Kabar kehamilan Aulia langsung terdengar sampai di tanah kelahiran Giovanni, saudara – saudara Giovanni yang dulu memandang rendah Aulia dan mengharapkan Kimberly perlahan mulai berubah dan hal itu karena masalah yang dihadapi Louis di mana mereka akhirnya tahu seperti apa Helen. Berbagai ucapan selamat datang dari banyak orang terutama adalah keluarga Giovanni, sahabat Aulia juga melakukan hal yang sama dan Giovanni semakin membatasi pergerakkan Aulia dengan membatasi jam kerjanya terutama.
“Gi sayang aku ini hamil bukan sakit” Aulia mencoba memberikan pengertian berkali – kali “lagian aku gak melakukan hal yang berat.”
Giovanni menghembuskan nafas panjang “aku bahkan menahan diri untuk tidak menyentuh kamu karena takut terjadi sesuatu pada kalian.”
Aulia mendekati Giovanni dan duduk dipangkuannya “Gi sayangku, ayah dari anak – anak kamu boleh menyentuh dan memasuki dengan pelan tapi kamu malah gak mau
Pertama kali menginjakkan kaki di tanah kelahiran Giovanni, setelah konsultasi dengan dokter dan juga perdebatan panjang antara mereka berdua membuat semuanya terwujud sesuai dengan keinginan dari Aulia. Mike dan Nina ikut serta karena tidak ingin sendirian di sana sedangkan Samudra memutuskan tidak ikut serta karena ingin fokus dengan kuliahnya yang tidak lama lagi akan selesai, Mike dan Nina menjelaskan setiap tempat yang mereka lalui dan membuat Aulia menatap sekitar. Kondisi yang tidak sama dengan kota kelahirannya membuat Aulia sedikit prihatin yang tiba – tiba langsung membelai perutnya perlahan dan semua tidak lepas dari pengamatan Giovanni.“Aku tidak akan membuat kalian kesusahan” menarik Aulia lebih dekat dengannya.Aulia menatap Giovanni “aku percaya” memberikan senyuman lalu mencium sudut bibir sekilas membuat Giovanni gemas.Aulia menatap bangunan rumah yang tampak lebih besar dibandingkan sekitarnya yang langsung sadar jika memang keluarga Giovanni bu
Semua menatap ke sumber suara di mana seorang wanita masuk dengan pakaian sederhana dan senyum manisnya seketika Giovanni membeku menatap wanita yang berjalan ke arah mereka semua. Wanita yang menemani Giovanni setelah kembali ke tanah kelahirannya ini, usia mereka berbeda delapan tahun saat itu dan dengan wanita ini lah Giovanni melepaskan pertama kali meski Giovanni bukan pertama bagi wanita ini, wanita ini mengajarkan banyak hal pada Giovanni dan jangan bilang jika wanita ini adalah calon istri dari Louis.“Kenalkan mamak kalian yang baru namanya Mona” menatap keempat orang yang ada di meja “kalian tahu jika kami akan menikah resmi besok meski sebenarnya sudah tak perlu.”Aulia menatap bingung atas perkataan Louis “Gi, maksudnya apa?,” bisik Aulia membuat Giovanni mengalihkan pandangan.“Di sini kau tak perlu nikah resmi karena hanya secarik kertas untuk mengurus sesuatu ke depannya agar lebih mudah” Giovanni menatap Aulia lembut untuk menghilangkan rasa bersala
Giovanni sangat tahu apa yang diperbuatnya saat ini bukan hal yang tepat karena sang istri sedang berada dalam mimpi sedangkan dirinya menemui seseorang di suatu tempat yang tampaknya sangat aman dari gangguan atau pandangan orang lain. Langkah Giovanni melakukan ini lebih karena penasaran apa yang terjadi pada dia semenjak mereka mengakhiri semuanya dan dirinya sangat penasaran bagaimana berakhir dengan Louis yang usianya sama dengan orang tuanya.“Aku kira kamu tidak akan datang” kata pertama yang keluar dari bibir Mona ketika mereka bertemu namun Giovanni hanya diam “kamu pasti penasaran bagaimana aku bisa jatuh dalam pelukan Louis.”“Ceritakan cepat karena aku tidak memiliki waktu banyak” Giovanni berkata seolah tidak peduli padahal sebenarnya dirinya penasaran apa yang terjadi pada Mona.Mona menghembuskan nafas panjang membuat Giovanni menatap dalam diam “kamu tahu bukan bagaimana perasaan padamu meski usia kita berbeda tapi bukan suatu masalah untukku, semua
Pernikahan Louis dan Mona berjalan lancar bahkan beberapa keluarga tampak bahagia dengan pernikahan ini, anak – anak Louis dan Mona sangat menggemaskan di mana anak pertamanya Sisil sangat mirip dengan Mike. Aulia beberapa kali bersama dengan Sisil yang ternyata sangat mudah akrab dengan orang baru, pasangan Aulia mengarah pada mertuanya yang tampak bahagia dengan pernikahan ini dan berbanding terbalik dengan Mona yang hanya sandiwara dengan pernikahan ini.Aulia berpikir pantas saja Giovanni terjebak dengan Mona kerena memiliki sesuatu yang tidak dirinya miliki, Mona tampak sabar dengan Louis dan hal ini terlihat dari bagaimana Mona menjelaskan beberapa hal pada Louis. Meski semalam Giovanni bilang bahwa hanya mencintai dirinya tetap saja sebagai wanita ada perasaan tidak percaya diri dan ketakutan jika Giovanni meninggalkan dirinya, Aulia menghembuskan nafas dengan mencoba untuk bermain dengan Sisil yang saat ini berada di pangkuannya.“Berdua saja kamu sama Sisil” Gio
Aulia tahu jika Giovanni dan kedua saudaranya sedang memikirkan bagaimana nasib dan keadaan Louis hanya saja mereka tidak bisa melakukan segala sesuatu ditambah lagi adalah Giovanni yang harus memulai pekerjaannya untuk ke Kalimantan. Aulia sudah memutuskan untuk ikut dengan Giovanni ke Kalimantan karena bagaimana pun sebagai istri harus ikut suami dimana pun berada dan keputusan Aulia ini disambut dengan hati bahagia oleh Giovanni. Mike dan Nina kembali ke apartemen milik Giovanni setelah beberapa hari tinggal di rumah untuk menenangkan Nina, meski sebenarnya Nina tidak apa – apa tapi mereka berdua merasa perlu menenangkan Nina.“Li, sebelum berangkat kita konsultasi dokter karena aku gak mau terjadi sesuatu dengan kalian” Aulia hanya mengangguk mendengar perkataan Giovanni.“Papa bagaimana?” wajah Giovanni tampak tegang “baik – baik saja kan?” menggenggam tangan Giovanni untuk memberikan keterangan.“Sampai sekarang belum ada kabar jadi ada banyak kemungkinan tap
Permasalahan keluarga Giovanni entah bagaimana bisa terselesaikan dengan sangat mudah dan Giovanni tidak menceritakan apa pun bagaimana prosesnya pada Aulia, bagi Giovanni semua tidak penting dan Aulia sendiri tidak bertanya lebih jauh. Giovanni sendiri bahkan tidak menceritakan secara detail bagaimana Helen dan orang – orangnya tertangkap, bagi Giovanni menceritakan keadaan Louis lebih penting dibandingkan Helen. Aulia sendiri baru mengetahui jika Mona tidak dapat diselamatkan setelah penembakan tersebut sedangkan anak Louis dan Mona yang besar berada di Indonesia yang nantinya akan Louis ambil setelah permasalahan selesai.Aulia beberapa kali melihat anak Louis dan Mona yang secara kebetulan satu kota dengan mereka, Mike dan Nina sering membawa Raul ke rumah hanya sekedar untuk menghabiskan waktu bersama. Kepergian Mona membuat ada sesuatu yang hilang dalam diri Giovanni tapi mencoba untuk tidak peduli karena bagaimana pun saat ini dirinya mempunyai Aulia yang ada disampingn
Giovanni menitipkan semua yang ada pada Mike dan tiba saatnya untuk ke Kalimantan, Giovanni yakin tidak akan lama berada di sana karena permasalahan tidak terlalu rumit hanya perlu bertemu dengan karyawan dan melakukan rapat untuk mengetahui langkah ke depan perusahaan seperti apa. Pertambangan adalah proyek yang dimulai atas kerjasama antara pemilik tempat Giovanni bekerja dengan pemerintahan saat jaman dahulu dan pastinya jika bertahan hingga sekarang berarti kinerja dan juga kerjasama kedua belah pihak memang bagus, disamping itu pemilik perusahaan tempat Giovanni cukup menjadi perhitungan di kalangan pengusaha.Giovanni menatap Aulia yang tampak tidak sabar berada di Kalimantan dan kali ini mereka akan berada di Potianak karena kantor yang dituju berada di sana, meski begitu Giovanni akan berpindah tempat dan untungnya semua sudah disediakan oleh perusahaan. Giovanni bukan memikirkan bagaimana dengan Kalimantan tapi dalam benaknya adalah keputusan yang diambilnya disamping
Aulia memeluk Giovanni ketika melihatnya datang bersama Burhan di tempat dirinya tadi keluar, Giovanni hanya bisa menepuk punggung Aulia pelan untuk menenangkannya dan membawa ke salah satu kursi terdekat mereka. Giovanni mengangkat wajah Aulia yang sudah penuh dengan air mata dan tidak tampak orang – orang yang tadi membantunya, secara perlahan Giovanni menghapus air mata yang ada di pipi Aulia dan menceritakan apa yang terjadi baru saja.“Pembebasan lahan?” Giovanni mengangguk “jadi sementara tinggal di mana kita?.”“Tetap di tempat tadi karena semua akan diselesaikan di kantor besok dan jika mereka berada dalam jarak dekat dengan rumah tidak segan kita membawa ke polisi, tempat ini memang dibangun apabila terjadi hal demikian” Aulia menatap Burhan ketika menjelaskan panjang lebar.“Apa aman jika nanti saya keluar?” Aulia sedikit penasaran karena ingin menikmati makanan khas daerah ini.“Kalau hanya untuk mencoba makanan khas sini nanti sama saya saja” sahu
Kehamilan Aulia semakin membesar membuat Giovanni harus bekerja ekstra untuk menjaga Aulia karena bagaimana pun ini adalah buah cinta pertama mereka berdua, Aulia terkadang meminta Melania menemani dirinya ketika tidur dan membuat Giovanni harus menahan diri agar memahami kondisi Aulia meski begitu pada saat malam akan kembali ke kamar mereka melakukan kegiatan panasnya.Usaha mereka berdua berjalan lancar dan saat Aulia serta Berry hamil membuat organizer mereka sedikit berantakan, Pram yang paham bisnis akhirnya turun tangan dengan bantuan Giovanni dan saat ini mereka berdua berteman baik bahkan saling mendukung usaha masing – masing. Usaha Giovanni dan Damar sendiri berjalan lancar setelah Aulia mengatakan hal tersebut membuat Giovanni menceritakan semua yang telah dilakukan bersama Damar, Aulia hanya mendengarkan dan menyetujui semua apa yang dilakukan oleh Giovanni.Sesuai perkiraan dokter adalah hari ini Aulia akan melahirkan anak pertama mereka dan Giovanni
Kedatangan mereka berdua di kota ini hanya disambut Samudra karena Mike dan Nina sudah kembali ke tempat asalnya, tidak banyak perubahan dari rumah orang tuanya yang ditinggal selama sebulan. Orang tua Aulia menyambut mereka berdua dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Aulia terutama dan beberapa ada juga makanan kesukaan Giovanni.“Menginap di sini kan?” Aulia hanya mengangguk “bagaimana kehamilan kamu?.”Aulia memeluk Melania dalam merasakan bagaimana kehangatan orang tuanya ini yang tidak dia rasakan selama sebulan, sebenarnya selama di Kalimantan mereka masih saling berhubungan satu sama lain tapi tetap saja berbeda jika bertemu secara langsung seperti ini. Melania menepuk punggung Aulia pelan membuat pelukan semakin kuat sehingga Melania melepaskan pelukan mereka menatap Aulia dengan membelai pipinya lembut.“Makanan yang aku inginkan apa sudah siap?” Melania mengangguk “aku belajar banyak disana bunda dan Nimas adalah guru
Kejadian itu mereka semua rahasiakan dari Giovanni hingga tugasnya selesai, Ahmad sendiri tidak tahu ke mana bahkan Aulia tidak menanyakan pada Nimas atau Burhan karena bagi dirinya tidak penting. Setelah kejadian itu Aulia memutuskan untuk belajar banyak hal dari Nimas yang dengan senang hati memberikan semua rahasia menu dari masakan yang ada di Kalimantan, permasalahan di kantor Giovanni sudah berjalan dengan sangat baik meski masih ada beberapa perdebatan karena tidak menemukan kesepakatan satu sama lain tapi Giovanni bisa mengatasinya dengan mudah.“Besok kita kembali” Aulia tampak senang karena harus kembali “bagaimana dengan perkembangan permasalahanmu?.”Giovanni tersenyum “senang banget” menciumi pipi Aulia berkali – kali “kangen sama siapa memang?.”“Bunda dan ayah memang siapa lagi?” Aulia melepaskan diri dari ciuman Giovanni “Mike dan Nina juga sudah kembali ke asalnya jadi sepi rumah.”Giovanni mengangguk “berkasnya sudah Mike kirim kemarin ke ka
Giovanni memutuskan untuk terbuka dengan Aulia terkait permasalahan yang dihadapinya saat ini, karena bagaimana pun Aulia adalah wanita yang akan menemani dirinya di sisa usia ini. Aulia yang mendengar Giovanni ingin berbicara seketika takut atas perbuatannya tadi yang mungkin diketahui oleh Giovanni, Aulia menghembuskan nafas panjang berkali – kali karena waktu makan tidak lama lagi. Aulia menatap Nimas tampak biasa seolah tidak terjadi apa pun tadi bersama Ahmad, Aulia mencoba tidak peduli dengan Nimas karena apa yang dibicarakan Giovanni sedikit membuatnya ketakutan.Suasana meja makan tampak tegang di mana baik Giovanni dan Aulia sibuk dengan pemikiran masing – masing, sedangkan kedua penjaga entah berada di mana karena tidak ada yang mempedulikan keberadaan mereka. Giovanni bahkan tidak memberikan penilaian atas makanan yang telah Aulia pelajari kali ini dan Aulia sendiri tidak bertanya jauh atas penilaian dari masakannya ini, suatu hal yang jarang mereka lakukan selama b
Aulia memeluk Giovanni ketika melihatnya datang bersama Burhan di tempat dirinya tadi keluar, Giovanni hanya bisa menepuk punggung Aulia pelan untuk menenangkannya dan membawa ke salah satu kursi terdekat mereka. Giovanni mengangkat wajah Aulia yang sudah penuh dengan air mata dan tidak tampak orang – orang yang tadi membantunya, secara perlahan Giovanni menghapus air mata yang ada di pipi Aulia dan menceritakan apa yang terjadi baru saja.“Pembebasan lahan?” Giovanni mengangguk “jadi sementara tinggal di mana kita?.”“Tetap di tempat tadi karena semua akan diselesaikan di kantor besok dan jika mereka berada dalam jarak dekat dengan rumah tidak segan kita membawa ke polisi, tempat ini memang dibangun apabila terjadi hal demikian” Aulia menatap Burhan ketika menjelaskan panjang lebar.“Apa aman jika nanti saya keluar?” Aulia sedikit penasaran karena ingin menikmati makanan khas daerah ini.“Kalau hanya untuk mencoba makanan khas sini nanti sama saya saja” sahu
Giovanni menitipkan semua yang ada pada Mike dan tiba saatnya untuk ke Kalimantan, Giovanni yakin tidak akan lama berada di sana karena permasalahan tidak terlalu rumit hanya perlu bertemu dengan karyawan dan melakukan rapat untuk mengetahui langkah ke depan perusahaan seperti apa. Pertambangan adalah proyek yang dimulai atas kerjasama antara pemilik tempat Giovanni bekerja dengan pemerintahan saat jaman dahulu dan pastinya jika bertahan hingga sekarang berarti kinerja dan juga kerjasama kedua belah pihak memang bagus, disamping itu pemilik perusahaan tempat Giovanni cukup menjadi perhitungan di kalangan pengusaha.Giovanni menatap Aulia yang tampak tidak sabar berada di Kalimantan dan kali ini mereka akan berada di Potianak karena kantor yang dituju berada di sana, meski begitu Giovanni akan berpindah tempat dan untungnya semua sudah disediakan oleh perusahaan. Giovanni bukan memikirkan bagaimana dengan Kalimantan tapi dalam benaknya adalah keputusan yang diambilnya disamping
Permasalahan keluarga Giovanni entah bagaimana bisa terselesaikan dengan sangat mudah dan Giovanni tidak menceritakan apa pun bagaimana prosesnya pada Aulia, bagi Giovanni semua tidak penting dan Aulia sendiri tidak bertanya lebih jauh. Giovanni sendiri bahkan tidak menceritakan secara detail bagaimana Helen dan orang – orangnya tertangkap, bagi Giovanni menceritakan keadaan Louis lebih penting dibandingkan Helen. Aulia sendiri baru mengetahui jika Mona tidak dapat diselamatkan setelah penembakan tersebut sedangkan anak Louis dan Mona yang besar berada di Indonesia yang nantinya akan Louis ambil setelah permasalahan selesai.Aulia beberapa kali melihat anak Louis dan Mona yang secara kebetulan satu kota dengan mereka, Mike dan Nina sering membawa Raul ke rumah hanya sekedar untuk menghabiskan waktu bersama. Kepergian Mona membuat ada sesuatu yang hilang dalam diri Giovanni tapi mencoba untuk tidak peduli karena bagaimana pun saat ini dirinya mempunyai Aulia yang ada disampingn
Aulia tahu jika Giovanni dan kedua saudaranya sedang memikirkan bagaimana nasib dan keadaan Louis hanya saja mereka tidak bisa melakukan segala sesuatu ditambah lagi adalah Giovanni yang harus memulai pekerjaannya untuk ke Kalimantan. Aulia sudah memutuskan untuk ikut dengan Giovanni ke Kalimantan karena bagaimana pun sebagai istri harus ikut suami dimana pun berada dan keputusan Aulia ini disambut dengan hati bahagia oleh Giovanni. Mike dan Nina kembali ke apartemen milik Giovanni setelah beberapa hari tinggal di rumah untuk menenangkan Nina, meski sebenarnya Nina tidak apa – apa tapi mereka berdua merasa perlu menenangkan Nina.“Li, sebelum berangkat kita konsultasi dokter karena aku gak mau terjadi sesuatu dengan kalian” Aulia hanya mengangguk mendengar perkataan Giovanni.“Papa bagaimana?” wajah Giovanni tampak tegang “baik – baik saja kan?” menggenggam tangan Giovanni untuk memberikan keterangan.“Sampai sekarang belum ada kabar jadi ada banyak kemungkinan tap
Pernikahan Louis dan Mona berjalan lancar bahkan beberapa keluarga tampak bahagia dengan pernikahan ini, anak – anak Louis dan Mona sangat menggemaskan di mana anak pertamanya Sisil sangat mirip dengan Mike. Aulia beberapa kali bersama dengan Sisil yang ternyata sangat mudah akrab dengan orang baru, pasangan Aulia mengarah pada mertuanya yang tampak bahagia dengan pernikahan ini dan berbanding terbalik dengan Mona yang hanya sandiwara dengan pernikahan ini.Aulia berpikir pantas saja Giovanni terjebak dengan Mona kerena memiliki sesuatu yang tidak dirinya miliki, Mona tampak sabar dengan Louis dan hal ini terlihat dari bagaimana Mona menjelaskan beberapa hal pada Louis. Meski semalam Giovanni bilang bahwa hanya mencintai dirinya tetap saja sebagai wanita ada perasaan tidak percaya diri dan ketakutan jika Giovanni meninggalkan dirinya, Aulia menghembuskan nafas dengan mencoba untuk bermain dengan Sisil yang saat ini berada di pangkuannya.“Berdua saja kamu sama Sisil” Gio