Share

Terpukul

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-17 15:48:48

Dengan hati yang geram, Indira membuka laptop dan mencari alamat email Alden. tidak peduli apa pun yang disampaikan melalui pesan buku tersebut, hati Indira sudah membeku dan tidak ingin kembali pada masa lalu kelamnya bersama Alden.

Wanita itu berpikir jika ia tidak begitu saja membiarkan Alden datang kembali setelah sekian lama pergi tanpa kabar. Ia tidak semudah itu memaafkan.

Tangannya mengetik dengan cepat pesan yang akan ia kirimkan untuk suami yang telah menjadi mantan baginya.

‘Kepada YTH,

Bapak Alden Aminata SH

Terima kasih atas kiriman buku yang begitu menyentuh hati manusia yang membacanya. Tapi satu hal yang perlu Anda ingat! Lancang sekali Anda melakukan hal itu tanpa persetujuan saya?! Saya tekankan sekali lagi, bahwa tidak ada kata KEMBALI sampai kapan pun! Bagi saya dan Renzo, Anda sudah mati dan tidak akan pernah menjadi bagian hidup kami. Jadi buang jauh-jauh harapan itu, karena sampai kapan pun, manusia yang memiliki sifat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penakluk   Kalut yang Hampir Membawa Maut

    Indira yang sedang memegang gelas mendadak hatinya berdetak cepat dan gelas itu terlepas ke lantai.Praang!“Kenapa, Mbak Indi?” seru Narti yang ada di dapur dengan cemas.Indira berdiri dengan tertegun dan mengatur napasnya yang tersengal.“Nggak apa-apa, Mbak Narti. Tiba-tiba perasaanku nggak enak dan gelasnya terlepas,” jawab Indira yang masih duduk dengan tubuh gemetar.Narti tampak lega dan segera mengambil sapu untuk membersihkan pecahan yang tersebar di bawah.“Bawa dalam doa, Mbak Indi. Semoga aja semua berjalan dengan baik,” saran Narti yang langsung memikirkan Alden.“I-iya, Mbak. Makasih,” sahut Indira lemah. Ia segera masuk kamar dan melihat laptopnya yang terbuka dan masih menunjukkan email yang ia kirim untuk Alden. Dengan wajah berdebar, ia melangkah mendekat. Matanya kembali membaca setiap kalimat yang ia tuliskan. Indira merasa setiap kata-kata yang ia tujukan pada Alden

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-17
  • Sang Penakluk   Firasat Sebuah Hati

    Sejak kejadian gelasnya pecah, Indira terus menerus dirundung keresahan. Berkali-kali ia melukai jarinya ketika menjahit. Dengan perasaan kalut, Indira memutuskan untuk tidak menjamah jahitan hingga merasa tenang kembali.Narti ingin mengatakan kekhawatirannya selama ini, akan tetapi tidak sampai bibirnya mengucap. Wanita itu khawatir jika akan membuat luka pada Indira. Narti juga melihat, jika Indira terlihat tidak tenang dan selalu was-was tanpa sebab.Dengan saling menjaga dan menyimpan, Indira dan Narti tidak pernah mengungkapkan hal yang menjadi ganjalan hati masing-masing.***Shana yang baru saja berbahagia karena dikarunia seorang putri yang sangat cantik, menutup pintu pelan-pelan. Bayinya baru tertidur. Ia mencari Keenan yang tadi ia lihat sedang mencuci mobil di garasi samping. Setelah melonggokkan kepala ke belakang mobil, Shana terhenyak. Keenan sedang berdiri dengan mata berkaca-kaca.“Keen? Kamu kenapa?” tanya Shana denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • Sang Penakluk   Siapa Aku?

