bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#part_82
#by: R.D.Lestari
"Pagi, Sayang ...,"
Indri menggeliat saat ia merasakan ada pergerakan di balik telinganya. Rasa geli yang tak tertahankan membuatnya sesegera mungkin membuka mata.
"Bima... Papa Bima ...," Indri dengan manja menarik Bima dari sisi ranjang hingga lelaki bertubuh atletis itu terjatuh dalam pelukannya. Bak bayi yang haus akan kasih sayang, Indri mendusel-dusel dada Bima hingga lelaki itu merasa geli dan terkekeh melihat tingkah tak biasa dari istrinya.
"Hei, ayo bangun. Bukannya hari ini mau ke kantor?" ucap Bima sambil mengelus pucuk kepala Indri.
Indri terkesiap. Tangannya mencari dan matanya menyisir sekitar tempat tidur. Di mana Stella?
"Stella sama Ibu. Tadi, pagi-pagi sekali Stella bangun. Istri cantikku ini sepertinya
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_83#by: R.D.Lestari.Rena mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Ia merasa sangat bersalah sudah membuat Sri cemburu, sedangkan ia tak punya maksud seperti itu."Ren ... Rena!"Suara seseorang menghentikan langkah Rena. Rena berbalik dan mencari asal suara.Aldi kini berada tak jauh dari tempatnya berdiri, tersenyum manis dengan membawa sebatang coklat kesukaan Rena.Aldi melangkah mendekati Rena, dengan senyum yang masih terkembang, ia mengulurkan batangan coklat itu pada Rena."A--apa, ini, Al?""Ini coklat untukmu, Ren,""Ta--tapi, Al, aku ...,""Jangan di tolak, Ren. Karena aku ...,""Aku membelinya khusus untukmu," Aldi sedikit memaksa agar Rena mau menerima pemberiannya."Te--terima kasih, Al," Rena mengulas senyum terpaksa. Ia sedang tak ingin makan coklat, sebenarnya. Hatinya sedang tak enak. Ia takut Sri berpikiran b
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_84#by: R.D.Lestari.Kriettt!Rena membuka pintu kamarnya. Dan mata Reno terbelalak saat melihat ke dalam kamar Rena, ia tak menemukan siapapun!Reno menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Matanya terus menyisir sekitar. Padahal sebelumnya ia amat yakin kakaknya berbicara dengan seorang lelaki. Lirih suara bas khas lelaki bersumber dari kamar Rena, ia yakin seratus persen jika itu bukan halusinasinya.Reno melangkah masuk dengan pandangan mata mengedar mencari asal suara yang ia curigai.Sedangkan Rena dengan bunyi jantung yang bertalu-talu, hanya berdiri di pojok sembari matanya mengikuti Reno yang seperti mencari sesuatu.Pletak!"Aw!""Apaan, No?" Rena terhenyak mendengar rintihan kesakitan Reno. Reno berbalik dan menatap nyalang kepada Rena. Aura kemarahan tersirat dari wajah imutnya."Kakak ini! ngapain mukul kepalaku,
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_85#by: R.D.Lestari.Ckittt!Sempat ia mendengar decit suara motor amat dekat di telinganya. Namun, tubuhnya sudah terlalu lemah dan ...Byuurrr!Gadis itu jatuh ke gulungan air yang sedari tadi bersiap menelannya. Ia merasa napasnya tercekat dan amat sulit untuk menghirup udara. Sesak. Tubuh nya dingin.Byurrr!Slapss!Dalam ketidak berdayaannya, samar ia melihat sosok lelaki yang mendekat padanya di antara gelombang air y
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#Part_86# by: R.D.Lestari.Aku memilih membenamkan wajah pada bantal kesayanganku. Baju yang basah sudah berganti dengan pakaian tidur. Aku lebih memilih berbaring dan memeluk guling beserta selimut untuk menghangatkan tubuhku yang sedari tadi bagai es karena kedinginan.Di saat sedih dan sepi seperti ini, aku terbiasa menelpon Rena atau Indri, kedua sahabat sedari masa SMA, tapi itu tak mungkin kulakukan saat ini. Indri-- , akh, sudah teramat lama tak mendengar kabar sahabat karibku itu, semenjak telpon terakhir ia mengabari jika akan pulang kembali ke Uwentira dan meninggalkan Perusahaan kepada pamannya.Dan, Rena? tak mungkin aku menelponnya. Aku masih sangat sakit hati padanya. Bukankah ia tau jika aku mencintai Pak Gio? bisa-bisanya Rena berusaha mencuri perhatiannya dan ya-- Gio menolakku pasti karena Rena. Itu pasti!Teman itu cuma sebagai alasan! menyebalkan!Dadaku kembali di cekam rasa
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_87#by: R.D.Lestari."Sri, em, kau masih marah denganku?"Aku menatap Rena, sahabatku yang saat ini berdiri tepat di sampingku. Seketika hatiku ras terbakar ketika melihatnya. Seumur berteman akrab dengannya, aku tak pernah semarah ini padanya.Hmm, tahan-- tahan, aku tak mungkin menampakkan rasa kesalku padanya. Ini bukan sepenuhnya salah Rena."Marah? aku tak pernah marah padamu, Ren," sahutku. Setengah kupaksa bibirku untuk mengulas senyum semanis mungkin."Sri, aku tau perasaanmu, aku tak mungkin ...,""Ah, sudahlah, Ren. Mungkin aku yang tak tau diri,""Maksudmu, Sri,""Yah, Pak Dosen hanya menganggap diriku teman. Tak lebih. Jadi, dia bebas untuk dekat dengan siapa pun termasuk dirimu, Ren," mati
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_88#by: R.D.Lestari.Tap!Pintu yang hendak ku buka di dorong paksa dengan Pak Gio. Aku tertegun. Tubuh kekarnya berada di belakangku. Bisa kurasakan hangatnya tubuh bagian belakangku karena tubuh kami hampir saja menempel.Settt!Pak Gio menarik tubuhku hingga kini posisiku berhadapan dengannya. Tubuhnya yang lebih tinggi dariku membuat mataku kini tertuju pada dada bidangnya yang sangat memukau, aku ...Bught!Aku tersentak saat kepalan tinju Pak Dosen nyaris menghantam kepalaku, aku tak berkutik tapi ia sengaja memukul pintu tepat di sampingku.Dadaku bergemuruh, jantungku bekerja lebih memompa darah hingga membuat kepalaku sedikit pusing.Dadaku naik turun, nafasku rasa tercekat saat tangan kekarnya menyentuh daguku dan mengangkatnya hingga wajahku terpaksa menatap wajahnya yang kini teramat dekat dengan jarak yang hanya sekilan.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_89#by: R.D.Lestari. Akh, apalagi ini? Rena dan Pak Dosen sedang bermesraan tepat di hadapanku. Aku menggeser tubuhku ke arah tembok gerbang kampus, menyembunyikan tubuh dan mengintip kemesraan mereka di sela-sela lubang tembok. Rena..., bisa-bisanya ia menikam diriku. Padahal berulang kali ia menjelaskan tak ada apa-apa antara dirinya dan juga Pak Dosen. Apa yang di ucap Pak Gio tadi? kebijakan tak mengijinkannya berpacaran dengan seorang murid! dan pada kenyataannya kini ia sedang bersama Rena, di tempat umum pula.Yang lebih mencengangkan, ia berani mengecup kening Rena tanpa terselip rasa malu di dirinya. Benar-benar tak bisa di pegang omongannya!Dadaku bergemuruh kencang. Jantungku seo
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_90# by: R.D.Lestari.POV Pak Dosen, Gio.Sejak hari itu, saat gadis berlesung pipit itu masuk ke dalam kantor dan bertanya tentang hal yang sulit aku jelaskan, aku semakin sulit untuk jauh darinya. Bagaimana tidak, ia bertanya tentang hal yang mustahil padaku. Tentang sebuah romansa percintaan antara diriku dan murid di kampusku.Aku bisa dengan mudah membaca semua isi pikiran gadis yang jika melihatku pipinya pasti memerah seperti tomat. Ya, karena aku adalah keturunan orang bunian dari Uwentira. Bisa di bilang darahku mengalir darah jin dan manusia, hingga tak dipungkiri aku punya kelebihan dan kekuatan yang tak dimiliki manusia biasa. Dia amat menggemaskan meski penampilannya jauh dari kata 'modis', seperti wanita yang jadi tipeku,
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel