Share

78. Terlalu Serakah

Penulis: Adnosekai
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-20 13:00:34
"Nona Han, aku akan jelaskan semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Pencuri itu tidak sengaja menjatuhkan Jamur Pagoda saat menyelinap ke tenda kami. Aku akan dengan senang hati mengembalikan Jamur Pagoda ini pada Sekte Gerbang Naga!" Chen Yulin melemparkan Jamur Pagoda pada Han Xuelian. "Aku harap Nona tidak memperpanjang lagi masalah ini!"

Chen Yulin dengan terpaksa menyerahkan Jamur Pagoda pada Han Xuelian. Tanaman Roh itu sebenarnya sangat berharga Bagi Sekte Bulan Perak. Namun, ia juga perlu mempertimbangkan akibat yang akan terjadi jika ia terus memaksa menyimpan barang yang seharusnya menjadi hak Sekte Gerbang Naga itu. Bukan tidak mungkin akan terjadi perselisihan di antara kedua sekte.

"Terima kasih atas kebaikan Tuan Muda Chen mengembalikan Jamur Pagoda ini kepada kami! Saya bisa pastikan saya dan anggota Sekte Gerbang Naga lainnya tidak akan memperpanjang masalah ini," balas Han Xuelian.

Han Xuelian sebenarnya masih kesal pada Chen Yulin. Jika kejadiann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Kultivator Terbuang   79. Totem Monster

    Chen Yulin mengabaikan Han Xuelian. Ia tidak punya urusan dengan gadis itu. Target sebenarnya adalah Bai Lihai. Ia begitu bernafsu merebut semua barang berharga yang dimiliki pemuda itu.Chen Yulin langsung mengalihkan serangan pada Bai Lihai yang terlihat sudah bangkit. Dengan Senjata Elemental berbentuk pedang, ia siap melakukan tebasan. Bai Lihai terlihat tetap tenang menghadapi situasi seperti itu. Bahkan, senyum tipis terukir di wajahnya. Si pemuda sudah mempersiapkan sesuatu untuk menyambut serangan Chen Yulin. Sepuluh Jimat Cakram, delapan Jimat Api dan lima Jimat Petir telah dipersiapkan. Seluruh Jimat itu langsung menyerang Chen Yulin di saat yang bersamaan. Sebuah ledakan tercipta, membuat sekumpulan asap tebal yang menyelimuti Chen Yulin. Jimat sebanyak itu memang perlu digunakan sekaligus oleh Bai Lihai karena praktik Kultivasi Chen Yulin yang cukup tinggi. Menggunakan sedikit Jimat akan percuma karena ia akan bisa menahannya. Serangan dari sebuah Jimat sangat berbeda d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Sang Kultivator Terbuang   80. Manusia Tanah

    "Nona Han, kamu terlihat akrab dengan orang yang membuat lumpuh tunangnmu. Aku curiga, kalian memiliki hubungan gelap. Ini sungguh ironi!" Chen Yulin berjalan mendekat ke arah Bai Lihai dan Han Xuelian. Mereka berdua membangiktkan diri. Namun, fokus mereka tidak tertuju kepada pria itu. Sesuatu yang tengah mengamati mereka adalah hal yang lebih mereka khawatirkanBai Lihai dan Han Xuelian menengok ke sekeliling untuk mencari keberadaan 'sesuatu' itu. Sejauh mata memandang, tidak ada hal mencurigakan yang mereka temukan. Yang ada, tindakan sepasang muda-mudi itu membuat Chen Yulin bingung. "Apa yang kalian lihat? Apa kalian tidak menganggap keberadaanku?" Chen Yulin merasa Bai Lihai dan Han Xuelian sedang merendahkannya. "Jangan banyak bicara! Ada sesuatu sedang mengawasi kita!" Bai Lihai membalas ucapan Chen Yulin. "Omong kosong! Kau hanya cari alasan agar aku membatalkan niatku merebut barang berharga milikmu!" Chen Yulin tidak percaya apa yang dikatakan Bai Lihai. Tanpa menunggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Sang Kultivator Terbuang   81. Menunggu

