Beranda / Romansa / Sang Penakluk / Asmara Yang Tertunda

Share

Asmara Yang Tertunda

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-21 14:39:16

Pagi yang berselimutkan mendung membayangi langit kota kecil, Salatiga. Siwi baru saja membereskan semua kertas yang akan dia kirimkan pada Shana. Tidak lama, Shana muncul.

“Ada yang ngirim ini ke kita pagi tadi.” Shana memberikan dua lembar kertas yang berisi panggilan dari polisi.

“Kita terlibat hukum apa? Kok dapat panggilan?” tanya Siwi heran. Ia menarik kertas dan membaca dengan seksama.

“Kamu sudah cek semua surat tanah yang kita beli?” tanya Siwi setelah mengetahui isi berita tersebut.

“Udah. Semua udah aku siapin,” jawab Shana cepat.

“Pasti ada dalang di balik ini semua,” desis Siwi geram.

Surat itu menyatakan jika ada yang keberatan tentang tanah yang telah mereka beli. Karena ternyata, tanah tersebut bukan milik penjual yang berhubungan dengan mereka.

“Sorry. Aku bukan mau berpikiran negative, tapi kamu sebaiknya minta seseorang menyelidiki jika pakdhe dan pak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penakluk   Kemelut Ganendra

    Perempuan tua yang telah mencapai usia senja tersebut kembali duduk termenung dalam diam. Pikirannya berkeliaran memikirkan semua hal yang masih menjadi ambisi terdalamnya. Widari, tidak mampu menyingkirkan semua keinginan yang selama ini terlanjur menjadi akar pahit dalam enam puluh tahun hidupnya.Semua berawal dari hal yang bagi sebagian orang dianggap paling sederhana, cinta. Namun ternyata berujung menjadi penyakit hati karena cinta itu berubah menjadi kecewa. Widari kemudian berkembang menjadi wanita getir yang selalu mencemooh semua orang yang tidak bersalah.Pikirannya terkungkung oleh kecaman dan tidak percaya. Ia membentengi dirinya terlalu tebal. Setelah Pramono mengandaskan harapan dan cintanya, Widari mampu bangkit untuk kembali pada titik awal pribadinya.Seto, adalah korban dari ambisinya yang egois dan keji. Putra tengahnya menjadi sasaran kendali penuh Widari. Termasuk urusan rumah tangga Seto juga menjadi incaran Widari untuk ia pastikan sesuai

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-22
  • Sang Penakluk   Buah Busuk Dari Pohon Pahit

    Sandy terlihat mondar mandir dengan gelisah dan tidak tenang. Terkadang duduk tapi bangun kembali dan keluar masuk ruang tamu. Wajahnya terus muram dan mulutnya komat kamit seperti menggumamkan sesuatu.“Mas! Jangan bikin aku stress! Duduk dan coba tenang!” pekik Mirna istrinya dengan panik.“Gimana mau tenang? Semua tagihan nggak terbayar dan sekarang kita nggak punya dana untuk hidup sebulan ke depan!” bentak Sandy kalut. Mirna memberengut kesal.Semua perhiasannya sudah terjual dan tidak ada barang berharga tersisa yang bisa mereka jual kecuali sertifikat rumah. Widari menghentikan kucuran dana karena Sandy menolak mengerjakan perintah ibunya.“Coba kamu telepon keluarga Winoto! Atau telepon Menik, anaknya, siapa tahu kita bisa dapat pinjaman!” saran Mirna dengan mata penuh harap.Winoto adalah adik Widari yang bungsu. Sandy terlihat menimbang. Menik memang baik dan tidak pernah menolaknya setiap ia butuh bant

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-22
  • Sang Penakluk   Nasi Belum Menjadi Bubur

    Seto meminta Vero memberitahu pada Pia, asistennya, jika hari ini ia tidak akan pergi ke kantor. Vero terlihat khawatir dan memastikan kondisi Seto sehat.“Aku hanya lelah dan butuh tidur lebih aja,” cetus Seto dengan senyum menenangkan. Vero tidak percaya begitu saja. Sejak suaminya jatuh sakit beberapa bulan lalu, Vero terlalu menjaga Kesehatan Seto.Setelah mengantar suaminya istirahat, Vero keluar dan membaca pesan dari Siwi yang baru masuk. Berita tentang sengketa tanah yang mereka miliki menjadi celah baru bagi mereka mengetahui kembali, sepak terjang Widari yang belum puas akan keegoisannya mencapai ambisi.Vero menghela napas dengan hati geram. Apalagi yang mertuanya kehendaki? Vero tidak habis pikir ada seorang ibu sekaligus nenek yang sanggup mencelakakan anak juga cucunya sendiri, walaupun untuk Keenan hitungannya adalah tiri.‘Lakukan yang menurutmu bijak dan adil. Mama akan dukung kamu. Masalah papa, mama akan urus semuanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-22
  • Sang Penakluk   Memaafkan Lebih Mudah Dari Membenci

    Kunjungan Alden yang tidak ditemani Indira sempat menjadi tanda tanya Siwi yang menyayangkan hal tersebut. Setelah Alden mengemukakan semua bukti kuat dari pencariannya, Keenan dan Siwi justru tersenyum simpul dan mengatakan telah mengetahui dari narasumber langsung.“Siapa maksud kalian? Paklek Bagus?” tanya Alden.“Pakdhe Sandy,” sahut Siwi. Alden terperangah.Keenan menambahkan jika rumah tangga Sandy juga sedang dalam goncangan hebat karena Mirna menuntut cerai.“Kupikir lebih baik Pakdhe tidak bersama dengan Budhe Mirna. Wanita itu juga yang merongrong selama ini sampe Pakdhe Sandy kalang kabut memenuhi permintaan keluarga istrinya.” Alden terlihat memahami lebih baik dari Keenan.“Mama yang cerita,” jelas Alden menjawab kernyitan Siwi dan Keenan. “Tau sendiri emak gue, mirip reporter pencari berita,” keluh Alden. Shana tertawa. Wanita itu tidak menyangka jika berbagai karakter keluar

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Sang Penakluk   Salah Sangka

    Kekuatan yang paling ampuh adalah kerja keras dan percaya diri. Dengan dua modal tersebut, seseorang menjadi tidak terhentikan dalam menggapai semua cita-cita yang terancang dalam hidup mereka. Bagi Siwi mengalah pada eyangnya justru memberikan kemenangan telak dipihaknya dalam perebutan tanah.Oknum yang telah mengugat mereka, terancam hukuman penipuan dengan bukti dari Alden tanpa melibatkan Widari bahkan Bagus, paman mereka. Namun jauh di dalam lubik hatinya, Siwi masih harus menundukkan satu lagi tantangan dalam hidupnya. Menikah!Genta masih meminta waktu padanya untuk mengumpulkan persiapan yang lebih mantap dalam menjalani hubungan mereka ke depannya nanti. Siwi memiliki segalanya dan Genta menolak untuk menikmati semua hasil kerja kerasnya. Seandainya Genta bisa lebih terbuka dan fleksibel untuk menerima saran juga kebesaran hati Siwi, semua tidak akan sesulit ini.Ibu dan ayahnya masih sibuk mengurus Widari yang harus dirawat dan mendapat pengawasan kel

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Sang Penakluk   Mengingkari Fakta

    Tidak peduli seberapa kuat bagi Siwi mencoba untuk menerima kembali Genta, hatinya terus mengingkari.Ternyata, sepintar apa pun otak kita, tidak akan mampu mengalahkan kemauan hati. Logikanya berteriak penuh protes atas sikap Siwi yang terlalu egois dan keras kepala, tapi hatinya terus berkata tidak. Mungkin inilah yang namanya gengsi.Wanita itu baru menyadari jika antara dia dengan Genta seperti air dan api. Memiliki awalan yang sama, tapi huruf berikutnya yang berbeda.Cinta menyatukan mereka, tapi perbedaan yang mencolok meretakkan janji setia dan kesungguhan keduanya untuk saling mendukung menundukkan tantangan dalam mencapai tujuan utama.Rangkuman kenangan yang terekam hadir berulang kali seperti video yang diputar terus oleh benaknya. Ia makin tersiksa. Siwi menduga jika masalahnya dengan Genta tidak ada ujung pangkalnya. Namun justru tidak memahami akar masalah tersebut, Siwi bingung bagaimana mencari penyelesaian yang terbaik.&l

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Sang Penakluk   Menantu Tidak Diinginkan?

