Bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#Part_117
#by: R.D.Lestari.
"Tapi, Gi, kita tidak mungkin membohongi mereka seumur hidup, 'kan?"
"Apa kamu mau mereka bernasib seperti, Mama?"
"Mama...,"
"Apa itu sebabnya Mama ninggalin Papa, setelah melihat wujud Papa yang sebenarnya?" kening Gio mengernyit. Pikirannya menerawang. Setidaknya satu alasan kenapa mamanya bisa gil* terjawab, meskipun itu baru sekedar prasangka.
"Bisa saja, kenapa tidak?" James mengedikkan bahunya. Sedangkan Gio masih berada dalam pikirannya yang bercabang.
"Ya, kau benar brother! kita harus jujur. Sekarang atau tidak sama sekali," Gio mengangguk pasti.
"Tapi, apa kau siap jika Sri menolak dan meminta pergi darimu?" tanya Gio ragu.
"Yah, sebenarnya tidak, tapi ini bisa jadi pembuktian seberapa besar cinta mereka pada kita. Kalau mereka pergi, berarti mereka hanya melihat fisik, dan mereka tak pantas untuk dicintai," asumsi Gio membuat
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_118#by: R.D.Lestari.Semua memandang iri, terutama Anima. Gadis itu memandang tanpa berkedip. Kharisma James yang selain tampan, membuat hati Anima berdegup kencang. Ia merasakan getaran dalam hatinya hingga sulit bernafas.Setelah makan malam usai, mereka berpisah. Indri dan keluarga pulang terlebih dahulu sedangkan James dan Rena juga Gio beserta Sri memilih menikmati suasana Restoran lebih lama."Ayok, ikut," Gio menarik pelan tangan Sri agar mengikutinya."Mau kemana?" tanya Sri heran, begitupun Rena."Udah, ikut aja," James pun menarik tangan Rena. Rena sedikit tersentak karena James yang tak sabaran."James! pelan-pelan!" omel Rena."Iya, Rena," James memperlamba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_119#by: R.D.Lestari."Jangan sentuh aku! aku ingin pulang sekarang juga!" air mata Rena menganak sungai.Hati James sakit melihat penolakan Rena, begitupun Sri dan juga Gio. Sri melepaskan pelukannya dan berlari mendekati Rena yang masih histeris."Rena ...,""Aku ingin pulang Sri, pulang!""Rena ...,"Gadis itu berbalik dan berlari lintang pukang, menangis tersedu-sedu di sela kakinya yang terseok di antara rerumputan.Ia sungguh tak menyangka kejadian mengerikan ini akan terjadi pada dirinya, di saat ia sudah terlanjur cinta dan akan menikah dengan pria impiannya."Aaaaa!" teriak James frustasi sembari menjambak rambutnya sendiri. Lelaki berotot itu luruh di rerumputan dengan wajah yang tertunduk diiringi isak tangis
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_120#by: R.D.Lestari."Setelah ini mau kemana?" tanya Anima saat melihat kopi di cangkir James sudah mulai menipis."Hmmh, aku tak tau. Ke sini cuma untuk ngilangin suntuk," tubuh James mundur dan bersandar di kursi.Anima memperhatikan dengan seksama pemuda di hadapannya ini. Berulang kali menghela nafas kasar dengan pandangan yang tak fokus dan wajah yang murung."Apa Rena sudah pulang? kenapa tak pergi dengannya," Anima akhirnya memberanikan diri bertanya. Rasa penasaran yang mendorongnya, di balik rasa senang karena bisa berbincang hangat berdua bersama lelaki yang membuatnya terpesona."Hmmh, dia pulang cepat dan dalam keadaan marah," jawab James jujur."Oh, maaf ya, aku tak bermaksud untuk tau urusan pribadimu, ak
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_121#by: R.D.Lestari."Apa kamu tak ingin punya kekasih dari bangsa manusia seperti Bima?" James semakin mendekat. Anima menelan saliva susah payah di pandangi dengan begitu intens oleh lelaki yang dari pandangan pertama sudah membuat hatinya bergetar hebat."Aku... tak mau. Aku lebih suka lelaki dari bangsaku sendiri. Ga ribet, ga perlu repot pulang-pergi ke dunia manusia yang kurasa capek dan jauh,""Begitu banyak tantangan saat bersama dengan manusia, perbedaan dan juga Kakak tau, kita dari dunia yang berbeda,""Kita ini bangsa Jin, Kak. Walaupun dari golongan Jin Muslim, tapi kita tetap tak boleh berhubungan dengan yang bukan bangsa kita, itu menurutku, sih," Anima mengulas senyum datar, ia berbalik dan berjalan pelan menjauhi James."Kamu mau ke mana, Anima?
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN #part_122#by: R.D.Lestari.Semenjak kejadian penolakan terhadap James, Rena melakukan aktifitasnya seperti biasa. Berangkat ke kampus, belajar dan pulang. Begitu terus menerus. Kegiatan yang membosankan, tapi tetap ia jalani sebaik mungkin mengingat kelulusannya sebentar lagi.Seperti hari ini, gadis berhidung minimalis itu datang ke kampus pagi-pagi sekali, di saat keadaan kampus masih sepi. Ia sengaja menghindari pertanyaan mamanya tentang James.Apa yang akan ia katakan prihal James? putus cintakah?Sedangkan belum terucap dibibir mungilnya kata-kata putus atau perpisahan.Rena memang kecewa dengan kenyataan yang James suguhkan. James yang ia kenal tampan dan punya mata biru sebiru lautan, ternyata mempunyai wajah asli yang mengerikan pun mata yang menak
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim