagi,"Kali ini keluarga Harris datang untung mengancam. Sepertinya kita tidak bisa sendirian. Selena meminta kita untuk membunuh Max, mau tak mau kita harus melakukanny
Max pun menyipitkan mata dan berkata, "Pantas saja. Dia bukan orang dengan pengaruh nomor satu, tapi terlalu sombong, tampaknya keluarga mereka memang ingin mati. Kita bisa menggunakan kekuatan ini untuk mencabut dunia mafia di kota mereka, Northbay."Dengan tatapan yang tajam Max pun berkata pada Bill, "Bill, kirimkan tiga puluh orang anggota kita lagi!""Baiklah Max!"Setelah itu Bill pun bertindak cepat dan mulai untuk mengatur tim.Max menyalakan sebatang rokok kemudian turun ke bawah. Dia ingin tahu siapa yang datang untuk menyusahkan diri sendiri.***"Aaa!""Aaaa!"Di pintu keluar terdengar suara teriakan histeris yang memekakan telinga. Saat itu belasan orang penjaga berhasil ditumbangkan oleh Wirald. Mereka pun berteriak kesakitan.Wirald menatap mereka dengan tatapan yang jijik dan berkata, "Berani benar kalian untuk menghalangi jalanku!"Setelah mengatakan hal ini, Wirald pun langsung masuk ke dalam."Berhenti! Siapa kau? Berani benar membuat keributan di siang bolong begi
Satu pukulan saja diarahkan pada Wirald sudah mampu membuatnya muntah darah.Max memandangnya dengan tatapan yang meremehkan, ia merasa jijik melihatnya. Kemudian ia pun berkata lagi sambil mencibir, "Jadi kemampuanmu hanya segini? Cih! Hanya kekuatan minim saja sudah berani pamer? Cepat pergi dan kembali pada Randall. Kuberi kalian waktu selama tiga hari untuk kembali dan berlutut minta ampun di sini! Jika tidak maka aku yang akan datang untuk membunuhnya!"Saat itu semua orang yang berada di sana pun saling pandang. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.Seorang pengawal yang dulu dianggap pecundang berani untuk menyuruh Tuan Randall, mafia kelas satu di Nortbay untuk berlutut di hadapannya. Apa dia sudah tidak waras?Wirald berusaha untuk berdiri sambil menggertakkan gigi. Kemudian ia pun berkata dengan sengit, "Kau ingin Tuan Randall untuk berlutut kepadamu?" Kemudian ia pun memalingkan muka dan berkata, "Cih! Semuanya tergantung padamu. Seberapa bagus kemampuan yang
Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka
Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke
Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,
Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang
Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se
Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh
Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a
Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang
Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga