Bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#part_114
#by: R.D.Lestari.
"Ya?" ucap Bima saat membuka pintu, ia heran menatap wajah seseorang yang sepertinya ia kenal.
"James? ada apa?"
"Maaf, Pak Bima. Saya bukan James, saya Giorgino, adik James," Gio memperkenalkan diri dengan sopan.
"Oh, ya, Gio. Silahkan masuk," Bima dengan ramah mempersilahkan Gio masuk.
Gio masuk dengan kaki gemetar. Matanya menyisir semua sudut untuk mencari Sri.
Sri yang saat itu melihat kedatangan Gio amat bahagia. Ingin ia peluk pria pujaannya itu dengan segera, tapi ia tahu itu tak mungkin.
"Sri, pangeranmu datang, tuh. Ayo, temui," Rena menyikut lengan Sri.
Gadis itu mengangguk dan perlahan beranjak dari duduknya. Berjalan pelan mendekati Gio yang saat itu m
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_115#by: R.D.Lestari."Kalian malam ini istirahat di sini, 'kan?" tanya Indri kepada dua sahabatnya saat sudah selesai makan dan bersantai di ruang keluarga."Aku mau, In, tapi bagaimana dengan nenekku?" Sri terlihat galau menjawab ajakan Indri untuk menginap di rumahnya."Tenang, Sri. James pasti punya solusinya. Seperti dulu, kamu lupa kan kejadian waktu aku di culik James? itu semua ulah James," Rena menyunggingkan senyumnya pada Sri."Hilang ingatan? diculik?" tanya Sri heran."Ya, dan aku sempat beberapa jam yang setara dua hari di dunia kita, itu kata James,""Mereka bisa menghilangkan ingatan kita dan membawa kita kembali ke masa lalu dan masa depan, hebat kan mereka?"
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_116#by: R.D.Lestari."Ya, aku setuju. Tapi, kadang-kadang Indri menatap kita bergantian, tatapannya itu sendu dan syarat akan kesedihan. Sebenarnya aku ingin bertanya langsung, tapi takut Indri tersinggung,""Apa Indri tau sesuatu tentang James dan Gio?" Rena mengetuk-ngetuk dagunya dengan ujung jari. Sementara Sri mengedikkan bahunya."Kau tak tahu, Ren?""Memang kamu tahu, Sri?""Aku ...,""Aku juga ga tau, Ren," Sri menunduk lesu. Dalam hatinya berkecamuk rasa penasaran. Kenapa sikap Indri terkadang berubah saat mereka membicarakan tentang Gio dan James."Hmmh, ya udah, Sri. Kita tidur dulu, besok kita mau jalan-jalan di Kota Uwentira, menjelang balik ke dunia kita,"Rena memunggungi Sri dan tak lama
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#Part_117#by: R.D.Lestari."Tapi, Gi, kita tidak mungkin membohongi mereka seumur hidup, 'kan?""Apa kamu mau mereka bernasib seperti, Mama?""Mama...,""Apa itu sebabnya Mama ninggalin Papa, setelah melihat wujud Papa yang sebenarnya?" kening Gio mengernyit. Pikirannya menerawang. Setidaknya satu alasan kenapa mamanya bisa gil* terjawab, meskipun itu baru sekedar prasangka."Bisa saja, kenapa tidak?" James mengedikkan bahunya. Sedangkan Gio masih berada dalam pikirannya yang bercabang."Ya, kau benar brother! kita harus jujur. Sekarang atau tidak sama sekali," Gio mengangguk pasti."Tapi, apa kau siap jika Sri menolak dan meminta pergi darimu?" tanya Gio ragu."Yah, sebenarnya tidak, tapi ini bisa jadi pembuktian seberapa besar cinta mereka pada kita. Kalau mereka pergi, berarti mereka hanya melihat fisik, dan mereka tak pantas untuk dicintai," asumsi Gio membuat
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_118#by: R.D.Lestari.Semua memandang iri, terutama Anima. Gadis itu memandang tanpa berkedip. Kharisma James yang selain tampan, membuat hati Anima berdegup kencang. Ia merasakan getaran dalam hatinya hingga sulit bernafas.Setelah makan malam usai, mereka berpisah. Indri dan keluarga pulang terlebih dahulu sedangkan James dan Rena juga Gio beserta Sri memilih menikmati suasana Restoran lebih lama."Ayok, ikut," Gio menarik pelan tangan Sri agar mengikutinya."Mau kemana?" tanya Sri heran, begitupun Rena."Udah, ikut aja," James pun menarik tangan Rena. Rena sedikit tersentak karena James yang tak sabaran."James! pelan-pelan!" omel Rena."Iya, Rena," James memperlamba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_119#by: R.D.Lestari."Jangan sentuh aku! aku ingin pulang sekarang juga!" air mata Rena menganak sungai.Hati James sakit melihat penolakan Rena, begitupun Sri dan juga Gio. Sri melepaskan pelukannya dan berlari mendekati Rena yang masih histeris."Rena ...,""Aku ingin pulang Sri, pulang!""Rena ...,"Gadis itu berbalik dan berlari lintang pukang, menangis tersedu-sedu di sela kakinya yang terseok di antara rerumputan.Ia sungguh tak menyangka kejadian mengerikan ini akan terjadi pada dirinya, di saat ia sudah terlanjur cinta dan akan menikah dengan pria impiannya."Aaaaa!" teriak James frustasi sembari menjambak rambutnya sendiri. Lelaki berotot itu luruh di rerumputan dengan wajah yang tertunduk diiringi isak tangis
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_120#by: R.D.Lestari."Setelah ini mau kemana?" tanya Anima saat melihat kopi di cangkir James sudah mulai menipis."Hmmh, aku tak tau. Ke sini cuma untuk ngilangin suntuk," tubuh James mundur dan bersandar di kursi.Anima memperhatikan dengan seksama pemuda di hadapannya ini. Berulang kali menghela nafas kasar dengan pandangan yang tak fokus dan wajah yang murung."Apa Rena sudah pulang? kenapa tak pergi dengannya," Anima akhirnya memberanikan diri bertanya. Rasa penasaran yang mendorongnya, di balik rasa senang karena bisa berbincang hangat berdua bersama lelaki yang membuatnya terpesona."Hmmh, dia pulang cepat dan dalam keadaan marah," jawab James jujur."Oh, maaf ya, aku tak bermaksud untuk tau urusan pribadimu, ak
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_121#by: R.D.Lestari."Apa kamu tak ingin punya kekasih dari bangsa manusia seperti Bima?" James semakin mendekat. Anima menelan saliva susah payah di pandangi dengan begitu intens oleh lelaki yang dari pandangan pertama sudah membuat hatinya bergetar hebat."Aku... tak mau. Aku lebih suka lelaki dari bangsaku sendiri. Ga ribet, ga perlu repot pulang-pergi ke dunia manusia yang kurasa capek dan jauh,""Begitu banyak tantangan saat bersama dengan manusia, perbedaan dan juga Kakak tau, kita dari dunia yang berbeda,""Kita ini bangsa Jin, Kak. Walaupun dari golongan Jin Muslim, tapi kita tetap tak boleh berhubungan dengan yang bukan bangsa kita, itu menurutku, sih," Anima mengulas senyum datar, ia berbalik dan berjalan pelan menjauhi James."Kamu mau ke mana, Anima?
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN #part_122#by: R.D.Lestari.Semenjak kejadian penolakan terhadap James, Rena melakukan aktifitasnya seperti biasa. Berangkat ke kampus, belajar dan pulang. Begitu terus menerus. Kegiatan yang membosankan, tapi tetap ia jalani sebaik mungkin mengingat kelulusannya sebentar lagi.Seperti hari ini, gadis berhidung minimalis itu datang ke kampus pagi-pagi sekali, di saat keadaan kampus masih sepi. Ia sengaja menghindari pertanyaan mamanya tentang James.Apa yang akan ia katakan prihal James? putus cintakah?Sedangkan belum terucap dibibir mungilnya kata-kata putus atau perpisahan.Rena memang kecewa dengan kenyataan yang James suguhkan. James yang ia kenal tampan dan punya mata biru sebiru lautan, ternyata mempunyai wajah asli yang mengerikan pun mata yang menak
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel