Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 235. SALING SIAGA TEMPUR

Share

Bab 235. SALING SIAGA TEMPUR

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 19:17:47

"Bagus Bara! Memang sebaiknya begitu, agar mereka berpikir segala sesuatunya berjalan seperti biasanya.

Sesuai jadwal dan rencana mereka, jika memang mereka merencanakan sesuatu terhadap kita.

Namun pada akhirnya, akan kita buat mereka terkejut nantinya! Hehe," ujar Drajat terkekeh.

Dan setelah Bara cs usai makan siang di markas.

Maka sesuai rencana Drajat, Dimas, Brian, dan Gatot, bersama dengan 2 orang anggota Pasukan Super Level segera berangkat, menuju ke wilayah kepulauan seribu.

Mereka berniat menyewa speed boat dan mempersiapkan 'misi' mereka nanti malam.

Dua buah mobil melaju keluar membawa mereka ke lokasi, mobil milik Dimas dan juga sedan milik Bara.

Dewi akan ikut naik helikopter, dan akan masuk ke dalam gedung arena kompetisi bersama David. Untuk menyaksikan pertarungan sekaligus mengawasi kondisi di dalam gedung arena.

Sementara Sandi dan dua anggota Pasukan Super Level, akan berjaga di sekitar helikopter mereka.

Hal yang bertujuan berjaga dari segala kemungkinan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 236. PUNCAK KETEGANGAN

    "Kalian rakit dan arahkan sniper ke gedung arena pertarungan itu. Backing kami dan habisi saja siapapun yang membahayakan orang-orang kita..!" seru Drajat. "Siap Jendral..!" sahut keduanya mengerti. Mereka pun langsung mengambil posisi ternyaman dan tersembunyi, dari lokasi itu mengarah ke gedung arena. Sedangkan Drajat sendiri mengarahkan teropong Night Visionnya, ke arah gedung arena kompetisi itu. Nampak olehnya masih banyak orang lalu lalang, di sekitar pintu utama gedung arena. Drajat terus menyisir area sekitar gedung dengan teropongnya itu, dan saat teropong di arahkan ke atas gedung ... "Brengsek..! Denta, Pandu dan Freedy, berada di atas gedung arena itu..! Ada sekitar 7 orang Pasukan Harimau Besi juga bersama mereka di sana," seru Drajat mengkonfirmasi pada para sahabat. Dia memberikan teropongnya, agar Dimas, Brian, dan Gatot, juga bisa melihat situasi itu. Maka bergantian para sahabat meneropong kondisi gedung arena, untuk sekaligus merekam posisi musuh dalam memor

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 237. BARA TERJEBAK

    "Hiyaahh..!" Daambbh.!! Dengan diiringi teriakkan kerasnya, Wayan menghantam lantai arena dengan kaki kanannya. Sepenuh tenaga dalam dan energi bathinnya dikerahkan saat itu juga. Gedung arena pertarungan bagai bergetar dilanda gempa dahsyat. Perlahan asap putih mengepul keluar dari bawah lantai, yang tadi di hantam deras oleh kaki Wayan. Asap itu makin lama makin tebal, hingga menyelubungi seluruh tubuhnya. Sementara di dalam selubung asap putih itu, sosok Wayan terlihat bergetar keras, dengan seluruh otot tubuhnya meregang kencang. Tiba-tiba ... Byaaarrsk..!! "Huahaahaa...!!" sosok raksasa muncul dan langsung tertawa keras membahana, mengguncang dan menggetarkan nyali semua penonton di seantero gedung arena.Tampak kini telah berdiri seorang raksasa setinggi 7 meteran lebih, dengan sekujur tubuhnya berwarna semerah darah. Sementara empat buah taring putih besar mencuat dari mulutnya, yang juga berleleran darah. Sungguh sosok yang tak sedap dan nyaman untuk dilihat. Namun ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 238. TERCULIK DAN SALING GEBRAK

    "Beres.." gumam seseorang dari luar pintu ruang tunggu. Yang merupakan koridor ruang masuknya Bara dari area helikopter. Dengan menganggukkan wajahnya, dia masuk bersama timnya yang sama-sama memakai masker khusus, ke dalam ruang tunggu. Nampak di depan pintu masuk dari luar gedung itu, telah tergeletak 3 mayat pengawal pihak penyelenggara bersimbah darah. Merekalah yang mengawal Bara masuk setelah turun dari helikopter tadi. Beberapa saat kemudian, nampak kedua orang bermasker khusus itu memapah tubuh Bara. Lalu mereka masuk ke dalam sebuah helikopter, yang mesinnya telah menyala di samping gedung. Area itu memang terpisah dari deretan helikopter, yang standby di depan gedung arena itu. Dan helikopter itu pun langsung mengudara dan terbang menjauh, dari gedung arena kompetisi. Entah siapa mereka..! *** Sementara kita mundur sejenak, pada kejadian di luar gedung. Tepat setelah bel tanda pertarungan di dalam gedung dimulai tadi. "Shoot..!" seru Rodin. Dua sniper personel Pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 239. DUEL DAN PENGORBANAN DEWI

    "Huuaarghk..!!" Wuusshk....!! Pandu melontarkan pukulan dahsyatnya ke arah ketiga lawannya. Hal yang diiringi dengan sosoknya yang ikut melesat, untuk melepaskan pukulan jarak dekat setelahnya. Sinar merah keemasan pun berkelebat cepat. Slaph..!!Masuk dua sosok melesat dengan cepat, seraya melepaskan dua pukulan pamungkas mereka. "Hiaahh..!" Wuushk...!! Cahaya hitam pekat dengan hawa super panas pun berkiblat, ke arah pukulan merah keemasan milik Pandu. "Hiaahh..!" Splaasshk...! Menyusul seberkas cahaya kebiruan melesat deras, tebarkan hawa dingin luar biasa yang juga ikut memapaki lesatan cahaya merah keemasan milik Pandu. Ya, Dimas dan Drajat datang tepat pada waktunya. Untuk menyelamatkan tiga sahabat mereka, yang bagai terpaku kaku di tempatnya saat itu. Sandi, Brian, dan Gatot, merasakan betapa kaki mereka bagai melekat di atas tanah, dan tak bisa melepaskan pukulan pamungkas mereka. "Tembak mereka berdua..!" seru Sandi pada Bandi dan Karyo. Nampak wajahnya menunjuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 240. SOSOK DI BALIK PENCULIKKAN

    "A-apa..?! Baik Dimas! Kita segera tinggalkan tempat ini..!" seru David cepat mengambil keputusan. Sementara hiruk pikuk para pengunjung semakin menjadi. Kaca-kaca jendela luar gedung pecah berantakkan, terdapat ceruk berlubang sedalam 1,5 meteran, kerikil-kerikil dan ilalang berserakan di teras gedung, serta tergulingnya sebuah helikopter di luar landasannya. Kondisi itu sangat mengerikkan bagi para pengunjung. Mereka semua berpikir gedung area kompetisi itu baru saja dilanda badai dahsyat, selagi mereka berada di dalam tadi. Sementara para penjaga dari pihak penyelenggara juga nampak bingung dan panik, dengan semua kejadian tersebut. Sejak tadi mereka memang bersembunyi, akibat dahsyatnya pertarungan yang terjadi di luar gedung. Karena memang mereka hanya dibekali sebuah pistol saja. Hal yang mereka rasa tak berarti, setelah melihat pertempuran dahsyat yang baru berlangsung. Kini mereka keluar dari persembunyian dan langsung menghampiri Denta dan Freedy, yang tengah memapah tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 241. KELAINAN DAN KEGALAUAN

    'Darimana kelipatan energi chi pemuda ini..! Belum tentu ada 100 tahun sekali lahir bakat seperti pemuda ini Nona!" seru tabib Chao, seraya mengeleng-gelengkan kepalanya. Dirinya merasa takjub dan seolah tak percaya. Saat merasakan getar energi chi Bara, yang tak pernah di rasakan dan ditemuinya selama dia menjadi tabib. Karena energi chi Bara, adalah energi chi terkuat dan terdahsyat, dari para pemilik chi yang pernah di periksanya. Jika secara matematika 2+2 = 4, maka pada energi Bara ditemuinya 2+2= 8 dan di atasnya lagi. Hal yang tentu sangat membingungkan bagi Tabib Chao. Andai sang tabib mengetahui perihal 'Mustika Naga Emas', yang melekat di bagian dada Bara. Mungkin dia tak akan sebingung ini. Hehe. Akhirnya setelah hampir 15 menit sang Tabib menusuk, memutar, menyumbat, serta menotok beberapa titik aliran 'chi' di dalam tubuh Bara, dia pun menyudahi 'operasi'nya. Nampak keningnya penuh keringat. Karena pekerjaannya itu memang membutuhkan konsentrasi, serta kedalaman tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 242. DUA PANGGILAN

    Sementara bagi Gatot, Sandi, dan Brian. Kiranya mereka hanya memerlukan 3-4 hari meditasi secara teratur, untuk memulihkan diri. Dan di antara mereka semua, belum ada yang berani mengabarkan kejadian hilangnya Bara pada Resti. Entah apa reaksi gadis itu, bila mengetahui kejadian yang menimpa kekasihnya itu. Dan di tengah-tengah kemelut dan kecemasan, yang tengah melanda para sahabat itu, Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara yang tadi ditemukan oleh Gatot, dan diletakkan di atas meja ruang tengah vila berdering. Nampak tertera di layar itu 'Marsha memanggil'. Kembali kebingungan melanda para sahabat Bara cs. Namun mengingat Marsha adalah sahabat mereka semua, akhirnya Gatot pun berinisiatif menjawab panggilan Marsha. Klik.! "Ya Marsha, saya Gatot." "Hei..! Mas Gatot. Kenapa ponsel Mas Bara berada padamu..?" sentak heran Marsha di sana. "Bara ... Bara .. dia.." Gatot mendadak gagap, dia kesulitan menjawab pertanyaan Marsha. "Kenapa Mas Gatot..? Apakah sesuatu terjadi pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 243. TERKUNCI DAN TAK BERDAYA

    "Sudah agak lumayan sekarang kondisinya. Terlambat sepuluh menit saja kalian bawa dia ke sini. Maka nyawanya sudah melayang sejak tadi," ujar sang Jendral, setelah dia selesai melakukan pengolahan nafasnya. Motivasi sebenarnya sang Jendral memulihkan Pandu. Adalah karena dia masih membutuhkan tenaga Pandu, untuk membantunya menghadapi musuhnya. Saat ini memang hanya Pandu, satu-satunya orang yang memiliki kemampuan tertinggi di samping sang Jendral sendiri. Andai yang terluka parah itu Freedy, belum tentu sang Jendral mau bersusah payah menguras energi hawa murninya, untuk memulihkannya. Semuanya atas dasar kebutuhan belaka, bukan kemanusiaan! Karena prinsip 'kemanusiaan', adalah prinsip yang sangat asing bagi sang Jendral dalam hidupnya. "Power Bara dan para sahabatnya itu memang sudah tak bisa di anggap remeh sekarang," ucap sang Jendral menahan emosinya. "Benar Jendral! Bahkan aku merasa mereka lebih kuat, daripada mendiang ayah mereka. Berbenturan tenaga dalam dengan Rak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kondisi Bara.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status