Share

Bab 36

Penulis: Pena_kinan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-19 12:09:36

BAB 36

"Silahkan dicicipi, Pak, Bu! Maaf seadanya." pinta Lastri, wanita paruh baya itu seakan sungkan menempatkan tamu dari keluarga berada dengan hidangan sederhana. Anton dan juga Tari begitu menikmati setiap hidangan yang disajikan di hadapan mereka. Apalagi Aziz, dengan lahap dia memasukan makanan satu persatu ke dalam mulutnya.

Sedangkan Pandu, mencoba mengikis rasa penasarannya dengan menikmati minuman panas yang sudah tersaji.

Setelah dirasa cukup. Anton segera menarik napas dalam lalu menatap Sukino dengan seksama. Kedua kepala rumah tangga itu kini duduk berhadapan.

Anton menarik napas dalam-dalam. Sejenak semua orang yang ada di ruangan itu terdiam hingga terdengar Anton memulai pembicaraan.

"Bapak Sukino, saya disini selaku orang tua Pandu berniat melamar putri Bapak. Demi menjaga kehormatan putri bapak, dan juga menghindari omongan orang-orang." Semua orang terkejut. Pandu pun tak kalah terkejutnya mendengar ucapan Anton. Lelaki berbadan tegap itu memandang Anton lalu T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
km juga berhak bahagia bela setelah kesakitan bersama imam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 37

    BAB 37Tapi sayang seribu sayang. Lelaki yang baru saja menurunkan buket bunga lalu menyerahkannya kepada Bela bukanlah Pandu. Melainkan Arya, duda yang memiliki satu putra."Mas Arya?""Buat kamu!" Buket bunga mawar merah diserahkan Arya dengan senyum merekah. "Maaf, Mas. Saya sepertinya tidak perlu seperti ini!" Bela menolak dengan sopan. Bagaimanapun Arya adalah mantan pengacara yang dulu pernah membantunya. "Gak papa, terima aja. Ini hadiah dari saya!""Maaf, Mas. Sekali lagi saya minta maaf. Karena jika saya menerima bunga ini. Takutnya calon suami saya akan marah!" Arya terkejut bukan kepalang mendengar pengakuan Bela baru saja."Ca-calon suami?""Iya, Mas. Kami sudah bertunangan dan sebentar lagi kami menikah! Maaf, Mas Arya. Saya permisi!" Bela menstater motor. Kali ini niat itu ia lakukan. Berjalan mengendarai motor perlahan dengan kaca helm yang terbuka. Bela menikmati udara yang menabrak wajahnya dengan lembut. Tangan Arya mengepal. Ada amarah yang di rasa. Hingga punca

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 38

    Bab 38Sabtu pagi jam delapan tepat. Akan digelar pernikahan sederhana antara Pandu dan juga Bela. Rumah Bela yang nampak sederhana itu disulap menjadi tempat paling cantik di kampung. Dekorasi bunga mawar putih pilihan Bela. Simple namun terlihat elegan. Wanita itu memang suka dengan mawar berwarna putih. Melambangkan kesucian dan juga rasa kasih sayang yang begitu besar.Bela terlihat di rias di depan cermin yang pinggirannya dikelilingi lampu. Menatap pantulan dirinya membuat Bela mengukir senyum. Wajahnya begitu berbeda. Cantik hingga tak bisa dikenali. Lastri yang melihat dari ambang pintu mengusap lembut air bening yang menetes. Ada rasa haru melihat putrinya bisa menikah kembali. Meskipun bukan pernikahan yang pertama. Namun Lastri yakin ini akan menjadi pernikahan nya yang terakhir. Sukino yang melihat istrinya berdiri di ambang pintu lantas menghampiri. Mengusap bahunya lembut lalu menenggelamkan di dadanya yang bidang. Lastri kembali terisak."Sudahlah." Suara lirih itu mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 39

    BAB 39Adzan subuh berkumandang. Bela perlahan membuka mata, melihat jam yang melingkar di atas nakas. Pandangannya beralih kepada lelaki yang terlelap disampingnya. Bela membringsut membenarkan posisi tidurnya. Menatap wajah lelaki yang kini sah menjadi bagian dari hidupnya. Tak pernah terbayangkan oleh Bela memiliki suami sebaik Pandu. Dan secepat ini. Matanya masih setia tertuju pada wajah yang kini akan selalu disampingnya. Tak henti-henti Bela mengucap syukur. Pikirannya menerawang jauh, bayangannya mengenai pernikahan dulu pernah gagal tiba-tiba terbesit. Takut akan kegagalan dan juga takut akan kekecewaan. Wajah Imam sekilas terbayang di pelupuk mata. Hingga bulir-bulir air bening menetes. Kesakitan yang dulu pernah ia rasakan kini berubah menjadi kebahagiaan. Pandu menggeliat lalu perlahan membuka mata. Menyaksikan Bela mengusap lembut jejak tangis di pipi."Kenapa, Sayang? Kok kamu menangis, ada yang sakit?" Pandu membuka mata lebar lalu memperhatikan wajah Bela yang sendu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 40

    "Izinkan Imam bertemu Bela, Mak. Imam ingin meminta maaf untuk semuanya," ucap Imam dengan nada memelas. Namun aku sudah tidak bisa percaya lagi dengan lelaki yang kini memohon dihadapanku. "Pergilah!" "Imam mohon, Mak!" "Minta maaf? Kami sudah memaafkan mu! Pergilah!" "Izinkan Imam bertemu dengan Bela, Mak. Imam rindu." Plak … Aku melayangkan tamparan di pipi Imam. Dadaku bergemuruh hebat menahan amarah yang selama ini aku pendam. Melihat, mendengar dan juga merasakan sakit. Ketika Bela masih menjadi istrinya. "Lancang kamu, Imam! Apakah kau tidak pernah diajari orang tuamu cara menghargai perempuan? Apakah tidak pernah diajari cara memperlakukan perempuan dengan baik? Ha? Lelaki macam apa kamu ini?! Kemana kamu saat Bela menjadi istrimu? Kau sakiti, kau tendang, kau pukul? Kau membawa pulang gundikmu itu lalu meminta ibumu menikahkan kalian. Bersenang-senang membuat acara syukuran. Tanpa perduli hati Bela. Dan sekarang kau rindu? CK," sungutku penuh amarah. Imam benar-benar l

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 41

    Pagi rasanya begitu sempurna. Hawa dingin seketika membangunkan insan yang semalam melepas hasrat yang tak terbendung. Semenjak menikah, baru malam ini mereka menikmati peraduan yang begitu hangat. Bela menggeliat, mengerjapkan kedua matanya menatap langit-langit. Senyumnya menyungging. Tatapannya beralih kepada lelaki yang masih setia dengan pelukannya. "Beng," Bela membangunkan Pandu dengan mengusap rambutnya lembut.Pandu membuka matanya, mendapati wajah Bela yang sedang memperhatikan."Pagi.""Bangun yuk! Sudah subuh.""Makasih ya, buat semalam. Kamu sukses bikin aku kewalahan?!" Pandu terkekeh lalu mencubit hidung mancung milik Bela. Bela mendaratkan ciuman ringan di pipi Pandu. Sengaja tidak di bibir karena Bela takut Pandu akan meminta lebih. Membersihkan diri lalu sholat berjamaah dengan sang suami. Wajahnya berseri membuktikan bahwa mereka bahagia.Wanita itu kini lebih romantis dan juga lebih perhatian. Pengalaman lah yang membuatnya berubah. Menjadikan urusan ranjang begi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 42

    BAB 42Belanja bertemu dengan Ulat Bulu"Mereka dulu pernah pacaran. Tapi Den Pandu dikhianati sama Mbak maura. Kenapa Non Bela tidak bertanya sendiri dengan Den Pandu? Biar semuanya jelas.""Iya, Bik. Nanti saya bicarakan sama Mas Pandu." Bela kembali menatap layar televisi. Maura memang wanita cantik dan juga seksi. Namun entah mengapa Bela tak ada sedikitpun rasa takut menghadapi ulat bulu itu.****Dering ponsel berbunyi. Kuusap layarnya ke samping hingga kutemui nama Adit tertera. Adik lelaki satu-satunya yang aku miliki itu kerap kali menanyakan kabar padaku. Karena kami cukup dekat dan juga zaman sudah modern. Cukup menekan nomor lalu bisa melihat wajah dan juga kondisi kami masing-masing."Halo, Assalamualaikum." Aku mengucapkan salam ketika melihat wajah Adit si seberang telpon."Waalaikumsalam, Mbak.""Apa, Dit?""Emak kangen dia pengen tau kabar Mbak Bela disana." Adit mengarahkan ponselnya kepada Emak yang duduk di sampingnya. Gambar Emak begitu jelas. Hingga mengusap ai

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 43

    BAB 43Kejujuran PanduAku berjalan tanpa ragu. Masuk ke dalam rumah dan mencari sosok lelaki yang sepertinya pulang lebih awal."Assalamualaikum, Beng?" Salam aku ucapkan lalu berjalan menuju dapur."Beng?" Alya menaikan satu alisnya sembari menatapku. Seolah dia salah dengar aku menyebut Beng. "Mbak, gak salahkan apa yang baru saja aku dengar?" Alya meletakan sekantong belanjaan di meja dapur."Enggak! Emang aku panggil Mas Pandu, Abeng." Aku menuangkan air ke dalam gelas lalu meneguknya hingga tandas.Pikiranku masih menerawang jauh. Meyakinkan hati tidak akan marah maupun bertingkah berlebih untuk meminta kejelasan Mas Pandu."Baru pulang?" Mas Pandu terlihat menuruni anak tangga. Berjalan menghampiriku lalu berusaha memeluk dan mencium kening. Namun dengan cepat aku berjalan menjauhi. Mengeluarkan beberapa belanjaan dengan degup jantung yang tak beraturan."Kenapa Sayang?" Mas Pandu mulai curiga ketika aku menolak perlakuannya. Padahal semanis apapun sikapnya aku tak akan pernah

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 44

    Kedatangan MertuaPOV author"Gimana, Sayang? Kok malah bengong?" Pandu mengamati Bela dengan serius. Takut jika perkataannya baru saja bisa melukai hati sang istri . Karena dia tahu, 10 tahun pernikahan Bela terdahulu belum juga dikaruniai seorang anak. "Jangan sekarang ya? Aku belum siap, Beng. Besok kalau aku sudah siap. Aku akan mengatakannya kepadamu." Bela berusaha mengukir senyum. Meskipun dalam hatinya ada bimbang dan juga dilema. "Ya, sudah. Kita jalan-jalan yuk! Mumpung hari ini kita gak kemana-mana.""Boleh, aku siap-siap dulu ya!" Bela bergegas pergi ke kamar. Mengambil tas dan juga dompet. Tak berapa lama Bela keluar dengan ootd kekinian bak anak muda yang mau keluar dengan sang kekasih."Wiiih … Cantiknya. Istri siapa ini?" "Abeng!" Pandu memang senang menggoda Bela. Apalagi membuatnya salah tingkah. Pandu semakin gemas melihatnya.Mobil hitam yang mereka kendarai melaju membelah jalan yang lumayan ramai. Maklum, hari ini hari Minggu. Banyak yang pergi keluar bersam

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23

Bab terbaru

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 71

    Happy endingPandu pergi meninggalkan Bela. Pergi meninggalkan wanita itu yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di rumah baru itu. Pandu benar-benar marah, dia tidak percaya jika Bela akan mendorongnya cukup kuat. Dan berpikir dia meminta haknya. Dengan teriakan yang cukup memekikkan telinga.Bela menangis tergugu. Tubuhnya lemas hingga terjatuh di lantai. Bersimpuh dengan air mata yang tidak mau berhenti.Bela menyesali perlakuannya pada Pandu. Padahal dia melihat kesungguhan laki-laki itu dalam membimbingnya kembali mengingat.Bela menyesal. Tapi sesak tiada guna, Pandu sudah pergi entah kemana dia? Seharusnya dia tidak pernah meninggalkan Bela dalam kondisi Semarah apapun. Apakah dia tidak ingat dengan janjinya? Tidak akan meninggalkan Bela dalam kondisi apapun?Tiba-tiba ingatan Bela satu demi satu kembali. Membuat kepalanya terasa berat, semakin lama hanya sakit yang ia rasakan. Sejalan dengan ingatan yang kembali dalam pikirannya.Hingga Bela tidak bisa lagi menahan sakit.

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 70

    Pandu kecewa"Kenapa mesti pindah rumah sih?" tanya Bela kepada Pandu. Dengan bibir mengerucut. Sedangkan Pandu masih sibuk memasukan pakaiannya satu persatu ke dalam koper. Dia nampak ragu menjawab. Tapi lagi-lagi Bela bertingkah."Eh, ditanya malah diem bae." Bela kembali berteriak. Kini tidak hanya berteriak, dia melempar sesuatu dengan asal. Astaga, dan apa kamu tahu apa yang dia lempar? Celana dalam dengan motif bunga renda. Sungguh menggemaskan, eh salah sexy. Dia salah, salah ambil. Membuat Pandu menoleh ke arah Bela. Dia benar-benar merindukan istrinya. Menatap wajah Bela dengan senyum yang sulit diartikan.Pandu langsung bergegas menghampiri Bela. Tingkahnya seperti singa yang siap akan menerkam mangsanya."Mau apa Lo?" Bela mencoba melempar apapun yang berada didekatnya. Namun sayang Pandu masih bisa menepisnya."Aku mau kamu, Sayang." ucap Pandu dengan wajah menggoda.Bela kembali berteriak hingga membuat Pandu panik. Ketika tubuh Pandu semakin ia dekatkan pada wanita itu.

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 69

    Pandu sadarBela semakin hari semakin membaik. Beberapa perban yang menutup lukanya dibuka. Lastri dan Sukino sedang dirumah Pandu. Beristirahat, dan berganti Tari dan Anton."Sayang, mamah ada disini. Kamu mau apa?" tanya Tari. Bela menggeleng. Wanita itu berubah. Dia menjadi wanita yang lebih pendiam, dia bingung dengan apa yang sudah menimpanya. Memiliki keluarga dan juga mertua. Sungguh sulit dibayangkan olehnya."Siapa suamiku, Mah?" tanya Bela terbata. Dia penasaran bagaimana keadaan suaminya jika dia memang sudah menikah. "Pandu?" Bela tersenyum. Meskipun dia tidak ingat wajah sang suami, tapi setidaknya dia bertanya. Meskipun sebenarnya dalam hatinya tak ada rasa khawatir sedikitpun."Dia masih koma, dia belum sadar. Doakan ya, semoga dia lekas sadar. Nanti kalau kamu sudah bisa berdiri, kita lihat suamimu di ruangannya. Dia disana sedang berjuang juga sepertimu. Mamah harap, kamu juga ikut berjuang ya!" Bela hanya tersenyum tak ada anggukan atau jawaban. Dia mungkin bingun

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 68

    Bela hilang ingatanMobil yang dikendarai Pandu keluar kawasan komplek. Baru saja memasuki jalan raya mobil hitam tersebut ditabrak truk bermuatan yang kehilangan kontrol.Kepala Bela terbentur. Pandu pun terluka, Oma yang ada di kursi penumpang bagian belakang juga merasakan guncangan cukup hebat. Arya langsung menghentikan laju kendaraannya. Beristighfar, mengharap Tuhan melindungi Bela dan juga Pandu."Astagfirullahaladzim, Bela. Ya Allah, Mas itu kan mobil Bela sama keluarganya.""Iya, Nia. Kamu yang tenang ya, aku akan segera menghubungi ambulans." Arya dengan cepat menghubungi pihak rumah sakit. Segera meminta pertolongan untuk kecelakaan yang baru saja terjadi.Arya dan Kania turun dari mobil. Sedangkan Cleo dia langsung menghamburkan pelukannya pada Kania. Calon ibu sambungnya. Pikiran Kania tak karuan dia khawatir dengan keadaan sahabatnya. Karena Arya melarang Kania mendekat. Hanya Arya yang mendekat. Memastikan Bela dan keluarga baik-baik saja. Tapi bagaimana bisa baik-

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 67

    Pertemuan Arumi dan BelaSeperti rencana semula. Bela pergi ke acara pernikahan Rumi. Anak Anton dengan istri terdahulu. Kebetulan Bela, Oma dan juga Pandu satu mobil. Sedangkan Anton sama Tari mengendarai mobil sendiri. Sengaja, karena kepulangan mereka berbeda waktu.Bela tidak tahu jika Rumi saudara Pandu beda Ibu itu ternyata Arumi. Wanita yang pernah dekat dengannya. Wanita yang pernah memintanya menikah dengan suaminya sendiri. Rela dimadu demi bakti kepada suami itu alibinya. Meskipun pada kenyataannya tidak demikian. Entah apa yang terjadi jika Bela bertemu dengan Arumi? Apakah mereka akan baik-baik saja? Setelah dulu pernah terdengar kabar bahwa Arya akan bercerai dengan Arumi. Tak lama Bela kehilangan komunikasi dengan wanita itu. Tiba-tiba saja dia hilang seperti ditelan bumi.Untuk kali ini Bela akan bertemu dengan Arumi sebagai adik ipar. Terkejutkah Bela jika melihat Arumi? Apakah Arya juga akan hadir dalam acara tersebut?Bela dengan senyum sumringah terlihat anggun m

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 66

    *****"Lepaskan saya, Pak. Saya ini lagi hamil. Apa kalian tidak punya hati nurani?!" teriak Maura ketika dia ditangkap polisi. Berharap tindakannya itu memberikan rasa empati kepadanya. Namun, bukan mendapatkan empati justru petugas bersikap tegas."Silahkan, Ibu menjelaskan semuanya di kantor. Saya hanya menjalankan tugas. Saya juga sudah membawa surat penangkapan. Ibu juga berhak membawa pengacara!" Dengan jelas dan tegas petugas itu menjawab.Maura terlihat marah, sangat marah. Tidak mungkin jika Pandu tega menjebloskan dirinya ke penjara. Benar-benar diluar dugaannya. Secepat ini keluarga Pandu bergerak. Padahal dia belum melakukan apa-apa. Baru menghilangkan janin Bela, semua orang menyerangnya dengan bersamaan. Umpatan demi umpatan dalam hati yang bisa dilakukan Maura saat ini. Keluarganya sudah tidak mau berurusan dengannya lagi. Setelah kasus hutang piutang yang dilakukan Maura. Kini dia sendirian. Dalam keadaan hamil dan kemungkinan dia dipenjara dalam waktu yang tidak sebe

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 65

    Maura bertingkah Oma bertindak"Makan dulu, Sayang. Kamu harus tetap makan. Biar nggak sakit, semua merasa kehilangan kok. Sama sepertimu tapi Mamah harap kamu bisa lebih ikhlas." Tari memeluk Bela. Bela hanya tersenyum. Lagi-lagi dia pandai menyembunyikan luka."Ya sudah, kalau begitu Mamah keluar dulu. Nanti kalau kamu pengen sesuatu kamu bisa panggil Bik Tum.""Iya, Mah. Terima Kasih," ucap Bela dengan mata yang sedikit berembun. Tari mengusap lembut pucuk kepala Bela. Lalu menciumnya cukup lama, sesama wanita dia tahu betul apa yang dirasakan menantunya itu.Pandu terlihat masuk kedalam kamar, ketika melihat wanita yang sudah melahirkannya keluar. Pandu mendekat lalu dia mengusap lembut bahu Bela, ikut duduk disisi ranjang."Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan, Sayang. Maaf, seharusnya ini sudah aku ceritakan sejak dulu."Bela mengangguk tak ada banyak kata yang keluar dari mulutnya. Dia begitu diam, sangat diam."Gladis sedang hamil." Pandu tertunduk menceritakan wanita itu, ber

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 64

    Rahasia PanduPyar ….Gelas yang ingin Lastri raih dari atas meja mendadak jatuh. Entah itu karena Lastri menyentuhnya atau karena memang pertanda buruk."Ada apa, Mak?" Adit keluar dari kamar. Mencari sumber suara. Dia melihat Lastri membersihkan pecahan gelas di bawah meja. "Perasaan Emak nggak enak, Dit. Coba kamu telpon Mbakmu. Semoga dia sehat-sehat saja." Lastri menerawang jauh. Entah mengapa hatinya gelisah. Rasanya tidak tenang jika belum mendengar kabar dari putrinya. Putri yang kini jauh dari pandangannya."Iya, Mak. Ni aku telpon Mbak Bela." Adit sibuk memainkan benda pipih di tangannya. Sedangkan Lastri kini duduk bersandar."Nggak diangkat Mak," ucap Adit sembari melihatkan layar ponselnya yang sedang menghubungi Bela. Sekali, dua kali hingga tiga kali tanpa ada jawaban sama sekali. Membuat Lastri semakin gusar dan kepikiran. "Mak," panggil Sukino dari kamar. Sukino kini tengah sakit. Hanya sakit biasa, namun entah mengapa sudah seminggu tidak kunjung sembuh. Tenggoroka

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 63

    Keguguran POV Bela Setelah kurasa badan ini terasa pegal. Kuputuskan pergi ke kamar. Melangkah dengan hati-hati berjalan menuju kamar. Melewati ruang tamu hingga ruang makan pun nampak biasa saja. Tak ada Irt saat ini, mereka tengah sibuk di belakang. Satu demi satu anak tangga aku lalui. Sembari tangan menyentuh lembut perut yang mulai menyembul. Indah dan juga sangat bahagia. Tapi ketika aku menjatuhkan kaki kanan, alangkah terkejutnya aku. Di anak tangga tersebut seakan licin penuh minyak. Seketika aku beristighfar lalu menyebut nama Allah. "Allahuakbar," ucapku spontan. Tanganku langsung mencari pegangan. Namun sayang lantai yang teramat licin membuat tubuhku tak sanggup menopang beban. Hingga tergelincir. Berguling ke bawah melalui anak tangga. Aku meringis kesakitan. Dibawah sana ada sesuatu yang terasa hangat keluar. "Oma," ucapku pelan. Karena aku sibuk memegangi perut yang terasa sakit luar biasa. "Bela, Bela. Astagfirullahaladzim, ini kamu kenapa? Bela, istighfar. B

DMCA.com Protection Status