Bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#part_102
#by: R.D.Lestari.
Kupandangi jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Rasa kantuk tak juga menyergap mataku.
Oh, Tuhan. Pikiranku melayang entah ke mana. Berada di antara dua cinta memang sangat membingungkan. Aku tau mereka pun punya rasa yang sama dan mungkin sama-sama besar kepadaku, walaupun awalnya aku yang menunjukkan rasa sukaku pada Gio, tapi sekarang ia yang mat*-mat*an mengejar cintaku. Apakah itu karma, atau sebuah teguran?
Aku meremas sarung bantal dan menenggelamkan wajahku dalam-dalam. Sesak, sakit dan perih jadi satu. Seluruh badan terasa lunglai dan meriang tak menentu. Seperti inikah berada dalam dilema dua cinta?
&nb
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_103#by: R.D. lestari. Shuiiitt! Shoniaaa! Gio bersiul saat kami sudah berada di atas dan di ambang hutan. Ia memanggil sebuah nama, yang aku tak tau itu siapa. Ia mencari sekeliling. Dan tak lama terdengar hentakan kaki yang cukup menggetarkan tempatku berdiri. Ktepak-ktepak! Derap langkah kaki terdengar semakin mendekat. Samar kulihat sekelebat bayangan dari balik pepohonan. Bayangan itu semakin dekat dan menampakkan tubuh besar dan tinggi dengan ekor yang panjang. Makhluk itu meringkik dan mengusap sayang wajah Pak Gio. "Halo, Sonia? apa kabar, cantik?" "So... Sonia seekor kuda?" ucapku tak percaya. "Ya, benar. Dan kuda cantik ini akan membawa kita masuk ke gerbang Uwentira. Ayolah, kamu j
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_104#by: R.D.Lestari. Tanpa terasa bulir bening pun meluruh dari pelupuk mata. Tetesan demi tetesan mengalir membasahi pipi. Pak Gio menyadari kesedihanku, jemarinya yang kekar menyeka airmataku dan kedua tangannya membingkai wajahku. Wajahnya mendekat dan ia pun mendaratkan sebuah kecupan indah. Aku terbuai pada sentuhan yang ia berikan. Lembut, begitu romantis, manis dan semua rasa indah yang sulit di ungkapkan. Tangannya menekan tengkukku dan memperdalam ciumannya, terkadang ia menggigit pelan bibirku, tapi aku begitu menikmatinya. Tak jarang aku pun membalas sentuhannya dengan lembut dan kami benar-benar menyatu di derasnya air hujan. Dekapannya begitu hangat dan menenangkan. Cukup lama ia me
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_105#by: R.D.Lestari. Cup! Satu kecupan mendarat di keningku. Kecupan indah yang menggetarkan jiwa. Pak Gio berbalik dan melesat terbang dalam sekejap. Aku menatap nya penuh cinta hingga ia hilang dari pandangan. Masuk ke dalam kamar melalui jendela. Tubuhku seketika menggigil kedinginan, mengganti pakaian dan beranjak keluar kamar, tiba-tiba ... "Ehm, ehm... dari mana saja kamu, Sri?" Aku terperanjat saat suara Nenek amat dekat denganku. Ternyata orang tua itu sedang duduk di tempat biasanya merajut dan menyulam. Di kursi yang letaknya di sudut ruangan tak jauh dari kamarku. "Ne--Nenek?" Nenek memicingkan matanya. Menatap dengan penuh curiga. "Hm?" dehemnya. "Sri ...," aku ragu untuk menjawab
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_106#by: R.D.Lestari. "Hans!" Sri berteriak memanggil nama Hans, saat lelaki bertubuh tinggi itu melangkahkan kaki menjauhi mereka. Seketika itu juga langkah kaki Hans terhenti dan ia pun berbalik dengan wajah yang sumringah. Menatap wajah ayu Sri yang saat itu hatinya bimbang. "Maaf, Hans. Aku tak bisa menjadi kekasihmu. Aku sadar jika perasaan yang dulu ada dihatiku itu sudah lama terkubur dalam," "Siapapun Pak Gio, itu sudah tak penting bagiku. Yang terpenting saat aku sendiri, dialah yang ada dan menemani," "Aku minta maaf, Hans. Aku benar-benar minta maaf," Sri mengulas senyum getir. Sedangkan jauh didalam lubuk hatinya
