Share

31. Backstreet

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-29 13:32:46

"Kenapa kau bisa keluar dari kamar ibuku?" tanya David yang baru saja tiba di rumah.

"Tadi saya membantu Nyonya ke kamarnya karena beliau merasa sedikit pusing," jawab Misky.

David agak terkejut, pasalnya saat tadi pagi sebelum dia berangkat ke kantor, ibunya baik-baik saja.

"Ibuku sakit? Apa kau sudah menelepon dokter?" tanya David.

"Ibu Anda hanya merasa tidak enak badan sedikit, Tuan Muda," jawab Misky.

"Oh, begitu. Apa dia sekarang sudah tidur?" tanya David.

"Belum, Tuan Muda. Nyonya baru saja selesai memakan makan malamnya di dalam kamar," ucap Misky.

David mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, aku masuk dulu," kata David.

"Baik, Tuan Muda. Saya permisi ke bawah," ujar Misky.

David tak menjawab danlangsung saja masuk ke kamar ibunya tanpa mengetuk pintu.

"Ibu baik-baik saja?" tanya David yang kini sudah masuk dan sedang berjalan ke arah panjang ibunya yang terlihat sedang duduk sambil meminum a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   32. Kecurigaan Almyra

    Almyra sekarang membawa kue lagi yang ingin dia berikan untuk Calvin Miller. Dia menunggu sudah hampir 30 menit di depan apartemen milik Calvin, namun pria itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Dia mulai lelah menunggu hingga akhirnya dihampiri oleh salah satu penjaga yang menjaga di depan pintu apartemen itu. "Apakah Nona tidak ingin menunggu di dalam saja?" tanya Fein, salah satu bodyguard yang menjaga di depan pintu. "Tidak, terima kasih. Saya ingin menunggunya di sini sebentar lagi," jawab Almyra. "Tapi kemungkinan besar tuan Va- maksud saya Tuan Calvin Miller belum tentu akan pulang dengan cepat," ucap Fein yang membuat Almyra curiga. Almyra yakin jika penjaga itu akan mengucapkan nama lain selain Calvin. Entah kenapa perasaan gadis itu mulai tidak enak. Va? Siapa Va? batin Almyra. "Tidak apa-apa, saya akan menunggunya sebentar lagi. Jika dia tidak datang dalam waktu lima menit, saya akan pulang dulu," ucap Almyra.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   33. Kelicikan David

    Valentino merebahkan dirinya ke atas tempat tidurnya yang dilapisi sprei putih. Pria itu lupa melepaskan jasnya. Namun dia tak peduli, rasa lelah sudah menguasai dirinya. Yang dia butuhkan sekarang adalah memejamkan matanya namun baru sesaat dia memejamkan matanya, pasalnya tiba-tiba saja bergetar. "Damn it!" umpat Valentino malas. Meskipun tidak ingin mengangkat nya namun dirinya juga ponsel itu. Thomas Miller is calling... Matanya langsung terbuka lebar begitu mengetahui jika ternyata Ayah tirinya yang sedang menelepon dirinya. "Halo, Dad. How are you?" tanya Valentino. "Dad is good. How about you, Son? Since you've been in Indonesia, you rare contact me. Do you forget your father, huh?" tanya Thomas pura-pura kesal padahal dia sangat merindukan Putra tirinya itu. Valentino tersenyum mendengar omelan Ayah tirinya tersebut. "I'm also good. I won't ever forget you, Dad. You're the best father in the world, so it

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   34. Diikuti

    Agusta Irawan baru saja keluar dari gedung AL Group. Pria itu berjalan dengan santai sambil membawa tas kerjanya. Dia berjalan menuju parkiran yang berada di lantai paling dasar. Tempat parkir itu sudah sepi dan lengang karena jam kantor sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Agusta harus lembur karena diperintahkan oleh bosnya yang bodoh, David Araya untuk mengerjakan beberapa laporan. Dia ingin sekali melawan, namun karena dia tahu bagaimana watak David yang seorang diktaktor itu, menurut Agusta percuma saja dia melawan. Dia tidak akan bisa menentang seorang David Araya yang gemar memaksakan kehendaknya. Lalu dia pun harus memaksa dirinya sendiri untuk bekerja lebih keras guna memenuhi perintah itu. Sampai rasanya badan pria berusia tiga puluh tahun itu lelah. Dengan mata yang letih, Agusta menuju mobil hitamnya. Namun tiba-tiba saja dia berhenti. Dia menengok ke belakang. Agusta merasa aneh karena sepertinya tadi ada orang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   35. Rencana David

    "Oke, kita ke rumahku sekarang. Aku tak yakin jika kau tinggal sendiri di rumahmu," ucap Valentino. "Terserah kau saja," jawab Agusta dan dia pun masuk ke dalam mobil Valentino. Agusta tinggal sendiri dan dia pun juga baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya karena terlalu sibuk. Padahal sebenarnya mereka itu sudah bertunangan dan akan segera melangsungkan pernikahan namun karena sang kekasih yang memprotes kesibukannya dalam bekerja maka hubungan mereka akhirnya kandas. Jadi jika dia tinggal dengan sahabatnya itu pun tak akan jadi masalah. Orang tua Agusta tinggal di luar kota dan untuk itu dia sangat merasa bersyukur karena orang tuanya tidak akan terlibat dalam masalahnya. "Apakah kau tadi diikuti dari kantor?" tanya Valentino. "Iya. Bahkan di parkiran saja aku sudah curiga ada yang mengikutiku. Apakah mereka benar orang suruhan David?" tanya Agusta.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   36. Tak Bisa Ditembus

    Agusta dan Valentino pagi ini berangkat bersama-sama ke kantor. Karena mereka sudah terlanjur dianggap sebagai pasangan dan juga banyak yang percaya hal itu, mereka bisa memanfaatkan hal ini untuk membuat sebuah rencana. Belum-belum ketika mereka sudah sampai di kantor, banyak pasang mata yang menatapnya dengan senyum. Valentino dan Agusta sekarang tidak keberatan dengan hal itu. Lagi pula mereka memang sengaja membuat mereka seolah-olah memang memiliki hubungan yang penting. "Cie. Pak Agusta sudah berani go public ya," ujar Levi. Agusta hanya menatapnya datar sedangkan Valentino pura-pura tak mendengarnya. "Iya, nih. Kalian cocok, serasi. Semoga langgeng ya, Pak," sahut Diana. Mereka berdua pun menatap Valentino dan juga Agusta dengan tersenyum. Tapi anehnya kali ini senyum mereka bukan senyum mengejek namun senyum tulus. Dan justru hal ini membuat Agusta mengernyit heran. "Kami permisi dulu," ucap Agusta dan d

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   37. Sang Pesuruh Setia

    Misky yang baru saja menghadap Tuan Mudanya, sekarang keluar dari perusahaan AL Group. Perusahaan itu sudah dia hafal seluk-beluknya. Ini dikarenakan sudah bertahun-tahun lamanya dia keluar masuk perusahaan itu. Sebelum benar-benar menjadi anak buah Rosa dan David, pria itu sudah sempat memasuki perusahaan itu. Pria muda itu sebenarnya memiliki keterampilan yang cukup bagus dibandingkan dengan pekerjaannya yang kotor sekarang ini. "Andi, kita pergi ke Gardenia Hills," ucap Misky. "Apa apa di sana, Bos?" tanya Andi. "Aku mulai curiga terhadap salah satu partner kerja Tuan David," ucap Misky. "Apa yang Anda maksud itu Calvin Miller? Pengusaha asal Singapura itu?" tanya Andi. "Benar. Pengusaha muda itu memang terlihat sangat mencurigakan. Bukankah sangat aneh jika tiba-tiba saja dia menawarkan kerjasama pada Tuan David?" tanya Misky. Andi menggeleng. "Anda salah, Bos. Justru Pak David yang mengejar Pak Calvin untuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   38. Bertemu Almyra Lagi

    Almyra tak sengaja berpapasan Valentino Araya yang dikenalnya sebagai Calvin Miller saat dia berada di parkiran. Gadis itu tidak tahu bagaimana harus bersikap di depannya namun sebelum dia bertindak apa-apa, dirinya sudah disapa duluan oleh Valentino. "Malam, Almyra." "Malam, Calvin. Apakah kau baru pulang berkerja?" tanya Almyra. "Iya, Almyra. Apakah kau juga baru saja pulang?" tanya Calvin lain. "Iya." Kening Valentino mengerut bingung. "Jam segini? Ini sudah hampir jam tujuh malam. Kau baru pulang? Apakah kau sedang lembur?" tanya Valentino. "Tidak. Eh, aku tadi sudah pulang sekitar jam lima sore tapi aku mampir ke mall dulu untuk berbelanja sebentar lalu baru pulang ke sini,'' jelas Almyra. "Oh, begitu. Baiklah kalau begitu, selamat malam," ucap Valentino dan dia pun mulai berjalan meninggalkan Almyra yang mas

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-05
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   39. Sebab Akibat

    David Araya sedang tertawa setelah mengangkat telepon. "Apa yang sedang kau tertawakan?" tanya Stefan. David dengan senyum congkaknya mengambil gelas lainnya dan meminumnya. Dia itu menggoyang-goyangkan kelas itu dan kemudian meletakkannya di atas meja. "Tentu saja karena aku sedang puas sekali," jawab David. "Kenapa? Apa kau baru saja mendapatkan sebuah mainan baru? Wanita cantik yang lebih cantik dari Almyra?" tanya Bara yang pikirannya selalu diliputi dengan pikiran kotor. David mendengus sebal. "Ini bukan soal wanita. Tapi ini tentang Agusta Irawan yang sekarang sedang dikejar oleh anak buahku," ucap David seraya bertepuk tangan seperti orang gila. Stefan yang tadinya sedang berbaring di sofa lembut milik keluarga Araya itupun langsung terduduk. "Apa maksud kamu?" tanya Stefan. "Misky dan anak buahnya sedang berusaha untuk menangkap Agusta. Aku menyuruh mereka untuk membawa si berandal itu kemari dalam keada

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-06

Bab terbaru

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   Cuap-cuap Penulis

    Dear, Readers. Terima kasih sudah setia membaca kisah Valentino Araya selama ini. Valentino Araya menjadi salah satu tokoh favorit saya (yah gimana nggak jadi favorit kalau saya sendiri yang menciptakannya) hehe. Ide novel ini tercipta begitu saja dan tidak menyangka jika ternyata banyak yang merelakan waktu dan juga koinnya untuk membaca kisah ini. Sungguh saya tidak pernah menduganya. Mohon maaf jika masih banyak sekali typo.Tapi jangan khawatir, akan segera direvisi agar nyaman dibaca. Season 1 dari Sang Miliarder yang Tersembunyi telah selesai ya readers. Saya akan kembali untuk season 2 ya readers, tapi kemungkinan tidak akan secepat season1 updatenya. Terima kasih,

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   170. Kelahiran Putra Valentino

    Beberapa orang terlihat berdiri karena terlalu terkejut sedangkan beberapa lainnya masih duduk dengan ekspresi yang mulai terlihat sangat takut. Mereka saling melihat kearah orang-orang di sekitar mereka karena takut jika mereka duduk disekitar orang yang menjadi pembunuh Misky itu.Ferisha masih terlihat sangat tenang sekali tanpa apa rasa takut sedikitpun. Dia juga telah memerintahkan mantan anak buahnya dan juga bersama-sama dengan polisi untuk menangkap pembunuh itu di gedung itu."Tak perlu khawatir. Pembunuh itu sudah diawasi dengan ketat oleh banyak polisi yang ada di sini jadi Anda tidak perlu mencurigai orang-orang di sekitar Anda," lanjut Valentino.Aryan menatap sahabatnya itu dengan bingung tapi dia tidak mengucapkan apapun.Valentino mengangguk pada Ruslan. Ruslan langsung mengangguk pada ada polisi yang juga berdiri di sampingnya.Petugas polisi itu kemudian mendekat ke arah Aryan."Pak Aryan, Anda ditangkap atas pembunuhan ter

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   169. Sang Pembunuh

    Valentino telah yakin atas apa yang dia lakukan. Ferisha memang tidak memberitahu dirinya mengenai kecurigaan istrinya itu pada salah satu orang yang dianggap benar-benar melakukan pembunuhan itu.Akan tetapi dia ingin mengalihkan pikirannya dulu dan berujar, "Aryan, bersiap-siaplah karena aku akan segera melantik dirimu menjadi direktur pemasaran."Aryan mengangguk kemudian dia keluar dari ruang kerja Valentino. Pria itu tersenyum dan berjalan kembali menuju ruangannya.Setelah pria itu keluar dari ruang kerjanya, Valentino menghubungi istrinya dan mengatakan akan pulang dengan cepat.Ferisha telah menyiapkan makanan untuk sang suami. Saat Valentino di apartemen mereka, dia itu langsung menghambur ke pelukan istrinya."Hei, apakah kau terlalu merindukan aku sampai kau memelukku seperti ini?" tanya Ferisha sambil mengusap punggung suaminya itu.Ferisha melepaskan pelukannya dan menatap suaminya yang terlihat cukup sedih itu."Apa yang

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   168. Siapa Pelakunya

    Malam itu Ferisha menemani suaminya hingga suaminya itu bisa tertidur pulas di tempat tidur mereka. Ferisha tidak langsung tidur cantik langsung saya menghubungi anak buahnya untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan terhadap Misky. Wanita itu sedang hamil besar dan kehamilannya telah mencapai usia tujuh bulan. Usia kehamilan yang sudah memasuki usia tua karena sebentar lagi dirinya akan segera melahirkan. Akan tetapi, semangatnya untuk mengungkap kasus itu tidaklah sirna karena dia telah mencurigai seseorang yang mungkin saja menjadi pelaku utama dalam kasus pembunuhan itu. Dia sangat yakin dugaannya itu benar karena banyak hal yang mencurigakan tentang orang itu. Ferisha hanya tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tak bisa mengungkap kasus pembunuhan itu. Dia tidak bisa menolong sahabatnya, Almyra saat itu. Dan bahkan dia juga tidak bisa menyelamatkan Misky, suami Almyra. Jadi satu-satunya cara untuk menebus rasa bersalahnya terhadap

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   167. Pencarian Stefan

    Meskipun perkataan Bara dan argumen Valentino dan juga Aryan cukup terdengar meyakinkan, Misky belum bisa mempercayai sepenuhnya dan kemudian dia kembali mencari Stefan Aditama di sekitar daerah tempat dia menemukan Bara. Dia kembali menelusuri apartemen mewah di sekitar tempat itu tapi sayangnya dia tidak menemukan apa-apa.Misky mulai frustrasi ketika hingga hampir satu minggu lamanya setelah kematian Bara, Misky belum juga menemukan setitik terangkan mengenai keberadaan Stefan. Pria itu pintar sekali menyembunyikan dirinya hingga bahkan ketika Valentino mengarahkan semua anak buahnya untuk mencari Stefan, tetap tak ada hasilnya.Misky merasa tidak bisa membalas dendamnya pada pria itu dan langsung saja dia pergi ke makam istrinya.Saat itu sudah sore dan Masih banyak orang yang sedang mengunjungi pemakaman tersebut.Misky terduduk di makam istrinya itu dan dia malah kembali teringat semua kejadian yang telah dia alami. Dia merasa menjadi pria paling sial

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   166. Balas Dendam Terbaik

    Warning! Terdapat adegan kekerasan yang mungkin tidak membuat nyaman, jadi bijaklah dalam membaca. Bara masih belum juga menyerah padahal dia sudah hampir kehabisan napasnya karena terus-menerus berlari tanpa henti. Pada akhirnya Misky tetap saja berhasil mobilnya di depan pemuda itu dan kemudian turun dari mobilnya dengan wajah yang masih tenang. "Kau mau lari ke mana lagi?" Misky bertanya sambil minum susu kotak dengan santainya tanpa menoleh pada Bara yang sudha pucat pasi. "Kenapa kau mengejarku?" tanya Bara mencoba untuk mencari peruntungannya berharap jika mereka tidak mengetahui jika dirinya yang telah membunuh Almyra. Misky tersedak saat minum susu itu dan kemudian melempar kotak susu yang hampir habis itu ke tempat sampah. Saat dia berhasil memasukkan susu kotak itu dia pun berseru, "Wow. Aku hebat, bukan?" Bara menggelengkan kepalanya seakan pria yang sedang ada di depannya itu sudah gila karena bisa-bisanya ma

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   165. Kejar-kejaran

    Misky dengan mudah bisa mendapatkan informasi mengenai Bara Ali yang telah membeli apartemen mewah itu dengan namanya sendiri.Misky sungguh berpikir itu adalah suatu kebodohan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bara. Dia benar-benar bingung kenapa kecerobohan yang fatal seperti ini malah dilakukan oleh Bara.Entah karena Bara yang terlalu bodoh tahu mungkin memang dia yang terlalu meremehkan Misky hingga tak mengira mereka bisa menemukan dia.Misky lebih mempercayai kedua alasan itu sekaligus.Ruslan yang menemani pria itu juga merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi mereka akan segera menemui Bara, pria yang telah dengan sengaja membunuh Almyra dengan tangannya sendiri."Jangan gegabah!" ucap Ruslan yang mencoba untuk memperingatkan Misky pria itu tetap lebih berhati-hati karena mereka belum tahu apakah Bara memiliki anak buah yang melindunginya atau hanya sendirian saja."Iya, aku tahu. Aku juga tak ingin mati konyol sebelum membala

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   164. Mengecoh

    Bara telah menemukan tempat tinggalnya yang baru dan kemudian segera minta anak buahnya untuk menyiapkan tempat itu.Pria itu takkan pernah memaafkan temannya itu karena lebih membela orang yang tidak dikenalnya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Almyra bukankah teman dekat mereka dan mereka hanya mengenal dari situ sebagai kekasih David tanpa pernah terlalu sering terlibat dengannya.Namun Stefan malah membelanya mati-matian hingga membuat hubungan mereka semakin memburuk. Bara masih tidak habis pikir bagaimana bisa dia menyalahkan dirinya tentang penembakan itu padahal Stefan juga menginginkan mereka semua mendapatkan balasan atas perbuatan mereka terhadap David dam kepada mereka sendiri. Tapi anehnya pria itu malah mengecam perbuatannya pada Almyra.Bara tidak bisa menerima semua itu dan dia bahkan tidak menjawab panggilan dari Stefan yang sudah berkali-kali menghubungi dirinya. Pria berambut cepak itu benar-benar telah mengabaikan Bara sepenuhnya dan tak i

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   163. Kematian Lainnya

    Misky mendekatkan dirinya ke arah istrinya itu dan kemudian dia mendengar istrinya berkata, "Bunuh mereka."Misky membeku di tempatnya. Dia kembali menatap istrinya yang menangis dan mulai terlihat semakin lemah tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk tetap berusaha mengeluarkan suaranya.Misky mendengar Almyra kembali berkata, "Bunuh mereka. Bunuh mereka untukku, Misky."Wanita itu pun memandang sang suami secara lekat lekat dan kemudian menutup matanya secara perlahan. Almyra mengembuskan napas terakhirnya di dalam mobil ambulans itu.Misky yang melihat istrinya itu sudah udah tak bernyawa hanya bisa menangis frustrasi dan tak henti-hentinya mengecup tangan istrinya dengan rasa sedih yang luar biasa.Ketiga tak bisa berbuat apa-apa karena memang Almyra sudah benar-benar pergi. Peluru itu menembus jantungnya dan tak mungkin bisa dikeluarkan. Perdarahan pun yang terjadi cukup fatal hingga membuat wanita itu tak bisa bertahan. Meskipun mereka tiba t

DMCA.com Protection Status