Beranda / Fantasi / Sang Legenda dari Masa Lalu / Bab 25: Sang Dewa Angin vs Penyihir Kerajaan (Part 1)

Share

Bab 25: Sang Dewa Angin vs Penyihir Kerajaan (Part 1)

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nata mulai menggerakan tangan kanannya. Saat itu juga titik-titik api muncul di sekelilingnya, tidak hanya itu namun juga bulir-bulir air ikut terbentuk, terdengar pula angin yang bergemuruh di sekitar tubuh Nata sampai bajunya ikut bergerak tertiup angin. Partikel-partikel debu yang terapung di udara mulai berkumpul mulai membentuk batuan.

Titik api yang semakin membesar hingga terlihat oleh orang-orang yang ada di sekitar Kota Lheas, bulir air juga semakin membesar membentuk gumpalan air, angin yang bergemuruh semakin menderu hingga memadat di udara. Gumpalan batuan juga semakin besar ketika semakin banyak debu yang berkumpul.

Perlahan titik api mulai membentuk seekor naga api yang membara, gumpalan air juga membentuk naga air. Begitu juga dengan udara yang memadat serta kumpulan bebatuan yang akhirnya membentuk naga angin dan naga tanah. Keempat sihir naga tersebut langsung bergerak mengitari tubuh Nata.

“Itu..

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 26: Sang Dewa Angin vs Penyihir Kerajaan (Part 2)

    Melihat lawannya malah tersenyum tentu membuat Julian sangat kesal, dia adalah seorang penyihir utama Kerajaan Irish yang sangat dihormati. Saat mendengar namanya saja semua penyihir pasti langsung gemetar, tidak pernah ada yang berani tersenyum sedikitpun saat berhadapan dengannya selama ini.Julian langsung mengangkat kedua tangannya ke udara, saat itu juga angin mulai bergemuruh dari sekitar tubuhnya. Baron dan ketiga penyihir lainnya langsung melompat kea tap lain sebab khawatir akan terkena dampak kekuatan milik Julian. Angin semakin bergemuruh bagaikan angin topan, atap-atap rumah penduduk langsung bergetar bahkan ada yang sampai berhamburan.“Sihir angin tingkatan catur, windstorms,” batin Nata sambil tersenyum dengan kedua tangan masih menyilang di dadanya dengan santai, sebagai seorang penyihir yang berjuluk dewa angin dari Pentagram tentunya dia sangat tahu seluk beluk setiap sihir elemen angin lebih dari siapapun.

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 27: Satu Lawan Lima

    Dari badai angin yang memporak-porandakan Kota Lheas terlihat sebuah bayangan besar bergerak keluar dari badai, seekor naga besar yang terbentuk dari udara yang memadat mulai menampakan diri dari dalam badai. Udara di tempat itu juga mulai terasa panas saat pusaran api yang terbentuk di sisi Nata semakin besar membentuk tornado api.Air yang tadi hanya terlihat kecil juga mulai membentuk pusaran layaknya angin puyuh yang menjulang tinggi. Ada juga tornado angin yang berputar cepat hingga terdengar gemuruh yang mengerikan, meskipun skalanya lebih kecil dari badai angin yang digunakan Julian namun pusaran angin milik Nata terlihat lebih padat. Di dekat pusaran angin juga ada tanah yang berputar membentuk tornado dalam bentuk yang padat, tornado tanah tersebut tampak sangat keras meskipun berputar layaknya angin puyuh.Sementara itu tubuh Nata sendiri kini dipenuhi dengan gradasi cahaya berwarna kuning pertanda sihir penyembuhan. Tidak salah la

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 28: Penyerangan Kediaman Keluarga Leonard

    Elis, Raspati dan para pengembara lainnya terus menyusuri lorong. Beberapa kali tanah berguncang hebat sampai mereka harus berhenti melangkah, setelah getaran tanah mereda mereka kembali berjalan menyusuri lorong yang menuju langsung ke kediaman keluarga Leonard. Saat mereka sudah melihat ujung dari lorong tersebut tiba-tiba saja tanah berguncang lebih dahsyat dari sebelumnya, mereka bahkan mendengar suara dentuman hebat di permukaan tanah.“Apa yang sebenarnya terjadi?” ujar beberapa pengembara yang terlihat ketakutan sebab tanah berguncang hebat.“Apa ini akibat Tuan Nata yang sedang bertarung?” ucap Jiz sambil melihat ke langit-langit lorong tanah, dia khawatir kalau lorong tersebut akan ambruk menimpa mereka.“Jika tanah sampai berguncang hebat seperti ini, kelihatannya pertarungan yang terjadi di sana sangatlah dahsyat,” tukas Raspati yang terus menggenggam erat dinding lorong tan

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 29: Bentrok di Kediaman Leonard

    Belum lepas keterkejutan Jiz, tiba-tiba saja puluhan panah petir langsung melesat menyerangnya dari balik reruntuhan benteng. Jiz dan satu penyihir lainnya segera merapalkan sihirnya untuk menahan puluhan panah petir yang datang menggunakan sihir yang serupa. Sementara itu Gerald dengan kejamnya menghujamkan pedangnya ke dada penyihir yang sudah tumbang di tanah. ‘Ddhhaammrr..’ Terdengar ledakan-ledakan kecil saat puluhan panah petir menghantam panah angin dan panah api. Suara ledakan itu menyamarkan suara jeritan penyihir yang dihabisi oleh Gerald. Dari lubang satu persatu muncul para prajurit anak buah Gerald, Jiz dan temannya kembali melompat mundur untuk menjaga jarak dari para prajurit dan Gerald. Mereka tahu sebagai seorang penyihir kesempatan mereka menang dalam bertarung jarak dekat sangatlah kecil. “Dasar tikus tanah, kalian pikir bisa lari dari kami begitu saja?” tukas Gerald seraya mencabut pedangnya dar

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 30: Kebiadaban Para Bangsawan

    Raspati, Ajid dan Elis terus berlari menyusuri setiap sudut rumah megah Leonard, kali ini tujuan mereka adalah lantai dua dan seterusnya. Di saat mereka berlari tersebut terdengar dentingan senjata beradu dan beberapa ledakan kecil di titik lain kediaman Leonard, mereka yakin kalau kelompok pengembara lainnya sedang baku hantam dengan para prajurit dan penyihir keluarga Leonard.Dari belakang mereka bertiga terdengar langkah kaki Vana dan Nela yang menyusul, kini mereka berlima terus berlari menyusuri lorong-lorong dan memeriksa setiap ruangan yang mereka lewati. Namun bukan hanya teman-teman mereka saja yang tidak ada tapi para prajurit yang harusnya berpatroli juga tidak terlihat satupun.“Kelihatannya para prajurit yang bertugas patrol di dalam rumah juga berkumpul di tempat lain,” tukas Ajid.“Itu lebih baik, prioritas utama kita kali ini adalah membebaskan para tawanan wanita dan beberapa pria yang

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 31: Sihir Lemah yang Mematikan

    Merasa kalau lawannya tidak mudah di tumbangkan, Ajid dan Elis langsung melompat mundur kembali hanya Raspati yang kembali menebaskan pedangnya meski lagi-lagi berhasil dihalau oleh lawannya. Leon hanya tertawa senang melihat lawan-lawannya tidak bisa mendekatinya, dia kemudian duduk di sofa yang ada di ruangan dan menyuruh kedua prajurit yang membawa Liani meletakan Liani di sampingnya. Melihat hal itu tentunya Ajid dan Raspati semakin geram, Elis langsung menyatukan kedua telapak tangannya. Saat itu juga di sekitar tubuhnya tercipta titik-titik api yang membuat udara di ruangan tersebut terasa begitu panas, dua prajurit yang tadi memapah Liani langsung maju menyerang. Tapi titik-titik api itu langsung memadat menjadi tombak api yang membara, saat Elis merentangkan telapak tangannya ke depan saat itu juga lima tombak api melesat menuju musuhnya. Pria yang tadi topengnya dibakar Elis juga langsung menghunuskan pedangnya, akan tetapi tiga

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 32: Akhir Sang Penyihir Kerajaan

    Nata berjalan perlahan menuju Julian yang sedang meraung kesakitan, sementara itu Baron yang terkesima tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. Satu anak buah Julian yang tersisa juga sudah ambruk di tanah sambil merasakan sakit di sekujur tubuhnya yang sudah bersimbah darah.Julian yang sedang menekan rasa sakit di tubuhnya terus menatap Nata dengan tajam, sekarang dia paham kalau orang yang dia tendang tadi bukanlah Nata melainkan Baron. Begitu juga Baron yang mulai sadar sebenarnya apa yang terjadi saat kabut tebal menyelimuti tempat pertarungan mereka tadi.Sejak awal memang Nata sudah merencanakan semuanya, dia sengaja membuat kabut tebal agar menutupi tempat pertarungan. Setelah itu dia sengaja menyerang Baron, tapi saat Baron menyerang balik Nata berpura-pura mundur dan tidak melakukan serangan balik lagi agar Baron mengira kalau Nata memang kesulitan bertarung di tengah kabut yang tebal.Nata juga mencip

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 33: Pembalasan Dendam

    “Bagaimana kau bisa sampai kemari? Apa yang terjadi dengan para penyihir yang menjaga diluar?” tanya Leon sambil menghunuskan pedang ke arah Nata.“Mereka kelihatannya sedang tertidur lelap,” jawab Nata sambil melompat mendekati Elis.“Kita tidak punya banyak waktu, jika kabar di kota ini sudah sampai di kerajaan maka situasinya akan semakin buruk,” ucap Nata. Raspati dan yang lainnya mengangguk paham, sejak awal mereka memang berencana menyerang dengan cepat.‘Wwrrr..’‘Bbbhhaammrr..’Baru saja Nata selesai berbicara tiba-tiba dari langit melesat sebuah kilatan petir yang menyambar Nata, tapi belum sempat petir itu menghantam tubuhnya tiba-tiba saja petir meledak di udara. Shella yang baru datang langsung melompat mendekati Leon.“Tuan sebaiknya segera pergi ke tempat yang aman, sekarang seluruh kediaman in

Bab terbaru

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Penutup

    Selamat pagi sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Sang Legenda dari Masa Lalu akhirnya sampai di titik akhir, kisah yang bermula pasti akan berakhir. Perjalanan panjang Nata Digjaya akhirnya telah berakhir, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 163: Akhir Perjalanan Sang Legenda

    Satu bulan sudah berlalu sejak pertemuan tujuh pemimpin kerajaan besar dunia, kini hampir semua orang sudah tahu bahwa era Superbia sudah berakhir dan sudah dimulai sebuah era baru yang bernama Victoria. Semua itu tak terlepas dari peran para pemimpin tujuh kerajaan besar yang langsung menyebarkan kabar tentang hasil pertemuan semua pemimpin.Kini semua kerajaan sedang sibuk-sibuknya memulihkan keadaan kerajaan mereka masing-masing, Kerajaan Irish juga masih sibuk menata kota yang sistem pemerintahannya carut marut akibat pemerintahan Raja Setra Kaladupa. Banyak kota dan desa yang dibangun kembali terutama wilayah bagian utara yang sempat menjadi tempat kerusuhan, sementara di selatan ada Desa Nalangsa yang juga sedang dibangun kembali.Nata serta Elis beberapa minggu terakhir juga ikut serta membantu pembenahan Desa Nalangsa yang sebelumnya sudah menjadi desa yang kosong karena pembantaian Daiats, mereka juga mengundang para kerabat dan ora

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 162: Era Baru, Victoria!