    Suapan demi suapan mengarah pada mulut Widari. Vero terlihat sangat telaten merawat Widari. Sesekali mulut mertuanya menyemburkan sisa nasi dan menerpa wajah Vero.Cibiran kesal terukir pada muka nenek tua yang seperti muak pada menantunya. Bahkan dalam kegilaannya, Widari masih menunjukkan rasa tidak suka pada Vero. Rupanya kebencian Widari sudah mendarah daging.Vero mengusap wajahnya dengan sabar dan tidak menunjukkan sikap yang jengkel. Dia menyudahi ketika Widari membuang muka. Setelah membersihkan semua butiran nasi di pangkuan Widari dan juga lantai, Vero meninggalkan mertuanya sendiri di kamar.“Ver,” panggil Seto. Vero berhenti dan menoleh.“Kalo tidak tahan dengan sikap ibu, biarkan perawat yang urus,” ucap Seto dengan wajah prihatin. Vero tersenyum dan mengelus lengan suaminya dengan lembut.“Jangan ngomong gitu ah! Kita ini wajib merawat ibu, Mas. Aku nggak keberatan sama sekali kok,” cetus Vero melun

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-24
  • Sang Penakluk   Peran Mulia Shana

    Siwi mendengar lagu selama perjalanan menuju Solo. Lantunan lagu dari Chrisye yang berjudul cintaku membangkitkan semangat Siwi yang begitu menggebu untuk bertemu dengan kekasihnya.'Kan kujalin laguBingkisan kalbukuBagi insan duniaYang mengagungkan cintaBetapa nikmatnyaDicumbu asmaraBagai embun pagiYang menyentuh rerumputanCinta akan kuberikan bagi hatimu yang damaiCintaku gelora asmara seindah lembayung senjaTiada ada yang kuasa melebihiIndahnya nikmat bercintaSemua lirik terasa mengena dan itulah curahan hatinya saat ini. Ketika mobilnya memasuki halaman luas rumah Genta, Siwi mulai berdebar dan tidak tahu harus memulai dengan kalimat apa. Haruskah ia langsung meminta maaf dan memintanya kembali? Atau justru sok jual mahal dan memancing Genta untuk meminta maaf lebih dulu?Genta terlihat muncul dan melangkah dengan ragu. Ketika sudah mendekat, Siwi membuka kaca mobilnya dan meringis serba

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-24

Bab terbaru

  • Sang Penakluk   Lagu Cinta Untuk Dia

    You know I want youIt's not a secret I try to hideI know you want meSo don't keep sayin' our hands are tiedYou claim it's not in the cardsAnd fate is pullin' you miles awayAnd out of reach from meBut you're here in my heartSo who can stop me if I decideThat you're my destiny?What if we rewrite the stars?Say you were made to be mineNothing could keep us apartYou'd be the one I was meant to findIt's up to you, and it's up to meNo one can say what we get to beSo why don't we rewrite the stars?Maybe the world could be oursTonightYou think it's easyYou think I don't wanna run to youBut there are mountainsAnd there are doors that we can't walk throughI know

  • Sang Penakluk   Sang Penakluk

    Inilah kisah dari beberapa manusia yang mampu menaklukkan tantangan hidup dan cobaannya.Indira Sartika, seorang wanita yang begitu tegar menjalani berbagai krisis dalam hidupnya selama ini, akhirnya merengkuh dan layak mendapatkan buah dari keprihatinannya.Bukan karena dia wanita hebat dan memiliki kualitas bertahan yang mumpuni, tapi karena dia mencoba mengikuti nuraninya yang tidak mungkin berbohong. Setiap jalan yang ia ambil selalu menempuh cara benar dan bukan yang mudah.Berani berkata tidak dan menolak segala nikmat dunia, demi mempertahankan martabat sebagai wanita yang juga pantas dihormati.Pria melihat dia sebagai pribadi yang begitu berharga untuk dimiliki, karena prinsipnya tidak sekedar menjadi perempuan yang pasrah.Indira tahu dengan baik, tujuan hidup dan keinginannya. Tahu bagaimana memperjuangkan haknya sebagai wanita dan juga berani mengambil tanggung jawab meskipun pahit.Siwi dan Shana adalah saksi bagaimana Indira me

  • Sang Penakluk   Hari Bahagia Untuk Semuanya

    Alunan musik yang memenuhi ruang keluarga membuat hati siapa pun menjadi damai. Pilihan mereka adalah menikah di Bali dan setelah persiapan matang di Salatiga, akhirnya bersama-sama terbang ke Bali dua hari lalu.Besok adalah hari yang mereka nantikan. Persiapan gedung dan catering memang menggunakan event organizer, tapi Indira dan Menik tampak tidak bisa diam.Keduanya sibuk memeriksa bunga, pilihan makanan, tamu undangan, tempat duduk dan bahkan persiapan bulan madu. Keduanya memastikan jika ini akan berjalan baik dan tidak ada kendala.Kini malam sebelum pernikahan, Gya harus tinggal di hotel dan menjauh dari Renzo sementara waktu. Alden menggoda putranya yang tampak mulai gugup dengan seloroh yang cukup vulgar. Keenan menimpali dengan tawa yang tergelak. Genta dengan tenangnya mengatakan semua akan berakhir indah.“Seindah lenguhan panjang dan senyum cemerlang di pagi hari!” imbuh Alden tanpa menahan diri.Indira muncul dan bertola

  • Sang Penakluk   Senja yang Memberi Harapan

    Silka dan Ignar bergilir merawat dan menjaga Gya hingga sembuh. Renzo masih harus menyelesaikan keperluan surat menyurat untuk persyaratan pernikahan.Setiap sore dia datang menggantikan kedua adik sepupunya dan tidur di rumah sakit.Gya memang tidak memiliki luka dalam, tapi sepertinya dia masih menyimpan ketakutan tersendiri. Wajahnya sesekali mengernyit dan cemas.“Kamu masih inget kejadian itu, Kak?” tanya Silka tampak prihatin.Gya memejamkan mata dan membenarkan.“Kebencian sama Bayu nggak sebanding dengan penyesalanku karena udah ngebiarin dia masuk dalam hidup ini.”“Nyalahin diri adalah target Bayu yang sebenarnya. Jangan terpengaruh oleh hal itu, Kak. Kayaknya nggak berharga banget,” bantah Silka dengan cepat-cepat.“Ya. Dia memang mau ngancurin aku pelan-pelan, lewat pikiranku.”Gya sadar sekali akan hal itu.“Kita nggak akan ngebiarin itu, kan?” Silk

  • Sang Penakluk   Pelajaran Berharga

    Renzo merasakah tubuhnya gemetar oleh amarah yang mengelegak. Melihat kekasihnya dihajar sedemikian rupa oleh pria biadab, membuat Renzo diliputi dendam.Alden dan Indira terus menenangkan dengan kata-kata lembut.“En, tenang. Pakai ini dan bukan ini,” ucap Alden sembari menunjuk kepala kemudian lengan.Putranya duduk terkulai dan meremas rambut gusar.Ibu dan kakak Gya sudah dikabari dan mereka sedang menuju ke rumah sakit dari hotel. Pernikahan tinggal dua minggu lagi dan suasana gembira menjadi duka dalam sekejap.Saat bertemu dengan Leo dan Dion, kedua pria yang akan menjadi kakak iparnya tersebut menepuk pundaknya dengan pelan.“Kita nggak akan bertindak apa pun, kecuali lapor polisi! Semua bakal ditindak melalu proses hukum yang benar dan tahan emosi kalian. Kalo ada yang nekad, Bayu menang dan kita kalah telak!” ingat Alden dengan lantang dan tegas.Ibu Gya terlihat gemetar dan tidak sanggup berdiri. Ind

  • Sang Penakluk   Parasit Hidup

    Persiapan pernikahan memang selalu merepotkan. Namun Gya tidak melihat sedikit pun kesulitan yang membuatnya kelelahan dan stress. Ibu mertuanya, Indira, selalu membantu dan mengarahkan dengan sabar.Pemilihan pernak pernik yang berbeda pendapat dengan keluarga besarnya, akhirnya berhasil ditengahi dengan elegan dan bijak oleh Indira.Ibu Gya memuji berkali-kali tentang calon ibu mertuanya yang ternyata masih muda dan sangat cantik tersebut. Terlebih lagi ayah mertuanya, Alden, yang mirip dengan pria muda dengan penampilan masih tidak kalah menarik dan modis dengan Renzo.Dengan hati-hati, Gya menjelaskan mengenai siapa Renzo dan ibunya semakin kagum dengan keluarga mereka. Gya melihat dengan jelas, bagaimana ibunya sedikit syok dan tersentuh oleh kebesaran hati Indira yang membesarkan Renzo tanpa menimbang dia bukan putra yang terlahir dari rahimnya.Keputusan buat Indira tidak memiliki anak kandung adalah karena dirinya merasa lebih dari cukup mendapatk

