"Di dalam piramida itu, terdapat sebuah benda yang menjadi pondasi Tanah Mutiara Putih. Jika benda itu dipindahkan dari tempatnya, maka Tanah Mutiara Putih akan mengalami kehancuran. Pemuda berjubah putih itu berniat mengambil benda tersebut. Kalian harus menghentikannya!" Sosok misterius itu menjelaskan."Kenapa harus kami?" Bai Liwei tidak puas dengan penjelasan sosok misterius. Ia meminta penjelasan lebih lanjut kenapa harus mereka yang melakukan tugas tersebut. "Apa kalian ingin Tanah Mutiara Putih hancur! Ingat, Tanah Mutiara Putih adalah satu-satunya tempat di mana kalian bisa menemukam Item Sihir. Jika tempat ini hancur, kalian tidak akan bisa lagi mendapatkannya," jawab sosok misterius. Tanah Mutiara Putih memang dikenal sebagai rumah Item Sihir. Semua Item Sihir yang terdapat di Benua Tengah berasal dari tempat ini. Sekali 12 tahun, saat Tanah Mutiara Putih terbuka, para Kultivator akan berburu Item Sihir dan membawanya ke Benua Tengah. Jika Tanah Mutiara Putih hancur, tida
"Tidak ada apa-apa di sini," gumam Chen Yulin setelah ia tidak melihat satu benda apapun di dalam piramida. Hanya ada satu ruangan di dalam piramida itu, tanpa ada satu benda pun di dalamnya. Meski begitu, isi dalam piramida terbilang mewah dengan dinding yang dipenuhi garis-garis yang terbuat dari tinta emas.Ini sangat berbeda dengan bagian luar yang terlihat menyeramkan. Bagian puncak piramida terus disambar petir tanpa henti. Memang cukup aneh, bagian luar yang terus disambar petir sama sekali tidak berpengaruh pada sisi dalam piramida. Ini hanya terasa seperti ruangan biasa. Jika seseorang tidak. pernah melihat bahian luar piramida ini, ia tidak akan pernah tau bahwa puncak piramida terus disambar petir. Selang beberapa waktu, Bai Lihai tiba memasuki piramida, diikuti oleh Han Xuelian dan Wang Lina. Reaksi mereka bertiga setelah berada di dalam piramida tidak jauh berbeda dengan Chen Yulin. "Apa yang sebenarnya kau cari? Tidak ada satu benda pun di sini," teriak Chen Yulin pad
Bai Lihai, Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina menatap kagum pada pintu ini. Ini adalah pintu terbesar yang pernah mereka lihat. Di sekte mereka masing-masing memang memiliki ruangan dengan pintu yang besar, tapi tidak sebesar ini. Tidak hanya besar, tapi pintu juga terlihat mewah dengan banyak hiasan berupa batu permata. "Dengan pintu seperti ini, aku yakin di dalamnya terdapat sesuatu yang berharga." Chen Yulin bergumam sendiri. "Bagaimana cara kita membuka pintu ini?" ucap Han Xuelian. "Pembuka pintu ini pasti berada di sekitar sini, kita harus mencarinya." Wang Lina menanggapi pertanyaam Han Xuelian. Membuka pintu berukuran berukuran besar seperti ini jelas tidak sama dengan membuka pintu biasa. Biasanya, pintu seperti ini dibuka dengan sebuah tombol atau dengan cara-cara lain yang tidak biasa. Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina mencari sesuatu yang dapat membuka pintu ini. Sedangkan Bai Lihai, ia hanya berdiri menatap pintu. Si pemuda sangat yakin bahwa Kristal Petir M
Terjadi saling pandang antara Kultivator yang baru datang dengan Kultivator yang yang sejak awal sudah ada di dalam. Ada pertanyaan tersendiri di benak masing-masing mereka. Mereka yang baru datang mempertanyakan bagaimana empat Kultivator itu lebih dahulu sampai dari pada mereka. Padahal, sangat jelas bahwa keempatnya tertinggal jauh dari mereka. Sedangkan, Bai Liwei beserta tiga Kultivator Sekte Bulan Perak mempertanyaakan, kenapa Han Xuelian, Chen Yulin dan Wang Lina bersikap normal pada Bai Lihai, padahal pemuda itu adalah orang memiliki masalah dengan mereka. Hanya ada satu orang yang berisikap tidak peduli dengan situasi tersebut, ia adalah Bai Lihai. Dari pada memikirkan Bai Liwei dan tiga Kultivator Sekte Bulan Perak, ia lebih memperhatikan sebuah kristal yang melayang sambil sesekali memancarkan petir ke arah atap dan lantai. 'Jadi seperti ini Kristal Petir Murni itu!' batin Bai Lihai. Bai Lihai berjalan menuju ke arah krist
Tanpa disadari oleh Ma Liqian, Bai Lihai mengambil sebuah Jimat Api. Qi dialirkan dan mengubah kertas itu menjadi sebuah bola api. Seketika, bola api itu menyerang Ma Liqian. Ma Liqian cukup cepat menyadari. Ia berhasil menghindari serangan itu. Akan tetapi, itu membuka jalur untuk Bai Lihai mengambil Kristal Petir Murni. Tujuan Bai Lihai menggunakan Jimat Api memang untuk ini, membuka kesempatan untuknya mengambil Kristal Petir Murni. Si pemuda pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun, sebelum ia sempat menggapainya, sebuah tebasan menghampiri Bai Lihai. Walapun serangan itu datang secara tiba-tiba, Bai Lihai masih bisa menghindar. Pandangan Bai Lihai pada orang yang melakukan serangan. Dia tidak lain adalah Bai Liwei. Saudaranya itu sebelumnya sudah membaca gelagat Bai Lihai yang tetap ingin mendapatkan Kristal Petir Murni meski Ma Liqian sudah menjelaskan semuanya. Ini juga yang membuat Bai Liwei bereaksi cepat. "Kau sudah t
Bai Lihai berjalan mendekat ke arah Chen Yulin. Langkah si pemuda itu diiringi oleh tatapan dari semua yang ada di sana. Mereka semua tau, saat ini pemuda itu telah dikuasai oleh Alter Ego-nya. Tidak ada yang berani mendekat pada Bai Lihai. Pemuda itu terlihat lebih kuat dari pada sebelumnya. Tidak ada yang bisa menebak sampai di mana kekuatan Alter Ego Bai Lihai ini. Bahkan, Han Xuelian yang memiliki Mata Kosmik sama sekali tidak bisa membaca kekuatan si pemuda. "Kau terus saja menyerangku dengan alasan yang tidak bisa diterima. Jangan salahkan aku jika aku membubuhmu!" ucap Bai Lihai pada Chen Yulin. "Aku menghargai kepercayaan dirimu. Tapi, aku peringatkan kepadamu, terlalu percaya diri itu juga tidak baik!" Chen Yulin tersenyum sinis pada Bai Lihai. Chen Yulin masih menilai kekuatan Alter Ego Bai Lihai sama dengan Super Ego-nya. Ia masih memandang rendah pada Bai Lihai. Tanpa ia sadari, kekuatan Alter Ego ini jauh lebih besar.
"Lian'er... apa menurutmu ini masuk akal? Dia jauh berbeda dari sebelumnya." Sebuah pertanyaan diajukan Wang Lina kepada Han Xuelian setelah melihat kemampuan Bai Lihai. "Ini memang sedikit tidak normal," jawab Han Xuelian singkat. Kedua wanita itu memang dibuat tidak percaya dengan kemampuan Alter Ego Bai Lihai. Dari kemampuannya bergerak, bisa dikatakan kekuatan Alter Ego ini setara dengan Kultivator Core Formation. Itu terlihat dari bagai mana si pemuda bisa mengimbangi Chen Yulin. Kemampuan itu jelas bukan berasal dari kalung liontin mengingat kalung itu hanya memberi tambahan Qi. Kalung itu tidak bisa membuat peningkatan kekuatan berarti pada Kultivator. Pada dasarnya, Alter Ego yang sering muncul memang memiliki kemampuan lebih dari Super Ego-nya, tapi biasanya itu tidak terlalu jauh seperti yang dialami oleh Bai Lihai. "Lihat itu...!" Wang Lina menunjuk kepada Bai Lihai. Kedua wanita itu kembali dibuat terkejut oleh
Bai Lihai memberikan sebuah senyum sinis pada Chen Yulin. Posisi tubuhnya tidak menunjukkan bahwa ia siap bertarung. Namun, si pemuda sebenarnya sedang menyiapkan sesuatu yang tidak terduga. Saat Chen Yulin mulai mendekat, Bai Lihai melakukan sebuah tebasan tepat ke arah leher lawan. Serangan itu tidak bisa dihindari, membuat kepala Chen Yulin langsung terpisah dari badannya. Bai Lihai melakukan itu dengan sangat cepat. Bahkan, tidak ada satu pun yang melihat bagaimana si pemuda memenggal kepala Chen Yulin. Mereka melihat Bai Lihai hanya diam dan tiba-tiba saja kepala Chen Yulin terpisah dari badannya. Mereka semua tidak sanggup berkata-kata. Pikiran mereka dipenuhi pertanyaan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, mereka yang berasal dari Sekte Gerbang Naga bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. "Pola kedelapan Teknik Sembilan Naga! Dia juga menguasainya!" Han Xuelian bergumam sendiri. Han Xuelian, Wang Lina dan Bai Liwei sedikit pa
"Itu karena keluarga Wen tidak sanggup lagi memberi energi pada Kubus Pengetahuan, sedangkan keluarga Jiang bisa melakukannya, bahkan memberikan energi yang lebih baik!"Kata-kata itu tidak diucapkan oleh penjaga gerbang, melainkan orang yang datang dari dalam. Orang ini tidak lain adalah Jiang Durong. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling terkejut dengan kedatangan Jiang Durong. Mereka merasa gugup bertemu kembali dengan wanita itu. "Berani sekali kalian datang ke sini setelah apa yang kalian lakukan padaku. Apa kalian sudah siap menerima pembalasan dariku!" lanjut Jiang Durong sambil membuat Senjata Elemental. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling langsung bersujud pada Jiang Durong. Mereka berusaha meredakan amarah wanita itu sembari meyakinkannya untuk membawa mereka masuk."Ampuni kami, Senior Durong, kami Khilaf. Kami rela melakulan apa pun yang Senior lakukan agar Senior memaafkan kami!" ucap keduanya serentak. Jiang Durong me
Bai Lihai dan empat Kultivator dengan penuh tekad meninggalkan Kota Dongyun dan memulai perjalanan menuju Sekte Lembah Bambu. Mereka menyadari bahwa penting untuk segera mencari bukti yang mengaitkan fraksi keluarga Jiang dengan rencana membangkitkan Huyao. Misi ini terbilang berbahaya, tapi mereka bersedia melakukannya. Keselamatan Benua Tengah dipertaruhkan dalam hal ini. "Ada dua masalah yang kita hadapi sekarang. Pertama, bagaimana cara kalian bertemu dengan Jiang Durong. Kedua, bagaimana kalian menyakinkan Jiang Durong untuk menerima kalian!" ucap Bai Lihai. Ini tidak terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Masalah seperti ini tidak sempat mereka diskusikan. Empat Kultivator telah meninggalkan Sekte Lembah Bambu secara sepihak, sehingga sulit bagi mereka masuk kembali ke sana. Artinya mereka juga akan kesulitan untuk menemukan Jiang Durong. Jikapun berhasil bertemu Jiang Durong, belum tentu dia menerima keempat Kultivator dalam renc
Han Xuelian menatap Bai Lihai dengan tatapan heran dan sedikit cemburu. Meskipun dia tahu bahwa mereka tidak punya hubungan yang istimewa, tapi ada perasaan aneh yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ada di sisinya."Jangan dengarkan dia! Otaknya sedikit tidak beres!" bisik Bai Lihai pada Han Xuelian. Entah kenapa Bai Lihai merasa perlu mengatakan itu pada Han Xuelian. Ia seperti merasa punya kewajiban untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Setidaknya, kata-kata Bai Lihai itu membuat Han Xuelian menjadi sedikit lega. Lagi pula, si gadis tidak sepenuhnya percaya perkataan wanita itu. Ia terlihat seperti wanita penggoda yang menjijikan bagi si gadis. Ia yakin, Bai Lihai tidak akan tertarik wanita itu. Tiba-tiba saja, Han Xun menepuk pundak Bai Lihai. "Kenapa kamu justru memberi penjelasan pada cucuku, padahal wanita ini mengatakannya padaku!"Meski Bai Liha
"Lihai...! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Han Xuelian keheranan. "Xuelian...! Apa kamu Grandmaster Alkemis itu?" Bai Lihai justru balik bertanya. Jelas saja Bai Lihai merasa terkejut. Bukan hanya karena tidak menyangka orang yang ia temui adalah Han Xuelian, tapi juga karena berita sebelumnya mengatakan bahwa yang akan mengobati Lu Jiwen adalah seorang Grandmaster Alkemis. Meski Bai Lihai tau bahwa Han Xuelian tau mempelajari ilmu Alkemis, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sudah mendapatkan gelar Grandmaster Alkemis. Han Xuelian tersenyum simpul mendengar pertanyaan Bai Lihai. Pemuda itu sepertinya salah paham dengan apa yang terjadi. "Bukan, Lihai. Aku masih jauh dari gelar Grandmaster Alkemis. Aku masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman," jelas Han Xuelian dengan rendah hati. "Grandmaster Alkemis yang dimaksud adalah kakekku. Aku datang bersamanya!" lanjut Han Xuelian. "Tetua Han juga datang!"
Han Xun memeriksa kondisi Lu Jiwen dengan cermat. Dia mengalirkan Qi ke tubuh pemuda itu untuk mengetahui seberapa kuat racun yang telah menyerangnya."Racun ini terbilang cukup kuat. Kultivator Nascent Soul pun akan kesulitan menahan racun ini!" ucap Han Xun memberitahu sedikit tentang racun yang diterima Lu Jiwen. "Lian'er, ambil beberapa tetes darah pemuda ini dan cari tau, terbuat dari apa racun ini!" lanjut Hun Xun sambil memberri perintah pada Han Xuelian. Han Xuelian melakukan apa yang diperintahkan oleh kakeknya. Dia mengambil beberapa tetes darah dan menempatkannya dalam sebuah wadah.Kemudian, Han Xuelian mulai bekerja untuk mengidentifikasi bahan apa yang digunakan dalam racun tersebut dan bagaimana cara kerjanya. Jika mereka berhasil menemukan jawabannya, mereka akan dapat membuat obat penawar yang sesuai.Han Xuelian mengalirkan Qi ke jari telunjuknya dan mendekatkannya ke tetesan darah di dalam wadah. Ini adalah teknik khusus yang d
Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai dan empat Kultivator menyelesaikan makan mereka. Namun, mereka belum meninggalkan restoran tersebut. Ada hal yang tengah mereka bicarakan. "Aku tau kita tidak punya hubungan yang dekat, tapi kita perlu membicarakan ini. Bagaimana cara kita membuat laporan tentang upaya Jiang Durong yang ingin membangkitkan Huyao ini?" ucap Yao Yikai. "Laporkan saja, apa susahnya! Kalian bisa melapor ke Dewan Kehidupan atau ke sekte kalian. Bukankah, rencana itu disusun oleh salah satu fraksi di sekte kalian!" jawab Bai Lihai. Keempat Kuktivator saling berpandangan. Mereka merasa Bai Lihai tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang dihadapi. "Permasalahannya, kita tidak punya bukti. Kita tidak bisa menggunakan ladang Ginseng Api yang kita temui sebelumnya karena itu sudah kamu hancurkan. Tidak mungkin laporan kita diterima jika tidak ada bukti. Yang ada justru kita yang dianggap melakukan fitnah!" Yao Yikai kembali menjelas
Bai Lihai keluar dari ruangan tersebut. Ia meninggalkan Lu Jiwen yang tengah terbaring. Meski kondisi pemuda itu belum cukup baik, tapi ia sudah mendapat penanganan yang tepat. Bai Lihai tidak perlu mengkhawatirkannya. Secara diam-diam, Bai Lihai meninggalkan rumah pengobatan. Ia merasa suntuk terus berada di tempat itu, sehingga memutuskan mencari udara segar. Si pemuda melangkah dengan berhati-hati, menghindari setiap petugas rumah pengobatan yang ada. Jika ada yang tau ia sembuh secara tiba-tiba, maka akan bisa terjadi kehebohan. Akan ada banyak pertanyaan yang datang padanya, yang sulit untuk ia jawab. Tidak ada kesulitan berarti yang ia alami, Bai Lihai berhasil keluar dari rumah pengobatan dengan mulus. Saat itu juga, ia langsung dihadapkan suasana kota Dongyun yang gemerlap. Malam hari di kota Dongyun begitu indah. Cahaya lampu-lampu kota menyinari jalanan yang ramai dengan aktivitas warga dan pengunjung.Saat ia berjalan di se
Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat
Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob