Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 041. INTIMIDASI YANG GAGAL

Share

Bab 041. INTIMIDASI YANG GAGAL

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-27 12:49:07

Vroomm..! Nnggg...! NNngggg ......!

Brian langsung menggas pool motornya, karena dia paham Elsa sedang di kejar waktu untuk menemui kakaknya di Pondok Indah.

Motor Brian pun melesat cepat dan lincah menjelajahi jalan raya, menuju area perumahan elit Pondok Indah yang terletak di Pondok Pinang, Jakarta selatan.

Tak sampai 15 menit mereka sudah tiba di depan gerbang rumah megah Vivian. Tampak Vivian saat itu sedang bersitegang dengan tiga orang berseragam hitam di teras rumahnya.

Satpam gerbang juga tengah berjaga dan siaga, untuk menjaga majikannya di sekitar teras itu. Elsa segera turun dari motor Brian. Brian pun ikut masuk dan memarkirkan motornya dekat pos satpam di gerbang rumah Vivian.

Terlihat sebuah APV hitam terparkir di depan pagar rumah Vivian, Brian menduga mobil itu tentunya milik tiga orang berseragam hitam itu.

"Tidak bisa Bu.! Rumah ini besok harus segera di kosongkan..! Sebaiknya Ibu sekeluarga bersiap dan berkemas sejak dari sekarang..!" seru seorang petugas itu ngoto
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 042. PETARUNG AMERIKA

    "Ok Ayah."Klikh! Tuttt ... Tuttt .. Tuttt...!Baru saja Freedy selesai bicara dengan sang ayah. Masuk lagi panggilan ke ponselnya, dilihatnya nama pemanggil di layar ponselnya, 'Mr. Colby memanggil'.Klikh!"Hallo mister Colby." "Ahh. Freedy..! Senang mendengar suaramu kembali. Jagoan Amerika punya kabar 'dahsyat' buat anda.""Hahaaa..! Mister Colby, semoga saja yang kaukatakan itu bisa 'terlihat' buktinya."Ujar Freedy terbahak. Karena tahun lalu, jago dari Amerika bahkan tak sampai semi final kompetisi gelap internasional."Itu tahun lalu Freedy! Sebelum kaulihat video yang sebentar lagi kukirimkan padamu. Kami baru saja merekamnya untukmu. Dan katakan pesan saya untuk para peserta tahun ini, 'Jangan bermimpi terlalu indah..!' Hahahaaaa..!"Klikh! Mr. Colby mengakhiri panggilannya.'Damn you Colby..!' bathin Freedy kesal, karena lawan bicaranya mematikan panggilan dengan tiba-tiba.Dia pun beranjak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang berkeringat. Setelah sejak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 043. ALAT BUKTI

    "Sombongnya kau Resti..! Apakah kau pikir aku tak bisa menghentikan kariermu di restoran ini.?!" Evan berseru tajam. Ya, Evan merasa tersinggung karena remasan tangannya di bokong Resti ditampik keras oleh gadis itu.Kejadian berawal saat Resti tengah menjemur pakaian bebasnya di halaman belakang restoran. Setelah dia baru saja berganti pakaian kerja di ruang ganti. Tengah asik memasukkan pakaiannya ke dalam hanger, tiba-tiba saja sebuah remasan panas dan nakal mendarat di bokong indah Resti.Karuan saja Resti menepis keras tangan si peremas itu, sambil dia membalikkan badannya. Dilihatnya Evan sedang tersenyum penuh modus di depannya. Hal itulah yang menyebabkan Resti langsung berseru marah, dan mengusir Evan dari tempat itu seperti yang telah dikisahkan.Jabatan Evan di restoran itu adalah sebagai Captain. Tentu saja dia merasa memiliki banyak celah, untuk 'menjatuhkan' posisi Resti yang hanya seorang hostess di restoran itu."Evan..! Jangan kaukira dengan jabatanmu sebagai captain

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 044. PASAR PERTARUHAN

    "Hahhh..!! A-apaa..?!! Kau pembohong..!!" seru Samuel terkejut bukan kepalang seraya memaki Elsa.Klik..!Elsa mematikan panggilan, membuka galerinya yang di sandi, lalu mengirimkan beberapa gambar screenshot percakapan Samuel dan Robert ke nomor Samuel."A-apa..?! Elsa mei mei kau memilikinya..?!" seru Vivian hampir tak percaya, jika bukan Elsa yang mengatakannya dia pasti akan langsung tak percaya."Benar Cici, aku memilikinya berkat seorang sahabat yang masih setia padaku dan Koko Julian. Dia bersedia menjadi mata dan telingaku di kantor Samuel. Samuel mengira dengan mempercayakan ponsel Robert pada orang kepercayaannya, dia sudah merasa aman.Namun orang kepercayaannya ternyata terlalu bodoh..! Dia malah menyuruh bawahannya yang ternyata adalah sahabatku itu untuk memusnahkannya. Rio langsung menyerahkan ponsel Robert padaku.Untunglah Rio, sahabat kepercayaanku itu sudah keluar dari perusahaan Samuel seminggu yang lalu. Rio sekarang bekerja di Singapura, pada perusahaan sahabat J

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 045. GERTAKKAN BERBALAS

    "Baik. Terimakasih," ucap David, seraya beranjak menuju kursi para perwakilan gang sel, yang telah di sediakan oleh pihak penyelenggara di belakang.Nampak Jarot dan Paul telah duduk di sana, David pun menghampiri mereka dan ikut duduk berderet dengan mereka. Melihat sekitarnya, David menyaksikan semua kursi telah penuh oleh para penonton yang hendak menyaksikan pertarungan 'istimewa' itu.Karena sistem pertarungan yang seharusnya memakai sistem 3 ronde di level Blok, oleh penyelenggara telah di rubah menjadi sistem pertarungan sampai ada yang kalah tanpa jeda.Dan hal utama yang menjadikan pertarungan ini membuat rasa penasaran di hati penonton 'merajalela'. Adalah karena peserta final kompetisi Blok D Bara Satria, harus melawan semifinalis petarung di level area Seto, si Cakar Tengkorak!"Tenanglah Marini. Bara pasti akan menang," bisik Raka yang duduk di sebelah Marini, dia melihat Marini tampak sangat tegang malam itu."Paman Raka. Bagaimana aku bisa tenang, kalau aku harus menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 046. MEREKA BERAKSI

    "Baraa..!! Menanglah..!!" Marsha berseru keras menyemangati pria idamannya itu.Ya, Marsha kini nampak antusias setelah melihat atraksi badas, yang dipertunjukkan Bara saat memasuki arena tadi. Harapan di hatinya akan kemenangan Bara pun bertambah besar.Beberapa penonton VIP pria yang duduk di sekitar Marsha pun menoleh dengan pandangan aneh, namun juga iri. Karena wanita yang tampaknya datang seorang diri itu, sepertinya memiliki 'perhatian' khusus pada Bara, petarung yang kini tengah berlaga di arena."Kang Seto..! Berjuanglah..!" seru Clara juga menyemangati Seto, walau jujur saja matanya kini menatap sosok Bara dengan pandangan kagum.'Aih..! Gagah dan cool sekali lawan Kang Seto itu. Sangat berkharisma', gumam bathin Clara tertarik.TEENNGG..!!Bunyi lonceng tanda pertarungan di mulai berdentang keras."Hiahh..!!" Damb..!Kaki kanan Seto langsung menghantam keras lantai arena, seraya memasang kuda-kuda besinya. Segera dia menghirup nafas panjangnya dan mulai bergerak perlahan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 047. TAMPARAN SAYANG

    'Sepuluh menit 55 detik. Sekarang..!' bathin Bara berseru.Bara berhenti menghindar dan memasang dadanya untuk dihantam Seto, Seto pun berseru keras dengan hati diliputi kegembiraan."Hiahhh..!!" Clangg..!! Claankh..!! Kreekhh...!! Seto mengerahkan seluruh tenaga maksimalnya pada serangan itu. Kedua 'Cakar Tengkorak Hitam'nya menghantam keras dada Bara. Terdengar suara nyaring benturan antara 'Cakar Tengkorak Hitam' dan aji 'Perisai Baja', yang telah di tingkatkan lapisan tenaga dalamnya oleh Bara."AaaArghhssss...!!" jeritan memilukan Seto bertinggi nada 10 oktav 'menggelegar' di seantero ruang arena pertarungan itu, saat kesepuluh jari hitam Seto berderak patah dalam waktu bersamaan menghantam 'Perisai Baja' milik Bara."Hahhhh...!!!!" seru keras semua penonton yang menyaksikan dan merasa kaget bukan kepalang, mendengar 'nyanyian solo' Seto yang menembus gendang telinga mereka semua. "Bara anakku..!!" suara pekikan Marini yang berada di bagian tengah kursi penonton pun tenggelam,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 048. TAWARAN TERTOLAK

    "Baik Paman, kupercayakan Ibuku pada Paman sekalian," bisik Bara sambil menyerahkan tubuh sang ibu di pondongan Tedjo."Seth..! Sethh..! ... Sethh..!"Keempat serangkai langsung melesat cepat menuju pintu yang masih terbuka lebar, lalu sosok mereka langsung melesat lenyap melewati tembok penjara kota."Ahhh..!!" seluruh penonton tak terkecuali Freedy berseru terkejut, melihat atraksi ilmu meringankan tubuh keempat serangkai tersebut.Ya, sungguh lesatan yang sangat cepat dan hampir tak terlihat oleh mata semua yang hadir di arena itu. Keempat sosok berikut sosok Marini tiba-tiba telah lenyap dari pandangan mereka semua. Badas..! Sementara Bara juga masih berdiri terdiam di tengah arena, matanya masih beriak basah menatap ke arah pintu keluar itu. Pintu tempat terakhir dia melihat sosok ibunya di bawa pergi, oleh keempat pengawal sang kakek.Bara sendiri pernah mendengar cerita dari sang kakek disela-sela latihan mereka dulu. Bahwa sang kakek memang memiliki banyak sahabat yang 'berke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 049. SALAM PERPISAHAN

    "Aku baik saja David. Wahh, mantap David..! Sebaiknya mari kita bicara di dalam sel saja," seru Bara gembira, seraya mengajak sahabatnya itu kembali ke sel mereka.Suasana di ruang arena kini telah berangsur sepi, rupanya para penonton sudah beranjak keluar meninggalkan ruang itu.Tak lama kemudian Bara dan David tiba di depan Gang 5. Nampak Barjo, Paul, dan Jarot, seolah tengah menanti mereka di depan pintu gerbang sel Gang 5. Pintu gerbang sel Gang 5 juga telah terbuka lebar saat itu."Selamat Bara..!" seru Barjo, sambil bergegas menyambut Bara dengan pelukkan dan rangkulan akrab. Hal yang tak pernah dilakukan Barjo pada napi lainnya.Dirinya begitu gembira mendengar kabar kemenangan Bara, yang berarti uang taruhannya yang 5 juta kini telah menjadi 15 juta. Karena bandar berani membayar 3 kali lipat dari pasangan taruhan global, pada pertarungan malam itu.Sesungguhnya pihak Bandar sendiri pun 'terpeleset' dalam prediksi mereka. Mereka sesungguhnya memprediksikan kemenangan Cakar Te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 331. MARKAS BARA CS DETECTED

    "Haishh..! Dasar wong gemblung.! Lagi bahas Non Marsha malah ngomongin makanan," sentak bi Tarni kesal pada Gatot. Segera ia melepaskan pelukannya dari Gatot, seraya mengusap air matanya. Lalu dia pun berbalik melangkah kembali ke dalam vila, tanpa menoleh lagi. Tentu saja bi Tarni hendak membuatkan masakan terenak, khusus buat 'tuyul dapur'nya itu. "Lho..?! Salah saya di mana Bi Tarni yang cantik..?" protes Gatot, sambil memasang wajah bingung.Ya, dibalik sikap jutek bi Tarni pada Gatot, sesungguhnya dia sudah menganggap Gatot bagai ponakannya sendiri. Para sahabat lainnya hanya tertawa saja, melihat adegan rutin cekcok Gatot dan bi Tarni itu. Mereka pun akhirnya berkumpul dan ngobrol di teras vila dalam suasana yang penuh kekeluargaan. *** Dua hari kemudian. Sang Jendral sedang termenung di 'ruang rahasia'nya. Tampak emas batangan bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gunungan setinggi 3 meteran. Beberapa brankas besi pun tampak berjajar, di sekitar ruangan yang luas tersembun

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 330. KELUARGA BESAR DAN KEPULANGAN

    "Terimakasih Mas Bara, Mas Dimas, Mas Gatot, Mas David, Mas Sandi, Brian, dan semuanya. Kalian memang sahabat-sahabat terbaik seumur hidupku," ucap serak Marsha, penuh perasaan terimakasih dan keharuan mendalam. "Bukan apa-apa Marsha, kau juga kerap membantu kami semua. Istirahatlah, yakinlah hari esok pasti lebih baik Marsha," sahut Bara tersenyum menenangkan. Ditatapnya Marsha dengan pandangan penuh prihatin dan juga sayang, pada sahabat wanitanya ini. Marsha pun tertunduk, dengan buliran air mata mengalir di pipinya. Lalu dia pun beranjak melangkah menuju ke kamarnya, dengan dirangkul oleh Leonard. "Mas Bara, David, dan semuanya. Atas nama keluarga Winston Group, saya mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan dan penghiburan kalian. Di saat keluarga kami mengalami musibah yang menyedihkan dan membingungkan ini. Kalian datang dan memberi titik terang atas masalah kami. Dengan ini, 'Winston group' telah menganggap kalian sebagai bagian dari keluarga besar kami. Kami tak

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 329. AKSI MENGGETARKAN BARA CS

    Slaph..!! Wurrsh..! Bara membuka jalan dengan melesat keluar dari heli, seraya hantamkan pukulan jarak jauhnya dengan energi terukur, ke arah kaca jendela kamar hotel. Pyaarsshk..!! Taph!Kaca jendela pecah dan Bara langsung melesat masuk ke dalamnya. Slaph..! ... Slaph..! Tiga sahabat Bara ikut melesat cepat, dan mendarat masuk ke dalam kamar itu. "Hahh..!!" "Aihh..!!" Betapa terkejutnya Kuzma dan juga Marsha yang berada dalam kamar itu. Nampak Kuzma tengah bertelanjang dada, sedangkan di ranjang saat itu nampak Marsha yang terikat kedua tangannya di sisi ranjang. Kuzma memang sengaja mengikat Marsha. Karena Marsha kepergok nekat hendak bunuh diri, dengan cara meloncat dari jendela kamar hotel yang terbuka. Beruntunglah Kuzma melihatnya, dan menggagalkan niat Marsha. Dia pun langsung mengikatnya di ranjang. Tubuh Marsha dalam keadaan polos, dan hanya di tutupi dengan sehelai selimut setengah badan saja. Karuan Leonard yang melihat hal itu jadi murka bukan main terhadap K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status