"Tidak, Nona Winnie. Ini semua adalah kebodohan dan kelalaian saya." Carles masih tetap membungkuk tanpa mendengarkan omongan Windle. Ucapan permintaan maaf Carles membuat Winnie mematung kebingungan. Haven tersenyum dan menganggukkan kepala ke arah Winnie. Winnie pun menatap Haven sebentar, lalu menepuk pundak Carles dengan pelan. "Tuan Carles, berdirilah, saya sudah memaafkan anda," ucap Winnie. Carles berdiri kembali dengan perasaan lega setelah mendapatkan maaf dari Winnie, dengan begitu urusannya hari ini terkondisikan dengan. Dia lalu menatap para bodyguard disana. "Kenapa hanya diam saja? Cepat seret tupai tua ini keluar dari sini!" titah Carles kepada para dua bodyguard sembari menunjuk ke arah Windle. Windle yang melihat bodyguard bayarannya akan menyeret dia, berkata dengan marah. Tapi kedua bodyguard tidak peduli, karena ini perintah Carles Smith. "Nona Winnie sangat bermurah hati. Saya benar-benar berhutang budi kepada anda. Jika anda membutuhkan sesuatu, jangan s
Omong kosong macam apa ini? Seorang pria muda yang bertampang tidak berpendidikan, ingin membangunkan orang koma? Lelucon macam apa? Dokter Theo pergi beberapa saat, lalu memberikan beberapa lembar hasil pengecekan kepada Haven dengan kasar. "Kami sudah melakukan berbagai pengecekan, tetapi di tubuh tuan Daniel sama sekali tidak ditemukan penyakit apapun." Dokter itu memberikan setumpuk lembaran copy hasil pengecekan yang dilakukan rumah sakit kepada Daniel. Haven menerima kertas itu, dia mengamati beberapa saat semua lembaran itu. Dengan tenang dia tenyuman tipis. Dia memahami semua ini. Tentu saja hasil semua tes tidak akan membuahkan hasil, karena racun di tubuh Daniel tergolong racun langka dan misterius. Medis tidak akan mampu mendeteksinya. "Winnie, aku mengenal seseorang yang cukup ahli di bidang pengobatan medis kuno. Aku akan memintanya untuk melihat kondisi paman Daniel," ucap Haven, lalu mengembalikan kertas kepada dokter Theo acuh tak acuh. Mendengar ucapan Haven, d
Nenek Pricilla tersenyum dengan antusias. "Calon cucu menantuku. Dia akan membawa keberkahan bagi keluarga kami."Sedetik setelah nenek Lee berkata, seketika wajah cerianya berubah menjadi raut wajah tidak senang. Bukan Garfield yang datang, melainkan Haven yang telah tiba disana. "Sialan! Untuk apa kau kemari?" Nenek Pricilla menampakkan wajah ketus. Haven mendekati nenek Pricilla dan membungkukkan tubuhnya memberi hormat, bagaimanapun juga nenek Pricilla adalah mantan nenek mertua selama tiga tahun. Dia harus memberi hormat. "Nenek, aku kemari hanya ingin mengambil barang-barangku. Maaf, jika kau mengira aku akan tinggal disini lebih lama, itu tidak akan terjadi karena aku bukan siapa-siapa lagi di rumah ini." Haven berdiri dengan pakaian lusuhnya. "Baguslah jika kau menyadari sebelum aku mengusirmu keluar dari rumahku." Nenek Pricilla melipat kedua tangannya di depan dada yang sudah tepos dan kendor, lalu mendongakkan kepalanya. "Tapi kau tidak perlu repot-repot masuk kemari,
Mereka berpendapat setidaknya membuat pria itu menderita seumur hidup dengan kecerobohan yang dilakukannya adalah sebuah ide terbaik."Nenek, kita harus memberinya pelajaran hingga sampah ini cacat sebagai balasan atas perbuatan bodohnya!" Marvel memandang penuh kebencian. Nenek Pricilla menganggukkan kepala. "Itu adalah pelajaran yang bagus untuknya, setelah membuat keluarga kita menahan aib memiliki menantu sampah selama tiga tahun lamanya."Benar, sampah ini harus diberi pelajaran! Semua anggota keluarga Lee sangat setuju dengan ide itu. Bagi mereka, melihat wajah Haven saja membuat mereka ingin muntah. Haven telah melakukan hal yang merugikan keluarga Lee. Jika bukan karena tindakannya memukul Garfield Blackton, keluarga mereka sudah mendapatkan dana satu juta dollar untuk membayar cicilan hutang perusahaan beberapa bulan ke depan. Saat ini, perusahaan keluarga Lee sedang krisis membutuhkan dana. Mereka melakukan beberapa cara, salah satunya menjalin hubungan bisnis dengan kel
