Share

Kecemasan Naura

Naura pulang ke rumah dengan muka kusut. Dia mengucap salam dengan tak semangat. Arum yang sedang duduk di sofa ruang tamu segera membuka pintu.

"Baru pulang, sayang?" tanya Arum. Sebenarnya dia ingin menanyakan kenapa Naura pulang terlambat, tapi wajah lelah itu membuat Arum hanya tersenyum.

"Iya, Ma. Cape sekali." Naura menjawab dengan malas.

Arum tersenyum, mengikuti Naura duduk di sofa.

"Kenapa?"

Naura menarik nafas lalu memeluk Arum dengan erat. "Naura hanya cape saja, Ma."

"Ya sudah mandi dan makan ya."

"Baik, Ma."

Setelah mandi dan berpakaian, Naura membaringkan tubuh yang lelah. Ada perasaan tak enak mengingat sikapnya pada sang Mama tadi. Namun, moodnya benar-benar sedang buruk. Wanita itu, Ibunya Zhia habis menemuinya, membuat Naura merasa tertekan.

Bahkan Naura sudah puluhan tahun diasuh oleh Arum. Selama ini bahkan sang Mama sambungnya itu tak pernah bersikap buruk padanya. Sang Mama selalu menyempatkan diri dekat dengan Naura. Bahkan Arum tak pernah berkata kasar juga t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status