    Sontak saja semua orang yang ada di sana sangat terkejut kecuali Rena yang memang sejak lama sudah berbincang tentang masalah tersebut dengan Elis dan Nata. Meski awalnya dia menolak permintaan mereka berdua namun pada akhirnya Rena menyetujuinya dengan berat hati.“Tapi nona, apa yang terjadi?” tanya Candra yang terlihat begitu kaget.“Anda dan tuan Nata adalah orang paling penting bukan hanya bagi Kerajaan Irish namun juga bagi enam kerajaan besar lainnya, apa yang terjadi sampai anda memilih keputusan seperti itu?” tanya Raja Wirya.“Sudah sejak lama Nata memikirkan semuanya, dia sudah berjuang dengan sekuat tenaga agar dunia sampai di titik saat ini. Mungkin bukan berarti sekarang kami menyerah atau sudah puas, tapi dengan kondisi Nata saat ini rasanya sudah cukup kami untuk berdiri bersama tuan dan puan semuanya,” jawab Elis.“Bukan berarti kami ingin me

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 161: Pertemuan 7 Pemimpin Kerajaan Besar Dunia

    Lebih dari dua bulan waktu sudah berlalu sejak eksekusi Verz Saturn. Kini Raja Wirya dan Rena semakin sibuk dengan penataan kerajaan besar lainnya, tapi karena bantuan dari Nata dan yang lainnya tugas mereka tidak mendapatkan halangan yang berarti, terutama Elena yang sangat berperan penting dengan sihir teleportasinya.Saat ini rakyat Kerajaan Thymus sudah setuju dengan usul dari Nata agar Candra memimpin kerajaan mereka untuk sementara. Tak lama setelah Candra resmi menjadi raja sementara dia langsung bergerak dengan menghukum banyak bangsawan dan petinggi kerajaan yang serakah dan menggantinya dengan orang-orang yang jujur serta adil, tindakannya itu langsung disambut baik seluruh rakyat Kerajaan Thymus.Kerajaan Nigella, Dicentra, Fragaria dan Iberis juga setuju dengan usul Nata tentang pemilihan pemimpin kerajaan mereka yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Selama beberapa minggu terakhir ini pemilihan pemimpin dilakukan di keempat kera

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 160: Pewaris Kekuatan Raja Iberis (part 2)

    Nata menjelaskan bahwa Raja Iberis juga bisa menangkal serangan langsung tekanan mana miliknya hingga tubuhnya tidak bisa hancur hanya dengan jentikan jari saja, sihirnya juga tidak terurai lagi saat Nata menjentikan jarinya padahal semua penyihir lainnya tidak bisa melakukan hal seperti itu. Jika Verz memang pewaris kekuatan Raja Iberis maka dia juga akan melakukannya karena dia tidak akan mungkin mau mati begitu saja.Ketika Verz Saturn juga tidak terkena dampak apa-apa saat Nata menjentikan jarinya dia jadi yakin bahwa Verz memang orang yang mewarisi pengetahuan Raja Iberis, sebab sejauh ini hanya Raja Iberis dan Draco saja yang tahu cara menghentikan serangan langsung Nata tersebut. Ditambah lagi nilai Verz yang hampir sempurna di dalam tes menambah Nata semakin yakin.Raja Iberis selama ini sudah banyak melakukan percobaan dengan semua sihir terlarang yang ada, tentunya hal itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena kalau banyak oran

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 159: Pewaris Kekuatan Raja Iberis (part 1)

    Verz terlihat menatap tajam Nata yang mulai menggerakan kedua jarinya. Saat itu juga Nata langsung menjentikan jarinya hingga suaranya terdengar oleh Candra, Elis dan Verz sendiri. Namun tidak ada hal apapun yang terjadi, Nata saat itu juga langsung tersenyum.“Sepertinya memang dia orangnya, Elis!” ucap Nata di dalam pikiran Elis.“Pangeran Candra, dia orangnya!” tukas Elis yang dengan cepat langsung menggunakan sihir naga api putih, udara di ruangan tersebut terasa sangat panas.“Baik!” tukas Candra yang langsung menggenggam pedangnya dengan kuda-kuda yang kokoh.Namun Verz kini terlihat tidak terkejut, dia langsung menggunakan sihir naga air hingga udara di ruangan tersebut juga mulai lembab. Nata mencoba kembali menjentikan jarinya namun naga air itu tidak hilang, semua itu sama persis seperti saat dia melakukannya kepada Brick. Hal itu menandakan Verz juga tah