    Di satu sisi di perbatasan area terlarang, seorang pemuda memperhatikan apa yang terjadi di lembah gersang. Bola matanya melihat empat Kultivator muda sedang dikepung oleh ratusan manusia tanah. Tidak ada niat sama sekali baginya untuk membantu, ia hanya memperhatikan dengan santai dari batas luar area terlarang. "Orang-orang bodoh itu terlalu nekat memasuki tempat ini. Sekarang mereka merasakan akibatnya sendiri!" Bai Liwei bergumam sendiri. Bai Liwei baru saja sampai di tempat ini. Tingkat Kultivasi-nya yang lebih rendah membuat kecepatannya lebih lambat dari yang lain. Saat ia tiba, pemuda itu sudah langsung dihadapkan oleh pemandangan seperti ini. Meski keempat Kultivator itu memiliki hubungan dengannya, tidak membuat Bai Liwei bersedia membantu mereka. Ada dua alasan kenapa ia tidak ingin membantu. Pertama, ia sedikit ragu memasuki tempat ini. Tempat ini memang terlarang untuk dimasuki. Menurut cerita, ada makhluk mengerikan yang menjaga tempat yang disebut sebagai pusat Tanah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Sang Kultivator Terbuang   82. Suara Tanpa Wujud

    Bai Liwei dan tiga Kultivator lainnya memasuki area terlarang. Mereka segera menyusul keempat rekan mereka yang telah lebih dahulu memasuki piramida. Masing-masing mereka memasang kewaspadaan tingkat tinggi. Apa yang dialami empat Kultivator sebelumnya bisa juga mereka alami. Manusia-manusia tanah itu memang lemah, tapi jika tidak waspada mereka bisa berada dalam kesulitan. "Aarrgghh...!"Sebuah suara teriakan muncul dari salah satu di antara mereka. Tiga lainnya segera menoleh untuk melihat apa yang terjadi. Terlihat, Ren Delun separuh badannya terhisap ke dalam tanah. Entah apa yang terjadi, tanah yang ia pijak tiba-tiba berubah menjadi pasir hisap. "Delun...!" Ma Liqian dan Luo Yigang langsung bertindak membantu Ren Delun keluar dari pasir hisap. Sedangkan, Bai Liwei langsung mengambil Pedang Angin Timur dari dalam Cincin Ruang. Ia waspada dengan apa yang mungkin akan terjadi. Ini sedikit di luar perkiraannya. Kemungkinan bukan manusia tanah yang akan mereka hadapi. "Saudara Ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Sang Kultivator Terbuang   83. Kalung Liontin

    "Di dalam piramida itu, terdapat sebuah benda yang menjadi pondasi Tanah Mutiara Putih. Jika benda itu dipindahkan dari tempatnya, maka Tanah Mutiara Putih akan mengalami kehancuran. Pemuda berjubah putih itu berniat mengambil benda tersebut. Kalian harus menghentikannya!" Sosok misterius itu menjelaskan."Kenapa harus kami?" Bai Liwei tidak puas dengan penjelasan sosok misterius. Ia meminta penjelasan lebih lanjut kenapa harus mereka yang melakukan tugas tersebut. "Apa kalian ingin Tanah Mutiara Putih hancur! Ingat, Tanah Mutiara Putih adalah satu-satunya tempat di mana kalian bisa menemukam Item Sihir. Jika tempat ini hancur, kalian tidak akan bisa lagi mendapatkannya," jawab sosok misterius. Tanah Mutiara Putih memang dikenal sebagai rumah Item Sihir. Semua Item Sihir yang terdapat di Benua Tengah berasal dari tempat ini. Sekali 12 tahun, saat Tanah Mutiara Putih terbuka, para Kultivator akan berburu Item Sihir dan membawanya ke Benua Tengah. Jika Tanah Mutiara Putih hancur, tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • Sang Kultivator Terbuang   84. Di Dalam Piramida

    "Tidak ada apa-apa di sini," gumam Chen Yulin setelah ia tidak melihat satu benda apapun di dalam piramida. Hanya ada satu ruangan di dalam piramida itu, tanpa ada satu benda pun di dalamnya. Meski begitu, isi dalam piramida terbilang mewah dengan dinding yang dipenuhi garis-garis yang terbuat dari tinta emas.Ini sangat berbeda dengan bagian luar yang terlihat menyeramkan. Bagian puncak piramida terus disambar petir tanpa henti. Memang cukup aneh, bagian luar yang terus disambar petir sama sekali tidak berpengaruh pada sisi dalam piramida. Ini hanya terasa seperti ruangan biasa. Jika seseorang tidak. pernah melihat bahian luar piramida ini, ia tidak akan pernah tau bahwa puncak piramida terus disambar petir. Selang beberapa waktu, Bai Lihai tiba memasuki piramida, diikuti oleh Han Xuelian dan Wang Lina. Reaksi mereka bertiga setelah berada di dalam piramida tidak jauh berbeda dengan Chen Yulin. "Apa yang sebenarnya kau cari? Tidak ada satu benda pun di sini," teriak Chen Yulin pad

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • Sang Kultivator Terbuang   85. Membuka Pintu

    Bai Lihai, Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina menatap kagum pada pintu ini. Ini adalah pintu terbesar yang pernah mereka lihat. Di sekte mereka masing-masing memang memiliki ruangan dengan pintu yang besar, tapi tidak sebesar ini. Tidak hanya besar, tapi pintu juga terlihat mewah dengan banyak hiasan berupa batu permata. "Dengan pintu seperti ini, aku yakin di dalamnya terdapat sesuatu yang berharga." Chen Yulin bergumam sendiri. "Bagaimana cara kita membuka pintu ini?" ucap Han Xuelian. "Pembuka pintu ini pasti berada di sekitar sini, kita harus mencarinya." Wang Lina menanggapi pertanyaam Han Xuelian. Membuka pintu berukuran berukuran besar seperti ini jelas tidak sama dengan membuka pintu biasa. Biasanya, pintu seperti ini dibuka dengan sebuah tombol atau dengan cara-cara lain yang tidak biasa. Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina mencari sesuatu yang dapat membuka pintu ini. Sedangkan Bai Lihai, ia hanya berdiri menatap pintu. Si pemuda sangat yakin bahwa Kristal Petir M

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Sang Kultivator Terbuang   86. Penjelasan Dari Ma Liqian

    Terjadi saling pandang antara Kultivator yang baru datang dengan Kultivator yang yang sejak awal sudah ada di dalam. Ada pertanyaan tersendiri di benak masing-masing mereka. Mereka yang baru datang mempertanyakan bagaimana empat Kultivator itu lebih dahulu sampai dari pada mereka. Padahal, sangat jelas bahwa keempatnya tertinggal jauh dari mereka. Sedangkan, Bai Liwei beserta tiga Kultivator Sekte Bulan Perak mempertanyaakan, kenapa Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina bersikap normal pada Bai Lihai, padahal pemuda itu adalah orang memiliki masalah dengan mereka. Hanya ada satu orang yang berisikap tidak peduli dengan situasi tersebut, ia adalah Bai Lihai. Dari pada memikirkan Bai Liwei dan tiga Kultivator Sekte Bulan Perak, ia lebih memperhatikan sebuah kristal yang melayang sambil sesekali memancarkan petir ke arah atap dan lantai. 'Jadi seperti ini Kristal Petir Murni itu!' batin Bai Lihai. Bai Lihai berjalan menuju ke arah krist

