Share

4. MANTAN SAKIT JIWA

Author: lyns_marlyn
last update Last Updated: 2023-11-30 11:15:31

Damar tertegun begitu mendengar apa yang diucapkan Arlando, begitu juga dengan Qeiza. "Apa? Calon istri?!" bisik hati Qeiza. "Bicara apa si Arlando ini?"

"Jangan mimpi kau!" Bentak Damar setelah beberapa saat kembali tersadar dari rasa terkejutnya. "Dia kekasihku! Berani-beraninya kau mengaku kekasihku sebagai calon istrimu!"

Arlando tersenyum santai menatap wajah Damar yang lebih pendek dari tubuhnya. "Kalau tidak percaya, tanya sendiri pada orangnya." Arlando menggeser tubuh agar bisa berdiri berdampingan dengan sahabat masa kecilnya itu. "Iyakan, Qeiza Noura! Calon istriku, calon ibu dari anak-anakku!"

"I-iya, iya!" Entah kenapa, jawaban meluncur begitu saja dari bibir mungil Qeiza. 

Arlando tersenyum senang, dirangkulnya bahu Qeiza dengan manis. "Kau dengar sendiri bukan, apa jawaban dari kekasihku." Arlando tanpa ragu mengecup lembut kepala Qeiza yang lebih pendek darinya, sungguh drama yang sangat sempurna.

Damar semakin tersulut emosi, kedua tangannya mengepal di sisi kiri dan kanan tubuhnya, segala macam amarah sudah sampai diubun-ubun. "Jelaskan padaku! Siapa laki-laki ini Qeiza Noura?!" bentak Damar menatap tajam penuh kilatan amarah dalam sorot matanya. 

"Hai! Sabar bung!" Arlando semakin waspada menghadapi Damar yang mulai tidak bisa mengontrol emosi. 

"Diam kau! Jangan ikut campur urusanku!" bentak Damar mendorong tubuh Arlando ke belakang. "Saya tidak ada urusan dengan anda!"

"Aaa!" jerit Qeiza kaget bukan kepalang, tapi Arlando telah terlebih dahulu waspada, tangan Damar yang mendorong tubuhnya segera ditangkap dan dipelintir.

"Mau bermain kasar denganku?! Ayo! Aku layani kau!" Arlando menjatuhkan tubuh Damar ke atas meja yang ada di sampingnya. 

Damar meringis kesakitan, "Aaa,,," tangan kanannya dipelintir ke belakang sementara tubuhnya telungkup di atas meja yang penuh dengan piring kotor bekas Arlando dan Qeiza tadi makan.

PRAANG!

PRAANG!

Satu per satu piring berjatuhan dari atas meja sementara Qeiza segera menghindar dengan wajah ketakutan. "Apa yang kalian lakukan? Hentikan! Stop! Hentikan!" 

Beberapa pelayan pria segera datang mendekat untuk melerai perkelahian Damar dan Arlando yang tentunya pasti akan berujung saling adu jotos dan menghancurkan apa yang ada di dekat mereka. 

"Stop! Arlando!" Qeiza menarik tangan sahabatnya agar menjauh dari Damar. "Arlando! Hentikan!"

Napas Arlando naik turun tak beraturan disertai jantung yang berdetak cepat, sorot matanya begitu tajam menatap wajah Damar yang dipegang dua orang pelayan pria. "Si brengsek ini harus diberi pelajaran."

"Sudah Arlando, malu dilihat orang," pinta Qeiza dengan suara rendah sambil memegang tangan Arlando. "Please!"

"Kau yang brengsek! Dia kekasihku!" teriak Damar berusaha melepaskan diri dari pegangan dua pelayan, emosi melihat Qeiza lebih memilih Arlando daripada dirinya.

"Arlando, sebaiknya kita pergi dari sini," bisik Qeiza. "Jangan melayani orang yang sakit jiwa!"

Arlando menunduk melihat Qeiza, ingin tertawa begitu mendengar apa yang Qeiza ucapkan. "Sakit jiwa?! Dia?!"

Qeiza mengangguk. "Iya, sakit jiwa," jawabnya. "Ayo, kita pergi! Biarkan kerusakan ini, si Damar yang menanggungnya." Qeiza menarik tangan Arlando setelah bicara sebentar pada pelayan dan meminta maaf telah membuat kekacauan  sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung cafe yang lain.

Qeiza melepaskan tangan Arlando setelah berjalan beberapa meter menjauh dari cafe. "Arlando, aku minta maaf atas kejadian tadi." 

"Siapa laki-laki itu?!" tanya Arlando. "Dia tadi mengaku, kamu kekasihnya. Apa pria tadi, kekasihmu?!" 

Qeiza terdiam, tatapannya jatuh melihat tanah yang sedang dipijaknya. Ingatannya kembali terbayang wajah Damar dan Ririn yang telah berselingkuh bahkan perselingkuhan mereka sudah begitu jauh.

Arlando melihat raut wajah Qeiza berubah jadi sendu. "Kalau kamu mau bercerita, aku siap mendengarkan, tapi aku tidak suka melihat wajah jelekmu itu jadi bertambah jelek karena sedih," ucap Arlando mencolek hidung mancung sahabat masa kecilnya.

Qeiza memukul tangan Arlando. "Apa sih, aku ini cantik!"

"Cantik darimana?! Jelek tahu!" ucap Arlando sengaja meledek sahabatnya itu agar tidak bersedih lagi. "Dulu jelek, sekarang juga masih sama, tetap jelek!" 

"Damar itu mantanku," ucap Qeiza dengan suara hampir tak terdengar. "Kami baru putus kemarin. Mungkin, Damar belum bisa menerima kenyataan kalau hubungan kita sudah berakhir, makanya dia tadi emosi begitu melihatmu."

"Sepertinya dia masih mencintaimu," ucap Arlando. "Itu sangat jelas terlihat di matanya. Dia cemburu melihatmu bersamaku."

"Dia tidak mencintaiku," ucap Qeiza pelan, terlihat matanya berkaca-kaca. "Jika dia mencintaiku, tidak mungkin dia selingkuh."

"Sekarang ada aku, jangan sedih lagi," ucap Arlando lalu tanpa sadar menarik tubuh mungil Qeiza ke dalam pelukannya. "Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu dan tak akan kubiarkan si brengsek Damar mendekati kamu lagi."

Qeiza tersenyum, kepala kecilnya begitu nyaman menempel pada dada bidang sahabat masa kecilnya itu, bahkan detak jantung Arlando sangat jelas terdengar di telinga bagaikan irama musik instrumen. Perasaan hangat, nyaman dan tentram langsung masuk menyelinap ke dalam hatinya. Sahabat yang dulu telah pergi menghilang begitu saja, sekarang sudah kembali ke dalam pelukannya.

"Pacaran di jalan, kayak enggak ada tempat lain," terdengar suara celetukan orang. 

"Anak muda jaman sekarang memang sudah tidak tahu malu," jawab pejalan kaki yang lain. "Pelukan ditempat umum! Bikin sepet mata saja!"

Qeiza dan Arlando langsung melepaskan pelukan, wajah keduanya memerah disertai salah tingkah. 

Sementara itu di dalam cafe, Damar duduk lemas dengan wajah kusut dikelilingi beberapa orang dan pemilik cafe. 

"Bagaimana anak muda, apa semua kerusakannya akan anda ganti?!" tanya pemilik cafe.

"Kenapa saya yang harus mengganti semua kerusakan itu, pak?!" Protes Damar tidak terima. "Mereka berdua yang makan di sini, kenapa saya yang kena getahnya?!"

"Menurut saksi mata, anda yang pertama kali  membuat kekacauan pada pelanggan kami," jawab pemilik cafe. "Apa anda tidak mengenal siapa anak muda yang anda ajak adu duel itu?!"

Related chapters

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   5. DEAL!

    "Paling hanya anak manja yang masih minta uang jajan sama emak bapaknya!" ledek Damar mengingat wajah Arlando yang tadi bersama Qeiza. "Pria brengsek itu hanya membuat perutku mual!" Damar lalu mengambil dompet yang ada disaku belakang celana panjangnya. "Ini! Saya ganti semuanya!" Sebuah kartu ATM ditaruh di atas meja.Tanpa memerlukan waktu lama, setelah semua urusan selesai, Damar bergegas pergi meninggalkan cafe yang telah membuatnya menyimpan dendam pada Arlando. "Sialan! Brengsek! Berani mengambil Qeiza dari tanganku, nyawa taruhannya! Awas kau!" Berbagai umpatan dan makian ke luar dari bibir Damar. .....TING!Pesan masuk ketika Qeiza baru saja bangun setelah semalaman diganggu Damar yang terus saja meneleponnya.Arlando :"Aku tunggu kamu satu jam lagi di restorant Chinese food! Tidak ada penolakan!"Qeiza melihat jam dinding. "Aku harus siap-siap karena dua jam lagi aku harus menemui orang di butik." Tanpa membuang waktu, Qeiza segera bersiap diri.Restoran Chinese food suda

    Last Updated : 2023-11-30
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   6. BERTEMU CALON MERTUA

    Qeiza tertegun melihat pada kedua orangtua Arlando yang sedang berdiri melihat ke arah mereka berdua."Hello!" Arlando mengipaskan tangan di depan wajah Qeiza."Eh," Qeiza tersadar. "Apa itu kedua orangtuamu?!" tanyanya ambigu."Iya! Itu orangtuaku dari dulu sampai sekarang!" jawab Arlando bingung dengan pertanyaan Qeiza. "Jangan bilang kamu sudah lupa dengan kedua orangtuaku!"Qeiza langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak lupa! Om dan Tante tidak pernah berubah, masih terlihat gagah dan cantik.""Dan juga bertambah tua!" Tiba-tiba tangannya memegang kening Qeiza. "Kamu sakit?!" Qeiza dengan cepat menepiskan tangan Arlando. "Jangan pegang-pegang. Aku tidak sakit!""Wajahmu pucat!" ucap Arlando. "Apa kamu gugup bertemu calon mertuamu?!" "Tidak!" jawab Qeiza tegas. "Kita berdua hanya bersandiwara! Tidak ada alasan aku harus gugup?!" sangkalnya, padahal jauh di dalam hati gugupnya luar biasa lalu perlahan Qeiza ke luar dari dalam mobil kemudian berdiri di samping Arlando."Good! A

    Last Updated : 2023-11-30
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   7. PERDEBATAN SENGIT

    "Arlando, jawab yang jujur! Apa kamu serius ingin menikah dengan Qeiza?!" tanya Papi menatap tajam putranya."Iya!" Arlando langsung menjawab dengan tegas. "Aku akan menikahi Qeiza Noura!""Menikah bukan karena ancaman Papi?!" tanya Tuan Theo menatap tajam putranya.Arlando langsung menelan ludah sebelum menjawab. "Ancaman apa?! Aku tidak mengerti!" ucapnya pura-pura. "Lalu, bagaimana dengan kedua orangtua Qei sendiri?!" tanya Papi. "Apa kamu sudah bicara dengan mereka?!"Arlando sejenak tertegun sebelum menjawab. "Itu masalah gampang, setelah minta restu di sini, aku dan Qei akan minta restu di sana."Qeiza langsung melihat Arlando. "Luar biasa si Arlando aktingnya. Andai ada penghargaan berbohong, pasti dia sudah jadi juara! Hi-hi-hi," hati Qeiza terkikik sendiri."Arlando, putra kesayangan kita berdua," ucap Mami. "Bagaimana mungkin, kami bisa percaya kalian ingin menikah? Bukankah selama ini, kalian tidak pernah bertemu! Bagi kami, itu hal yang lucu!"DEG!Arlando dan Qeiza terte

    Last Updated : 2023-11-30
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   8. INGIN MEMBATALKAN KONTRAK

    Arlando mencoba menenangkan diri. Perlahan, dia duduk di samping tubuh Qei yang telentang. Tanpa sadar, Arlando kemudian mengelus pipi mulus Qeiza."Mmm ,,,," Qeiza menggerakkan tangan dan membalikkan tubuh menghadap Arlando."Eh," Arlando kaget karena tangan Qeiza malah memeluk pinggangnya. Arlando diam tak bergerak, dilihatnya tangan Qeiza yang melingkar manis dipinggangnya. "Astaga, bagaimana ini?!" Kemudian Arlando perlahan melepaskan diri dari pelukan Qeiza, tapi yang ada tangan Qeiza malah semakin erat memeluk pinggangnya disertai kepala yang menyelusup ke perut. "Ya ampun!" Arlando jadi tertegun karena posisi kepala Qeiza tepat berada di atas juniornya.Air dari ujung rambut Arlando yang basah jatuh tepat di kening Qeiza sehingga membuat Qeiza terbangun. "Mmm ...," perlahan mata Qeiza terbuka, tapi detik berikutnya Qeiza terkaget karena posisi kepalanya sangat di luar dugaan, dengan cepat segera duduk. "Kenapa?!" tanya Arlando mengangkat kedua alis tebalnya. "Aku ...," dengan

    Last Updated : 2023-11-30
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   9. MINTA RESTU PADA CALON MERTUA

    "Apa kabar Tante?" tanya Arlando dengan penuh hormat pada Mamanya Qeiza."Kamu ...," wajah Mama seperti sedang mengingat sesuatu. "Arlando?!" Qeiza menarik tangan Arlando agar berdiri di sampingnya. "Iya, ini Arlando!""OMG! Mama pikir yang datang selebritis." Mama melihat dari atas sampai bawah. "Kamu ganteng banget nak dan juga sangat tinggi."Qeiza terkekeh. "He-he-he. Mungkin di luar negeri, Arlando makannya pohon bambu makanya jadi tinggi begini.""Hush!" tegur Mama pada Qei kemudian memanggil suaminya. "Pa, ke sini Pa! Kita kedatangan tamu."Tak lama seorang pria berumur limapuluh tahunan datang. "Ada apa Ma?!" tanya Papa."Lihat Pa, kita kedatangan tamu. Apa Papa masih ingat dengan dia?!" tanya Mama pada suaminya.Kening Papa mengernyit menatap wajah Arlando. "Dia ini ..."Dengan segera Arlando menyalami pria yang akan menjadi mertuanya. "Hello Om Bram.""Arlando! Kamu Arlando bukan?!" tanya Om Bram.Arlando mengangguk. "Iya Om!""Sampai pangling Om melihatmu." Om Bram kemudi

    Last Updated : 2023-12-02
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   10. PERSIAPAN PERNIKAHAN

    Wajah Arlando langsung berubah kecut. "Sialan, si brengsek itu tidak mau melepaskan Qei! Akan kuberi pelajaran dia!" dalam hati Arlando meluapkan marahnya. "Aku dan Damar sudah putus!" ucap Qei kesal. "Tidak ada urusan lagi!""Sudah putus?!" Mama kaget. "Apa putus karena kalian ...."Qeiza langsung memotong. "Ma! Tidak seperti apa yang Mama pikirkan!"Tuan Bram menepuk pelan punggung tangan istrinya. "Ssttt, dengarkan dulu mereka bicara.""Tapi Pa, ini terlihat aneh. Kita tahu, Qei dan Damar itu sedang ...."Lagi-lagi sang suami menepuk punggung tangan istrinya agar berhenti bicara.Setelah terdiam beberapa saat, Arlando kembali membuka pembicaraan. "Om, Tante. Pertama-tama saya minta maaf, mungkin dengan niat baik saya ini telah membuat Om dan Tante terkejut dan bingung.""Tentu saja kita berdua bingung," ucap Mama Qei. "Tidak ada hujan, tidak ada angin tiba-tiba membicarakan pernikahan."Arlando melirik sebentar pada Qei. "Tapi asal Om dan Tante tahu, saya benar-benar tulus ingin m

    Last Updated : 2023-12-02
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   11. TANDA TANGAN IKATAN PERJANJIAN

    Mama menatap heran. "Ya sudah kalau tidak mau, kita batalkan pertemuan keluarga malam ini!" ujar Mama pergi ke luar kamar. "Kalau bisa dibikin gampang, ngapain dibikin susah?!""Batalkan?!" gumam Qeiza. "Eh, Mama! Tunggu!" panggilnya teriak, bergegas ke luar menyusul Mamanya. Papa hampir saja tabrakan dengan Qeiza begitu ke luar dari kamar. "Astaga!""Sorry, Pa!""Bikin kaget saja!" ucap Papa melihat punggung putrinya semakin pergi menjauh.Di dapur, Mama sedang bicara dengan si Mbak Sum. "Ma," panggil Qeiza langsung berdiri di samping Mamanya."Ada apa lagi?!""Acara nanti malam jangan dibatalkan," jawab Qei. Mama melangkah pergi. "Bukankah tadi kamu sendiri yang bilang, tidak mau ada acara pertemuan lagi dengan keluarga Arlando? Mama sekedar mengikuti keinginan mu itu."Qeiza sejenak menghela napas sebelum mengikuti Mama dari belakang. "Bukan begitu maksudku. Mama jangan salah paham!" Mama berhenti melangkah, membalikkan tubuh menatap tajam wajah putrinya. "Qeiza Noura! Ini pern

    Last Updated : 2023-12-03
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   12. HONEYMOON

    "Selamat atas pernikahan mu!" Damar berdiri depan Qeiza mengulurkan tangan untuk memberi selamat. "Nyonya Meshach!""K-kamu," gugup bercampur kaget langsung menyelimuti Qeiza. "Kamu ada di sini?!"Damar tersenyum sinis. "Kamu lupa siapa aku?!"Qeiza baru ingat kalau Damar bukan orang sembarangan, begitu-begitu juga Damar anak pemilik perusahaan yang bapaknya cukup disegani. Sudah pasti, keluarga Meshach yang mengundang orangtua Damar karena mereka tidak tahu."Aku cukup kaget ketika mendengar kabar kamu akan menikah," ucap Damar. "Tidak menyangka sama sekali. Jangan-jangan ...," Damar berbisik di telinga Qeiza. "Suamimu itu hanya pelarian saja. He-he," bisiknya meledek. "Karena kamu sakit hati telah aku selingkuhi."Darah Qeiza berdesir hebat, andai tidak banyak orang di sekitarnya, sudah ditonjok wajah si Damar yang menyebalkan itu. "Tapi ngomong-ngomong," Damar melihat Qeiza dari atas sampai bawah. "Kamu sangat cantik. Jujur, aku sangat iri dengan si Arlando itu!"Tangan Qeiza terk

    Last Updated : 2023-12-03

Latest chapter

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   117. KELUARGA, HARTA PALING BERHARGA YANG TUHAN BERIKAN UNTUK KITA SEMUA

    Setelah puas saling melepas rindu. Arlando dan Qeiza duduk. Tak sedikitpun Arlando melepaskan tangan Qeiza. "Aku seperti mimpi kamu datang ke sini," ucap Arlando memandang lekat wajah Qeiza. "Kamu tahu, aku sangat merindukanmu." "Kalau kamu begitu sangat merindukan ku, kenapa tidak pernah datang atau telepon?!" "Keadaan yang membuatku tidak bisa menghubungi kamu," jawab Arlando. "Tapi diluar itu semua, aku memang sengaja tidak menghubungi kamu untuk menguji perasaanku." "Maksudnya?!" "Aku ingin memastikan perasaanku sendiri. Apa aku ini mencintai kamu atau perasaanku ini hanya karena kita terikat pernikahan kontrak itu?!" jelas Arlando. "Lalu, sekarang bagaimana perasaanmu?!" tanya Qeiza. Arlando semakin memegang erat jari jemari lentik tangan istrinya. "Aku takut kehilangan kamu. Dengan kita terpisah beberapa hari ini, aku seperti kehilangan arah. Tidak tahu lagi tujuanku ini sebenarnya apa." Qeiza tersenyum, hatinya sangat senang mendengar kata-kata yang begitu tu

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   116. JADI SEORANG IBU

    Qeiza berbaring ditempat tidur. Wajahnya semakin pucat. "Qei," mama masuk dengan tangan membawa sesuatu.Qeiza tidak menjawab. "Apa bulan ini kamu datang bulan?!" tanya mama."Datang bulan?!" Qeiza tertegun dengan pikiran mengingat-ingat sudah dapat atau belum bulan ini."Ini!" Mama memberikan test pack. "Coba kamu cek."Qeiza perlahan bangun. "Cek apa?!" "Kapan terakhir kali kamu datang bulan?!" tanya mama.Qeiza terdiam, mengingat-ingat tapi tidak ingat. "Entahlah, aku tidak ingat."Mama duduk di tepi tempat tidur. "Apa kamu dan Arlando pernah ,,,"Dengan cepat Qeiza mengambil test pack yang ada di tangan mama. "Biar aku coba!" lalu dengan terburu-buru turun dari atas tempat tidur menuju kamar mandi.Di dalam kamar mandi, Qeiza sejenak berdiri termangu bersandar pada daun pintu. "Apa mungkin aku hamil? Kalau benar berarti aku mengandung anaknya Arlando," gumam Qeiza memegang perutnya yang masih rata. Qeiza melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menguji keakuratan test pac