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 158: Hasil Tes di Kerajaan Iberis

    Satu bulan lebih sudah berlalu sejak Nata dan Elis sadarkan diri, kini mereka berdua sudah bisa beraktifitas seperti biasa karena rasa sakit dan pegal di tubuhnya sudah hilang. Kini sudah memasuki akhir bulan 2 tahun 82 Era Superbia, biasanya pada bulan 2 inilah acara tahun baru dirayakan namun tahun baru pada tahun ini tidak terlalu ramai karena hampir semua kerajaan sedang berduka, mungkin tahun baru kali ini adalah tahun baru paling kelam di era Superbia.Perayaan tahun baru yang dilaksanakan pada tanggal 27 bulan 2 setiap tahunnya bukan tanpa alasan, karena dahulu Era Invidia dinyatakan berakhir pada bulan 2 tanggal 26 tahun 388. Karena itulah Era Superbia dimulai pada tanggal 27 bulan 2, jadi kalau hitungan tanggal dan bulannya tetap melanjutkan era-era sebelumnya sesuai tradisi lama. Sebab hal itulah sampai saat ini tahun baru Superbia selalu dilaksanakan tanggal 27 bulan 2 setiap tahunnya di tujuh kerajaan besar yang ada di dunia.Di

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 157: Permintaan Elis Sandriani

    “Maaf tuan, tapi bukankah hal itu malah akan dicurigai oleh pewaris kekuatan Raja Iberis? Dia mungkin akan berpura-pura bodoh karena khawatir itu semua adalah rencana anda, terlebih jika memang pikiran Raja Iberis terhubung dengan orang itu akibat efek samping soul shifters maka dia juga pasti tahu anda dan Elis mengetahui bahwa Raja Iberis memiliki banyak pengetahuan perihal sihir terlarang,” potong Lia.“Memang benar, karena itulah test akan dilakukan setelah mereka semua berada dalam tahanan selama satu minggu. Selama satu minggu itulah aku ingin kalian memancing para penjaga tahanan untuk terus membicarakan diriku. Sebarkan informasi ke dalam tahanan bahwa aku dan Elis ditemukan tidak sadarkan diri di medan perang setelah bertarung dengan Raja Iberis, katakan juga bahwa sampai saat ini kami masih belum sadarkan diri,” jawab Elis.“Dengan begitu orang itu akan lengah dan tidak menyangka jika test itu dibuat o

  • Sang Legenda dari Masa Lalu   Bab 156: Kecerdikan Nata Digjaya (part 2)

    “Itu tidak akan terjadi jika kita mengawasi semua gerak gerik bangsawan dan orang-orang penting di Kerajaan Iberis, kita juga harus mengambil tindakan untuk membatasi kekuasaan dan pergerakan mereka agar tidak memiliki kekuatan untuk membalas dendam, kita tidak boleh memberikan sedikitpun celah bagi kejahatan untuk berkembang. Aku yakin Raja Wirya dan Ratu Rena sudah memikirkan hal itu juga,” jawab Elis.“Kami memang sudah memikirkannya tuan, kami bahkan sudah mulai bergerak melakukannya. Tapi jika memang pewaris kekuatan Raja Iberis tidak bersembunyi di daerah terpencil lalu dimana dia? Dan bagaimana kita mengetahui siapa orangnya?” tanya Raja Wirya.“Mudah saja. Pertama kita harus mencari tahu terlebih dahulu siapa orangnya lalu baru mencari keberadaannya. Ingatlah bahwa sihir soul shifters hanya mewariskan ingatan, pengetahuan dan kekuatan saja. Itu artinya kecerdasan, ambisi dan keterampilan pemiliknya tidak

DMCA.com Protection Status