    Ada jutaan kata yang sudah terancang dalam pikiran Niara saat nanti Alden terbangun dan kembali sadar. Seluruh ungkapan hatinya ia rangkum dalam buku diari yang ditulis dengan rapi selama menunggu Alden di rumah sakit.Untaian doa yang tidak terputus selalu ia lantunkan, baik dalam diam mau pun dengan suara lirih di samping Alden yang sedang berbaring. Niara berharap Alden mendengar dan mengikuti suaranya untuk kembali. Mungkin saat ini jiwanya sedang tersesat dan tidak tahu cara untuk menemukan jalan menuju raganya.Setulus hati, Niara dan Rudi bergantian tidak berhenti menjaga dan merawat Alden tanpa lelah. Ada di malam-malam saat Alden menunjukkan pergerakan samar pada tangan juga kakinya. Niara makin gembira dan optimis. Alden akan membaik dan segera kembali pada mereka.Setiap sore, fisioterapi datang ke kamar dan melatih otot Alden untuk menjaga supaya tubuhnya tetap bugar. Niara memperhatikan dengan baik bagaimana tenaga professional tersebut menggerakkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • Sang Penakluk   Menjadi Mercusuar

    Setiap saat kita bisa kehilangan segalanya. Entah itu sahabat, kawan, anggota keluarga, ataupun harta benda yang kita kumpulkan selama bertahun-tahun.Menaklukkan hidup yang begitu tidak terprediksi adalah sesuatu yang masih menjadi misteri bagi setiap insan manusia. Terkadang bagi beberapa orang, hidup mereka terlihat sangat mudah. Sukses pada usia muda dan setiap jalan mereka selalu mulus. Hidup orang tersebut tampak menyenangkan juga membuat iri.Bagaimana menaklukkan tantangan hidup itu? Apa rahasia mereka? Kerja keraskah? Memiliki orang tua kayakah? Atau factor keberuntungan?Bagi Keenan, kehilangan Alden sangat menyakitkan. Keterangan dari Abby tidak membantunya untuk mengetahui keberadaan Alden saat ini. Apakah dia harus menyerah?Sementara itu, Indira sendiri memilih untuk mundur dan melupakan semua firasat buruk yang ia rasakan. Melupakan Alden adalah jalan terbaik untuk tidak lagi berhubungan dengannya.“Bagaimana kalau selama ini M

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • Sang Penakluk   Tangisan Hati

    Mengingat semua hal yang sedang terjadi saat ini pada Alden, Niara memilih untuk memindahkan perawatan di kediaman mereka. Setelah mendapatkan persetujuan dari dokter, Niara dan Rudi membawa Alden pulang.Pria itu duduk di kursi roda dengan pandangan bingung.Semua tampak akrab sekaligus asing baginya. Niara menuntun Alden mengelilingi apartemen sembari menjelaskan dengan sabar. Rudi membereskan belanjaan serta baju yang sempat mereka bawa ke rumah sakit.Pria yang selama ini setia pada Alden, memutuskan merayakan dengan memasak sendiri. Tidak lama, Rudi sibuk di dapur dengan rancangan menu yang terbentuk sempurna di kepalanya.Niara mengajak Alden duduk di balkoni dan membuka pintu geser kaca leba-lebar. Alden meringis sejenak ketika udara yang berhembus terasa dingin. Lukanya terasa ngilu. Niara menyelimuti dirinya dengan selimut tebal dan merapatkan jaket yang Alden kenakan.“Aku udah boleh jalan dan beraktivitas ringan, ‘kan?”

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • Sang Penakluk   Duka Ganendra

    Bertahan dalam kondisi yang tidak menyenangkan memang cukup melelahkan. Apalagi ketika ada pilihan untuk berada dalam situasi yang lebih baik. Vero mencoba menahan diri untuk terus memperpanjang kesabarannya atas perlakuan Widari yang menyakitkan.Belum lagi ucapan mertuanya yang sangat menyedihkan dan merendahkan. Vero menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dan itu meruntuhkan mental juga emosinya.Namun apa daya? Vero bukan wanita yang sanggup membalas dan memilih mengalah juga diam. Seto yang melihat semuanya menjadi prihatin. Ternyata semua harta dan kebahagiaan yang ia berikan pada istri tercinta tidak cukup. Surga yang harusnya diberikan pada sang ibu, dari restu dan kasih sayangnya tidak juga terjadi.Alih-alih surga, neraka yang diberikan.“Kapan bisa mengatur semua perawatan ini hanya dilakukan oleh suster, Ver? Aku nggak tega liat perlakuan ibu lagi ke kamu,” keluh Seto. Suaranya seperti tercekik.Vero yang baru selesai me

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • Sang Penakluk   Menuntaskan Sisa Duka

    “Apa yang Ibu telah lakukan?! Ibu yang bunuh Vero!” tangis Seto selama proses penguburan Vero. Semua tidak mengira kematian Vero akan terjadi begitu cepat.Wanita yang begitu baik dan tulus itu harus berakhir dengan tragis.Sementara polisi mengusut, Widari tidak mungkin menerima hukuman karena kondisinya yang sudah tua dan tidak mampu mengurus diri sendiri.Keenan masih terpekur di samping peti mati ibunya. Shana dan masih mencoba menghibur Siwi yang tampak terpukul dan tidak terima atas kematian ibunya. Walaupun ibu sambung, tapi Vero lebih dari itu. Wanita itu memberinya kasih sayang yang begitu tulus dan murni.Di dalam kamar, Widari terbaring di atas tempat tidur dengan mata melotot dan hati berdebar tidak menentu.Hatinya terus memikirkan Vero yang mati di tangannya. Ini berarti sudah tiga nyawa melayang karena dirinya. Dalam pikiran warasnya, Widari menyadari bahwa perbuatannya sudah keterlaluan. Tapi semua sudah terlambat. Nyawa

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • Sang Penakluk   Permintaan Renzo

    Ignar, putri dari Siwi dan Genta terlihat pulas terlelap di kamar Renzo. Anak lelaki itu menjaga dengan penuh waspada. Indira menawarkan pada Siwi untuk menjaga Ignar sementara kondisinya belum stabil dan masih terguncang.Terlebih lagi, ibu dari Genta juga dalam kondisi yang kurang sehat. Tidak mungkin suami Siwi menjaga Ignar saat ini.Indira menata botol susu yang baru selesai dicuci di atas meja belajar Renzo.“Kamu sayang banget sih sama Ignar,” goda Indira.Renzo menyilangkan jari di mulut dan meminta ibunya untuk tidak mengeluarkan suara. Indira tersenyum geli dan melenggang meninggalkan sang abang yang merasa menjadi kakak yang bertanggung jawab.Sudah seminggu ini, sejak Ignar bersama mereka, Renzo melupakan segala kegiatannya selama ini. Dia hanya pergi untuk les dan sekolah. Selebihnya, Renzo menjaga dan memusatkan perhatian pada bayi mungil yang lucu dan menggemaskan tersebut. Putranya meninggalkan semua permainan, game onli

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21

Bab terbaru

  • Sang Penakluk   Lagu Cinta Untuk Dia

    You know I want youIt's not a secret I try to hideI know you want meSo don't keep sayin' our hands are tiedYou claim it's not in the cardsAnd fate is pullin' you miles awayAnd out of reach from meBut you're here in my heartSo who can stop me if I decideThat you're my destiny?What if we rewrite the stars?Say you were made to be mineNothing could keep us apartYou'd be the one I was meant to findIt's up to you, and it's up to meNo one can say what we get to beSo why don't we rewrite the stars?Maybe the world could be oursTonightYou think it's easyYou think I don't wanna run to youBut there are mountainsAnd there are doors that we can't walk throughI know

  • Sang Penakluk   Sang Penakluk

    Inilah kisah dari beberapa manusia yang mampu menaklukkan tantangan hidup dan cobaannya.Indira Sartika, seorang wanita yang begitu tegar menjalani berbagai krisis dalam hidupnya selama ini, akhirnya merengkuh dan layak mendapatkan buah dari keprihatinannya.Bukan karena dia wanita hebat dan memiliki kualitas bertahan yang mumpuni, tapi karena dia mencoba mengikuti nuraninya yang tidak mungkin berbohong. Setiap jalan yang ia ambil selalu menempuh cara benar dan bukan yang mudah.Berani berkata tidak dan menolak segala nikmat dunia, demi mempertahankan martabat sebagai wanita yang juga pantas dihormati.Pria melihat dia sebagai pribadi yang begitu berharga untuk dimiliki, karena prinsipnya tidak sekedar menjadi perempuan yang pasrah.Indira tahu dengan baik, tujuan hidup dan keinginannya. Tahu bagaimana memperjuangkan haknya sebagai wanita dan juga berani mengambil tanggung jawab meskipun pahit.Siwi dan Shana adalah saksi bagaimana Indira me

  • Sang Penakluk   Hari Bahagia Untuk Semuanya

    Alunan musik yang memenuhi ruang keluarga membuat hati siapa pun menjadi damai. Pilihan mereka adalah menikah di Bali dan setelah persiapan matang di Salatiga, akhirnya bersama-sama terbang ke Bali dua hari lalu.Besok adalah hari yang mereka nantikan. Persiapan gedung dan catering memang menggunakan event organizer, tapi Indira dan Menik tampak tidak bisa diam.Keduanya sibuk memeriksa bunga, pilihan makanan, tamu undangan, tempat duduk dan bahkan persiapan bulan madu. Keduanya memastikan jika ini akan berjalan baik dan tidak ada kendala.Kini malam sebelum pernikahan, Gya harus tinggal di hotel dan menjauh dari Renzo sementara waktu. Alden menggoda putranya yang tampak mulai gugup dengan seloroh yang cukup vulgar. Keenan menimpali dengan tawa yang tergelak. Genta dengan tenangnya mengatakan semua akan berakhir indah.“Seindah lenguhan panjang dan senyum cemerlang di pagi hari!” imbuh Alden tanpa menahan diri.Indira muncul dan bertola

  • Sang Penakluk   Senja yang Memberi Harapan

    Silka dan Ignar bergilir merawat dan menjaga Gya hingga sembuh. Renzo masih harus menyelesaikan keperluan surat menyurat untuk persyaratan pernikahan.Setiap sore dia datang menggantikan kedua adik sepupunya dan tidur di rumah sakit.Gya memang tidak memiliki luka dalam, tapi sepertinya dia masih menyimpan ketakutan tersendiri. Wajahnya sesekali mengernyit dan cemas.“Kamu masih inget kejadian itu, Kak?” tanya Silka tampak prihatin.Gya memejamkan mata dan membenarkan.“Kebencian sama Bayu nggak sebanding dengan penyesalanku karena udah ngebiarin dia masuk dalam hidup ini.”“Nyalahin diri adalah target Bayu yang sebenarnya. Jangan terpengaruh oleh hal itu, Kak. Kayaknya nggak berharga banget,” bantah Silka dengan cepat-cepat.“Ya. Dia memang mau ngancurin aku pelan-pelan, lewat pikiranku.”Gya sadar sekali akan hal itu.“Kita nggak akan ngebiarin itu, kan?” Silk

  • Sang Penakluk   Pelajaran Berharga

    Renzo merasakah tubuhnya gemetar oleh amarah yang mengelegak. Melihat kekasihnya dihajar sedemikian rupa oleh pria biadab, membuat Renzo diliputi dendam.Alden dan Indira terus menenangkan dengan kata-kata lembut.“En, tenang. Pakai ini dan bukan ini,” ucap Alden sembari menunjuk kepala kemudian lengan.Putranya duduk terkulai dan meremas rambut gusar.Ibu dan kakak Gya sudah dikabari dan mereka sedang menuju ke rumah sakit dari hotel. Pernikahan tinggal dua minggu lagi dan suasana gembira menjadi duka dalam sekejap.Saat bertemu dengan Leo dan Dion, kedua pria yang akan menjadi kakak iparnya tersebut menepuk pundaknya dengan pelan.“Kita nggak akan bertindak apa pun, kecuali lapor polisi! Semua bakal ditindak melalu proses hukum yang benar dan tahan emosi kalian. Kalo ada yang nekad, Bayu menang dan kita kalah telak!” ingat Alden dengan lantang dan tegas.Ibu Gya terlihat gemetar dan tidak sanggup berdiri. Ind

  • Sang Penakluk   Parasit Hidup

    Persiapan pernikahan memang selalu merepotkan. Namun Gya tidak melihat sedikit pun kesulitan yang membuatnya kelelahan dan stress. Ibu mertuanya, Indira, selalu membantu dan mengarahkan dengan sabar.Pemilihan pernak pernik yang berbeda pendapat dengan keluarga besarnya, akhirnya berhasil ditengahi dengan elegan dan bijak oleh Indira.Ibu Gya memuji berkali-kali tentang calon ibu mertuanya yang ternyata masih muda dan sangat cantik tersebut. Terlebih lagi ayah mertuanya, Alden, yang mirip dengan pria muda dengan penampilan masih tidak kalah menarik dan modis dengan Renzo.Dengan hati-hati, Gya menjelaskan mengenai siapa Renzo dan ibunya semakin kagum dengan keluarga mereka. Gya melihat dengan jelas, bagaimana ibunya sedikit syok dan tersentuh oleh kebesaran hati Indira yang membesarkan Renzo tanpa menimbang dia bukan putra yang terlahir dari rahimnya.Keputusan buat Indira tidak memiliki anak kandung adalah karena dirinya merasa lebih dari cukup mendapatk

  • Sang Penakluk   Meneruskan Tradisi

    Alden berdiri di depan bingkai foto di ruang tengah rumah Salatiga. Matanya menatap gambar dirinya bersama Indira dan Renzo dalam baju adat Jawa.Di sebelah bingkai foto besar tersebut, terdapat foto Indira bersama Jantayu dan Renzo dengan baju pernikahan modern. Hatinya berdesir sakit.Bukan karena cemburu, melainkan merasa prihatin akan nasib Jantayu yang malang.Pria baik itu tidak sempat menjalani kehidupan bahagia yang lama dengan wanita luar biasa, Indira. Alden bahkan sempat mengalah demi memberi kesempatan pada Jantayu untuk menjadi pria yang bisa meneruskan harapannya.“Kayaknya baru kemarin dia ada di sini,” gumam Indira tiba-tiba ada di sebelahnya.Alden mengingat dengan jelas saat datang ke rumah ini beberapa belas tahun yang lalu setelah Jan meninggal. Foto itu menjadi satu-satunya kehangatan yang terpancar dan bisa memberi sinar juga kekuatan bagi Indira untuk bertahan dalam kesedihan.Dunia istrinya mungkin dalam k

  • Sang Penakluk   Selangkah Lebih Dekat

    Kembali ke Jakarta dengan status baru, cukup membuat Silka risih. Antara dia dan Alka adalah hubungan kecelakaan yang tidak disengaja.Sementara kembali pada aktivitas kuliah yang super sibuk mendekati akhir semester, Silka memilih tidak lagi memusingkan tentang Alka.Pria itu cukup memberinya ruang dan gerak yang tidak mengikat. Mungkin inilah enaknya pacaran dengan orang dewasa. Banyak pengertian yang dia dapatkan dari Alka.“Sil! Kamu beneran pacaran sama dosen baru anak fakultas kedokteran?” tanya teman kuliahnya dengan wajah penasaran.Silka mengangguk ragu.“Gila! Keren banget sih! Pak Alka itu ganteng dan baik banget!”Silka terus mendengarkan puluhan pujian untuk kekasihnya yang hingga detik ini belum pernah dia cium atau pegangan tangan.Setelah mendekati jam masuk kelas, Silka mengakhiri obrolan satu arah itu dan melenggang masuk. Selama kuliah berjalan, dia tidak habis-habisnya memikirkan tentang Alk

  • Sang Penakluk   Jodoh Untuk Silka

    Mungkin bertemu jodoh itu terjadi tanpa bisa terduga.Bagi Silka yang masih berusia awal dua puluhan, ini bukan menjadi pertimbangan seriusnya. Terlebih lagi Ignar juga masih bimbang akan jati dirinya, semua keluarga tidak akan berpusat pada hal pernikahan dalam waktu dekat.Mengunjungi orang tua dan kerabatnya di Salatiga memang menyenangkan. Dia kadang malas meninggalkan kota kecil tempat ia tumbuh dan besar. Teman masa kecilnya ada di sini. Tapi Silka untuk saat ini tidak memiliki pilihan.Semua keluarga berkumpul di rumahnya. Ayahnya, Keenan, tampak masih tampan meskipun menjelang usia setengah baya. Mati-matian ayahnya menolak dengan mengatakan masih lima tahun lagi, tapi Silka suka mengangguk dengan gencar.Malam itu Renzo datang sendiri dan Silka senang karena memiliki waktu untuk berbagi lebih banyak. Perhatian kakak sepupunya memang tertuju pada dua hal akhir-akhir ini.Untuk Ignar dan Gya, kekasihnya.Silka merindukan masa-masa di

DMCA.com Protection Status