Begitu mendengar perkataan Yinping, Zhang Yuan yang tadinya hendak pergi justru berbalik lagi. Dia segera bertanya kembali tentang apa maksud Yinping, dan hal penting apa yang dia temukan dari kasim Ma.
Yinping memberitahukan kalau dia mendapati kasim Ma sedang membakar pakaiannya sendiri tepat di hari yang sama saat Zhang Yuan menemuinya. Bukan hanya itu saja, bahkan salah satu kasim yang melayani istana kaisar dibunuh olehnya secara diam-diam dan melaporkan kematian kasim itu kepada kaisar dengan alasan bunuh diri karena takut terkena hukuman.
Mendengar cerita dari Yinping Zhang Yuan semakin yakin kalau seseorang dibalik kematian prajurit itu adalah kasim Ma. Rencana untuk membuat pelaku menjadi waspada berhasil, ini adalah alasan kenapa Zhang Yuan mengungkapkan masalah potongan kain tersebut di depan tersangka.
“Aku tahu.”
Yinping menganga mendeng
Dari buku catatan identitas, kasim Ma sebelumnya hanya seorang kasim biasa yang melayani istana kaisar terdahulu. Namun dalam waktu sebulan telah dipromosikan menjadi kasim pribadi kaisar tanpa adanya kontribusi. Lebih anehnya lagi setelah kasiar meninggal, kasim Ma menjadi pelayan pribadi Qin Huang. Seharusnya kasim pribadi yang melayani Qin Huang adalah kasim yang selama ini berada di sampingnya, tapi bertepatan dengan kematian sang kaisar sebelumnya, kasim yang melayani putra mahkota Qin Huang juga dinyatakan meninggal. Melalui buku catatan yang sudah dibaca, Zhang Yuan menebak kalau seseorang misterius di dalam istana yang pernah berbicara dengan Dong Shuo mungkin saja adalah kasim Ma Jun. Hal ini akan segera dipastikan saat rencana yang akan dia lakukan sesuai dengan perkiraan. Setelah selesai mendapatkan apa yang dia cari, malam harinya Zhang Yuan segera menemui Yinping secara diam
Liu Bai mengambil surat yang ada di tangan Zhang Yuan, tapi ekspresi wajahnya berubah saat mencerna apa maksud Zhang Yuan memerintahkan hal ini. “Bagaimana dengan Tuan?” “Tentu saja aku harus menangkap Zhao Pu. Tugasmu di sini sudah selesai, jadi biar aku saja yang melanjutkannya.” “Tuan, jika kau merencanakan sesuatu yang membahayakan nyawamu, aku akan menemanimu,” balas Liu Bai seolah merasakan ada hal aneh yang sengaja disembunyikan Zhang Yuan. Zhang Yuan tersenyum kecil menggelengkan kepala, dia tahu kalau Liu Bai pasti akan mengacaukan rencananya jika tahu apa yang akan dihadapi. Oleh sebab itu Zhang Yuan sengaja menyuruhnya untuk membawakan pesan penting agar bisa menyingkirkan Liu Bai, dan tidak mengganggu rencananya. “Apa kau pikir aku akan memakai rencana yang akan membahayakan nyawaku?
Semua pengawal Zhao Pu yang telah mengelilingi Zhang Yuan, menyerangnya secara bersamaan. Setiap tebasan pedang begitu membabi buta, tapi masih bisa dihindari Zhang Yuan sebab dia telah menduga akan ada hal ini sejak membuntuti Zhao Pu. Di kegelapan hutan, bunyi pedang serta bunyi kaki yang menyentak tanah membuat suasana yang tadinya hening menjadi riuh. Beberapa pengawal Zhao Pu mulai kalah, dan hal ini membuatnya mulai cemas. Zhang Yuan masih terus melawan dan menjatuhkan semua pengawal yang masih belum menyerah menyerangnya hingga tersisa beberapa orang saja di sekeliling dia. Ketakutan muncul di wajah beberapa pengawal, mereka mulai ragu untuk menyerang Zhang Yuan saat melihat pengawal lainnya menjerit menahan kesakitan. Bahkan pedang di tangan pun ikut bergetar bersamaan dengan saliva yang tertelan berat. “Apa lagi yang kalian tunggu?! Cepat bunuh di
“Lancang!” bentak pengawal pribadi Dong Shuo menghunuskan pedangnya ke arah Zhang Yuan karena kesal mendengar penghinaan yang ditujukan pada tuannya sendiri. “Tidak masalah. Biarkan panglima Zhang mengatakan apa pun yang ingin dia katakan, karena sebentar lagi dia tidak akan mendapatkan kesempatan seperti ini!” Dong Shuo melebarkan kembali senyumannya dengan tatapan kepuasan kepada Zhang Yuan. Dia kembali melanjutkan perintah untuk membawa semua barang bukti beserta Zhang Yuan dan Zhao Pu.*** Di dalam istana, Qin Huang yang baru saja menerima surat dari Xiao Ge begitu antusias setelah mendapatkan kabar tentang Zhang Yuan. Sejak masa hukuman Zhang Yuan berakhir, belum pernah dia menemuinya. Jadi dengan kedatangan surat dari Zhang Yuan, Qin Huang bisa sedikit lega. “Kalian semua keluarlah.” Beberapa detik menatap surat di tangan, dan tak mau untu
“Tidak Yang Mulia, ini hanya salah paham.” “Oh, kalau begitu jelaskan baik-baik apa rencana panglima Zhang? Dan jangan berani membohongiku!” Liu Bai mengangguk yakin. Dia menceritakan semua hal yang diperintahkan Zhang Yuan mulai dari mengawasi kediaman Dong Shuo, wilayah Kanguan, serta Zhao Pu yang bersekongkol dengan Dong Shuo mengenai perdagangan dengan pedagang dari Barat. Semua rencana Zhang Yuan hanya untuk mengungkapkan kejahatan Dong Shuo. Namun dia sendiri masih bingung kenapa Zhang Yuan bisa tiba di wilayah Guang dan memintanya kemari serta menarik semua pasukan yang ditugaskan. “Yang Mulia, aku bisa menjamin dengan kepalaku kalau panglima Zhang sama sekali tidak pernah memiliki niat untuk memberontak,” ucap Liu Bai mengakhiri penjelasannya. Qin Huang terdiam dalam pemikirannya sendiri. Dia membalikan badan dan kemba
Karena keberadaannya sudah diketahui oleh prajurit yang berjaga, seseorang misterius itu mencoba melawan. Namun niatnya malah terhenti sebab Dong Shuo dan semua prajurit keluar secara tiba-tiba dari dalam kemah. Zhang Yuan akhirnya bisa bernapas lega sebab sudah menyelamatkan seseorang misterius itu dari jebakan yang dibuat Dong Shuo. Situasi aneh di malam hari ini jelas sudah disiapkan untuk menangkap seseorang misterius yang mungkin saja adalah dalang dari pohon besar yang menghalangi perjalanan mereka. “Apa kau sengaja menggagalkan rencanaku?!” Zhang Yuan menggelengkan kepala dengan memasang wajah bingung, “aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, penasihat Dong.” “Jangan berpura-pura bodoh lagi! Kau kira aku tidak tahu keributan yang kau buat tadi hanya untuk membuat dia waspada?!” “Penasihat
“Yang Mulia, aku melanggar hukuman yang kau berikan itu memang benar, tapi ... tentang persekongkolanku dengan Tuan Zhao Pu itu sama sekali tidak benar.” Zhang Yuan dengan yakin menceritakan alasan dia ke wilayah Guang. Sebelumnya Zhao Pu pernah terlihat menemui Dong Shuo di kediamannya, jadi dia menduga kalau mereka berdua akan bertindak saat jadwal kapal pedagang Barat tiba di pelabuhan. “Yang Mulia, itu tidak benar! Panglima Zhang justru datang menemuiku dan menawarkan kerjasama denganku. Aku memang bersalah telah tergoda dengan kenikmatan sesaat, tapi aku juga tak menduga kalau panglima Zhang bisa berbuat seperti itu,” sambung Zhao Pu membantah perkataan Zhang Yuan. “Sudah hentikan! Masalah ini akan dibicarakan kembali besok,” bentak Qin Huang yang sudah tak tahan dengan perdebatan di depannya. “Tahan mereka berdua dan jangan lakukan apa pun tanpa perintah dariku!&rdq
“Seminggu lagi!” “Baik! Biarkan saja Dong Shuo menjalankan rencananya,” ucap Zhang Yuan tersenyum misterius. “Apa panglima Zhang sudah ada rencana?” Zhang Yuan mengangguk. Dia memerintahkan Liu Bai untuk mengaturkan beberapa orang agar bisa mengawasi ke mana semua alat-alat perang itu disimpan, dan mengawasi setiap pendatang yang akan mengikuti ujian pejabat istana. Jangan membuat mereka waspada, bertindak biasa saja. Hal apa pun yang dilakukan para peserta harus diperhatikan. “Bagaimana denganmu, panglima Zhang? Dong Shuo pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkanmu,” ucap Liu Bai khawatir. “Jangan khawatirkan aku. Kau pikir aku akan dengan sengaja masuk dalam jebakan Dong Shuo?” Zhang Yuan tersenyum kecil. Alasan dia sampai berada di situasi sekarang semuanya karena ingin