Sepanjang perjalanan pulang pergi dari Surabaya Tara masih merasa risau karena Larisa belum juga memberi kabar. Bagiamanpun ini sudah hampir lewat dua minggu dan mereka masih sama sekali belum bertukar kabar sama sekali. Walau sebenarnya Tara ingin pesimis karena memang tidak ada untungnya bagi Larisa untuk bergaul dengan pemudah seperti dirinya, tapi rasanya memang tidak mungkin tiba-tiba Larisa bersikap seperti ini.
Tara masih menunggu truknya membongkar muatan ketika salah seorang kepercayaan Haji Sofyan tiba-tiba menghampirinya.
"Haji Sofyan menyuruhmu datang ke rumahnya malam ini. "
"Malam? " tanya Tara yang langsung berhenti mengunyah pisang goreng menu sarapan paginya.
"Ya, jangan lupa karena Haji Sofyan menunggumu. " Pri
Setelah cuma diam cukup lama akhirnya Tara mulai memberanikan diri untuk bicara."Saya sangat menghormati kemurahan hati dan kebaikan keluarga Anda yang sudah tidak terhingga untuk semua ini. Tapi saya merasa bukan siapa-siapa hingga berhak menerimanya.""Sudah kukatakan aku tidak keberatan sama sekali dengan keluargamu." Haji Sofyan kembali menegaskan."Maaf, tapi saya hanya__"Belum sempat kalimat Tara selesai kali ini Sarah yang memotong lebih dulu."Sudah cukup, seharusnya Kakak juga tidak bisa asal memutuskan hal seperti ini tanpa membicarakannya dulu." Karena rasanya memalukan sekali melihat dirinya sampai di tawarkan dengan sedemikian rupa di depan seorang ku
Setelah dua hari berselang Tara kembali tidak sengaja bertemu dengan bibi Sarah ketika dirinya hendak menyerahkan laporannya pada Haji Sofyan. Sebenarnya Tara sudah hendak meminta maaf jika bukan karena wanita itu kembali mendahului dengan ucapan sinisnya."Kau pikir siapa dirimu, jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan keponakanku!"Tara memilih diam ketika bibi Sarah sudah kembali bicara."Asal kau tahu, Larisa juga sudah bertunangan dengan putra dari keluarga terpandang."Walau terkejut tapi Tara masih diam. Larisa memang tidak pernah bicara apa-apa mengenai pertunangannya dan jujur saja itu memang mengejutkan bagai Tara."Apa Larisa tidak pernah mengatakan hal itu padamu?" sinis
"Kau dari mana saja?" tanya bibi Sarah begitu melihat keponakanya pulang hampir petang setelah keluar seharian tanpa pamit."Bukan urusan, Bibi!" Larisa berjalan masuk rumah begitu saja dan mengabaikan bibinya yang masih mengekor."Jangan bilang kau menemui kuli dermaga itu lagi!""Kalau iya memangnya kenapa? apa bibi iri karena aku punya kekasih yang tampan dan bibi hanya jadi perawan tua.""Plak!" sebuah tamparan baru saja melayang dari tangan bibinya dan bibir Larisa pun langsung mengejang bergetar merasakan panas yang masih menjalar di pipinya .Larisa belum pernah ditampar apa lagi oleh bibinya."Ingat sebentar lagi kau sudah a
Tara mendekam di dalam penjara selama satu bulan sebelum kemudian Haji Sofyan berbaik hati untuk mengeluarkannya. Meskipun sudah mendapat kebebasan tapi seluruh kepercayaannya telah hancur. Tara merasa tidak pernah membuat masalah atau mengganggu orang lain tapi nyatanya sekarang dirinya dibuat menjadi seperti ini. Tara tahu jika dirinya tidak akan bisa bekerja di dermaga lagi. Meski Tara sendiri sudah tidak ingin kembali ke sana tapi tetap saja perasaan tidak terima itu masih mengeras di dalam dadanya.Tara langsung pulang menemui ibunya dan bersujud mencium kakinya sembari bersumpah untuk tidak pernah lagi mengabaikan nasehatnya."Aku berani bersumpah jika yang mereka semua katakan tidak benar.""Ibu akan selalu percaya padamu, kau tidak perlu cemas. Kita memang miskin tapi Ibu tidak
Tara datang ke kontrakan temannya bernama Aldi. Dulu Aldi adalah kakak kelas Tara di SMU dan dia sudah lama bekerja di Bali. Aldi adalah pemuda tampan yang memiliki banyak pergaulan bahkan sejak dulu dia masih di bangku sekolah. Tidak mengherankan jika sekarang kariernya cukup sukses dan sudah menjadi seorang manager di sebuah klub malam ternama di daerah Legian."Tumben kau punya waktu untuk berlibur? " Heran Aldi ketika melihat Tara datang hanya dengan membawa ransel."Aku butuh pekerjaan, " kata Tara sambil melempar ranselnya ke atas sofa."Kau butuh pekerjaan? " tanya Aldi lumayan heran, "di Bali?"Sebenarnya bukanya Aldi tidak pernah mengajak Tara bekerja dengannya. Tapi hampir tiap kali Tara mampir ke tempat tinggalnya ketika ke
Seorang wanita cantik dengan pakaian super seksi baru saja masuk ke dalam klub setelah keluar dari sebuah mobil sport mewah berwarna merah menyala. Dia sempat melirik ke arah Tara sebentar sebelum kemudian berjalan menghampiri Aldi yang kebetulan sedang duduk di depan meja bar."Dari mana kau mendapat sekuriti baru seperti itu?" Wanita itu bertanya pada Aldi yang segera menyodorkan minuman untuknya."Dia temanku. ""Oh. " Caroline kembali melihat ke arah Tara yang masih berdiri di dekat pintu masuk.Caroline adalah wanita cantik berdarah campuran German dan Manado, dia adalah pemilik klub malam tersebut. Wanita muda kaya raya dan seorang bisnis woman yang sukses dengan berbagai bisnis tempat hiburannya. Keluarganya juga memiliki sebuah hotel bintang lima di Bali. Caroline cukup dekat dengan Aldi dan dia juga yang memberi kepercayaan pada pemuda itu untuk mengelola klub malamnya di Bali.Aldi mengangkat tangan kanan memberi isyarat pada Tar
Tara baru bangun dan baru saja melangkah keluar dari kamar ketika Aldi langsung menyambutnya dengan pertanyaan."Jadi semalam kau bersama Caroline?" tanya Aldi melihat Tara yang barjalan sambil menggeliat malas karena semalam pulang hampir pagi."Aku hanya mengantarnya pulang. ""Lalu? " selidik Aldi yang sudah duduk di sofa sambil menikmati kopi."Sungguh tidak terjadi apa aku hanya pulang berjalan kaki jadi sampai larut malam.""Kau pulang berjalan kaki?" Tanya Aldi dengan heran, "dari tempat tinggal Caroline?""Ya." Tara cuma ngeloyor sambil ikut minum kopi dari cangkir Aldi.Wa
Setelah Emy dan suaminya berpamitan untuk pergi baru Anton bertanya serius pada Tara."Jadi benar sekarang kau sudah tidak bekerja lagi pada Haji Sofyan?""Aku kerja bersama Aldi.""Maksudmu di klub?""Sebagai sekuriti."Anton berhenti sebentar untuk menatap Tara. "Kau serius?""Aku sangat butuh pekerjaan." Baru kemudian Tara bercerita mengenai beberapa masalahnya."Karena itu jangan sampai kita hanya di manfaatkan oleh wanita kaya."Anton jadi ikut kesal ketika mendengar cerita Tara."Omong kosong jika mereka benar-benar menginginkan lelaki seperti kita." Sepertinya Anton juga memiliki kekecewaan tersendiri dengan para wanita kaya. Tentu, dia hanya beach boy yang banyak di sewa cuma untuk menemani liburan dengan imbalan. "Aku juga tidak ingin selamanya seperti ini. Sayangnya aku juga tak seberuntung Aldi yang bisa menabung lebi