  • Sang Penakluk   Meneruskan Tradisi

    Alden berdiri di depan bingkai foto di ruang tengah rumah Salatiga. Matanya menatap gambar dirinya bersama Indira dan Renzo dalam baju adat Jawa.Di sebelah bingkai foto besar tersebut, terdapat foto Indira bersama Jantayu dan Renzo dengan baju pernikahan modern. Hatinya berdesir sakit.Bukan karena cemburu, melainkan merasa prihatin akan nasib Jantayu yang malang.Pria baik itu tidak sempat menjalani kehidupan bahagia yang lama dengan wanita luar biasa, Indira. Alden bahkan sempat mengalah demi memberi kesempatan pada Jantayu untuk menjadi pria yang bisa meneruskan harapannya.“Kayaknya baru kemarin dia ada di sini,” gumam Indira tiba-tiba ada di sebelahnya.Alden mengingat dengan jelas saat datang ke rumah ini beberapa belas tahun yang lalu setelah Jan meninggal. Foto itu menjadi satu-satunya kehangatan yang terpancar dan bisa memberi sinar juga kekuatan bagi Indira untuk bertahan dalam kesedihan.Dunia istrinya mungkin dalam k

  • Sang Penakluk   Selangkah Lebih Dekat

    Kembali ke Jakarta dengan status baru, cukup membuat Silka risih. Antara dia dan Alka adalah hubungan kecelakaan yang tidak disengaja.Sementara kembali pada aktivitas kuliah yang super sibuk mendekati akhir semester, Silka memilih tidak lagi memusingkan tentang Alka.Pria itu cukup memberinya ruang dan gerak yang tidak mengikat. Mungkin inilah enaknya pacaran dengan orang dewasa. Banyak pengertian yang dia dapatkan dari Alka.“Sil! Kamu beneran pacaran sama dosen baru anak fakultas kedokteran?” tanya teman kuliahnya dengan wajah penasaran.Silka mengangguk ragu.“Gila! Keren banget sih! Pak Alka itu ganteng dan baik banget!”Silka terus mendengarkan puluhan pujian untuk kekasihnya yang hingga detik ini belum pernah dia cium atau pegangan tangan.Setelah mendekati jam masuk kelas, Silka mengakhiri obrolan satu arah itu dan melenggang masuk. Selama kuliah berjalan, dia tidak habis-habisnya memikirkan tentang Alk

  • Sang Penakluk   Jodoh Untuk Silka

    Mungkin bertemu jodoh itu terjadi tanpa bisa terduga.Bagi Silka yang masih berusia awal dua puluhan, ini bukan menjadi pertimbangan seriusnya. Terlebih lagi Ignar juga masih bimbang akan jati dirinya, semua keluarga tidak akan berpusat pada hal pernikahan dalam waktu dekat.Mengunjungi orang tua dan kerabatnya di Salatiga memang menyenangkan. Dia kadang malas meninggalkan kota kecil tempat ia tumbuh dan besar. Teman masa kecilnya ada di sini. Tapi Silka untuk saat ini tidak memiliki pilihan.Semua keluarga berkumpul di rumahnya. Ayahnya, Keenan, tampak masih tampan meskipun menjelang usia setengah baya. Mati-matian ayahnya menolak dengan mengatakan masih lima tahun lagi, tapi Silka suka mengangguk dengan gencar.Malam itu Renzo datang sendiri dan Silka senang karena memiliki waktu untuk berbagi lebih banyak. Perhatian kakak sepupunya memang tertuju pada dua hal akhir-akhir ini.Untuk Ignar dan Gya, kekasihnya.Silka merindukan masa-masa di

DMCA.com Protection Status