Share

BAB 78

Penulis: Aina D
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-24 10:34:22

“Dijemput Rin?” tanya Nuri.

“Iya, Mbak. Mungkin dijemput Eko. Tadi pak Andri cuma nyuruh tunggu.”

“Kalo gitu Mbak balik duluan ya, sekali lagi Mbak minta maaf atas pertemuanmu dengan Kak Rizal kemarin.”

“Nggak apa-apa, Mbak. Aku juga minta maaf jika sudah menyakiti Mbak Nuri karena ketidaksukaanku padanya.”

Nuri kemudian melangkah keluar kafe setelah membayar minumannya. Sebelum ke parkiran mobilnya Nuri berjalan menuju toliet di kafe itu. Tak lama setelah keluar dari toliet, dia melihat sudah ada mobil Andri di samping mobilnya dan tak lama kemudian si pemiliknya pun membuka pintu mobil dan keluar. Andri tersenyum ketika melihatnya.

“Mau pulang juga, Dik?” tanya Andri.

“Iya mas. Jemput Rini?” jawab Nuri sambil melihat ke arah Rini yang sudah berdiri didepan pintu kafe hendak mengarah ke parkiran.

“Iya, Dik. Oiya, mas mau titip sesuatu buat anak-anak. Tunggu sebentar ya,” katanya hendak berbalik arah ke mobilnya, namun kembali membalikkan badannya dan memandang Rini.

“Masuklah, Rin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
Nuri sama Adit biar Andri setres dan Rini merana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 79

    “Kak Rizal tinggal di rumahku aja, ya. Pasti Aldy dan Nanda akan senang kalau Kak Rizal tinggal bersama kami,” ajak Nuri saat menjemput Rizal di lapas. Mereka sedang berada di dalam mobil Danis, karena Danis menawarkan diri ikut menjemput Rizal.“Aku di rumah Tante Lina aja, Dek. Ada beberapa hal yang harus kuurus, aku juga akan mulai berpikir membuka usaha untuk melanjutkan hidupku kembali. Aku pasti akan sering berkunjung ke rumahmu dan berkenalan dengan keponakan-keponakanku."“Kalo bingung mau tinggal di mana mending tinggal di rumahku aja, Kak,” celoteh Andin yang duduk di kursi belakang bersama Nuri. Nuri mencebikkan bibirnya mendengar tawaran Andin pada Rizal.“Minta dihalalain dulu, Ndin, baru minta tinggal bareng. Gimana sih Bu Nyai jadi-jadian ini,” sewot Nuri.Mereka pun tertawa berempat.“Ngomong-ngomong Pak Pengacara handal kita ini belum meminta bayaran sepeserpun loh. Jadi bagaimana kami harus membayarmu wahai Pak Pengacara?” canda Andin pada Danis.“Aku nggak minta bay

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 80

    "Adit sudah menceritakan semuanya pada Ibu. Ibu sebenarnya bingung melihat perubahan sikap Adit belakangan ini, dia seperti punya baterai yang baru dicharge, semangat sekali tidak seperti biasanya. Setelah ibu cari tau ternyata itu sejak dia bertemu kembali denganmu. Adit masih mencintaimu, Nuri. Ibu berharap kalian bisa kembali bersama,” tutur bu Safa.“Bu, Nuri mohon jangan membahas itu."“Adit bersedia menerimamu kembali, Nuri. Mungkin Allah memang sedang membuka jalan untuk kalian kembali bersama. Ibu sudah berkali-kali menyuruh anak itu menikah bahkan menjodohkannya dengan beberapa gadis tapi dia tak pernah menerimanya. Hatinya seolah tertutup untuk wanita lain. Ibu hanya ingin melihat Adit membangun rumah tangga dan punya keturunan.”“Maaf, Bu, saya sungguh belum bisa membahas itu. Nuri bukan wanita yang tepat bagi putra ibu. Saya dan Adit sekarang hanya berteman baik, Bu.”“Ibu akan selalu berdoa agar Allah menyatukan kalian, Nak. Ibu yakin Adit akan bahagia bersamamu.”Nuri ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 81

    Andri masih menatap ke arah meja Nuri, dia memicingkan matanya merasa heran melihat di sana ada Rizal, Andin, dan seseorang yang tidak dikenalnya. Melihat suaminya menatap tak berkedip ke satu arah, Rini pun mengikuti arah tatapan Andri. Betapa terkejutnya Rini melihat keempat orang yang ada di sana. Dadanya terasa sesak ketika melihat Rizal ada di sana, itu artinya dia berhasil bebas dari penjara."Bukankan itu Rizal. Kenapa dia bisa ada di sini?" Gumam Andri tanpa memalingkan mukanya dari keempat orang di sana."Rin, aku kesana sebentar ya menyapa mereka. Kamu mau ikut?" lanjutnya kemudian.Netra Rini memanas mendengar kalimat Andri. Andri yang menyadari itu kemudian menatap lembut padanya."Rin, tidak baik memutus tali silaturahmi. Kita tak sengaja bertemu di sini, bagaimana mungkin aku tidak kesana menyapa mereka," bujuk Andri lembut sambil mengusap tangan Rini."Aku bukan melarangmu, Pak. Aku hanya tidak sanggup melihat pria bajingan itu." Andri mengerti apa yang dimaksud Rini.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 82

    "Kami sedang merayakan kebebasan Kak Rizal, Mas. Mungkin mas belum tau kalau Kak Rizal mengajukan peninjauan kembali dan kemudian dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari hukuman atas kasusnya." Nuri menjelaskan."Iya, Dik. Aku baru tau tadi dari Rini. Alhamdulillah sekali lagi selamat buat Rizal.""Terima kasih," sahut Nuri dan Rizal berbarengan."Maafkan jika keberadaanku di sini membuat istrimu kurang nyaman," kata Rizal."Tidak. Ini tempat umum. Siapapun boleh berada di sini. Oiya selamat makan ya, aku akan kembali ke sana," kata Andri berpamitan, tatapannya tetap tertuju pada Nuri sebelum membalikkan badannya dan melangkah menjauh.***"Aku tau dia Adit yang pernah kamu ceritakan padaku, Dik. Bukankan dia di Jerman? Sejak kapan kembali ke sini dan bisa jadi pengacara kakakmu?" tanya Andri bertubi-tubi ketika Nuri keluar dari toilet. Andri tadi sengaja mengikutinya ketika melihat Nuri berjalan ke arah toilet restoran."Sejak kapan kamu jadi suka ngurusin urusan orang begini,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 83

    "Mau ngomong apa sih, Dit? Udah malam nih.""Bentaran aja, Sayang, kamu tenang aja. Aku nggak bakalan nyulik kamu kok.""Ckk ...."Danis menyalakan music dari tape mobil Rini.Lagu "You Are The Reason" milik Calum Scott mengalun indah membuat hati Nuri semakin tak karuan.There goes my heart beating'Cause you are the reasonI'm losing my sleepPlease come back now There goes my mind racingAnd you are the reasonThat I'm still breathingI'm hopeless nowI'd climb every mountainAnd swim every oceanJust to be with youAnd fix what I've brokenOh, 'cause I need you to seeThat you are the reasonThere goes my hands shakingAnd you are the reasonMy heart keeps bleedingI need you nowAnd if I could turn back the clockI'd make sure the light defeated the darkI'd spend every hour, of every dayKeeping you safeAnd I'd climb every mountainAnd swim every oceanJust to be with youAnd fix what I've brokenOh, 'cause I need you to seeThat you are the reasonDanis bersenandung pelan men

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 84

    "Nggak apa-apa. Apa kamu merasa statusmu sekarang adalah kekuranganmu, Ri. Aku tidak akan mempermasalahkan itu," tanya Adit lagi."Nggak, Dit. Aku tidak pernah merasa begitu.""Lalu apa sebenarnya kekuranganmu yang kamu maksud itu, Ri. Maaf, aku tadi mendengar percakapanmu dengan Andri di restoran."Nuri terkejut mendengar ucapan Danis, kemudian hanya terdiam sambil menarik nafas."Kamu anak tunggal, Dit. Orangtuamu menyuruhmu segera menikah agar kamu mendapatkan keturunan. Dan aku bukan pilihan yang tepat bagimu. Aku tidak akan bisa memberimu keturunan. Kandunganku bermasalah ketika melahirkan Nanda, dan aku divonis dokter tidak bisa memiliki anak lagi. Itulah yang menjadi kekuranganku sekarang. Jadi kuharap jangan pernah berharap lagi padaku carilah wanita yang baik, yang pantas untukmu. Kamu orang baik." kalimat Nuri terdengar lirih.Danis terdiam mendengar penuturan Nuri. Sungguh banyak yang telah dilalui wanita di hadapannya ini, itulah yang membuatnya sekarang makin terlihat mat

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 85

    “Tapi kan, Bapak bukan tamu, Bu.”“Terus kalau bukan tamu apa dong, Bi?”“Maaf Bu, saya masih menganggap Pak Andri majikan saya, dan mungkin akan selalu begitu. Pak Andri sangat baik pada saya, Bu. Bahkan bulan kemarin beliau menitipkan sejumlah uang pada saya untuk dikirim kan pada orang tua saya di kampung,” jawab Bi Ina lirih.Nuri tersenyum mendengar pengakuan Bi Ina. Andri memang selalu begitu, tidak pernah pelit dan baik pada semua orang. Bahkan adik Bi Ina dulu dimodalinya untuk membuka toko sembako hingga sampai sekarang toko sembakonya sudah makin berkembang di kampung Bi Ina.“Iya, Bi. Bapak memang baik. Tapi sekarang sudah bukan tugas saya untuk melayaninya, termasuk menuruti permintaannya untuk membuatkan minum. Jadi silahkan Bi Ina suguhkan saja minuman yang sudah Bi Ina buat tadi,” kata Nuri.“Baik, Bu,” jawab Ina patuh.Nuri pun kembali masuk kedalam kamarnya, dia hanya berlalu dan tidak menyapa ketiga pria yang masih bercengkrama di ruang tengah rumahnya.***“Dek, sep

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 86

    Waktu menunjukkan pukul 16:10 ketika Nuri dan Andin keluar dari kantornya menuju parkiran. Mereka berdua terkejut ketika melihat Danis sedang berbincang-bincang dengan security di depan pos.“Danis?”“Adit?”Panggil Nuri dan Andin berbarengan. Danis pun menoleh kearah mereka berdua dan kemudian melangkah kearah Nuri dan Andin. “Ini bukannya masih malam jumat ya? Kok sudah diapelin aja?” tanya Andin entah bertanya kepada siapa, kemudian terlihat menghindar menjauhi Nuri ketika Nuri hendak menginjak kakinya. Danis hanya terkekeh pelan melihat kedua wanita itu.“Aku ngirim pesan kok dibaca doang sih, Ri?”“Eh, iya maaf, Dit. Tadi masih ada kerjaan jadi nggak sempat dibalas, ini rencanaya baru mau dibalas,” sahut Nuri.“Kalian perlu obat nyamuk nggak? Kalo nggak perlu obat nyamuknya mau pulang nih,” cetus Andin.“Ndiiinnn!” hardik Nuri.“Ya sudah, aku duluan ya. Sepertinya hari ini nggak ada nyamuk jadi obat nyamuknya pulang aja. Assalamualaikum,” kata Andin sambil memencet remot dan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26

Bab terbaru

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 190

    “Bang, pulang yuk! Kita nggak dianggap di sini. Dunia serasa milik mereka berdua tuh.” Andin menyebikkan bibirnya sambil menoleh pada Rizal.“Jangan pulang dulu dong, Ndin. Aku boleh minta sesuatu nggak?” tanya Nuri.“Apaan? Asal jangan meminta bayi dalam kandunganku. Kamu kan udah dapat bonus bayi dari Mas Andri.”“Sayang!” Rizal menegur lembut istrinya sambil menggelengkan kepalanya. Dia takut Andri tersinggung dengan ucapan istrinya.“Nggak apa-apa. Aku sangat terhibur dengan kalian berdua,” ucap Andri yang mengerti maksud Rizal.“Jadi minta apa, Ri?” tanya Andin.“Untuk beberapa hari kedepan bisa nggak kalian menginap di sini dulu menemani Ibu dan anak – anak.”“Maksud kamu, Ri?”“Aku dan Mas Andri berencana untuk berlibur keluar kota beberapa hari.”“Jadi kamu setuju, Dik?” tanya Andri dengan tatapan berbinar –binar.“Iya, Mas. Semoga anak-anak juga mengizinkan, ya.”“Wuihhh, aku cemburu pada kalian berdua. Yang pengantin baru siapa yang bulan madu siapa!” Andin kembali mengerucu

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 189

    “Tapi kita bukan pasangan pengantin baru, Mas.” Protes Nuri. Wajahnya sedikit bersemu merah menerima tatapan menggoda dari suaminya.“Bagiku kita adalah pengantin baru, Sayang. Dan akan selalu begitu. Kita akan menjalani hari-hari kedepan seperti pengantin baru setiap harinya. Kamu mau kan?” Andri menarik mengencangkan pelukannya di bahu Nuri yang membuat tubuh wanita itu masuk kedalam dekapannya. Andri mencium pucuk kepala Nuri. “Boleh minta lagi nggak?” tanyanya mengedipkan mata.“Aku ke sini buat manggil sarapan, Mas. Ayo, sepertinya yang lain sudah menunggu kita.” Nuri menjauhkan tubuhnya. Dia pun sebenarnya susah payah menahan hasratnya untuk tetap berada dalam dekapan hangat suaminya.“Ah, padahal aku ingin sarapan yang lain.” Andri masih menggodanya.“Udah ah, Mas!”“Makanya kamu ambil cuti ya, Dik. Kita liburan berdua.”“Kita bicarakan nanti ya, Mas. Yuk, sarapan dulu.” “Morning kiss dulu, dong,” pinta Andri memajukan bibirnya.Cup! Nuri mengecupnya sekilas. Mata Andri berbin

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 188

    Kembali Andri dan Nuri tak sanggup menahan keharuan ketika mereka bersujud dalam salat, sajadah keduanya basah dengan air mata penuh rasa syukur atas semua yang sudah mereka lalui.“Aku mencintaimu, Nuri-ku. Perasaanku tidak pernah berkurang meski takdir memisahkanku darimu,” ucap Andri lembut dan memberi kecupan pada kening Nuri setelah mereka melewati malam panjang berdua.“Aku juga mencintaimu, Mas,” jawab Nuri manja sambil menyandarkan kepalanya di dada lelaki yang tak pernah pergi dari hatinya itu.“Sarapan apa pagi ini, Bi?” tanya Nuri pada Bi Ina yang sedang sibuk di dapur.“Ini lagi bikin nasi goreng, pancake dan roti bakar, Bu.”“Ooh, ada yang pesan nasi goreng, Bi? Nggak biasanya sarapan nasi goreng.”“Nggak ada yang pesan, Bu. Bibi hanya membuat nasi goreng kesukaan Pak Andri.”Nuri tersenyum. Beruntung sekali dia dulu menerima Bi Ina ketika seorang keluarga jauhnya merekomendasikan Bi Ina saat Nuri sedang mencari tenaga ART. Bi Ina orang yang jujur, baik dan sangat menyaya

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 187

    Andri mengetuk pintu kamar Nuri kemudian membukanya perlahan. Nuri yang sedang merapikan beberapa barang diatas meja riasnya menoleh ke arah pintu dan tersenyum melihat kehadiran Andri di sana.“Silakan masuk, Mas. Maaf aku masih merapikan beberapa barang yang tadi berantakan di sini,” ucapnya.“Mau kubantu, Dik?” tanya Andri.“Nggak usah, Mas. Sebentar lagi beres kok. Oiya, ibu masih nginap di sini?”“Ibu sudah pulang ke rumah, Dik. Katanya nggak bawa baju ganti jadi tadi minta antar pulang. Maaf nggak sempatin pamit, tadi ibu nyari kamu untuk berpamitan tapi sepertinya kamu sedang mandi tadi.”“Oh, nggak apa-apa, Mas. Insya Allah besok kita jemput ibu lagi ke sana. Kasian beliau sendirian di sana.”“Iya, Dik. Besok aku ada janji dengan perawat Bilqis juga dan ibu juga ingin ikut menengok Bilqis.”Nuri mengangguk tersenyum. “Besok kita ke sana bersama-sama ya, Mas.”“Teririma kasih, Sayang,” ucap Andri dengan suara serak. Nuri tersipu malu mendengar kata ‘sayang’ bibir lelaki itu. P

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 186

    Rizal tersenyum bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Nuri. 'Aku akan menebus kesalahanku padamu dengan menjaga Nuri, Ayah. Aku melihat senyummu di balik senyumannya,' batin Rizal. Setelah tamu satu persatau mulai meninggalkan rumah Nuri, Andri dan Nuri yang sedang duduk bersantai di ruang tengah terkejut dengan kemunculan Bi Ina dengan deraian air mata di sana.Bi Ina sedari tadi tidak kelihatan diantara para tamu karena sibuk di belakang. Dengan deraian air matanya, Bi Ina memberi selamat pada kedua majikan yang begitu dihormatinya itu.“Bi Ina kok nangis gitu? Nggak suka saya balik ke rumah ini lagi?” tanya Andri sengaja bercanda. Dia tau Bi Ina dari dulu sangat berharap dia kembali ke rumah ini. Bi Ina bahkan beberapa kali menangis memohon padanya agar majikannya itu kembali bersama seperti dulu lagi.“Tidak, Pak. Justru sebaliknya saya sangat bahagia. Saya bahagia melihat keluarga Pak Andri dan Bu Nuri kembali bersatu. Ini adalah impian saya selama ini. Saya hanya

