Share

SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA
SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA
Penulis: Ucu Nurhami Putri

Part 1

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-30 08:51:17

"Istrimu kerja apa, Fer?" tanya Majid, dia adalah rekan kerjaku di restoran mewah ini. Kebetulan aku bisa masuk ke sini tepat ketika akan menikah. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menjadi karyawan.

"Hanya mengurus rumah, mana mungkin dia bisa bekerja. Orang hanya lulusan SMK, mana pemasaran lagi. Jangankan kerja seperti orang lain, jualan online aja selalu sepi," jawabku menggebu.

Begitulah Maura, dua terlalu sibuk rebahan di kamar sampai tidak tahu bagaimana caranya menjadi seorang wanita karir. Jika bukan karena orang tuaku yang menyayanginya, mungkin sudah lama kutinggalkan.

Delapan tahun lalu aku dipaksa menikah dengannya ketika umurku baru menginjak dua puluh tiga tahun dan dia sembilan belas tahun. Dulu, aku hanyalah pengangguran selalu berdiam diri di rumah. Apalagi orang tua serba kecukupan, jadi tidak usah pusing-pusing mencari pekerjaan.

Karena orang tuaku mendesak untuk menikah, tepaksa kuterima. Setelah lamaran, aku mendapatkan tawaran dari Majid untuk bekerja di restoran ini. Hanya saja sampai sekarang kita tidak tahu siapa pemilik aslinya.

Selama ini kita yang mengurus semuanya dan uang akan ditransfer ke rekening restoran, tapi kartu atm-nya ada di Bos. Jadi sampai sekarang masih menjadi misteri.

"Banyak loh anak SMK di luaran sana sukses," ucapnya sambil menyeruput kopi hitam.

"Entahlah." Aku menjawab enggan. Karena orang tua Maura sendiri mengatakan kalau anaknya tidak bekerja. Hanya seorang pengangguran yang suka berdiam diri di kamar, bahkan keluar pun bisa dihitung.

Mana ada sih orang yang pemalas jadi sukses? Bisa sih, dalam mimpi.

"Apa mungkin kalian sedang program hamil?" tanyanya membuatku tersentak. Aku gak ada biaya untuk melakukan program semacam itu. Meskipun orang tua kita mampu, tapi tidak mungkin mereka mau ngasih.

Anak satu saja sudah banyak biaya, apalagi kalau nambah, yang ada nanti kepala sering sakit.

"Enggaklah, anak satu sudah cukup." Aku menjawab dengan santai.

"Emang gak mau punya anak lagi?" tanyanya membuatku heran, kenapa dia jadi tertarik dengan urusan pribadiku? Biasanya gak pernah.

"Kayaknya enggak." Kucoba untuk menjawabnya dengan santai.

"Sayang banget, katanya banyak anak banyak rezeki Fer." ucapnya sok tahu. Itu hanya mitos, kalau gak kerja ya mana mau dapat duit. Mungkin yang ada kepalaku akan pusing setiap waktu kalau punya anak banyak.

****

Hari ini restoran sangat ramai dan dapat enam puluh juta, padahal ini baru jam lima. Jam kerjaku hanya sampai sore, itu karena dari pagi. Sementara Majid dari jam dua sore sampai tutup sekitar jam sembilan atau sepuluh malam.

Uang pun langsung aku bawa pulang ke rumah, besok akan langsung ditransfer ke bank. Kalau di rekeningku saldonya mencukupi, biasanya aku langsung transfer. Tapi sekarang sedang kosong, kemarin aku bagus habis jalan sama teman-teman kampus dulu.

"Kamu sudah pulang, Mas?" tanya Maura tersenyum sambil menunjukkan gigi gingsulnya.

"Aku sekarang ada di depan matamu, berarti sudah pulang!" ucapku geram. Entah kenapa ketika melihat Maura, hawanya itu gak enak.

"Hanya tanya, Mas." ucapnya sambil tetap tersenyum dan menuangkan air untukku.

"Enggak usah tanya-tanya yang tidak penting!"

"Ya sudah, mau makan atau mandi dulu?" tanyanya lagi.

Kayanya tidak usah, tapi dia kembali bertanya. Padahal aku bisa memutuskan sendiri, tanpa ia bertanya begitu.

Tanpa menjawab, aku pergi begitu saja untuk menyimpan uang restoran, dan mandi. Andai saja Maura juga kuliah, mungkin kalau bekerja pun enggak akan jadi babu. Ah, sangat memalukan punya istri seperti dia yang hanya tamatan SMK.

"Kamu kenapa dulu gak kuliah?" tanyaku pada Maura dengan kesal. Aira, putri kami yang sedang makan dengan lahap menatapku heran.

"Kenapa Papa tanya gitu sama Mama?" tanyanya tak suka.

Sepetinya cara Maura mendidik anak ini benar-benar buruk. Apa jangan-jangan dia memang tidak becus mendidik anak? Makanya Aira menjadi seperti ini?

Aku sungguh benci dengan sikapnya yang tidak sopan. Dia bahkan menunjukkan ketidaksukaannya padaku secara langsung.

"Kan Papa hanya bertanya, Kak." Aku mengembuskan napas kasar.

Kali ini aku masih berusaha menahan amarah karena caranya bertanya juga masih wajar. Lain cerita kalau dia sudah marah-marah atau menyudutkan aku, seolah hanya aku yang salah dan wajib dihukum. Padahal, jelas-jelas di sini dia sendiri yang sudah tidak sopan.

"Iya, Kakak tahu. Tapi kan nadanya gak usah begitu juga. Kuliah atau tidak, itu sudah menjadi pilihan Mama. Papa gak berhak untuk memutuskan atau pun menilainya dari luar," ucapnya membuatku emosi.

"Kamu jangan tidak sopan sama Papa! Ingat, kalau bukan karena Papa yang kerja, kamu tidak akan bisa bersekolah di tempat elit!"

💖💖

Assalamu'alaikum, Kak. Terima kasih sudah mampir, semoga cerita kali ini bisa mnegisi hari-harinya, ya.

Jangan lupa subscribe dan tinggalkan jejak😘

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Laila Laila Kazun
Wa alaikum salam
goodnovel comment avatar
Wiwik Wardoyo
mampir thooorrr ...
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
waallaikum sallam kaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 2

    Kali ini aku benar-benar kesal dengan Aira, bisa-bisanya dia menceramahi aku begitu. "Kamu di rumah ngapain aja, Maura? Masa urus anak aja gak becus!" Aku menatapnya sangar.Ingin sekali kudorong meja makan ini, bikin kesal saja. Apalagi bukannya marahin anaknya, Maura malah tersenyum sambil menyerahkan satu gelas air minum kepada Aira. Semakin dimanja tuh anak."Sudah kenyang?" tanyanya lembut."Kamu harusnya bisa didik dia dengan baik, Maura! Jangan jadi ibunya yang memanjakan anak!" teriakku geram.Bukannya takut dan patuh seperti anaknya Majib, Aira malah melanjutkan makannya kembali. "Belum, Ma. Percuma kalau aku ngambek, kenyang enggak, kelaparan iya." ucapnya seenak jidat.Ingin sekali menyumpal mulutnya itu. "Dasar anak durhaka!" makiku geram."Mas, kamu gak boleh gitu sama anak. Dia masih

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 3

    Selesai transfer, aku langsung pergi ke restoran, dan tentu saja akan meminta bagian sarapan ke staf dapur. Baru saja sampai, aku dikejutkan dengan sebuah mobil mahal keluaran terbaru.Mataku sungguh takjub melihat kegagahannya, ingin rasanya bisa memiliki yang sama seperti ini. Hanya saja kondisi keuanganku selalu tidak cukup, kecuali istriku seorang anak konglomerat, atau wanita karir. Sudah pasti mobil seperti ini bisa langsung kebeli."Ferdi, kamu dari mana saja?" tanya Majid. Loh, kenapa dia ada di sini? Ini kan tugasku untuk mengurus restoran. Sementara dia akan jadwalnya dari jam dua."Kamu ngapain di sini?" tanyaku heran sambil mengambil seragam di loker."Yah kerjalah, siapa suruh kamu baru datang!" Majid terdengar emosi."Aku baru setor!""Setor? Kamu gak baca pesanku?" Majid terlihat sangat ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 4

    Jika berkenan, bisa bantu Subscribe ya, Kak. Terima kasih. Semoga suka dengan ceritanya.———Akhirnya Pak Yuda gak jadi ke ruangan itu dan kita hanya mengobrol di ruangan istirahat. Beruntungnya aku kali ini, nyaris saja kehilangan pekerjaan."Mas, kamu sudah pulang?" Maura langsung mendekat ke arahku dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Berhubung banyak kejadian di tempat kerja, aku semakin malas untuk melihatnya, apalagi bersentuhan.Kutepis tangannya dan kulewati ia begitu saja. "Mulai saat ini kita gak perlu bersentuhan langsung, meskipun hanya bersalaman. Toh kamu juga bukan dari kalangan pesantren."Maura sempat terdiam sejenak, ia sepertinya masih mencerna apa yang baru saja kukatakan. "Maksudnya, Mas?" tanyanya kemudian."Makanya kamu itu sekolah Maura!

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 5

    Jika berkenan, bisa bantu subscribe ya, Kak. Semoga suka dengan ceritanya dan jangan lupa tinggalkan jejak.————"Kenapa, Mas?" tanya Maura setelah mengantar Pak Yuda dan Alvero pulang.Menjijikkan! tadi aja pura-pura pintar, tapi sekarang malah pura-pura polos dan tidak merasa bersalah."Kamu pikir aja sendiri!" bentakku kesal."Loh, Mas? Aku kan gak ngelakuin kesalahan apapun." Maura malah membereskan piring kotor di meja makan, biasanya kan minta maaf. Ini enggak sama sekali."Iya, Mama kan gak salah." Aira mulai membela."Diam kamu! Anak kecil tahu apa!" mereka berdua hanya bisa membuatku kesal. Sudah tadi tidak jadi pergi, sekarang ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 6

    Aku minta subscribe-nya ya, Kak. Terima kasih.———"Kamu ngapain di sini?" Aku terkaget ketika Majid menepuk pundakku tiba-tiba. Ngapain juga sih dia di sini, aku kan sedang fokus mendengarkan apa yang dibicarakan Maura, Aura, dan juga orang-orang itu. "Cepat kerja! Pak Yuda mau sejam lagi meja depan sudah penuh dengan hidangan yang sempurna!" lanjutnya membuatku lebih syok.Hidangan yang sempurna? Berarti tanpa cacat sedikit pun dari rasa ataupun tampilan? Ya ampun, mana bisa secepat ini."Enggak ada waktu lagi, ayo ikut!" Majid langsung menarik tanganku untuk pergi mengecek makanan yang akan dihidangkan. Setelahnya aku langsung pergi ke dapur untuk melihat makanan apa yang sudah siap."Mana yang sudah selesai dimasak?" Aku mulai memperhatikan semuanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 7

    Jangan lupa subscribe ya, Kak. Terima kasih banyak.———Semalaman aku tidak bisa tidur, perkataan Papa benar-benar seperti mimpi buruk. Mana bisa mereka membuat keputusan yang salah seperti ini. Maura juga, bukannya bujuk Papa biar keputusannya dirubah, malah diam saja.Aku mengacak wajah frustasi, bisa gila jika seperti ini terus. Kalau didiamkan, Maura akan menguasai semua harta kekayaan yang harusnya menjadi milikku."Kamu gak tidur, Mas?" tanya Maura dari balik selimut. Aku langsung menatapnya intens."Kau senangkan melihatku seperti ini, hah?" kucengkram bahunya kuat. "Kau mau melihatku miskin, ya?"Bukannya marah atau takut, Maura malah tersenyum. "Untuk apa kamu marah, Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 8

    Bantu Subscribe/ berlangganan ya, Kak.Terima kasih banyak.————"Pulang ataupun tidak, bukan keputusan anda!" laki-laki yang dari tadi mengobrol bersama Maura ikut mencekal tanganku dengan kasar. Gaya bahasanya terdengar angkuh, padahal dia hanyalah laki-laki biasa.Pakaian yang melekat di tubuhnya saja bukan merek terkenal dan mahal. Sudah pasti hanya seseorang yang biasa saja, jauh jika dibandingkan dengan pakaian yang kuberikan pada tukang sampah dan Pak Satpam.Namun punya segitu aja sudah berlagak Bos. Enggak punya kaca kayaknya dia."Anda siapanya Maura?" Aku langsung memberikan pertanyaan yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Part 9

    Jangan lupa subscribe, ya Kak. Terima kasih.———PoV Maura Dua belas tahun yang lalu, aku tiba-tiba di hadapkan dengan dua pilihan dari orang tua. Pertama kuliah ke luar negeri dan kedua menikah. Pilihan yang tiba-tiba itu membuatku bingung, padahal aku baru istirahat di rumah hanya dua tahun setelah lulus sekolah menengah atas. Bagiku, sekolah itu bukanlah hal yang mudah. Di mana kita akan dituntut untuk selalu sempurna. Tak percaya? Mari kuberikan salah satu contoh. Ketika di sekolah, seorang guru memberikan sebuah soal matematika yang belum pernah dipelajari sama sekali. Beliau bertanya, "siapa yang bisa menyelesaikan soal ini?" Semua murid kompak menjawab tidak, lalu beliau pun berkata, "salah juga tidak apa-apa, karena tidak ada salahnya mencoba." Seorang sisw

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30

Bab terbaru

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Season 2 Ending

    MauraHari ini semua ruangan di rumah besar ini dipenuhi bunga untuk menyambut kedatangan Mas Ferdi dengan Syahira. Mereka baru menikah tadi sore dan langsung dibawa ke sini. Meksipun rumah ini milik orang tuanya Mas Ferdi, tapi Mas Dafi punya andil besar. Bisa dibilang kepemilikannya dibagi dua.Meksipun masih muda, Mas Dafi memang ahli dalam berwirausaha sehingga sukses di usia yang begitu muda, dan punya aset banyak. Awalnya aku juga kaget, tapi Mas Dafi memintaku untuk membiasakan diri. Ya sudahlah, toh dia memang bukan lelaki biasa."Kok, diam di sini? Orang-orang sudah ada di sana untuk menyambut pengantin tahu?" Mas Dafi menepuk pelan bahuku. "Apa jangan-jangan kamu cemburu melihat mereka bersama?" tebaknya."Ngaco!" Aku bangkit dari duduk dan menatapnya tajam. "Siapa yang bilang cemburu barusan? Jangan-jangan Mas yang cemburu kalau nanti menatapnya?" godaku sambil menahan

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Season 2 Part 43

    FerdiAku tahu kalau mereka dekat, hanya saja aku benar-benar tidak tahu kedekatan hubungan mereka seperti ini. Dia bahkan mampu melewati aku begitu saja yang selama ini selalu sholat dan sekasur dengannya demi untuk menghampiri Dafi.Bukan apa-apa, aku takut nanti dia juga bisa mengkhianati Dafi.Maura tiba-tiba mendekat dengan Aira ke arahku. "Tidak apa, biarkan saja mereka. Katanya ada banyak hal penting yang harus dibicarakan," ucapnya dingin."Iya, Papa, mereka itu sudah seperti bumbu dapur dan masakan, tidak akan terpisahkan. Kalau pun bisa, maka dua-duanya akan menjadi tidak berguna," jelas Aira membuatku mengerti kalau aku hanya salah faham."Oh, oke. Baiklah. Maaf kalau barusan aku sudah salah sangka," pamitku dan mengajak Aira bermain bersama.&n

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Season 2 part 42

    Dafi***Ada rasa aneh ketika melihat Aira memeluk Ferdi, padahal dia adalah ayahnya sendiri. Hanya saja ada yang sakit di hatiku ini karena kedekatan mereka. Apalah jika mengingat dulu Ferdi memperlakukan mereka dengan sangat buruk, rasanya hatiku seperti disayat-sayat."Lihat, sekarang anak tirimu sudah kembali kepada ayahnya." Tante Rena mulai menjadi kompor untukku dan Aira."Wajarlah, dia ayah kandungnya." Aku bicara santai dan menampilkan senyuman yang begitu indah.Meskipun hatiku sakit, tapi aku tidak ingin kelemahanku diketahui oleh orang lain. Toh, memang wajar mereka dekat, namanya juga ayah dan anak. Justru di sini akulah yang orang luar."Aku bangga padamu, Mas," ucap Maura setengah berbisik.Tadinya

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Season 2 Part 41

    PoV FerdiAtas bantuan Furqon dan jalan hidup yang telah Allah takdirkan untukku, kini aku sudah kembali ke jalan yang insyaAllah diridhoi Allah.Meksipun aku sudah diajak Mama dan Papa untuk kembali ke rumah besar, entah kenapa aku enggan untuk pergi. Rasanya lebih baik tinggal di dalam kesederhanaan daripada kemewahan yang tidak bisa membuatku tersenyum.Andai saja Muara masih menjadi istriku, tentu saja aku akan pulang dengan senang hati, dan bisa bermain dengan Aira. Namun, sekarang ia sudah menjadi istri orang lain. Lebih tepatnya kakak sepupu."Jangan lupa besok datang ke rumah," ucap Mama penuh penekanan setelah kami lama terdiam dalam bisu. Perbuatan yang kulakukan di masa lalu membuatku sadar kalau perempuan seperti Maura sangatlah langka."Ada apa? Pertemuan keluarga itu hanya buang-buang wa

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Bab 40 Tamat season 1

    Di bawah ancaman Furqon, Ferdi selau pergi ke masjid setiap datang waktu sholat. Bahkan kini, dia sendiri yang menunggu Furqon agar datang ke rumahnya untuk datang bersama-sama ke masjid.Dari sebrang rumahnya, ada Bu Friska dan Pak Hasan yang sedang mengamati Ferdi. "Lihatlah! Sekarang anakku lebih hebat dari kita, dia sudah rindu untuk pergi ke rumah Allah." ucap Bu Friska sambil menitikan air mata.Ia sungguh tidak percaya kalau putranya yang sombong itu berangsur berubah. Kini, Ferdi bahkan tidak pernah lagi menelponnya hanya untuk meminta uang. Tidak, beberapa waktu lalu, Ferdi menelpon hanya untuk menanyakan kabar orang tuanya saja.Setelahnya, ia langsung mematikan sambungan telpon."Bukan anakmu, tapi anak kita!" seru Pak Hasan tak terima.Bu Friska menatap suaminya itu lekat, sampai akhirnya beberapa

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Bab 39

    Ferdi tidak bisa melakukan kehidupan yang normal semenjak jauh dari orang tuanya, apalagi setelah pernikahan Maura dan sepupunya waktu itu, hidupnya terus saja dihantui oleh kehidupan yang belum pernah terjadi.Ia takut orang tuanya benar-benar tidak peduli, ia juga takut kalau kehidupan selanjutnya akan semakin sulit. Hari demi hari dipenuhi rasa ketakutan yang tidak ada habisnya.Untung saja selama di sini, ia bisa berteman dengan seorang pemuda kampung. Umurnya memang berada di bawah Ferdi, tapi cara berpikirnya sudah jauh di depan. Setiap hari, mereka selalu mengobrol di rumahnya Ferdi.Bagi Ferdi, setiap Malam temannya yang bernama Furqon itu wajib datang, tentu saja agar rasa ketakutannya sirna ketika tidak sengaja mendengar bunyi aneh dari dapur.Untungnya Furqon sama sekali tidak menolak, dia menemani Ferdi setiap malam.&nb

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Bab 38

    Dafi dan Maura hanya tersenyum ketika melihat Ferdi yang sedang melangkah ke arah mereka. Sama sekali tidak terlihat ketakutan, bahkan Aira pun hanya menatap langkah demi langkah papanya dengan tenang dan seulas senyuman."Beraninya kalian menggelar pernikahan di tengah-tengah kesusahanku!" teriak Ferdi sambil menunjuk kedua mempelai. "Kau juga Maura, kita belum resmi bercerai. Tapi kau malah bersanding dengan laki-laki lain, apa kau pikir aku ini batu yang hanya akan diam saja?" teriaknya lagi.Tidak salah apa yang Ferdi katakan, ia memang tidak tahu kalau Bu Friska sudah mengatur perceraian sedari dulu. Ia juga tak tahu hukum tentang agama. Menurutnya selama ini ia masih belum ada kata talak. Padahal, ia berulangkali mengatakan hal yang serupa tanpa disadari."Kau juga Aira, mana ada anak yang tidak berbakti sepertimu!" teriaknya pada Aira yang menutup telinga dengan kedua ta

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Bab 36

    Ferdi kembali masuk ke dalam rumah yang disangka angker itu. "Apa aku harus bertahan dalam beberapa hari, ya?" gumamnya sambil menatap dapur yang semalam mengeluarkan keributan yang mengerikan."Apa sebaiknya aku tutup saja pintu belakang? Bila perlu gembok, agar tak ada lagi yang membukanya?" ia kembali berbicara sendiri.Dengan terpaksa, dirinya memilih untuk membeli makan di tetangga sebelah dengan lauk seadanya. Setelah itu mengunci pintu dapur dan belakang, lalu masuk ke dalam kamarnya, tanpa dikunci. Agar lebih mudah lari keluar jika terjadi sesuatu, pikirnya.Ia pun segera menelepon Majid untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan, tapi sahabatnya itu malah tak bisa dihubungi. Hanya operator yang menjawab panggilan telponnya."Ah, sial. Sekarang dia lupa dengan sahabatnya yang sudah menjadi miskin ini." Ferdi memaki. Ia juga

  • SUAMIKU TIDAK TAHU KALAU AKU ADALAH BOS DI TEMPAT KERJANYA   Bab 37

    Ferdi berganti baju secepat kilat, tapi ganti beberapa kali, dan beberapa kali bercermin juga. Ia merasa tak percaya diri karena baju yang dipakainya bukan yang biasa dikenakan.Bu Friska sudah lebih dulu menyembunyikan pakaian mahalnya yang tidak diketahui Ferdi, tahu-tahu sudah tidak ada. "Aku tak bisa memakai stelan ini, tapi yang itu juga tidak bisa." gumamnya kesal."Masa iya aku makan sama Mama pake baju kumal begini?" batinnya tak bersemangat.Setelah beberapa detik, ia baru teringat dengan baju yang dipakainya ketika pergi dari rumah. Hanya baju itu yang harganya fantastis dan tidak akan malu dipakai ke acara atau tempat manapun."Mana, ya?" Ferdi masih mencari setelannya yang mahal itu di bawah tumpukan baju. Setelah ketemu, ia menutup hidungnya.Sudah lebih dari seminggu ia tinggal di rumah ini, tap

DMCA.com Protection Status