“Benar, seumur aku memainkan game ini bahkan belum pernah menemukan satupun quest tersebut. Sebab jenis quest, keberadaan dan lokasinya juga selalu berubah setiap waktunya jadi tidak ada panduan yang berguna di internet. Yang aku tahu dari yang pernah menyelesaikan salah satunya, katanya masing-masing dari sepuluh quest tersebut diberikan oleh NPC berupa mahluk mistik yang ada di dunia,” tutur Alexa.
“Aku juga pernah mendengarnya. Tunggu, apakah mungki-““Ya. Nekora adalah salah satu NPC tersebut. Dia adalah mahluk mistik jepang yang bernama Nekomata. Selain Nekomata, ada juga Phoenix, Hydra, Pegasus, Kirin, Cindaku, Griffin, Fenrir, Ifrit dan Bai ze. Jujur saja aku belum pernah sampai berpikir sejauh itu, tapi saat melihat perubahannya tadi aku sangat yakin dengan pendapatku tersebut. Dia pasti salah satu dari 10 NPC yang membawa quest paling langka di game MW RPG,” potong Satria sebelum Alexa mengutarakan pendapatnya.“Meski begitu, kamu sebaiknya jangan membiasakan diri melakukan tindakan seperti itu, di sini ada kami yang selalu mengkhawatirkanmu,” ucap Alexa dengan lirih. Satria hanya terdiam mendengar perkataan Alexa, rasanya sangat aneh setiap kali ada orang yang secara terang-terangan bilang mengkhawatirkannya. Selama ini dia sudah biasa diabaikan, selama ini dia sudah merasa tidak ada yang khawatir lagi dengan kondisinya.‘Dhhhoooommrrrr’Terdengar suara dentuman keras saat mereka berdua melakukan telepati, saat itu juga Satria memutuskan telepati mereka dan fokus menatap Nekora yang tengah bertarung dengan Kraken. Setiap kali skill serangan mereka beradu terdengar suara dentuman yang menggelegar di tempat tersebut. Kali ini Trixi yang terlihat sudah mengumpulkan keberaniannya segera menggunakan sihir bola api raksasa untuk menerangi tempat di sekitarnya.Saat itulah dia sangat terkejut bukan main saat melihat sorcerer dan prie
“Ngomong-ngomong, apa yang membuat Nekora bisa menghadapi Kraken satu lawan satu? Bukankah dia baru saja mencapai level 30an?” tanya Alexa.“Aku tidak tahu pasti, tapi mungkin ini ada hubungannya dengan wujudnya yang berubah bentuk. Sejauh ini aku hanya menyimpulkan jika Nekora dalam wujud dewasa memiliki level yang lebih tinggi, kemungkinan level 70 atau 80an. Aku juga tidak paham mengapa hal seperti itu terjadi karena sejak dulu aku bahkan belum pernah bertemu dengan sepuluh mythical quest tersebut, belum lagi ada kemungkinan terjadi perubahan semenjak update,” jelas Satria.“Begitu ya, itu artinya. Keberadaannya saat ini bersama kita juga bukan untuk memberikan quest?” tukas Alexa.“Kemungkinan besar memang begitu, dia saat ini hanyalah demi human biasa,” jawab Satria.“Apa yang kalian bicarakan? Sepuluh mythical quest apa itu?” tanya Trixi seraya mengerutkan keningnya.
“Jadi dia menggunakan ekornya sebagai senapan?” tanya Alexa.“Ya. Karena itu aku akan membidik ekornya, tapi untuk menandinginya mungkin aku harus mengerahkan seluruh statistik diriku ke dalam serangan, karena itulah pertahananku akan sangat lemah pada saat itu. Jadi kalian perlu melindungiku,” jawab Satria.“Baik!” jawab mereka dengan serempak.“Cih. Andaikan saja aku bisa menggunakan skill ultimate milikku maka mereka tidak perlu berada dalam bahaya untuk melindungiku,” gerutu Satria di dalam hatinya. Sampai di lantai ini dia masih belum memiliki petunjuk tentang apa yang bos lantai ucapkan saat ingin menggunakan skill ultimate mereka.Setelah siap, mereka mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai 60 Dungeon Luxurie. Sesampainya mereka di bawah tampak sesosok minotaur yang membawa perisai dari tulang dan gada besi sudah siap menunggu mereka. Seperti arahan Satria, saa
Di tengah kegelapan yang mencekam itu mendadak saja terlihat sebuah kilatan sinar hitam yang diselimuti petir hitam melesat dari kejauhan. Satria saat itu juga mengarahkan senapannya sejajar ke arah datangnya sinar hitam yang melesat, semua orang yang ada di sana hanya terdiam mematung sebab merasakan aura mengerikan dari sinar yang datang secepat kilat tersebut.Satria segera mengendalikan lima archangel raksasa untuk menggunakan skill terkuatnya dan berdiri berjajar dari depan ke belakang sejajar dengan jalur sinar hitam yang melesat datang. Deru angin terdengar bergemuruh mengiringi sinar hitam tersebut, pasir gurun yang terlewati olehnya seketika berhamburan menimbulkan bekas lintasan serangannya.“Northeast…” ucap Satria mulai mempersiapkan skill gunner level 80 yang baru dipelajarinya.Saat itu juga gurun pasir tempat mereka berada serasa semakin berguncang kuat bersama dengan gemuruh angin yang semakin kencang, senapan
“Begitu ya, sekarang aku mengerti mengapa kau selalu berhati-hati untuk mengubah job classmu,” tukas Noir yang akhirnya tahu kelemahan skill khusus mengerikan milik Satria.Suara dentuman demi dentuman kembali terdengar saat Alexa dan yang lainnya menghajar para minotaur yang datang menerjang. Di saat yang sama, Satria terus waspada akan serangan dari Scorpius yang bisa datang tiba-tiba. Mendadak saja tak jauh dari belakang tempat Satria berada melesat sebuah sinar mengincar tubuhnya, namun Satria yang sejak tadi waspada segera berbalik dan menggunakan skill gunner miliknya untuk meredam serangan.Ledakan kembali terjadi saat serangan mereka beradu di udara, dampaknya tidak terlalu besar karena Scorpius kelihatannya menggunakan skill gunner tingkat rendah saja agar tidak ada dampak yang ditimbulkan di lingkungan sekitarnya. Namun saat Satria hendak membalas hanya tinggal jejaknya saja, Scorpius pasti sudah menjauh di dalalm gurun.&
“Tapi aku segera berlari kemari dengan cepat, dia pasti tidak jauh dari arah ledakan seranganku tadi,” pikir Satria sambil menghentikan laju larinya saat di depan mereka sudah terlihat cekungan gurun pasir bekas ledakan serangan Satria sebelumnya.“Tetap di belakangku! Saat Scorpius muncul segera serang dia dengan serangan terkuat kalian! Tapi usahakan jangan ada di depannya sebab dia bisa menyerang kalian dengan capit beracun miliknya,” tutur Satria sambil berjongkok.‘Tap’Satria menghentakan kedua kakinya hingga tubuhnya terlontar tinggi ke udara. Dari atas dia segera membidikan busur panahnya ke area luas di sekitar bekas ledakan serangannya tadi. Perlahan Satria mulai menarik tali busur panahnya ke belakang menggunakan tangan kirinya. Kali ini dia siap menggunakan skill archer level 80 miliknya.“Archer,” ucap Satria mengubah job classnya hingga busur panah di tangannya sedikit b
“Yang menjaga lantai 70 adalah golem es dengan kemampuan regenerasi sangat tinggi di medan es. Itu artinya dia tidak akan kalah jika di lingkungan es, tapi kita juga tidak mungkin menghancurkan es di sana. Serangan dan daya tahan tubuhnya juga tinggi, meskipun lambat tapi dia jelas-jelas sangat merepotkan,” jelas Satria.“Salah satu cara mengalahkannya adalah dengan menyerangnya secara terus menerus dengan serangan elemen api. Kita juga harus menyerang tubuhnya dengan job class gunner yang memiliki daya serang paling tinggi diantara yang lainnya. Karena itulah mulai dari saat ini aku akan serius mengerahkan seluruh kemampuanku,” sambung Satria.“Jika penjaganya sudah semerepotkan itu, bagaimana dengan bos lantai 70 nya?” tanya Alexa.“Dia adalah bos lantai paling merepotkan yang pernah aku hadapi selama ini. Namanya Glace de Rouge. Monster berbentuk kelelawar es seukuran manusia dewasa dengan job class
“Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai
Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya
Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld
“Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben
Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh
Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su
“Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan
Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend
Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert
“Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai