Beranda / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Bab 52: Deklarasi Perang dari Satria

Share

Bab 52: Deklarasi Perang dari Satria

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Lapor tuan Skyred!” tiba-tiba saja beberapa prajurit demi human datang ke alun-alun Kota Lunar. Skyred yang sedang mengelilingi para wanita yang sedang berbaris langsung terlihat kesal.

“Lapor apa hah!” bentak Skyred sambil melotot.

“Semua bendera yang ada di sebelah timur Kota Lunar dibakar oleh panah api,” lapor prajurit tersebut dengan tubuh gemetar ketakutan.

“Apa? Siapa yang melakukannya?” tanya Skyred sembari mengangkat zirah prajurit tersebut hingga tubuhnya terangkat.

“Sa-saya tidak tahu, kelihatannya mereka menyerang dari jarak jauh,” jawab prajurit tersebut.

‘Brakh’

“Dasar tidak berguna!” bentak Skyred sambil membanting prajurit yang dia angkat sampai membentur tanah lalu tidak sadarkan diri.

“Jika memang dari arah timur itu artinya mereka mungkin para petualang yang menghabisi pasukan yang kit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 53: Dua Sihir Tingkat 7

    “Mustahil,” ucap Rone yang juga sesama wizard.“Berlindung!” teriak Yell yang langsung memerintahkan untuk berlindung.“Level 70? Mustahil!” kata Skyred dengan wajah pucat tak percaya.“Guardian! Bantu aku menahannya,” teriak seorang guardian dari Squad Rone. Saat itu juga para guardian yang ada di barisan pasukan langsung membentuk formasi untuk menahan serangan musuh. Guardian dari Squad Rone dan Yell langsung bergerak merapat melindungi Skyred dan dua ketua squad mereka.“Maksimal defend!” teriak para guardian secara bersamaan.“Wizard, Sorcerer bantu aku!” perintah Rone sambil mengangkat tongkat sihirnya ke udara bersamaan dengan para sorcerer dan wizard yang ada di barisan pasukan.“Dia benar-benar bodoh, dia pikir seorang wizard saja bisa mengalahkan kita?” kata Skyred yang tampak sudah tidak terkejut lagi, dia langsu

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 54: Tawaran dari Musuh

    ‘Sretz’Tebasan Satria langsung memotong tubuh semua assassin yang mengepungnya. Beberapa skill mereka yang menghantam armor Satria bahkan tidak membuat goresan sedikitpun. Saat itu juga Satria langsung menancapkan pedangnya ke tanah sambil menatap pasukan Skyred yang masih tersisa setengah dari jumlah mereka.“Swordman?” batin Yell saat melihat Satria menancapkan pedangnya.“Apa yang terjadi?” tanya Skyred, pandangannya masih terhalau oleh debu yang mengepul. Terlebih pandangan dan pendengaran seorang archer dan ranger memang jauh lebih baik dari job class lainnya.“Dia tiba-tiba saja menggunakan pedang dan menebas semua assassin yang menyerangnya,” jawab Yell.“Apakah aku harus maju?” tanya assassin dari Squad Rone.“Jangan. Kita baru akan bertindak jika dia memang sudah tidak bisa dihentikan lagi. Terlebih mengalahkan seorang wizard akan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 55: Ketangkasan Sang Dewa Game (part 1)

    Satria hanya menyeringai sembari menyandarkan pedangnya di bahu kanannya. Semua pasukan Skyred langsung maju menuruni cekungan tanah lalu naik lagi menuju tempat Satria berada. Mereka yang melesat adalah prajurit yang memiliki job class jarak dekat. Beberapa anggota Squad Yell dan Rone juga berniat bergerak tapi Skyred menahannya dan menyuruh mereka untuk tetap berada di sana sambil membantu dari kejauhan.Para demi human guardian langsung maju di barisan depan disusul oleh para fighter, lancer dan swordman. Sementara itu archer, sorcerer, wizard, serta demi human dengan job class lainnya hanya berdiri di belakang barisan dan menyerang dari jarak jauh. Saat itu juga Satria tanpa menunggu waktu lagi langsung menerjang menerobos barisan pasukan musuh lalu mengamuk di tengah-tengah mereka.Guardian yang ada di depannya langsung ditebas hingga perisai terpotong dan armornya tergores, Satria langsung menendangnya dengan kuat sampai terpental menghantam demi huma

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 56: Ketangkasan Sang Dewa Game (part 2)

    ‘Bbbhhhhooommmrrrrrr’‘Gggggrrrrrrr’Suara dentuman amat dahsyat terdengar menggelegar di langit saat skill milik Satria menghantam skill Skyred bersama dengan empat anak buahnya. Tanah tempat mereka berdiri langsung berguncang seketika, saat itu juga riuh angin yang bergemuruh langsung bertiup bagaikan angin topan. Langit tempat mereka berdiri kini diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam lalu dibawahnya ada cahaya gradasi berwarna merah.Semua pasukan Skyred langsung tiarap di tanah sembari menutup matanya agar tidak kemasukan debu yang tersapu oleh tiupan angin yang bergemuruh. Sementara itu Satria yang masih melayang di langit terlihat menyeringai senang karena dia tahu kalau skill yang digunakan Skyred adalah skill swordman berlevel 60.“Maksimal defend!” ucap dua guardian yang ada di gundukan tanah tempat Skyred bersama dengan Squad Rone dan Squad Yell berada.“Saat

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 57: Ketangkasan Sang Dewa Game (part 3)

    Suara dentuman beruntun terdengar menggelegar saat semua serangan yang dilakukan oleh pasukan Skyred menghantam skill guardian yang digunakan Satria. Gemuruh angin kembali bertiup begitu kencang bersama dengan tanah yang bergetar pelan, ratusan sinar yang melesat terus menghantam skill guardian Satria bersamaan dengan serangan yang sangat kuat dari Rone serta Yell.‘Krek’‘Tring’Satu demi satu lapisan bayangan perisai di depan Satria mulai retak dan hancur berkeping-keping menandakan kuatnya serangan yang dilakukan oleh lawannya. Serangan yang paling kuat dan merepotkan tentunya berasal dari Rone serta Yell yang juga memiliki level 60an, kemudian serangan dari Squad Rone yang rata-rata memiliki level 50an, lalu serangan dari Squad Yell yang rata-rata memiliki level 45 lebih. Sisanya barulah serangan dari pasukan demi human yang ikut menyerang.‘Krek’‘Tring’

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 58: Dua Target Balas Dendam

    “Kelihatannya sudah ketahuan,” ujar Satria sambil menyeringai puas. Saat itu juga Satria memenga dua pisau hitamnya di kedua tangannya, lalu dia silangkan kedua tangannya di depan dada dengan pisau mengarah ke bawah seolah hendak menghujam.“Sudah lama aku menginginkan pertarungan seperti ini,” batin Satria. Melihat musuhnya malah berdiam seperti itu keberanian kembali muncul di pasukan Skyred, mereka langsung bergerak untuk menyerang Satria.“Slicer..” ucap Satria mulai mengucapkan skill assassin yang dikuasainya.Kedua pisaunya tiba-tiba saja diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam layaknya api hitam yang berkobar dan petir hitam yang menyambar. Tanah yang mereka pijak kembali bergetar hebat, riuh angin yang tadi sudah tenang kini kembali bergemuruh mengerikan, semua pasukan Skyred yang hendak maju mendadak berhenti karena ketakutan.“Itu adalah skill assassin level 70,” ucap

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 59: Kedatangan Bala Bantuan

    “Apa kalian mengenalnya?” tanya Rone sembari menatap Yell dan Skyred.“Tidak, aku yakin dia hanyalah player gila. Karena itu cepat perintahkan mereka untuk menyerang!” tegas Skyred.“Hahaha.. Mana teman-teman kelas X kalian yang lainnya hah! Jangan bilang kalau mereka sudah mati sebelum bertemu denganku,” tanya Satria dengan berteriak, tapi Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan pura-pura tidak kenal segala. Asal kalian tahu, semua orang yang pernah menghinaku, yang pernah menyakitiku dan pernah mempermalukanku tidak akan pernah aku lupakan. Baik itu wajahnya, suaranya ataupun namanya. Aku akan mengingatnya sampai mati, sampai dendamku terbalaskan!” tegas Satria yang merasa kesal karena Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan diam saja! Cepat serang orang itu segera! Jika tidak maka kalian yang akan aku siksa!” bentak Skyred sambil menghunu

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 60: Satria vs 17 Player Level Tinggi (part 1)

    “Serang!” teriak Skyred.Empat swordman langsung melesat menuju Satria sambil menebaskan pedangnya, suara dentingan terdengar berbunyi saat Satria menghalau empat pedang dari swordman yang datang menyerang. Dua lancer langsung melesat lagi melayangkan tombaknya dari atas mengincar lehera Satria, tapi dengan mudah Satria menghentakan kakinya dan melompat ke samping.Dua fighter ikut melesat dari belakangnya mengincar punggung, kali ini Satria memilih menangkis serangan musuhnya menggunakan pedang. Di saat yang bersamaan assassin tiba-tiba saja sudah ada di dekatnya sambil menebaskan pisau mereka, dari bentuknya Satria yakin kalau senjata mereka sudah di enchant dengan racun.Karena itulah Satria memilih menunduk sambil menancapkan pedangnya ke tanah dan menghantam dua assassin tersebut dengan tendangan kedua kakinya. Assassin yang merupakan player dari Squad Rone berhasil menghindar tapi assassin dari Squad Yell yang merupakan seoran

Bab terbaru

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Penutup Season 1

    Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 243: Dihadang Guild Golden Wing

    Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 242: Skill Ultimate Satria (part 3)

    “Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 241: Skill Ultimate Satria (part 2)

    Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 240: Skill Ultimate Satria (part 1)

    Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 239: Melawan Glace de Rouge (part 2)

    “Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 238: Melawan Glace de Rouge (part 1)

    Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 237: Assassin Level 70 vs Assassin Level 100

    Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 236: Glace de Rouge

    “Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai

DMCA.com Protection Status