Beranda / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Bab 223: Ocean King, Kraken (part 1)

Share

Bab 223: Ocean King, Kraken (part 1)

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mata Satria tiba-tiba kembali terbelalak terbangun dari tidurnya, Satria seketika duduk di tempatnya tertidur tadi. Melihat Satria yang terbangun tampak dua swordman yang kebagian giliran berjaga seketika terkejut. Terlebih saat Satria sendiri belum mengatakan apa-apa dan hanya merenung saja.

“Apa tuan baik-baik saja?” tanya seorang swordman.

“Aku baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir,” jawab Satria sembari menghela nafas dalam. Kedua swordman itu hanya saling memandang sebab terlihat jelas kalau Satria saat ini tengah memikirkan sesuatu.

“Begitu ya, aku memang telah membuat kesalahn besar tadi,” pikir Satria sembari memejamkan kedua matanya sejenak. Setelah dia melihat mimpi yang sama saat dia berhadapan dengan Borox, kini dia mengerti apa yang salah dari perhitungannya tadi hingga menyebabkan Nekora malah terluka.

Alih-alih tidur lagi Satria kemudian mulai mengeluarkan buku skill yang dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 224: Ocean King, Kraken (part 2)

    “Memang seperti apa skillnya itu?” tanya Noir.“Dia bisa menyerap setiap serangan dari lawannya dan bisa dia kembalikan saat itu juga kepada orang yang menyerangnya tersebut. Baik itu sihir ataupun skill serangan, satu-satunya kelemahan dia adalah dengan serangan fisik atau senjata biasa, tapi melakukannya pasti akan jauh lebih sulit melihat posturnya yang jauh lebih besar dari kita,” jawab Satria.“Jujur saja, aku tidak yakin bisa menghadapinya tanpa skill ultimateku,” tambah Satria dengan pelan, saat itu juga Nekora dan yang lainnya hanya terdiam sejenak mendengar kalimat yang baru Satria ucapkan. Satria yang selama ini selalu percaya diri dengan rencana dan kemampuannya entah mengapa berkata seperti itu saat ini.“Jika terjadi apa-apa kepadaku, gunakanlah item gate of teleportation ini. tapi jika item itu tidak bisa bekerja di dalam dungeon maka aku minta maaf kepada kalian semua. Aku percayakan sisa

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 225: Skill Ultimate Kraken (part 1)

    Kraken yang melihat kedatangan Alexa dan yang lainnya segera menghancurkan bongkahan-bongkahan es di dekatnya menggunakan dua tangannya yang lain, bongkahan-bongkahan es itu segera dia lemparkan mengarah kepada Alexa serta yang lainnya. Namun, Alexa dengan cepat membelah bongkahan es besar yang mengarah kepadanya, sementara itu anggota Heptagram lainnya segera menghancurkannya dengan skill mereka masing-masing.Hanya Nekora yang memilih untuk melesat menghindari bongkahan es yang menuju kepadanya. Melihat mereka masih bisa menghindari serangannya, Kraken mulai menggerakan dua tangannya yang lain untuk menyerang mereka. Kini Satria hanya menghadapi empat tentakel raksasa Kraken saja.“Berhati-hatilah, sekali saja tentakel itu menempel di tubuh kalian maka tidak akan bisa kalian lepaskan! Kecuali kalian memotongnya!” teriak Satria yang masih sibuk menghadapi serangan empat tentakel Kraken.Mendengar hal itu Alexa serta yang lainnya se

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 226: Skill Ultimate Kraken (part 2)

    “Sekarang serang dia!” perintah Satria dengan lantang.Trixi, Alexa, sorcerer, archer, swordman dan lancer dari Heptagram segera menggunakan skill terkuat mereka untuk menyerang Kraken. Muncul lima lapis lingkaran sihir di sekitar Trixi dan sorcerer, sementara itu senjata yang lainnya juga mulai memancarkan cahaya gradasi terang saat menggunakan skillnya. Hanya dalam sekejap mata, serangan dari tujuh orang tersebut melesat secara bersamaan kepada tubuh bagian bawah Kraken yang menjadi salah satu kelemahannya.“Inilah saatnya,” batin Satria sambil tersenyum, tatapannya kini tertuju kepada Nekora yang terlihat menengadahkan kepalanya melihat tubuh Kraken yang terhempas tinggi.“Gggrrrroooowlll,” terdengar Kraken mengeluarkan suaranya seakan akan mengatakan sesuatu. Saat itulah Alexa dan Noir tersentak kaget, karena seperti sebelum-sebelumnya jika bos monster sudah mengeluarkan suara seperti itu maka kemungkinan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 227: Mythical World (part 1)

    Mendadak saja semua orang merasa merinding hingga bulu kuduk mereka berdiri, seiring dengan hembusan angin yang menerpa rasanya ada aura mengerikan yang ikut tersampaikan. Tak lama kemudian suara benturan dan dentuman keras terdengar di tengah kegelapan. Permukaan es yang mereka pijak serasa bergetar kuat.Sesekali terlihat sambaran petir, api dan hembusan angin di tengah-tengah kegelapan. Trixi dan sorcerer dari Heptagram seakan ragu-ragu untuk menggunakan sihirnya guna menerangi tempat mereka saat ini. Di sisi lain mereka sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun di sisi lain lagi mereka takut andaikan yang mereka lihat nantinya sangat mengerikan.“Apa yang sedang terjadi di sini?” ujar Noir sembari terus menatap sekelilingnya.“Apakah aku harus menggunakan sihirku untuk menerangi ruangan ini?” batin Trixi seakan ragu-ragu.“Apa yang sebenarnya terjadi?” gumam Alexa yang

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 228: Mythical World (part 2)

    “Benar, seumur aku memainkan game ini bahkan belum pernah menemukan satupun quest tersebut. Sebab jenis quest, keberadaan dan lokasinya juga selalu berubah setiap waktunya jadi tidak ada panduan yang berguna di internet. Yang aku tahu dari yang pernah menyelesaikan salah satunya, katanya masing-masing dari sepuluh quest tersebut diberikan oleh NPC berupa mahluk mistik yang ada di dunia,” tutur Alexa.“Aku juga pernah mendengarnya. Tunggu, apakah mungki-““Ya. Nekora adalah salah satu NPC tersebut. Dia adalah mahluk mistik jepang yang bernama Nekomata. Selain Nekomata, ada juga Phoenix, Hydra, Pegasus, Kirin, Cindaku, Griffin, Fenrir, Ifrit dan Bai ze. Jujur saja aku belum pernah sampai berpikir sejauh itu, tapi saat melihat perubahannya tadi aku sangat yakin dengan pendapatku tersebut. Dia pasti salah satu dari 10 NPC yang membawa quest paling langka di game MW RPG,” potong Satria sebelum Alexa mengutarakan pendapatnya.

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 229: Mythical World (part 3)

    “Meski begitu, kamu sebaiknya jangan membiasakan diri melakukan tindakan seperti itu, di sini ada kami yang selalu mengkhawatirkanmu,” ucap Alexa dengan lirih. Satria hanya terdiam mendengar perkataan Alexa, rasanya sangat aneh setiap kali ada orang yang secara terang-terangan bilang mengkhawatirkannya. Selama ini dia sudah biasa diabaikan, selama ini dia sudah merasa tidak ada yang khawatir lagi dengan kondisinya.‘Dhhhoooommrrrr’Terdengar suara dentuman keras saat mereka berdua melakukan telepati, saat itu juga Satria memutuskan telepati mereka dan fokus menatap Nekora yang tengah bertarung dengan Kraken. Setiap kali skill serangan mereka beradu terdengar suara dentuman yang menggelegar di tempat tersebut. Kali ini Trixi yang terlihat sudah mengumpulkan keberaniannya segera menggunakan sihir bola api raksasa untuk menerangi tempat di sekitarnya.Saat itulah dia sangat terkejut bukan main saat melihat sorcerer dan prie

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 230: Sampai di Lantai 60 (part 1)

    “Ngomong-ngomong, apa yang membuat Nekora bisa menghadapi Kraken satu lawan satu? Bukankah dia baru saja mencapai level 30an?” tanya Alexa.“Aku tidak tahu pasti, tapi mungkin ini ada hubungannya dengan wujudnya yang berubah bentuk. Sejauh ini aku hanya menyimpulkan jika Nekora dalam wujud dewasa memiliki level yang lebih tinggi, kemungkinan level 70 atau 80an. Aku juga tidak paham mengapa hal seperti itu terjadi karena sejak dulu aku bahkan belum pernah bertemu dengan sepuluh mythical quest tersebut, belum lagi ada kemungkinan terjadi perubahan semenjak update,” jelas Satria.“Begitu ya, itu artinya. Keberadaannya saat ini bersama kita juga bukan untuk memberikan quest?” tukas Alexa.“Kemungkinan besar memang begitu, dia saat ini hanyalah demi human biasa,” jawab Satria.“Apa yang kalian bicarakan? Sepuluh mythical quest apa itu?” tanya Trixi seraya mengerutkan keningnya.

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 231: Sampai di Lantai 60 (part 2)

    “Jadi dia menggunakan ekornya sebagai senapan?” tanya Alexa.“Ya. Karena itu aku akan membidik ekornya, tapi untuk menandinginya mungkin aku harus mengerahkan seluruh statistik diriku ke dalam serangan, karena itulah pertahananku akan sangat lemah pada saat itu. Jadi kalian perlu melindungiku,” jawab Satria.“Baik!” jawab mereka dengan serempak.“Cih. Andaikan saja aku bisa menggunakan skill ultimate milikku maka mereka tidak perlu berada dalam bahaya untuk melindungiku,” gerutu Satria di dalam hatinya. Sampai di lantai ini dia masih belum memiliki petunjuk tentang apa yang bos lantai ucapkan saat ingin menggunakan skill ultimate mereka.Setelah siap, mereka mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai 60 Dungeon Luxurie. Sesampainya mereka di bawah tampak sesosok minotaur yang membawa perisai dari tulang dan gada besi sudah siap menunggu mereka. Seperti arahan Satria, saa

Bab terbaru

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Penutup Season 1

    Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 243: Dihadang Guild Golden Wing

    Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 242: Skill Ultimate Satria (part 3)

    “Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 241: Skill Ultimate Satria (part 2)

    Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 240: Skill Ultimate Satria (part 1)

    Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 239: Melawan Glace de Rouge (part 2)

    “Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 238: Melawan Glace de Rouge (part 1)

    Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 237: Assassin Level 70 vs Assassin Level 100

    Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 236: Glace de Rouge

    “Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai

DMCA.com Protection Status