Olive cuma diam dan mendengarkan pembicaraan Max dengan Jade. Sesekali pria itu memperhatikan bagaimana kondisi putra bungsunya yang sekarang sedang terbaring lemah."Apa yang tejadi dengan Daniel, kenapa ia sampai harus dirawat di sini?" tanya Max pada Jade.Jade menghembuskan napas panjang. "Hmm entahlah, beberapa hari yang lalu ia mengeluh perutnya sakit, dan puncaknya saat ia kesulitan untuk bangun dari tidur dan berjalan. Saat itu keringat dingin mengucur di dahinya. Aku benar-benar panik saat itu dan berpikir kalau ada sesuatu yang tidak beres dengannya. Aku langsung memanggil dokter pribadinya, tapi susah sekali, tak ingin masalah semakin menjadi, aku pun membawanya ke rumah sakit.""Kau sudah melakukan tindakan yang benar, Jade."Namun saat melihat Daniel memegangi perutnya, Max justru memikirkan hal yang lain. Ia seperti curiga akan sesuatu yang terjadi pada anak itu.Max berkata dalam hatikalau sebenarnya Daniel memang menyembunyikan sesuatu. Raut wajahnya menunjukkan sebuah
"Aku tidak tahu secara pasti, karena kelasku dan Daniel cukup jauh," jawab Oliv sambil memperjelas.Saat itu Max memegangi kepalanya yang tidak pusing. Menurut penuturan Zack ada tanda kekerasan yang sebelumnya dialami oleh Daniel. Tubuh Daniel seperti menerima serangan yang berulang-ulang terjadi dalam jangka waktu tertentu.Max berpikir, jika memang tidak pernah terjadi perundungan di sekolah, apakah mungkin perundungan terjadi saat berada di rumah. Namun siapa yang melakukan hal ini.Olive, dia tidak mungkin melakuan hal ini. Meskipun terkadang ada perselisihan diantara mereka berdua, tapi Olive sangat menyayangi adiknya, begitu juga sebaliknya. Bahkan Max sempat melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Olive besedia menerima tamparn dari mantan istrinya, Vanessa untuk menggantikan Daniel. Terlebih lagi tenaga Olive tidak akan mungkin sekuat itu untuk melukai Daniel. Selama ini ia tidak pernah mendidik kedua anaknya dengan kekerasan. Max melrik Jade sebentar kemudian menepuk d
Tuan Ramford pun langsung menyimpan ponsel ke dalam saku kemudian mendekat ke arah Vanessa yang sekarang sedang duduk sambil memperhatikan kukunya yang baru saja selesai di manicure. "Kau terlihat begitu cemas kali ini, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Vanessa sambil menoleh sejenak ke arah Don Ramford.Leon Ramford menmghembuskan napas panjang kemudian duduk di samping Vanessa dan berkata, "Bagaimana aku tidak khawatir. Wolfgang yang sudah mati kukira akan tamat riwayatnya, ternyata klan itu masih ada dan entahlah mungkin bertambah kuat. Aku sendiri belum memiliki persiapan apapun."Vanessa menghembuskan napas panjang kemudian meraih tangan Leon dan mengelusnya lembut. "Kenapa kau jadi takut seperti itu? Bukankah selama ini kau adalah seorang yang sangat gagah dan ditakuti. Lagipula kau di sini tidak sendiri ada beberapa pengawal yang bersedia menemanimu!"Leon terlihat murung, ia tidak suka Vanessa menyembutnya penakut. "Aku penakut?"Sadar ucapannya salah, Vanessa pun seg
"Sayang, apa yang terjadi?" tanya Vanessa di tengah ketakutannya.Kedua mata Tuan Wolfgang ketiga berbinar saat melihat Vanessa. Ia terpukau dengan kecantikan wanita itu.Ia pun tersenyum dan berkata, "Hmm, Tak kusangka kau memiliki seorang wanita yang cantik di sini. Sudah lama aku tidak melihat kecantikan seorang Dewi.Saat itu Vanessa ikut tercengang melihat kedatangan Wolfgang ketiga dan anak buahnya. Karena penasaran, ia pun memberanikan diri untuk bertanya."Tuan, ada apa Anda datang kemari?"Wolfgang generasi ketiga menjawab dengan dingin, "Mau apa aku ke sini? Jelas untuk memberi tahu kalian sesuatu dan membuat perhitungan atas apa yang kalian lakukan pada generasi kedua kami!""Apa?" Vanessa pun tampak panik setelah mendengarkan hal ini. Kemudian Klaus Wolfgang pun terkekeh kemudian berkata lagi. "Nyonya, katakan pada pasanganmu untuk menyerah dan patuh pada kami klan Wolfgang. Jika tidak, maka jangan salahkan aku jika kehilangan belas kasihan terhadap kalian!"Mendengar hal
Meski kecewa dengan keputusan yang dibuat oleh Don Ramford karena selalu mengutamakan Max, tapi kawanan pengawal masih mengikuti Tuan Ramford.Ketidak hadiran Max saat ini masih saja menjadi alasan bagi mereka untuk cari muka di hadapan Tuan Ramford.Saat itulah Bill yang menjadi pimpinan pengawal itu pun merentangkan tangannya untuk menghadang. Apa yang dilakukan olehnya pun diikuti oleh rekan-rekannya hingga Tuan Ramford pun aman dari gangguan mereka.Jika sampai Tuan Ramford mendapatkan masalah, tentu saja pekerjaan mereka akan menjadi masalah. Bahkan mungkin mereka akan menjadi pengangguran setelah ini.Bill pun berjalan ke hadapan Tuan Ramford lalu membungkuk dan meminta maaf, "Maafkan kami karena datang terlambat, Tuan.""Huh! Untung saja kalian datang tepat waktu sehingga tidak terjadi apa-apa padaku!" balas Tuan Ramford dengan angkuh.Tak mungkin bagi Tuan Ramford membuka aibnya di hadapan pengawal. Apalagi pengawal yang datang itu bukan orang kepercayaannya. Sudah berulang k
Apa yang dilihat saat itu benar-benar menakutkan di mata Vanessa. Darah segar tercecer mengotori kediaman Don Ramford. Sangat menyeramkan.Melihat hal ini, para pengawal Don Ramford pun tercengang. Klaus Wolfgang benar-benar kuat dan mereka bukanlah tandingannya."Aku ingin tahu, bagaimana kalian akan menghentikanku!" sindir Klaus dengan bangga.Kedua mata Klaus memerah seakan menyala. Kemudian ia pun melangkah ke arah Don Ramford.Pengawal Don Ramford pun mundur selangkah, mereka semua tidak ada yang berani untuk melawan. Aura membunuh dari Klaus sangat terlihat jelas.Saat itu ekspresi wajah Don Ramford terlihat begitu ketakutan. Saat itu ia bahkan menggerakkan gigi dan berkata. "Hentikan dia! Aku akan memberi sejuta dolar bagi siapapun yang bisa menghentikannya!"Sekelompok pengawal pun saling bertatapan. Kemudian mereka sama-sama mengangguk dan berteriak, "Bunuh dia!"Ada sekitar delapan orang pengawal yang gagah dan berani mati, termasuk Bill. Mereka semua melangkah maju sambil m
"Ramford? Apa mungkin dia memiliki kemampuan seperti itu?" Klaus bertanya dalam hati.Dia hanya seorang mafia yang menguasai kota. Tidak ada bandingannya dengan klan Wolfgang yang sudah terkenal di seluruh region, tentu tidak mungkin bisa mengirimkan orang-orang kuat seperti ini.Tepat di saat Klaus masih memikirkan hal ini, tiba-tiba bayangan seorang pria bertubuh ramping mendekat ke arahnya.Saat itu bukan hanya Klaus yang terkejut, tapi juga orang-orang yang ada di sekitar situ. Bahkan Ramford sendiri pun terkejut.Saat itu Max dengan pakaian serba hitam dan menenteng senjata api semakin terlihat jelas dan semuanya pun berteriak memanggil namanya. Tak terkecuali Tuan Ramford dan juga Vanessa."Max!"Saat itu entah kenapa Vanessa senang sekali dengan kehadiran Max. Jantungnya saat ini berdebar-debar seperti perasaan jatuh cinta yang sudah lama dirasakan olehnya.Cepat-cepat ia menggigit bibir sendiri dan memperingati diri untuk tidak terlena. Vanessa berkata pada dirinya bahwa tidak
Max memalingkan pandangan dari Klaus yang sekarang terkapar di lantai. Ia tak mempedulikan bagaimana penampilan dari Klaus sekarang ini, apalagi mempedulikan apa yang dialami olehnya."Ha ha aku menghilangkan ilmumu? Apa kau pantas disebut sebagai seorang yang berilmu? Tidak ... Kau sama sekali tidak pantas untuk mendapatkan sebutan ini," cibir Max setengah menertawakan Klaus.Wajah Klaus pun muram menahan amarah. Ingin sekali dia membalas perbuatan Max, tapi sayang tubuhnya tak lagi kuat. Dia tak memiliki kemampuan untuk bisa bangkit kembali.Pukulan yang dilontarkan oleh Max begitu kuat. Sepertinya ini bukan kekuatan manusia biasa, padahal Klaus sendiri sudah memiliki keahlian di atas rata-rata tapi tetap saja tidak bisa melawan Max yang tubuhnya cenderung kurus.Semenjak terlahir kembali, Max memang memiliki kekuatan yang luar biasa hebat. Semua adalah pemberian dari Raja langit yang memberi kesempatan untuknya hidup kembali.Max mendapatkan anugrah sepuluh kali kekuatan orang bias