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 185

    Andri dan Nuri serta Aldy dan Nanda masih berkeliling menyapa semua keluarga mereka yang hadir di rumah Nuri. Bu Susi yang dari tadi hanya diam menyaksikan semua yang terjadi di sana memeluk Nuri dengan erat ketika Nuri dan Andri serta kedua anak mereka menghampirinya.Tak ada kata yang keluar dari bibir wanita tua itu, hanya terdengar tangisan lirih membungkus keharuan yang dirasakannya. Nuri pun kembali menitikkan air mata harunya dalam dekapan ibu mertuanya itu.“Ibu tak bisa berkata apa-apa, Nak. Kebahagiaan yang ibu rasakan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pemandangan ini membuat perasaan ibu sesak dengan rasa bahagia. Sayang sekali Bapak dan adikmu Nindya tak bisa menyaksikan ini,” ucap Bu Susi sambil menyeka air matanya.“Iya, Bu. Kita akan mengabari Bapak dan Nindya nanti,” sahut Nuri lembut.“Terima kasih, Bu. Andri yakin ini semua juga tak lepas dari doa – doa ibu selama ini. Terima kasih untuk selalu meminta kebahagiaan anakmu ini dalam setiap doamu Ibu,” ucap Andri d

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 184

    Andri terpaku mendengar ucapan Nuri, ucapan Nuri membuatnya merasa terbang ke awan – awan. Hatinya yang tadinya sesak dengan kepedihan kini berganti sesak dengan kebahagiaan.Begitu mudahnya Allah membolak – balikkan keadaan dan hati seseorang, maka sesungguhnya kita hanya perlu berpasrah pada ketentuan-Nya. Kun Fayakun, tidak ada satu hal pun yang mustahil bagi Allah jika Dia menghendakinya.Setelah semuanya setuju, Andri duduk dengan gagahnya menggantikan posisi yang tadinya diisi Adit. Kemeja kuning pucat hadiah dari Nuri yang dikenakannya tampak serasi dengan kebaya putih kombinasi kuning gading yang digunakan Nuri.Jika dilihat sekilas, tidak akan ada yang menyangka jika posisi Andri ada di sana untuk menggantikan Adit. Semua tampak serasi, seperti telah direncanakan dengan sempurna. Ya, semua rencana Allah. Itulah yang membuat semua terlihat sempurna.“Andri Firmansyah, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan adik kandung saya yang bernama Nuri Wulandari binti Muhammad Rasyid d

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 183

    Ayah Andin, yang merupakan pemuka agama khusus datang dari Kalimantan memenuhi undangan anak dan menantunya untuk memberi khutbah dan wejangan pada calon pengantin. Jantung Adit berdegup kencang ketika tiba saatnya Rizal menatap tajam padanya dan menggenggam erat tangannya, sedangkan Nuri hanya duduk tertunduk di sampingnya sambil sesekali menghela napas pelan.“Danis Raditya, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan adik kandung saya yang bernama Nuri Wulandari binti Muhammad Rasyid dengan maskawinnya berupa uang sebesar Lima Ratus Ribu Rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI!”Hening. Tidak ada jawaban dari Adit. Ujung mata pria itu melirik pada sesosok pria di sudut ruangan yang tertunduk dengan bahu terguncang naik turun sambil memangku gadis kecil yang terlihat heran melihat pria itu menangis. Bola mata Adit menatap tajam pada Rizal kemudian kembali melirik ke sudut ruangan lalu melirik Nuri yang hanya menunduk dan menunggunya mengucapkan ijab kabul.Rizal menyipitkan m

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 182

    Andri membuka lemari pakaiannya dan memilih kemeja berwarna kuning pucat yang merupakan kemeja favoritnya. Kemeja itu menjadi hadiah ulang tahun terakhir yang dihadiahkan Nuri padanya sebelum akhirnya takdir memisahkan mereka. Bu Aisyah, Aldy dan beberapa kerabat Nuri menyambut kehadiran Bu Susi dan Andri ketika mereka ibu dan anak itu tiba di sana. Bu Aisyah tampak ramah seperti biasanya mengajak Bu Susi mengobrol membicarakan beberapa hal. Sementara perhatian beberapa orang yang ada disana terpusat pada Andri ketika pria itu datang. Nuri hanya mengundang beberapa keluarga dekatnya, dan mereka semua yang ada disana mengetahui siapa Andri. Aldy yang menyambut kedatangan papanya mengajak Andri masuk kedalam rumah dan memilih menemani papanya itu duduk di pojok ruangan. Beberapa orang terlihat hilir mudik mempersiapkan keperluan acara. Rizal menghampiri Andri ketika melihat lelaki itu duduk di pojok ruangan ditemani Aldy. Rizal dan Andri terlibat perbincangan ringan beberapa saat sebe

DMCA.com Protection Status