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_107#by: R.D.Lestari. Semenjak semalam aku berusaha menghubungi Hans, tapi nampaknya lelaki itu sudah benar-benar sakit hati karena penolakannku. Tak mengapa. Aku tau ini adalah resiko dari sebuah pilihan yang aku jalani. Aku menggapai tas ransel yang ku taruh di atas nakas. Berjalan cepat tanpa mengindahkan suara Nenek yang memanggil saat melihatku terburu-buru. Tok-tok-tok! Dengan tangan yang gemetar aku mengetuk pintu rumah Bibi Hans. Berharap masih bisa bicara sebelum ia benar-benar pergi. Berada di antara dua pilihan itu sulit. Seberapapun cintanya aku pada Gio, separuh hatiku masih ada pada Hans. Hans yang tampan, selalu menemani mimpi indahku beberapa ta
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_108#by: R.D. Lestari.Pov James.Tengah malam buta saat langit masih gelap, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kota Uwentira. Bermaksud menemui Ayah dan mengungkapkan perasaanku untuk segera melamar Rena, gadis cantik dan cerewet pilihan hatiku.Aku sempatkan mampir ke kamar Ibu, wanita yang kini tengah mengalami gangguan jiwa karena telah melanggar janjinya pada ayahku.Wanita yang masih sangat cantik itu tertidur pulas dengan wajah yang tenang. Betapa cantik dan manisnya. Aku yakin itulah yang membuat Ayah tergila-gila padanya. Sayangnya, Ibu tak bisa menahan diri dan mendua. Sungguh ibuku yang malang.Pluk!"James?"Aku tersentak saat kurasakan seseorang seperti menepuk pundakku pelan. Suaranya pun amat aku
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_109#by:R.D.Lestari.Brakkk!Sri tiba-tiba limbung. Beruntung ia jatuh di atas sofa ruang tamu James. Tak bisa kubayangkan jika ia jatuh ke lantai. Kepalanya pasti terbentur kuat."Sri! Sri...! ya ampun," aku menepuk-nepuk pelan wajah Sri. Ia tetap bergeming."Bi! Bibi! tolong aku," aku berteriak cukup kencang, dan dari arah belakang Bibi yang mendengar berlari tergopoh-gopoh mendekatiku."Ada apa, Nona," tanyanya."Bi, tolong bantu aku. Bawa Sri ke kamar Gio. Ia pingsan setelah membaca surat dari Gio!" jelasku.Bibi menganggukkan kepalanya dan kamipun bersama menggendong Sri masuk ke kamar Gio. Sri kami baringkan di kasur empuk milik Gio.Aku mengita
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_110#by: R.D.Lestari.Bunyi deru kendaraan roda empat mengalihkan obrolanku bersama Rena. Rena segera beranjak dan melenggang pergi ke ruang tamu, sedangkan aku menunggu di kamar Pak Gio.Sudah empat jam kami menunggu kedatangan James di sini. Seperti titahnya, ia menyuruh kami untuk ikut bersamanya ke Uwentira.Aku sungguh tak sabar. Tubuhku yang semula lemah tak bertenaga, kini terasa bugar berkat kedatangan James yang disambut penuh cinta dengan Rena.Temanku itu menggelayut manja di lengan kekasihnya saat mereka masuk ke dalam kamar dan menemuiku dengan wajah penuh cinta.Aku jadi iri. Rasa sedih menelusup relung hatiku, bayangan Pak Gio menari-nari di pelupuk mataku."Hei, Sri. Udah jangan sedih, ayo kita siap-siap ke Uwentira," sapa James saat wajahnya menyembul diambang pintu kamar."Tapi, aku tak bawa baju, Kak,""Hmmh, oke. Nanti kamu sama Rena
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel