Share

Bab 65 Kejujuran

“Bim, apa kamu tidak tidur siang?” tanya Kanaya.

Lantaran suaminya itu terlihat lelah sekali usai pergulatan di siang bolong. Terlebih Bima memang seperti sedang lelah dengan pekerjaannya di kantor. Maka dari itu pulang dadakan. Terus kalau ia mengajak hubungan dadakan juga dengan tergesa, biasanya sedang ada masalah atau pikirannya ruwet.

“Istriku, kamu mengantuk? Kalau ngantuk, tidur saja.”

“Ngantuk sih, tapi ada yang mau aku tanyakan sama kamu.”

“Apa itu?”

“Aku baru ingat. Dulu sepulang dari Bandara saat aku susulin kamu yang mau ke Surabaya, kita kan bertemu Melinda.”

Deg! Bima terkejut. Sepertinya Kanaya akan mengorek masalalu yang sudah ia lupakan itu.

“Terus?”

“Kalau aku pikir-pikir, kayaknya kamu dan dia punya keterkaitan di masa lalu. Soalnya saat kita berkunjung ke rumah papimu, dia cerita banyak sama aku.”

“Cerita apa?”

“Ya, dia cerita membual sih. Tapi aku curiga, dia naksir berat bukan sama kamu? Cuma kamunya tidak mau. Jadinya ia bertepuk sebelah tangan dan jengkel. Maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status