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   115. MUAL

    Tuan Meshach masih memandang heran pada putranya. Kopi begitu wangi kenapa dibilang bau busuk. Arlando bersandar pada sandaran sofa yang ada di sudut ruangannya. "Ada apa pi, pagi-pagi sudah keruanganku?! Memangnya papi tak ada pekerjaan lain.""Ada sekretaris, ada asisten pribadi, ngapain papi masih repot-repot urus pekerjaan," jawab Tuan Meshach sekenanya. "Juga ada kamu."Arlando mendelik. "Sombong!"Papi duduk di samping putranya. "Bagaimana istri kontrakmu? Papi sudah lama tidak mendengar kabarnya. Apa kalian berdua sering bertemu?!""Telepon saja sendiri. Kalian semua yang memisahkan aku dan istrik!" jawab Arlando kesal. "He-he," papi malah terkekeh melihat putranya. "Makanya jangan main-main dengan kami. Tahu sendirikan akibatnya apa?! Menikah kok kontrak, kayak rumah saja dikontrak," ledek papi.Arlando lagi-lagi mendelik. "Semuanya juga gara-gara papi yang keras kepala! Kalau papi tidak memaksaku, tidak mungkin pernikahan kontrak itu terjadi!""Lho, kok jadi papi yang disal

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   114. BAU BUSUK

    "Tidak usah ma!" karena kesal dengan mama, Qeiza tanpa sadar mengencangkan suaranya. "Aku sedang menyetir ma. Jangan mengganggu konsentrasiku!""Ok!" Setelah itu, Mama tidak bicara apa-apa lagi. Qeiza menghela napas, berurusan dengan mama lebih menjengkelkan dari berurusan dengan para pelanggan di butik yang minta diubah gaunnya menjadi ini itu ini itu.Rumah kediaman Qeiza sudah depan mata. Setelah melewati pintu pagar dan parkir depan rumah, Qeiza segera turun dari mobil. "Dasar bocah!" gumam Mama melihat putrinya hampir saja jatuh terantuk lantai keramik saking tergesa-gesanya melangkah masuk ke dalam rumah."Nyonya!" panggil Mang Ujang."Lho kok Mang Ujang ada di rumah. Bukannya tadi suruh ke bengkel betulin mobil.""Mobilnya masih di bengkel," Mang Ujang lalu mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku celana panjangnya. "Apa ini?!" tanya Mama Qeiza mengambil kertas yang diberikan Mang Ujang. "Nota.""Belum juga dibenerin mobilnya sudah minta nota! Aneh!" gerutu Mama Qeiza ma

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   113. DIPISAHKAN DEMI KEBAIKKAN

    Qeiza rasanya ingin menghilang saat itu juga supaya bisa menghindari tatapan semua orang yang sekarang sedang menatapnya. "Ya Tuhan, kenapa masalahnya jadi seperti ini? Aku merasa jadi seorang terdakwa kelas kakap yang akan dihukum vonis mati."Baik Arlando maupun Qeiza tidak bisa menghindari keinginan kedua orangtua masing-masing memisahkan mereka berdua karena buktinya cukup kuat yakni pernikahan kontrak mereka satu tahun. Qeiza pergi dengan mamanya meninggalkan rumah kediaman Meshach tanpa bisa Arlando cegah. Semuanya jadi rumit apalagi Arlando tidak bisa menjelaskan alasan apa sampai mereka berdua bisa terikat pernikahan kontrak. Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Qeiza lebih banyak diam. Tatapannya tak beralih melihat ke luar jendela mobil. Mama Qeiza duduk disampingnya sampai tak berani untuk mengajak putrinya bicara.Tak membutuhkan waktu lama dalam perjalanan, Qeiza telah sampai di rumah. Kamar yang telah berbulan-bulan ditinggalkan sekarang ditempati kembali oleh pemilik

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   112. DIJEMPUT PULANG

    Pagi-pagi Qeiza sudah siap-siap berangkat ke butik. Walau semalam tidur sangat larut malam, tapi pagi-pagi sekali Qeiza sudah bangun. "Arlando!" Qeiza menepuk kaki suami kontraknya. "Bangun! Ini sudah siang!"Respon Arlando hanya menggeliat kecil, matanya sulit sekali untuk terbuka.Qeiza menggoyangkan tubuh Arlando. "Bangun! Katanya mau pergi ke kantor pagi-pagi."Ditunggu beberapa saat, tapi Arlando tidak bangun juga akhirnya Qeiza pergi ke luar dari kamar.Mami baru saja ke luar dari kamar. Setiap hari mami memang selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan suaminya."Qeiza!" panggil mami melihat menantunya sedang menuruni tangga."Iya mi," jawab Qeiza berhenti ditengah-tengah tangga, melihat mertuanya."Mami ingin bicara denganmu!" Deg!Jantung Qeiza langsung berdetak cepat. Apalagi melihat mami begitu serius menatap pada dirinya."Kamu pasti sudah tahu tentang permasalahan yang sekarang terjadi," ucap Mami tanpa basa basi."Masalah apa mi?!" tanya Qeiza pura-pura.Tatapan mami

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   111. RENCANA ORANGTUA

    "Iya, saya sangat setuju jeng!" seru Mama Qei. "Saya juga akan mencari tahu, kenapa putriku bisa-bisanya bertindak sampai sejauh itu. Sampai sekarang saya tak habis pikir, apa maksudnya Qeiza melakukan semua kebohongan ini." "Sama jeng, saya juga tak habis pikir dengan putraku itu. Kok bisa bohongi kita semua. Tapi terlepas dari itu semua, sebaiknya kita mencari tahu alasan yang sebenarnya kenapa sampai bisa terjadi pernikahan kontrak.""Jeng," Mama Qeiza menurunkan volume suara. "Qeiza dan putramu melakukan pernikahan kontrak, tapi mereka tidur dalam satu kamar. Bagaimana itu jeng?!"Mami Arlando tertegun. Apa yang dikatakan besannya benar, bahkan tadi pagi saat membangunkan putra dan menantunya mereka sedang tidur berpelukan. Lalu ,,, lalu, kepala mami jadi tambah pusing."Jeng," panggil Mama Qei melihat besannya hanya diam tertegun. "I-iya ,,,.""Mereka tidur dalam satu tempat tidur. Bagaimana jeng?" Mama Qeiza jadi khawatir. "Apa mereka telah ,,,,""Aduh, saya jadi tambah bingun

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   110. MENCARI TAHU ALASANNYA

    Arlando menggosok kedua mata. "Siapa sih yang buka jendela? Silau!" ucapnya bersuara serak ciri khas orang bangun tidur.Qeiza yang terlebih dahulu menyadari akan kehadiran mami segera menyenggol tubuh Arlando. "Mami ,,,"Mendengar kata mami, kesadaran Arlando langsung terkumpul sempurna. "Mami?!" Qeiza bangun. "Selamat pagi mami,' sapanya basa basi."Sudah siang masih tidur! Kalian tidak pergi bekerja?!" tanya mami."I-iya mam," jawab Qeiza gugup langsung turun dari atas tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Sementara Arlando kembali menarik selimut. "Aku masih mengantuk."Mami menarik selimut yang menutupi tubuh Arlando. "Bangun, ini sudah siang! Mami juga ingin bicara tentang pernikahan kontrakmu itu!"Deg!Jantung Arlando kaget. "Gawat! Pernikahan kontrak lagi yang mami bahas! Aku harus cari akal untuk menghindari mami," hati kecilnya bicara."Mami ingin bicara denganmu! Cepat bangun Arlando!" "Apa sih mami ini?! Pagi-pagi sudah marah-marah. Nanti kulitnya cepat keriput," u

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   109. APA AKU BISA JIKA KEHILANGAN KAMU?!

    Kediaman keluarga Meshach nampak sepi ketika Arlando dan Qeiza pulang. "Jam berapa?!" tanya Qeiza pada suaminya. "Sudah lewat dari tengah malam," bisik Arlando."Semua orang sudah tidur.""Baguslah," gumam Qeiza berjalan sangat hati-hati karena lampu ruang yang temaram.Klik!Lampu ruangan berubah terang, Qeiza hampir saja meloncat kaget. "Tuan muda, nyonya muda? Bibi pikir siapa," suara bibi memecah kesunyian. "Aduh bibi! Bikin kaget saja! Hampir copot jantungku!" "He-he, maaf nyonya. Bibi tidak bisa melihat dengan jelas, takutnya ada maling," bela bibi."Lampunya matiin lagi bi!" pinta Arlando kemudian menarik tangan Qeiza agar melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar.Di dalam kamar, Qeiza langsung melepas sepatu high heelsnya. "Lelah banget, ingin cepat mandi dan tidur.""Aku duluan yang mandi!" Arlando buru-buru masuk ke kamar mandi. Qeiza menghempaskan tubuh di sofa. "Badan cape pikiran juga cape. Kenapa jadi seperti ini?!" gumamnya teringat kembali dengan pernikahan kontr

DMCA.com Protection Status