Share

74 - Jangan Buru-Buru Ambil Keputusan

Drrrt … drrrt … drrrt.

Ziva merasakan getaran ponselnya yang begitu tidak sabaran. Tangannya pun dengan reflek terus meraba-raba untuk mencari letak di mana ponselnya berada. Ziva yang masih merasa mengantuk rasanya tidak sanggup untuk membuka mata karena ia semalam benar-benar menangis tersendu-sendu hingga menjelang subuh, dan pukul lima pagi barulah Ziva bisa memejamkan mata.

“Halo,” ucap Ziva, dengan suara yang begitu tercekat karena merasa tenggorokannya sangat sakit.

“Sayang, kamu baru bangun?”

Mendengar suara Regan membuat Ziva langsung terlonjak kaget. Ziva merasa seperti disiram air hingga membuatnya segera terbangun. Padahal ia hanya mendengarkan suara Regan dari jarak jauh. Ziva memegang kepalanya yang terasa pusing karena merasakan kurang tidur. Perutnya bahkan sudah terasa lapar karena belum diisi lagi sejak terakhir makan malam di restoran.

“Hm,” gumamnya.

“Kamu pengin mak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status