Share

Pencari Nafkah

“Mas Lingga?” Agnes terkejut melihat kedatangan suaminya.

Agnes dengan susah payah mendorong kursi rodanya hingga ke ruang tamu. Dia ingin secepatnya bertemu dengan sang suami. Sudah sebulan lebih mereka dipisahkan oleh jarak.

“Sini, Nak! Ibu bantu.”

Bu Ines dengan sigap membantu menantunya untuk lebih dekat dengan sang putra.

Kini Lingga dan Agnes berjarak beberapa centimeter saja. Mereka saling pandang. Mata Agnes berkaca-kaca karena menahan rindu berkepanjangan. Sedangkan Lingga hanya mematung dengan wajah datar. Hal itu sontak membuat Agnes keheranan.

“Peluk aku, Mas! Kenapa kamu diam saja? Apa kamu gak suka kita bersatu lagi? Aku janji, mulai hari ini … tak akan ada yang memisahkan kita lagi. Termasuk Mbak Bulan."

Agnes menggantung kedua tangannya ke depan. Berharap sang suami akan menghampiri dan memeluknya. Tapi itu tak kunjung terjadi, hingga semua orang pun dibuat semakin keheranan.

“Nak Lingga. Kamu kenapa? Liat Agnes! Dia begitu senang kamu bebas dari penjara. Peluk lah dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status