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29

Bab terbaru

  • Sang Kultivator Terbuang   127. Meyakinkan Jiang Durong

    "Itu karena keluarga Wen tidak sanggup lagi memberi energi pada Kubus Pengetahuan, sedangkan keluarga Jiang bisa melakukannya, bahkan memberikan energi yang lebih baik!"Kata-kata itu tidak diucapkan oleh penjaga gerbang, melainkan orang yang datang dari dalam. Orang ini tidak lain adalah Jiang Durong. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling terkejut dengan kedatangan Jiang Durong. Mereka merasa gugup bertemu kembali dengan wanita itu. "Berani sekali kalian datang ke sini setelah apa yang kalian lakukan padaku. Apa kalian sudah siap menerima pembalasan dariku!" lanjut Jiang Durong sambil membuat Senjata Elemental. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling langsung bersujud pada Jiang Durong. Mereka berusaha meredakan amarah wanita itu sembari meyakinkannya untuk membawa mereka masuk."Ampuni kami, Senior Durong, kami Khilaf. Kami rela melakulan apa pun yang Senior lakukan agar Senior memaafkan kami!" ucap keduanya serentak. Jiang Durong me

  • Sang Kultivator Terbuang   126. Munuju Sekte Lembah Bambu

    Bai Lihai dan empat Kultivator dengan penuh tekad meninggalkan Kota Dongyun dan memulai perjalanan menuju Sekte Lembah Bambu. Mereka menyadari bahwa penting untuk segera mencari bukti yang mengaitkan fraksi keluarga Jiang dengan rencana membangkitkan Huyao. Misi ini terbilang berbahaya, tapi mereka bersedia melakukannya. Keselamatan Benua Tengah dipertaruhkan dalam hal ini. "Ada dua masalah yang kita hadapi sekarang. Pertama, bagaimana cara kalian bertemu dengan Jiang Durong. Kedua, bagaimana kalian menyakinkan Jiang Durong untuk menerima kalian!" ucap Bai Lihai. Ini tidak terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Masalah seperti ini tidak sempat mereka diskusikan. Empat Kultivator telah meninggalkan Sekte Lembah Bambu secara sepihak, sehingga sulit bagi mereka masuk kembali ke sana. Artinya mereka juga akan kesulitan untuk menemukan Jiang Durong. Jikapun berhasil bertemu Jiang Durong, belum tentu dia menerima keempat Kultivator dalam renc

  • Sang Kultivator Terbuang   125. Mencari Ide

    Han Xuelian menatap Bai Lihai dengan tatapan heran dan sedikit cemburu. Meskipun dia tahu bahwa mereka tidak punya hubungan yang istimewa, tapi ada perasaan aneh yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ada di sisinya."Jangan dengarkan dia! Otaknya sedikit tidak beres!" bisik Bai Lihai pada Han Xuelian. Entah kenapa Bai Lihai merasa perlu mengatakan itu pada Han Xuelian. Ia seperti merasa punya kewajiban untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Setidaknya, kata-kata Bai Lihai itu membuat Han Xuelian menjadi sedikit lega. Lagi pula, si gadis tidak sepenuhnya percaya perkataan wanita itu. Ia terlihat seperti wanita penggoda yang menjijikan bagi si gadis. Ia yakin, Bai Lihai tidak akan tertarik wanita itu. Tiba-tiba saja, Han Xun menepuk pundak Bai Lihai. "Kenapa kamu justru memberi penjelasan pada cucuku, padahal wanita ini mengatakannya padaku!"Meski Bai Liha

  • Sang Kultivator Terbuang   124. Kesepakatan

    "Lihai...! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Han Xuelian keheranan. "Xuelian...! Apa kamu Grandmaster Alkemis itu?" Bai Lihai justru balik bertanya. Jelas saja Bai Lihai merasa terkejut. Bukan hanya karena tidak menyangka orang yang ia temui adalah Han Xuelian, tapi juga karena berita sebelumnya mengatakan bahwa yang akan mengobati Lu Jiwen adalah seorang Grandmaster Alkemis. Meski Bai Lihai tau bahwa Han Xuelian tau mempelajari ilmu Alkemis, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sudah mendapatkan gelar Grandmaster Alkemis. Han Xuelian tersenyum simpul mendengar pertanyaan Bai Lihai. Pemuda itu sepertinya salah paham dengan apa yang terjadi. "Bukan, Lihai. Aku masih jauh dari gelar Grandmaster Alkemis. Aku masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman," jelas Han Xuelian dengan rendah hati. "Grandmaster Alkemis yang dimaksud adalah kakekku. Aku datang bersamanya!" lanjut Han Xuelian. "Tetua Han juga datang!"

