"Anda tidak perlu khawatir, semua akan jauh lebih baik jika kita ungkapkan sekarang!" ucap Elsa kepada Andrew sambil memandang sang dewa perang dengan penuh keyakinan.Demi mengamankan situasi dan merdeka pemberitaan yang mulai meluas di publik Andrew kemudian memutuskan untuk menarik mundur semua p
"Do It!" bisik Celline. Andrew tak lagi menjawab, dia sibuk dengan mainan candu nya yang saat ini semakin pasrah dipermainkan nya. Tangan Andrew tak lagi sekedar menopang tubuh Celline untuk tetap dalam pangkuannya, tapi juga mulai meremas dua gumpalan padat nan kenyal di sana. Desahan dan juga e
"Hallo!" suara di depan pintu kembali terdengar dan Andrew saat ini sudah berada tepat di depan daun pintu kamarnya tersebut. "Sepertibya mereka sudah terlelap, kita bisa memulai operasinya sekarang. Aku sudah mendapatkan sejumlah peta dari ruangan kerja Andrew. Ternyata sangat mudah untuk mendapat
"Tidak begitu," seru Audrey kesal. "Mau bagaimana? Kamu sudah kalah ya kalah saja dong," pinta Adrian sambil menarik selembar kertas dari tangan saudari kembarnya itu. "Aku sungguh masih bisa untuk menjawab," rengek Audrey. Meski begitu, Adrian terus mengambil lembaran jawaban yang masih kosong m
Setelah berpamitan kepada keluarganya, Andrew bersama dengan Bob dan juga Bullock kemudian meninggalkan griya tawang megah tersebut menuju ke markas mereka di markas rahasia Phoenix yang berada di salah satu ruangan bawah tanah terbesar dan terintegrasi di ibu kota Muloz."Tuan, sejumlah mantan praj
"Cinta selalu saja melemahkan seorang pria, tak terkecuali denganmu Jenderal Red!" ucap sang ayah angkat kepadanya dengan intonasi suara yang begitu dalam membuat Andrew bisa merasakan tekanan di dalamnya.Semilir angin seolah mendadak terhenti, sementara itu kehampaan dan kesunyian kini mulai mengg
Setelah berbincang banyak dengan Zuka, Andrew kemudian memutuskan untuk segera mengatur strategi dalam memulai pembalasannya kepada Quadz yang sudah memasuki Muloz melalui kelompok underground. "Batkan daftar rencana untuk menemui The Crocodile King dan juga data semua aset bisnisnya. Pastikan juga
Dear reader kesayangan MDW.Part HOT kemarin masih di review yaa. Jadi aku skipdulu nih adegan panasnya.Kita lanjut ke pertemuan Andrew dengan Lea yaa. Di tengah kota yang dipenuhi dengan bayangan dan rahasia, Andrew, seorang pria dengan jaringan luas di dunia bawah tanah, merasa ada sesuatu yang
Allicia, dengan semangatnya yang berani dan tekad untuk mengikuti impian, menjadi seorang wirausaha sukses. Dia mendirikan perusahaan teknologi yang inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi di dunia. Keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian membuatnya menjadi panutan bag
Pada suatu pagi yang cerah di Negara Muloz, Adrian, Abella, Audrey, dan Allicia, yang dikenal sebagai quadruplet yang sangat istimewa, berkumpul di ruang keluarga. Mereka duduk bersama di sekitar meja makan yang besar, dengan senyum bahagia di wajah mereka. Hari itu adalah hari yang sangat spesial,
Andrew dan Odez juga membangun hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara, dengan harapan dapat menghindari konflik dan bekerja sama dalam menjawab tantangan global. Mereka mengundang pemimpin-pemimpin negara lain untuk berpartisipasi dalam dialog dan inisiatif bersama yang bertujuan untuk pe
Setelah bertahun-tahun konflik yang sengit dan berdarah, Andrew dan Odez, dua pemimpin negara yang pernah berseteru, akhirnya duduk bersama untuk mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Mereka telah melihat terlalu banyak penderitaan, terlalu banyak nyawa yang hilang, dan terlalu banyak puing-pu
Andrew memulai percakapan dengan hati-hati, "Odez, saya tahu kita punya perbedaan yang dalam, tapi saat ini kita harus bersatu. Wabah ini mengancam kedua negara kita, dan kita harus mengambil alih kendali untuk mengatasi masalah ini."Odez mengangguk setuju, ekspresinya serius. "Saya juga merasa beg
Matahari terbenam dengan gemilang, menyisakan langit senja yang memancarkan warna oranye dan ungu di balik pepohonan yang menghiasi kota Muloz. Andrew duduk di bangku taman yang sepi, merenung dalam-dalam. Hatinya berdebar-debar karena kejutan tak terduga yang baru saja terjadi. Dia, yang selama ini
Andrew mendengarkan dengan serius dan kemudian berkata, "Saya menghargai perhatian dan keprihatinan Anda semua. Ini adalah keputusan sulit bagi saya juga. Namun, kita harus ingat bahwa Phoenix selalu berpegang pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Ini adalah yang membedakan kita dari musuh kita
Ruangan Sang Dewa Perang (Andrew) terasa tegang, seolah-olah udara di dalamnya telah terkompresi oleh ketegangan yang begitu kuat. Para prajurit Phoenix yang setia telah menjaga ruangan ini dengan ketat, senjata-senjata mereka siap sedia dalam genggaman mereka. Markas utama Phoenix di ibukota Muloz
Andrew memutuskan untuk pulang. Dia merasa bahwa semua kejanggalan di Kabhie harus segera dihentikan, meskipun dia tahu bahwa option terakhir yang dimiliki bisa menghanguskan seluruh isi kota."Dokter Sarah, aku tidak tahan lagi dengan semua yang terjadi di Kabhie. Semua kejanggalan itu harus berakh