Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, hari dimana Raya dan Kevin telah pulang ke Indonesia.
Ditemani Sadena, Selin menyambut penuh sukacita kedua orang tercintanya itu di bandara, dia memeluk Raya dan Kevin begitu erat menyalurkan rasa rindunya.
"Akhirnya mama papa pulang... Selin kangen banget," ucap Selin mengurai pelukan dari sang mama. Wanita yang mengenakan blouse berwarna coklat itu mengusap rambutnya penuh sayang.
"Mama papa apalagi... kepikiran terus sama kamu."
"Maafin papa ya sayang, seharusnya papa minta mama kamu tinggal di rumah aja," ujar Kevin memeluk Selin sekilas. Pria berkemeja biru itu mengecup puncak kepala putrinya.
"Nggak papa kok, Pah." Selin tersenyum, dia menarik tangan Sadena agar laki-laki itu lebih mendekat menghadap kedua orang tuanya.
Sadena memang sedikit mengundurkan diri tadi sebab takut mengganggu kegiatan melepas rindu ketiga orang tersebut. Terlebih Selin yang tampak sangat
Zoe mengecek kelengkapan beberapa dokumen di hadapannya. Dia sekarang sedang bekerja di perusahaan milik Anton--mendiang ayah Bella. Bagaimana bisa begitu? Ceritanya sangat panjang dan apakah kalian ingin tahu?Jika iya, terus baca cerita ini, jika tidak, abaikan saja.Bermula saat setahun lalu setelah Zoe keluar dari penjara, dia tanpa sengaja menemukan perempuan cantik tengah tiduran di atas makam padahal saat itu, hari sudah menjelang senja. Zoe berada di sana karena ia mengunjungi makam ibunya yang juga berada tak jauh dari makam tempat perempuan itu.Dengan rasa penasarannya Zoe mendekat, dia menepuk-nepuk bahu perempuan itu berusaha membangunkannya. Tak lama, perempuan itu pun terjaga. Mendongak menatap Zoe dengan mata sembabnya. Kulitnya yang putih mulus, pipinya yang chubby, dan matanya yang bulat dengan bulu lentik menghiasi.Zoe tebak, perempuan cantik itu habis menangis kemudian saking sedihnya
Zoe tersadar dari lamunan sesaat pintu ruangannya terbuka, tepat beberapa detik setelahnya seorang perempuan cantik berambut panjang masuk dan melempar senyum lebar kepadanya.Ya siapa lagi, perempuan itu kalau bukan Bella? Perempuan yang sangat Zoe cintai hingga detik ini."Aku bawa makan siang buat kamu," ucap Bella menaruh kotak bekalnya ke hadapan Zoe. "Dimakan yaa, Mas."Zoe pun merengkuh pinggang perempuan itu dan berbisik di telinganya, "Terima kasih, aku sangat mencintaimu Bella. Kamu membuat banyak perubahan dalam hidupku."Pipi Bella sontak memerah.***Selin, Sadena serta semua keluarga dari kedua orang tersebut berkumpul di ruang keluarga rumah Sadena. Tujuan mereka tak lain adalah untuk membicarakan rencana pernikahan salah satu putra dan putri mereka.Dan hari ini, hal yang ditunggu kedua insan yang sedang mabuk asmara itu pun akhirnya tiba."Jadi, bagaimana Dena? Kamu yakin ingin men
Dua minggu usai menggelar acara lamaran dan akad nikah, Selin dan Sadena akhirnya melangsungkan resepsi pernikahan mereka yang bertempat di hotel berbintang di tengah kota. Semuanya dipersiapkan dengan mewah dan matang oleh tim wedding yang dipilih sendiri oleh Selin.Tema resepsi mereka adalah Vintage yang menonjolkan gemerlap tahun 20-an. Mereka sengaja mengusung tema ini agar terkesan lebih berbeda dari pernikahan biasanya. Karena bertema Vintage, maka semua dekorasi kental akan warna putih serta pastel. Menambah kesan kagum, elegan nan mewah bagi para tamu yang hadir. Selain turut menyanjung betapa cantik dan tampannya sang calon mempelai, mereka pun memuji betapa indahnya dekorasi resepsi.Sadena dan Selin berdiri di atas pelaminan untuk menyalimi semua para tamu dengan senyum bahagianya, Selin menerima doa dan ucapan selamat dari mereka semua.Betapa bahagianya perempuan itu, meski demikian rasa lelah mulai menyapa tubuhnya.Ketika tak ada lagi tamu
Sinar mentari pagi menyusup masuk dari celah gorden, membuat kedua insan yang masih bergelung dalam selimut itu mulai terjaga.Sadena mengerjapkan matanya berulang kali demi mengumpulkan kesadarannya, kala nyawanya sudah penuh, barulah laki-laki tampan itu bangun dan menggeliat sebentar. Menengok ke samping, Sadena terkekeh geli melihat Selin yang masih tidur nyenyak seolah dunia ini tidak pernah pagi.Imut sekali, Sadena tidak pernah bosan memandangi wajah istrinya itu sejak mereka SMA.Sikap jahilnya pun muncul ketika Selin menggeliat lalu menyamping menghadapnya, Sadena menyingkirkan rambut yang menutupi wajah perempuan itu kemudian mengecup pelan pipinya. Sadena tidak mau Selin ikutan terjaga.Sadena ikut berbaring mensejajarkan wajahnya dengan wajah perempuan itu, disatukannya hidung mereka hingga Sadena dapat merasakan hembusan napas Selin yang teratur.Tidak ia pungkiri memang ada bau-bau khas orang tidur, tapi
Memang benar kata orang menjadi seorang istri susah-susah gampang, harus bangun pagi, memasak untuk keluarga, mencuci pakaian ditambah mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Terlebih, jika seorang perempuan ini adalah wanita karir sebab dia harus pandai mengatur waktu antara keluarga dan karirnya.Selin termasuk dalam kategori wanita karir tersebut, namun di kurun waktu beberapa hari ini menjadi seorang istri ia belum kesulitan sama sekali mengatur pekerjaan rumah dan pekerjaannya di butik. Hal itu karena ia didukung penuh oleh kedua mertuanya yang sangat menyayanginya. Mery dan Aldevan, mereka selalu membantu Selin sekecil apa pun kesulitan yang perempuan itu dapatkan.Seperti memasak misalnya. Meskipun Selin lahir dari keluarga yang berkecukupan, dalam hal mengenali bahan masakan ia masih kurang. Bukan tidak bisa, tapi Selin belum menguasai beberapa resep rumahan.Jadi, pagi ini dia meminta Mery membuatkan daftar bahan say
Hari ini Selin mendapati suatu kebenaran yang tak pernah ia duga sebelumnya. Bahwa Zoe telah banyak berubah setelah keluar dari penjara.Bella adalah orang yang membuktikan semua perubahan itu pada Selin. Meski belum melihatnya secara langsung, Selin sudah yakin Zoe banyak berubah karena gadis itu.Hidayah memang datang tanpa pandang bulu, seburuk apa pun seseorang, dia pantas mendapatkan pengampunan dan berhak mengubah perilakunya menjadi lebih baik.Maka sehabis menyiapkan sarapan dan mengerjakan pekerjaan rumah, Selin bergegas berkunjung ke rumah Marsha, dia ingin menceritakan kejadian ini pada calon adik iparnya itu.Mengetuk pintu rumah Marsha, Selin disambutlangsung oleh Tuan rumah. Marsha saat itu masih mengenakan pakaian tidur."Selin?" kejutnya. Marsha tersenyum segera membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Selin masuk. Dia dituntun menuju sofa. Dan for your Information saja, rumah Marsha sekarang lebih besar dan nyaman
Takdir, tidak ada yang bisa mengubah takdir yang digariskan oleh Tuhan untuk makhluknya.Semua bisa terjadi tanpa kita duga sebelumnya, apalagi kita tebak.Seseorang yang dulu bersikap sangat buruk bisa berubah baik atas kehendak Tuhan, kita contohkan saja laki-laki bernama Zoe Navvare yang sedang sibuk berkutat dengan laptop di hadapannya.Dulu, dia adalah sosok jahat yang ditakuti semua orang, penuh dendam, serta pribadi yang suka berkelahi. Tapi sekarang dia berbeda, dia sudah berubah menjadi orang baik yang disegani semua orang, pekerja keras, ramah, penyayang, juga taat beribadah.Meski label "Penjahat" pernah melekat pada laki-laki itu, namun seiring waktu berjalan, tahun demi tahun berlalu, Zoe mendapatkan hidayah dan menebus kesalahannya dulu.Sekarang dia telah sukses menjalankan perusahaan bernama Gemilang Angkasa milik mendiang ayahnya Bella. Setahun berjalan, perusahaan yang dikabarkan akan bangkrut i
Sadava menyantap dengan lahap hidangan makan siang yang dibawakan oleh Marsha, bahkan sudut bibir laki-laki itu jadi belepotan.Marsha lantas dibuat gemas melihat tingkah calon suaminya itu, dia pun mengambil selehai tisu basah dan menyeka sudut bibir Sadava yang comot oleh sambal. Empunya langsung tergelak, Sadava menyengir lebar menampilkan gigi putihnya yang terdapat sisa cabai, alhasil tawa Marsha meledak memenuhi ruangan."Ih Dava lucu banget sih, di gigi kamu ada cabai tau!" ledek Marsha, Sadava hanya terkekeh ringan tanpa dosa.Sudah berapa tahun dia menjalin hubungan bersama perempuan itu, jadi untuk apa malu? Justru Sadava pikir hal ini bagus karena dia bisa membuat Marsha tertawa. Kalau bisa, ia akan setiap hari bertingkah konyol agar Calon istrinya itu selalu tersenyum."Masakanmu enak banget, By. Besok bawain yang ini lagi yaa," pinta Sadava sembari mencomot sisa-sisa sambal di jarinya seperti anak kecil.M