Li Wei berdiri dengan gugup diatas panggung arena. Wajar saja. Ini adalah pengalaman pertamanya, duel diatas arena, dan ditonton orang banyak – hampir seluruh penduduk Kota Shuimiao. Dihadapannya berdiri Feng Lai – pemuda usia 21 tahun bersenjata Guan Dao. Feng Lai menatap Li Wei, berusaha mengintimidasinya.Feng Lai memutar Guan Dao, dan suara desingan terdengar, ketika angin berkekuatan tinggi tercipta dari sabetan Guan Dao.Perlu kamu ketahui. Guan Dao adalah senjata tombak Panjang, yang memiliki kepala berupa golok tajam. Senjata Guan Dao ini lebih sering digunakan para panglima perang, Ketika bertugas di dalam satu peperangan besar. Tombak yang terbuat dari besi baja, serta kepala senjata dari golok, itu membuat senjata ini berat – hanya praktisi bertenaga raksasa saja yang dapat menggunakan Guan Dao.Suara Wasit terdengar."Dan pertarungan, dimulai!"Aba-aba itu baru saja terdengar. Menyusul suara mirip deburan ombak terdengar ketika Feng Lai, mengayunkan kepala Guan Dao yang be
Di lokasi Wisata Bernama Air Terjun Luna Mist, di tempat ramai Ketika festival musim semi diadakan,"Duel dimenangkan oleh Li Wei dari Flowerbite!" Wasit memberi pengumuman.Lama sesudahnya tempat itu diam dalam keheningan. Tak ada seorangpun yang bertepuk tangan, kecuali perempuan penghibur dari Lotus blossom Tea Room.Li wei turun dari panggung, ia langsung disambut Wei Fang dan kawanannya, dengan hangat. Wei Fang sangat bangga. Perempuan itu memuji-muji Li Wei tiada henti."Lihatlah ponakan ku ini.” Wei Fang menatap Li Wei yang terlihat makin dewasa – mungkin karena ukuran tubuhnya yang jangkung.“Well aku telah menduga. Ponakan tersayang ini pada akhirnya akan menunjukkan bakatnya, dan itu adalah bakat bela diri." ucap Wei Fang bangga.Perempuan lainnya ikut memuji-muji Li Wei. Anak itu sampai merah padam, tak dapat berkata-kata lagi. Li Wei dikerumuni perempuan cantik dari Lotus Blossom, dengan tatapan3 iri, juga benci.Sementara itu di atas panggung terdengar suara wasit membaha
Kembali ke atas panggung di Festival Musim Semi,Setelah pertarungan yang memalukan antara murid andalan Sekolah Beladiri Jalur Merpati melawan seorang Roque Kultivator, kali ini wasit kembali memanggil murid lainnya dari sekolah itu lagi."Seo Feng Ji dari Sekolah Jalur Merpati , kali ini melawan Zhao Shen dari Sekolah Tinju Pedang Harimau!" Sebagai Respons penonton bertepuk tangan. Sebagian bersuara mencibir Ketika nama Sekolah Jalur Merpati Kembali terdengar."Sekolah yang namanya makin memburuk itu lagi.""Mari kita menyaksikan, apakah sekolah jalur merpati itu akan mempermalukan diri yang kedua kali?"Para penonton mulai menjelek-jelekkan sekolah yang dahulu menjadi andalan dan di dielu-elukan di kota Shuimiao itu.++++++Gadis itu menaiki panggung dengan gerakannya yang anggun. Di tangannya ia memegang cambuk yang terbuat dari serat kayu tanaman langka. Di kepala cambuk ada mata tombak berwarna perak berkilauan. Gadis itu adalah putri kesayangan Master Seo Park, sekolah beladiri
Angin musim semi berhembus lembut, hangat membelai wajah. Butir-butir embun percikan di air terjun Luna Mist terasa segar menyentuh pipi.Di panggung arena itu dua pemuda berdiri bertatap-tatapan, siap bertarung.Yang seorang dengan rambutnya panjang, terlihat riap-riapan tertiup angin. Kesannya sungguh misterius. Sementara pemuda yang satunya, ia terlihat berpenampilan rapi dengan busana seperti kaum sastrawan lengkap, dengan topi Hanfu. Pemuda itu berwajah sopan, meski ia tidak terlalu cakap.Wasit memberi pengumuman."Pertarungan semifinal antara Song Han, Roque kultivator versus Li Wei dari Flowerbite, dimulai!"Deru angin seketika terdengar, tatkala dua orang itu melesat saling mendekat.Suara pedang berdenging di tangan Song Han. Sedangkan Li Wei dengan sarung tangan memegang pedang pendek di tangan, itu menimbulkan suara berderak-derak, suara yang mirip gemeretak kayu terbakar api.Ketika jarak mereka memendek sejauh dua tumbak, Song Han mulai melakukan gerakan tebasan. Suara p
Ditengah rasa dukanya, tiba-tiba Li Wei teringat sesuatu."Rumah!" desis Li wei."Jangan-jangan Bibi Wei Fang telah pulang ke rumah, sebelum Lotus Blossom ini terbakar!”Anak itu buru-buru berlari. Ia menerobos kerumunan orang seperti kesetanan. Nafasnya memburu, dan dalam hati ia berdoa. Semoga Bibi Wei Fang telah kembali ke rumah.Jika pada hari-hari biasa Li Wei membutuhkan waktu hingga 30 menit, perjalanan dari Lotus Blossom ke rumahnya. Pada malam itu takt ahu kekuatan dari mana datangnya, ia tahu-tahu tiba di pertigaan rumahnya, dan hanya menempuh waktu 15 menit saja.Saat itu pagi akan menjelang. Matahari belum terbit, sementara cahaya Rembulan bersinar temaram, dalam upaya menerobos gumpalan awan hitam di langit dari ufuk Barat. Kilau bintang pun tak terlihat sama sekali. Ini menambah suram suasana Kota Shuimiao dini hari itu.Suara itu memecah hening di pagi buta."Tak ada seorangpun di rumah jelek itu. Bahkan bayangan pun tak memberi petunjuk, di mana keberadaan anak bernam
Suara para pemburu bertudung yang mengejarnya sejak semalaman, terdengar sangat dekat di telinga Li Wei."Mengapa tanaman merambat ini sangat alot?" Pedang di tangan dua pemburu menimbulkan suara kresek, Ketika pedang pendek mereka menebas dedaunan yang sengaja diciptakan Astrina."Sepertinya ada sesuatu di balik tanaman merambat ini. Aku jadi curiga!""Ah... lebih baik aku menusuk semak tanaman merambat ini. Jangan-jangan bocah tengik itu bersembunyi di balik tanaman merambat ini dengan sihir," timpal pemburu bertudung yang kedua.Tanpa sungkan-sungkan lagi, tangannya langsung menusuk ke arah Astrina yang menyembunyikan Li Wei dibalik semak dan sulur-sulur tanaman merambat itu. Mereka berdua terlihat secara kasat mata, tak lebih dari pohon tua yang besar.Angin dingin berdesir, tatkala tusukan pedang pendek itu mendekat ke tubuh Li Wei di balik ilusi dedaunan."Aku akan mati!" batin Li Wei. Matanya kuatir pada Astrina, yang juga berusaha tidak bersuara. Astrina mengedip, tanda Li wei
Kereta dengan empat kuda terikat di depan, berlari dengan. Berkelebat seperti angin. Tidak membutuhkan waktu yang lama, bayangan Kota Jiangchun telah lenyap dari pandangan mata.Seorang pria berkumis tebal, dia yang mengenakan jubah brokat – terlihat necis, mulai membuka suara. "Kereta ini berlari sangat kencang bukan? Belum apa-apa kota Jiangchun sudah tak terlihat sama sekali."Semua orang langsung meliriknya. Dia pasti bukan berasal dari Kekaisaran Terra. Perawakan dan cara berpakaiannya tampak berbeda.Merasa tak mendapat perhatian, si kumis itu melanjutkan pidatonya. "Perkenalkan, namaku Balaraj. Aku seorang pedagang dari negeri Drakonia, kekaisaran di barat Benua Longwu ini."Masih belum mendapat perhatian.“Dan ini Temuge. Dia bekerja untukku.”Aku membeli hak kemerdekaannya di satu pasar perdagangan manusia di Utara, di Kekaisaran Venturia tepatnya!" kata Balaraj, mulai menyombongkan diri.Semua wajah terangkat dari lamunan mereka. Sorot panggung seketika didapat Balaraj."Ma
Malam di perbatasan, pada jalan berbatu di Hutan Cemara, yang jarak tempuh untuk tiba di Kota Xianmu tersisa setengah hari saja, tampak satu kereta kuda dengan empat kuda bersurai panjang, bergoyang kekiri dan kekanan. Ini disebabkan munculnya sepuluh serigala - bukan sembarang serigala, tapi serigala iblis, yang mengepung kereta kuda milik perusahaan “Kuda Terbang” itu.Kereta terlihat mulai oleng, tatkala empat kuda mulai meringkik, panik atas munculnya sepuluh serigala iblis, Teror melanda, bukan hanya kuda, melainkan manusia seisi gerbong.Suara geraman serigala terdengar buas. Aura penindasan, layaknya kultivator energi Mingzhu basic, itu membuat bulu kuduk meremang.Seisi kereta bertambah panik. Kaum perempuan berteriak ketakutan.“Aku harus bergerak. Tak ada yang akan menolong kami, selain diri kami sendiri!” Dua kultivator itu melompat turun sambil mengangkat pedang, berniat melawan mahluk iblis itu.Sayangnya kemampuan mereka tidak setara dibanding sepuluh Serigala iblis, yan
Malam terasa dingin. Suara gemerisik dedaunan datang dari arah Utara dan Selatan Peaceful Forest, membawa kegelisahan. Hutan Mulberry di Utara, ataukah Hutan Cemara di Selatan. Berhadapan dengan fighter dari Ordo No Fear, atau melawan Ordo All Star. Monster Curse, ataukah monster Envy.Gaduh dan riuh suara-suara teriakan para petarung terdengar dari kejauhan, ketika mereka para hunter dan fighter mulai menghajar monster tantangan di acara Perang Sumber Daya. Suara dentingan pedang yang samar-samar terdengar membuat linu di hati.“Aku harus memutuskan cepat. Curse, atau Envy?” Li Wei berpikir cepat karena waktu telah berlalu satu menit sejak pertempuran melawan monster di mulai. Ia berpikir ingin memperoleh High Damage dalam event membunuh monster di perang ini.“Jarak terdekat!” Li Wei langsung berkelebat cepat dan menghilang di kegelapan malam. Hutan Mulberry adalah yang terdekat. Itu berarti “Curse!”Dengan atribut ketangkasan yang mempengaruhi Agility atau kelincahan gerak senilai
Spot di Peaceful Forest, area hutan tempat Li Wei dan Zeng Dai sebenarnya sangat sepi. Hanya terdapat pohon-pohon Mulberri dengan suara desau angin yang terdengar pada malam sepi itu. Jumlah reward yang dilepaskan sistem per lima belas menit tidak sebanyak di spot-spot yang ramai dengan kerumunan para fighter dan hunter yang standby disana.Namun, karena spot itu sepi di tempat yang menyeramkan dengan suara-suara aneh. Karenanya hanya Li Wei yang berminat disana. Alhasil jumlah reward dari sistem yang diterimanya jauh lebih besar dibandingkan di spot berlimpah, meskipun juga dipenuhi dengan fighter.Belum lagi risiko penjarahan dan serangan diam-diam dari belakang yang dapat berujung pada kematian, yang selalu mengintai di spot-spot ramai tersebut.Hal ini menimbulkan rasa iri di hati Zeng Dai, Warrior berpedang panjang dari Ordo No Fear.Di lantai satu ini, terdapat lima fighter yang terkenal dan masuk lima besar No Fear. Zeng Dai adalah salah satu pemegang lima combat power tertingg
Malam itu, suasana tampak sangat tegang. Semua fighter dan hunter di Lantai Satu Forsaken Fortress berkumpul di Alun-alun Lantai Satu. Halaman yang luas dengan rerumputan tiruan tidak mengundang obrolan. Ini adalah malam bersejarah; setelah sekian lama, Perang Sumber Daya akan digelar. Perang ini melibatkan masalah ketersediaan sumber daya yang terbatas sebagai hadiah.Hari ini adalah hari bersejarah lainnya, karena manajemen Forsaken Fortress telah mengumumkan bahwa Pengelola Peaceful Forest telah menyiapkan sumber daya yang cukup untuk menjadi hadiah bagi para hunter dan fighter yang berhasil dalam perang ini.Ketegangan semakin terasa saat tepat pukul 19.00, suara bot terdengar menggema di Alun-alun."Semua Fighter, silakan masuk ke Gerbang Portal!"Tiba-tiba, ribuan fighter dan hunter menyemut, berdesakan untuk masuk ke dalam gerbang portal yang tampak kelam seperti lubang hitam. Portal ini muncul secara ajaib berkat kekuatan sistem dan array di dalam Fortress. Li Wei dan empat te
Salah satu acara yang sangat dinantikan oleh para Fighter dan Hunter di Forsaken Fortress adalah Perang Sumber Daya.Perbedaannya dengan acara Boss Dunia sangatlah signifikan.Saat acara Boss Dunia berlangsung, semua Hunter dan Fighter bekerja sama dan tidak saling menyerang. Sebaliknya, dalam Perang Sumber Daya, ini adalah perang antara Ordo. Semua Fighter berkumpul di tengah-tengah area aman dan menunggu pintu ke area aman dibuka. Ketika pintu dibuka, perang sesungguhnya akan dimulai.Pertempuran brutal diizinkan.Saat itu, Hutan Buatan akan menyediakan banyak sumber daya yang tersebar tanpa memiliki pemilik. Buah, tanaman obat-obatan, bahan herbal, dan bahan spiritual melimpah sepanjang jalur hutan. Tugas seorang Fighter atau Hunter adalah membuka kotak dengan menggunakan sihir atau dengan kekuatan serangan. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam hadiah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Penjarahan akan terjadi di mana-mana.Meskipun sumber daya berlimpah, ini tidak
Bau udara pagi yang lembut memenuhi paru-paru mereka sepanjang Iron Road. Bau tanah basah akibat embun dan dedaunan layu, serta bunga-bunga cherry blossom yang berguguran, meningkatkan semangat semua individu di lantai pertama Benteng Forsaken.Li Wei berdiri di depan bangunan workshop dengan papan nama yang bertuliskan 'Bengkel Penempa Aifuyu!' besar-besar. Ia baru saja akan mendorong pintu gerbang ketika tiba-tiba pintu itu bergeser dan terbuka dari arah dalam.NGIIIK!Suara besi yang bergesekan terdengar memekakkan telinga. Seseorang muncul dari dalam, seperti seorang anak kecil yang terkejut melihat adanya pelanggan di pagi seperti ini.“Tuan Li? Anda benar-benar datang pagi-pagi sekali," kata Aifuyu sambil melempar senyum, seolah-olah ia bisa membaca rasa tak sabar Li Wei untuk melihat hasil tempaan dan reparasi sepatu Grade Hijau itu.Li Wei berbohong dan menjawab sekenanya. “Sebenarnya, aku hendak pergi ke Arena. Namun di persimpangan jalan, aku berpikir, mengapa tidak aku mamp
Ruang Kuil Kejatuhan Malaikat masih penuh dengan debu yang beterbangan, sisa-sisa pertempuran antara Li Wei dan Hollowscar. Cahaya rembulan dan bintang akhirnya masuk melalui sela-sela jendela di dalam kuil, menciptakan pemandangan yang menakjubkan yang menahan Li Wei untuk pergi. Sesuatu yang mencolok adalah sejumput hijau daun lembut yang berpendar-pendar di kaki Hollowscar.“Sepatu Boot kelas hijau?” mata Li Wei terbelalak. “Dan ini adalah item sihir, sesuatu yang sesuai dengan bakat saya sebagai pengendali energi Nebula!”Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung mencopot sepatu spiritual dari kaki Hollowscar.“Meski terlihat agak besar, jika manfaatnya signifikan, mengapa tidak mencobanya?”Yang ada dalam pikiran Li Wei adalah Penempa Aifuyu.“Aku yakin Penempa Aifuyu dapat mengubah ukurannya agar pas di kakiku!”Li Wei menatap sepatu yang dua nomor lebih besar dari ukuran kakinya.WUSH!Sosoknya lenyap dalam sekejap, ketika Li Wei mempraktikkan Teknik Berlari. “Sepatu ini sangat co
Malam baru saja menjelang. Rembulan dan bintang-bintang menggantung di langit timur Forsaken Fortress. Ini adalah malam yang sempurna untuk merayakan berkah yang diperoleh setelah berhasil mengalahkan Monster Dunia.Li Wei merencanakan untuk merayakan kemenangannya sendirian."Duduk santai, menikmati anggur dari wilayah barat, atau mungkin mencicipi arak ketan hitam buatan negeri timur, itu pasti pilihan yang tepat!" pikir Li Wei.Dalam bayangannya, ia duduk di rumah arak Blue Hawk, menikmati anggur berkualitas di bawah cahaya rembulan, merasa seakan dia adalah seorang legenda seperti kaum Sage."Ah, betapa nikmatnya bisa membayangkan sesuatu dan kemudian mewujudkannya menjadi nyata," gumamnya. Ini adalah kebahagiaan tersendiri.Dengan hati yang ringan, Li Wei melangkah lebih cepat. Meskipun hanya berjalan, tambahan poin atribut ketangkasannya memberinya rasa percaya diri yang lebih besar.Saat ini, jalanan kota kecil di lantai dasar Forsaken Fortress tampak sepi. Tidak banyak orang m
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,