Haven kembali ke rumah sakit Pharmacy Hospital. Di tangannya, dia membawa sekotak kecil jarum akupuntur emas Sampai di rumah sakit, dia bertanya kepada seorang tenaga medis yang berjaga malam itu, mereka menjawab jika Winnie sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu. Haven masuk ke ruangan ICU dan berdiri di samping seorang pria tua yang terbaring koma di atas ranjang. Dia merasakan jika tubuh Daniel semakin lama semakin menurun, hal ini ditandai dengan alat pendeteksi detak jantung yang menunjukkan garis lurus di antara sela-sela garis zigzag yang mulai berkurang berganti garis horizontal putus-putus. Titt … Titt … "Tidak boleh membuang waktu lagi. Ini darurat, aku harus membuang racun jahat ditubuh paman ini."Haven membuka kotak kecil yang berada di tangannya lalu mengambil ketujuh jarum emas, kemudian meletakkan kotak itu di atas nakas.Haven memainkan jarum emasnya dengan cekatan, tatapannya menerawang tubuh Daniel untuk melihat aliran racun dari ujung kaki hingga kepala.
Pintu terbuka, seorang pria yang berdiri di balik pintu, kini berjalan masuk dan bersimpuh dengan wajah pucat, dia adalah dokter Theo. Pria dengan setelan seragam dokter itu berkata dengan nada bergetar, "Kakak … angkatlah aku menjadi muridmu." Haven memandang dokter Theo sekilas, menaikkan alisnya lalu berkata acuh tak acuh. "Mengapa aku harus mengangkatmu menjadi muridku?" "Aku bersedia melakukan apapun yang kau perintah, asalkan kau mau mengangkatku menjadi muridmu." Dokter Theo berharap Haven tidak menolak keinginannya. Awalnya dokter Theo sempat meremehkan Haven yang mengatakan akan meminta bantuan tabib kuno untuk mencoba menangani penyakit Daniel yang sudah tervonis tak bisa disembuhkan. Dokter Theo adalah dokter rumah sakit yang terkenal akan kecerdasaannya dan kemampuan mengobati pasien. Dia berasumsi jika tabib kuno hanyalah tabib yang tidak memiliki kemampuan sehebat medis modern, terkesan kuno dan bodoh, serta tidak memiliki standar pengobatan yang baik sesuai standar
Tiga belas bahan-bahan tradisional tertulis di kertas resep, Haven menyerahkan kepada Dokter Theo. "Bukankah kau sudah menjadi muridku? Maka dari itu, tolong carikan bahan-bahan ini dia apotik herbal lalu berikan kepada paman ini saat sudah terbangun nanti.""Obat ini tidak ada efek samping apapun meski bersamaan dengan pemberian obat rumah sakit.""Dan satu lagi, jangan katakan kepada siapapun jika aku yang telah mengobati paman ini." Dokter Theo menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baik, akan kulaksanakan, Kakak. Oiya, kapanpun aku sudah siap untuk mendapatkan ilmu dari kakak tentang pengobatan tradisional." "Tunggu saja sampai aku memiliki waktu luang." Haven berkata dengan malas. Jika bukan karena dokter Theo melihatnya mengobati Daniel, Haven akan membeli sesuai resepnya dan memberikan kepada pasiennya sendirian. Bagi dokter Theo, dia tidak akan enggan untuk menunggu sampai Haven memberikannya ilmu pengobatan. Bahkan dia sudah berniat untuk menghentikan semua aktivitasnya ket
Pria yang memakai setelan jas hitam yang berdiri di depan lift adalah General Manager hotel Emperor Garden's. Dia adalah seseorang yang dipercaya oleh keluarga Owen untuk mengurus bisnis hotel Emperor Garden's. Bisnis keluarga Owen bisa dibilang cukup besar di kota ChesterLand, hanya saja terbagi-bagi ke dalam berbagai bisnis. Salah satu bisnis keluarga Owen adalah hotel Emperor Garden's, yang menjadi pemasok utama penghasilan keluarga mereka. Manager hotel berjalan mendekati ketiga resepsionis hotel. Wajah pria itu agak tirus, umurnya kira-kira 47 tahun atau kurang dari 50 tahunan. "Tuan Manager …." Ketiganya segera menyapa dengan penuh hormat. "Kenapa ada keributan disini?" tanya manager hotel, sejak lift terbuka, dia melihat ada perdebatan yang terjadi di meja resepsionis. Sedetik kemudian, pria itu menyadari kedatangan seseorang bertampang miskin yang berdiri di dekatnya. Manager Hotel menoleh ke arah sesosok pria berpakaian lusuh, kemudian pandangannya menjadi berubah din
Pria itu adalah Si Harimau Gunung, dia adalah pemimpin organisasi bawah tanah. Harimau Gunung adalah kakak dari Harimau Kumbang.Malam ini, dia tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa adiknya tewas di depan hotel milik salah seorang keluarga terpandang di kota ChesterLand. Dari rekaman keamanan hotel, Harimau Kumbang dibunuh oleh sesosok pria muda yang tidak diketahui identitasnya.Saat itu, seorang pria bersama anak buahnya berjalan masuk. Namun, terdapat perban di jarinya. Di, si Rubah Hitam telah kembali ke markas setelah mengalami pengalaman yang sangat pahit.Harimau Gunung memicingkan matanya melihat tangan si Rubah Hitam. “Ada apa dengan tanganmu? Apakah kau telah menyelesaikan tugasmu?” Harimau Gunung dan Rubah Hitam memiliki hubungan yang dekat, mereka masih sepupuan. “Kakak, maafkan aku. Aku gagal menjalankan tugas darimu, karena seseorang telah mencampuri urusanku,” ucap si Rubah Hitam dengan kepala menunduk.“Lalu, ada apa dengan tanganmu?” tanya Harimau Gunung. Sebelum perg
Si Rubah Hitam tersenyum remeh, dia merasa terlalu percaya diri. Bahkan, si Rubah Hitam menganggap Haven terlalu naif untuk beradu panco dengannya.“Anak muda, kenapa kau hanya diam saja? Apakah kau tidak berniat untuk mengalahkanku?” Haven hanya tersenyum, dia menatap si Rubah Hitam dan berkata. “Aku hanya berpikir bahwa lenganmu tidak akan sanggup menahan jika aku memberimu perlawanan.”Si Rubah Hitam menggertakkan giginya. “Anak muda, aku minta tarik kembali kata-katamu itu. Apakah kau tidak tahu siapa aku?” Semua orang terkejut. Bagaimana bisa pria muda ini tanpa rasa takut secara terang-terangan mengatakan bahwa si Rubah Hitam akan kalah dalam berpanco dengannya? Dia adalah pria pemberani, tetapi dia menggunakan keberaniannya dengan orang yang salah. Beberapa pegawai hotel pria yang saat ini diikat oleh sekelompok anggota si Rubah Hitam, tidak memiliki harapan apapun dengan sesosok Haven yang tampak tidak meyakinkan.Sedangkan, beberapa pegawai perempuan yang berdiri di meja
“Kakak, mereka semua ini hanyalah orang-orang yang lemah. Lebih baik kita lakukan saja tugas kita sekarang dan bawa semua uang yang berada di tempat ini.” Salah seorang berkata sembari mendekati seorang pria dengan tato di jidat sebelah kiri. “Hahaha, kau benar, semua orang yang berada disini hanyalah manusia lemah.” Usai mengatakan itu, pria bertato kembali berkata. “Hmm, apakah tidak ada seorangpun dari kalian yang berusaha menjadi seorang jantan? Ayo, siapa yang ingin berhadapan denganku untuk yang terakhir kalinya.”Semua orang terdiam dengan kepala menunduk, hal itu membuat si pria bertato tertawa terbahak.“Bagaimana jika adu panco denganku?” Seketika pria bertato itu menghentikan tawanya. Dia menatap seorang pria asing yang berani menantangnya adu panco.Dalam sekejap, semua anak buah pria bertato yang berjumlah sekitar empat orang, tertawa terbahak-bahak.Apa? Pria muda bertubuh kurus ini ingin mengajak adu panco si rubah hitam? Apa dia sedang bercanda?Pria bertato itu bern
“Tidak mungkin! Aku berani bersumpah jika sampah berandalan itu hanyalah seorang pria miskin yang tidak berguna.” Donald kembali berkata. “Ayah, bukankah kau juga telah tahu jika dia hanyalah mantan menantu sampai di keluarga Lee selama tiga tahun lamanya? Sangat mustahil jika dia yang telah melakukan semua ini kepada kita.”Baul tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Bahkan hanya untuk memikirkan siapa yang telah melakukan ini, dia sama sekali tidak bisa lagi menggunakan pikirannya dengan jernih.Baul Owen menggelengkan kepalanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh putranya, jika sangat mustahil bagi sampah berandalan itu yang melakukannya. Dia hanya pria miskin yang bahkan tampaknya baru saja melarikan diri dari hotel miliknya secara diam-diam karena tak memiliki uang sepeserpun.Tetapi, Baul tidak tahu siapa yang telah membuat perusahaannya bangkrut dalam waktu sesingkat ini. “Ayah, bagaimana ini, apakah kita akan hidup miskin mulai hari ini?” Donald nampaknya sangat gelisah d
“Ayah, sepertinya Harimau Kumbang tidak hanya ingin membuat sampah berandalan itu cacat, melainkan membunuhnya,” ucap Donald Owen. “Ya, Harimau Kumbang tampaknya sangat marah karena sampah berandalan itu berani membuat anak buahnya tidak bernyawa, hingga membuat Harimau Kumbang membunuh sampah berandalan itu.” Baul Owen menganggukkan kepala.Meskipun tidak bisa membuat Haven Clark merasakan rasa sakit dan menjalani kehidupan yang mengerikan dimasa depan, setidaknya dendam Donald Owen sudah terbalaskan. Namun, apa yang dilihat oleh anak dan ayah itu membuat siapa saja pasti akan roboh ke tanah. Saat asap itu perlahan-lahan menghilangkan, sebuah pemandangan yang mengejutkan terpampang dengan jelas.Harimau Kumbang, sudah tergeletak tak bernyawa lagi dengan mengeluarkan darah dari mulutnya.Dadanya membentuk cekungan yang cukup dalam, seperti bekas terhantam besi baja. Dapat dipastikan tulang dadanya telah hancur berkeping-keping.Di tempatnya berdiri, Haven melihat jam di ponselnya.
Detik ini, bukan hanya keluarga Owen yang terkejut. Tetapi ekspresi wajah Harimau Kumbang ikut berubah setelah melihat kemampuan Haven Clark.Harimau Kumbang mengernyitkan dahinya. Dia semakin yakin bahwa bocah sialan bernama Haven Clark, bukanlah bocah sembarangan, melainkan seseorang yang memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata.Dia menatap ke arah delapan anak buahnya yang kini telah terhempas sejauh lebih dari lima meter, seolah mereka baru saja menerjang badai. Delapan pria itu dapat dipastikan sudah tak bernyawa lagi.Pergerakan serangan delapan anak buahnya, bagi Harimau Kumbang itu adalah gerakan serangan yang cukup cepat. Namun, dia tidak mampu melihat pergerakan serangan Haven yang dilakukan secara tiba-tiba. Sebelumnya, Harimau Kumbang sangat yakin jika delapan orang anak buah yang sangat dia percayai memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata, mampu membunuh bocah sialan bernama Haven Clark dalam sekali pukulan saja.Tetapi, ternyata perkiraannya melesat jauh.
Mendengar ucapan Harimau Kumbang, Baul Owen dan Donald Owen merasakan seolah secercah harapan kembali didapatkan olehnya. Harimau Kumbang akan membantu keluarga Owen, tanpa adanya permintaan dari Baul Owen.Donald dan ayahnya yakin, jika Haven kali ini tidak akan sanggup menghadapi Harimau Kumbang, meski untuk bertahan lima detik saja.Saat itu, Haven masih berdiri membelakangi kelompok Donald Owen yang berdiri disana. Dia terpaksa menghentikan langkahnya karena tampaknya sekelompok orang milik Harimau Kumbang ikut ke tempat itu juga.Benar saja, dalam hitungan kurang dari sepuluh detik, dua mobil melaju dari arah jalan raya dan berhenti di belakang mobil milik Harimau Kumbang. Sekelompok pria berjumlah sekitar delapan orang melompat keluar dari kedua mobil itu. Aura sekelompok petarung yang hebat seketika menyeruak mendominasi tempat itu.Delapan pria itu adalah para anak buah si Harimau Kumbang, dia tidak datang seorang diri, melainkan membawa orang-orang bawahannya.Setiap Harima
Tepat pada saat itu, tiba-tiba dari arah jalan muncul sebuah mobil besar dengan suara yang menderu.Mobil berwarna hitam itu berhenti tepat di tempat parkir hotel. Begitu pintu kemudi terbuka, seorang pria dengan tubuh tinggi besar melompat keluar dari mobilnya.Pria bertubuh besar itu mengedarkan pandangan matanya, sebelum tatapannya terhenti ke arah beberapa orang yang tengah berdiri dengan beberapa mayat yang tergeletak di sana.“Siapa orang yang telah berani menyambutku dengan sangat tidak sopan? Apa dia cari mati?!” Pria itu berkata dengan nada suara yang berat dan terdengar sangat menakutkan. Pria dengan pakaian jaket kulit yang terbuat dari kulit harimau asli, melangkah mendekat dengan wajah yang cukup galak dan tatapan mata dingin.Di tempatnya berdiri, Baul Owen tertegun sejenak melihat siapa yang datang, sebelum dia akhirnya tersadar siapa sosok pria yang datang di tempat ini.“Tu-Tuan… Tuan Harimau Kumbang.” Baul Owen segera memberi sapaan begitu menyadari siapa sosok pria
Kesebelas pria berpakaian serba hitam, telah berdiri mengelilingi Haven dalam hitungan detik setelah mendapatkan perintah dari Baul Owen.Di tempatnya berdiri, Donald Owen berkata dengan lantang sembari menunjuk penuh kebencian. “Cepat, patahkan kedua kaki dan tangannya sebagai pelajaran si sampah berandalan itu!” Salah seorang dari kesebelas pengawal Baul Owen, yang tidak lain adalah pemimpin dari semua pengawal yang dibawa oleh keluarga Owen, menganggukkan kepala. “Jangan khawatir, Tuan Muda, seorang pria sampah semacam ini akan sangat mudah bagi kami untuk membuatnya cacat seumur hidup.” Pemimpin pengawal itu menoleh ke arah Donald saat menjawab dengan sangat yakin.“Hahaha, bagus, aku percaya sepenuhnya padamu! Patahkan tulang kaki dan tangannya, lalu tarik sekuat tenaga. Aku ingin melihat dia merasakan sakit yang paling menyakitkan dari apa yang kurasakan saat ini,” ucap Donald dengan tatapan mengkilat tajam.Baginya, kehilangan Anya adalah rasa sakit terhebat yang begitu menya