  • Sang Kultivator Terbuang   123. Mengidentifikasi Racun

    Han Xun memeriksa kondisi Lu Jiwen dengan cermat. Dia mengalirkan Qi ke tubuh pemuda itu untuk mengetahui seberapa kuat racun yang telah menyerangnya."Racun ini terbilang cukup kuat. Kultivator Nascent Soul pun akan kesulitan menahan racun ini!" ucap Han Xun memberitahu sedikit tentang racun yang diterima Lu Jiwen. "Lian'er, ambil beberapa tetes darah pemuda ini dan cari tau, terbuat dari apa racun ini!" lanjut Hun Xun sambil memberri perintah pada Han Xuelian. Han Xuelian melakukan apa yang diperintahkan oleh kakeknya. Dia mengambil beberapa tetes darah dan menempatkannya dalam sebuah wadah.Kemudian, Han Xuelian mulai bekerja untuk mengidentifikasi bahan apa yang digunakan dalam racun tersebut dan bagaimana cara kerjanya. Jika mereka berhasil menemukan jawabannya, mereka akan dapat membuat obat penawar yang sesuai.Han Xuelian mengalirkan Qi ke jari telunjuknya dan mendekatkannya ke tetesan darah di dalam wadah. Ini adalah teknik khusus yang d

  • Sang Kultivator Terbuang   122. Mununggu Lu Jiwen

    Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai dan empat Kultivator menyelesaikan makan mereka. Namun, mereka belum meninggalkan restoran tersebut. Ada hal yang tengah mereka bicarakan. "Aku tau kita tidak punya hubungan yang dekat, tapi kita perlu membicarakan ini. Bagaimana cara kita membuat laporan tentang upaya Jiang Durong yang ingin membangkitkan Huyao ini?" ucap Yao Yikai. "Laporkan saja, apa susahnya! Kalian bisa melapor ke Dewan Kehidupan atau ke sekte kalian. Bukankah, rencana itu disusun oleh salah satu fraksi di sekte kalian!" jawab Bai Lihai. Keempat Kuktivator saling berpandangan. Mereka merasa Bai Lihai tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang dihadapi. "Permasalahannya, kita tidak punya bukti. Kita tidak bisa menggunakan ladang Ginseng Api yang kita temui sebelumnya karena itu sudah kamu hancurkan. Tidak mungkin laporan kita diterima jika tidak ada bukti. Yang ada justru kita yang dianggap melakukan fitnah!" Yao Yikai kembali menjelas

  • Sang Kultivator Terbuang   121. Perdebatan Di Restoran

    Bai Lihai keluar dari ruangan tersebut. Ia meninggalkan Lu Jiwen yang tengah terbaring. Meski kondisi pemuda itu belum cukup baik, tapi ia sudah mendapat penanganan yang tepat. Bai Lihai tidak perlu mengkhawatirkannya. Secara diam-diam, Bai Lihai meninggalkan rumah pengobatan. Ia merasa suntuk terus berada di tempat itu, sehingga memutuskan mencari udara segar. Si pemuda melangkah dengan berhati-hati, menghindari setiap petugas rumah pengobatan yang ada. Jika ada yang tau ia sembuh secara tiba-tiba, maka akan bisa terjadi kehebohan. Akan ada banyak pertanyaan yang datang padanya, yang sulit untuk ia jawab. Tidak ada kesulitan berarti yang ia alami, Bai Lihai berhasil keluar dari rumah pengobatan dengan mulus. Saat itu juga, ia langsung dihadapkan suasana kota Dongyun yang gemerlap. Malam hari di kota Dongyun begitu indah. Cahaya lampu-lampu kota menyinari jalanan yang ramai dengan aktivitas warga dan pengunjung.Saat ia berjalan di se

  • Sang Kultivator Terbuang   120. Misi Berikutnya

    Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat

  • Sang Kultivator Terbuang   119. Kesembuhan Gao Lin

    Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob

DMCA.com Protection Status